BincangMuslimah.Com – Term “healing” kini populer digunakan oleh kaum muda. Meski sebenarnya ia berkaitan dengan ilmu psikologi yang berarti penyembuhan diri dari rasa cemas dan depresi. Namun kini, term healing lebih populer digunakan untuk istirahat sejenak dari padatnya aktivitas. Biasanya aktivitas healing diisi dengan mengunjungi tempat hiburan atau wisata alam.
Terlepas dari perubahan makna yang populer saat ini, makna healing sebenarnya tidak jauh dari aktivitas melepaskan kecemasan dan perasaan tertekan akibat banyaknya urusan dan pekerjaan. Ternyata terdapat anjuran healing dalam Islam yang bertujuan untuk mengistirahatkan badan dan pikiran. Healing juga merupakan hal yang dianjurkan karena itu merupakan bagian dari hak tubuh.
Ada sebuah hadis yang datang dari Rasulullah karena beliau mendengar salah seorang sahabatnya berpuasa setiap hari tanpa jeda dan melakukan shalat malam. Sahabatpun membenarkan. Lalu Rasulullah mengatakan kepadanya agar tetap memperhatikan hak tubuhnya. Sekalipun sahabat itu mengatakan bahwa ia mampu, tapi Rasul tetap menyarankan sahabat tersebut untuk memperhatikan dirinya dan hak yang lain.
Begini redaksinya,
يا عَبْدَ اللَّهِ، ألَمْ أُخْبَرْ أنَّكَ تَصُومُ النَّهارَ وتَقُومُ اللَّيْلَ؟ قُلتُ: بَلَى يا رَسولَ اللَّهِ، قالَ: فلا تَفْعَلْ، صُمْ وأَفْطِرْ، وقُمْ ونَمْ، فإنَّ لِجَسَدِكَ عَلَيْكَ حَقًّا، وإنَّ لِعَيْنِكَ عَلَيْكَ حَقًّا، وإنَّ لِزَوْجِكَ عَلَيْكَ حَقًّا
Artinya: wahai Abdullah, aku mendapatkan kabar bahwa engkau berpuasa seharian dan shalat malam? Aku menjawab, ya betul wahai Rasulullah. Rasul menjawab, “janganlah engkau lakukan itu. Berpuasalah dan berbukalah, shalatlah dan bangunlah. Sesungguhnya jasadmu memiliki hak, matamu memiliki hak, dan pasanganmu memiliki hak. (HR. Bukhari)
Dalam hadis ini, Rasulullah melarang Abdullah berpuasa tanpa jeda. Kemudian Rasul mengatakan bahwa tubuh manusia ini memiliki haknya. Maka perlulah istirahat untuk keseimbangan. Manusia perlu memperhatikan hak tubuhnya sekalipun dalam urusan ibadah sesembahan. Begitu juga dalam urusan dunia, pekerjaan, dan hal lainnya.
Manusia harus memperhatikan kesehatan tubuh, pikiran, dan hati karena tiga hal itu adalah bagian dari diri manusia yang menentukan eksistensinya.
Sahabat Abu Darda` juga menghibur dirinya, sebagaimana yang ia katakan,
إني لأستجمُّ قلبي باللَّهْو المُباح ليكونَ أقوى لي على الحقِّ
Artinya: Sesungguhnya aku menghibur diriku dengan hiburan yang mubah agar aku lebih kuat melakukan kebaikan.
Healing dianjurkan dalam Islam agar manusia bisa menjaga keseimbangan dalam hidupnya, memenuhi hak tubuhnya, dan bisa melakukan kewajiban lainnya dengan baik. Meski begitu, aktivitas healing yang dilakukan tetap dengan melakukan perkara yang mubah, bukan melakukan perkara yang haram.