Ikuti Kami

Kajian

Islam Menyediakan Kenyamanan pada Perempuan untuk Mengemukakan Pendapat

islam kenyamanan perempuan pendapat Kepemimpinan Perempuan keadilan gender
Source: Gettyimages.com

BincangMuslimah.Com – Dahulu, sedikit sekali perempuan yang berani mengemukakan suaranya. Bahkan perihal suara perempuan saja masih diperdebatkan. Sebagian masyarakat memandang suara perempuan aurat sehingga tidak boleh diperdengarkan, kecuali pada mahram atau suami. Apalagi mengeluarkan pendapat. Padahal Islam sendiri menyediakan kenyamanan pada perempuan untuk mengemukakan pendapat.

Di sisi lain, apa yang dikemukakan perempuan seringkali dianggap tidak punya nilai mutu. Kadang hal yang cukup membuat hati meringis adalah pemikiran perempuan dianggap terlalu dipenuhi oleh emosi dan sensitif.

Kualitas daya pikirnya hanya setengah dari laki-laki. Toh ia tercipta dari tulang rusuk laki-laki. Sehingga apa yang dikeluarkan dari buah pikir perempuan tidak profesional dan objektif. Laki-laki lebih kompeten dan stabil dari sisi pemikiran.

Bahkan, ketika ada perempuan yang sedikit vokal dianggap sebagai pembangkang. Namun kabar baiknya sedikit demi sedikit pembatasan tersebut mulai mengabur. Masyarakat tidak memandang jenis kelamin saat seseorang berpendapat.

Selagi masukan, suara atau pendapat tersebut relevan dan bersifat positif, maka layak untuk ditampung. Baik itu dari laki-laki atau pun perempuan. Tidak sedikit pula perempuan yang vokal di kelas, instansi, lembaga pelayanan hingga pemerintahan.

Sayangnya hal ini tidak dapat dirasakan secara merata oleh seluruh perempuan di dunia. Begitu pula dengan tanah air kita. Ada sebagian perempuan yang kerap tidak didengar dan jarang mendapatkan kesempatan untuk berbicara.

Beberapa pelosok daerah bahkan menertawakan perempuan saat mencoba berani berbicara soal politik. Ada yang tidak didengar ketika berbincang soal olahraga seperti bola. Perempuan, dianggap asal bicara dan tidak kompeten.

Hal yang teramat menyedihkan adalah ketika perempuan bersuara terhadap tindakan kekerasan yang didapat. Tidak sedikit korban seksual yang berani bicara namun justru ditertawakan. Atau seorang istri yang mengadu pada pihak berwajib perihal kekerasan pada suami, tapi dijadikan guyonan.

Baca Juga:  Ini Syarat Qira’ah Sab’ah Dijadikan Hujjah dan Diamalkan

Padahal Islam secara terang-terangan hadir untuk mengembalikan hak-hak perempuan yang pernah terberangus di zaman jahiliyah. Kemunculan Islam di tengah-tengah kegelapan memberikan penerangan teramat terang pada perempuan.

Banyak dalil yang menyatakan jika anak perempuan dan laki-laki tiada beda. Manusia tidak dibedakan berdasarkan harta, status sosial dan jenis kelamin. Melainkan tingkat keimanan seseorang. Bagaimana kita bisa lupa?

Rasulullah, pembawa risalah sekaligus suri teladan kita pun telah memberikan contoh dari setiap perilaku yang harus dilakukan. Bahkan pernah ada satu riwayat yang menceritakan Nabi Muhammad Saw begitu terbuka dan ramah menerima saat perempuan berbicara dan mengemukakan pendapat.

وعن محمد بن سعد بن أبي وقاص عن أبيه قال: ((استأذن عمر بن الخطاب رضي الله عنه على رسول الله صلى الله عليه وسلم، وعنده نسوةٌ من قريش يكلمنه ويستكثرنه عالية أصواتهنّ على صوته صلى الله عليه وسلم، فلمّا استأذن عمر بن الخطاب قمن فبادرن الحجاب، فأذن له رسول الله صلى الله عليه وسلم، فدخل عمر ورسول الله صلى الله عليه وسلم يضحك، فقال عمر: أضحك الله سنّك يا رسول الله، فقال النّبيّ صلى الله عليه وسلم: عجبت من هؤلاء اللاتي كنّ عندي، فلمّا سمعن صوتك ابتدرن الحجاب. فقال عمر: فأنت أحقّ أن يهبن يا رسول الله. فقال عمر: يا عدوّات أنفسهن، أتهبنني ولا تهبن رسول الله صلى الله عليه وسلم؟ فقلن: نعم أنت أفظّ وأغلظ من رسول الله صلى الله عليه وسلم. فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم: إيهاً يا ابن الخطاب، والذي نفسي بيده ما لقيك الشيطان سالكاً فجّا قط إلا سلك فجّاً غير فجك))

Sa’ad bin Abi Waqqash Ra menuturkan bahwa suatu saat Umar bin Khatab Ra pernah meminta izin menemui Rasulullah Saw saat itu, di dekat beliau ada wanita-wanita dari suku Quraisy yang sedang berbcara panjang-lebar dan bertanya kepada beliau. Suara mereka nyaring melebihi suara Rasulullah Saw.

Ketika Umar minta izin masuk, wanita-wanita dari suku Quraisy itu segera masuk menutup diri (di balik tabir). Lalu, Rasulullah Saw mempersilahkan Umar untuk masuk. Ketika Umar masuk, Rasulullah Saw tertawa ringan, sehingga Umar bertanya, “Demi ayah dan ibuku, apakah gerangan yang membuatmu tertawa, wahai Rasulullah?”

“Aku heran dengan mereka yang tadi berada di sampingku ketika mendengar suaramu datang, mereka langsung bergegas menutup diri” jawab Rasulullah Saw. “Seharusnya, engkaulah yang lebih patut disegani mereka, wahai Rasulullah,” kata Umar.

Langsung Umar menghadap ke arah para perempuan itu dan berkata, “Hai perempuan yang tidak tahu diri, bagaimana kami bisa takut kepadaku? Tetap tidak pada Rasulullah Saw? “Karena engaku memang lebih keras dan lebih kaku dari pada Rasulullah Saw,” jawab para perempuan tersebut. ( HR al-Bukhari dalam Shahih-nya no hadis 6152, juga dalam no lain 3330 dan 3727).

Baca Juga:  Rasuna Said: Pahlawan Kemerdekaan dari Kalangan Santri dan Pejuang Kesetaraan Perempuan Bersenjata Pena

Menurut Faqihuddin Abdul Kodir dalam bukunya berjudul 60 Hadits Shahih, menyatakan jika hadis di atas menjelaskan bagaimana Rasulullah memberikan kesempatan pada perempuan untuk berbicara. Hal ini juga merupakan bukti bahwa Islam menyediakan kenyamanan pada perempuan untuk mengemukakan pendapat.

Bahkan perempuan tersebut diceritakan berbicara dengan lantang. Nabi Muhammad Saw pun tidak merendahkan, mengacuhkan bahan menghardik. Ketika banyak laki-laki yang menghina dan menganggap pendapat perempuan tidak berarti, Rasulullah malah sebaliknya. Mendengarkan penuh perhatian hingga tuntas.

Faqihuddin pun mengatakan, pada hadis di atas perempuan nyaman mengutarakan isi pemikirannya. Tidak takut berbicara, bertanya dan menyampaikan gagasan. Hal ini dikarenakan nabi Muhammad memberikan kesempatan, mendengarkan sehingga memberikan kenyamanan.

Oleh karena itu, sebagai suri teladan umat manusia, sikap Rasulullah haruslah dicontoh betul. Setiap orang berhak untuk didengarkan pendapatnya, begitu pula pada perempuan. Agar leluasa menyatakan pendapat, seseorang perlu menyediakan kenyamanan dengan memerhatikan dan memberikan kesempatan. Baik antar laki-laki dengan perempuan, begitu pun sebaliknya. Apalagi agama kita, Islam sangat mendukung kenyamanan perempuan pendapat.

Rekomendasi

mamah dedeh pendakwah perempuan mamah dedeh pendakwah perempuan

Mamah Dedeh, Pendakwah Legendaris Perempuan

Zainab Fawwaz Penggerak Pembebasan Zainab Fawwaz Penggerak Pembebasan

Zainab Fawwaz, Penggerak Pembebasan Perempuan Mesir

Hukum dan Hikmah Membersihkan Rambut Kemaluan Bagi Perempuan

Makna aurat buya syakur Makna aurat buya syakur

Empat Makna Aurat Menurut Buya Syakur Yasin

Ditulis oleh

Melayu udik yang berniat jadi abadi. Pernah berkuliah di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, jurusan Jurnalistik (2014), aktif di LPM Institut (2017), dan Reporter Watchdoc (2019). Baca juga karya Aisyah lainnya di Wattpad @Desstre dan Blog pribadi https://tulisanaisyahnursyamsi.blogspot.com

Komentari

Komentari

Terbaru

Metode Nabi Muhammad Metode Nabi Muhammad

Tiga Langkah Membina Generasi Berkualitas bagi Perempuan Karir

Keluarga

Tiga Hal Ini Perlu Ditekankan agar Pernikahan Menjadi Sakinah

Keluarga

makmum fardhu orang sunnah makmum fardhu orang sunnah

Hukum Menjadi Makmum Shalat Fardhu kepada Orang yang Shalat Sunnah

Kajian

Laksminingrat tokoh emansipasi indonesia Laksminingrat tokoh emansipasi indonesia

R.A. Lasminingrat: Penggagas Sekolah Rakyat dan Tokoh Emansipasi Pertama di Indonesia

Muslimah Talk

panduan melaksanakan puasa syawal panduan melaksanakan puasa syawal

Panduan Melaksanakan Puasa Syawal

Ibadah

beberapa ibadah bulan syawal beberapa ibadah bulan syawal

Berikut Beberapa Ibadah yang Bisa Dilakukan di Bulan Syawal

Ibadah

kartini sikap kritis beragama kartini sikap kritis beragama

Raden Ajeng Kartini dan Sikap Kritis dalam Beragama

Khazanah

jiwa kartini setiap perempuan jiwa kartini setiap perempuan

Jiwa Kartini Ada di Setiap Diri Perempuan

Muslimah Talk

Trending

doa terhindar dari keburukan doa terhindar dari keburukan

Doa yang Diajarkan Rasulullah kepada Aisyah agar Terhindar Keburukan

Ibadah

Surat Al-Ahzab Ayat 33 Surat Al-Ahzab Ayat 33

Tafsir Surat Al-Ahzab Ayat 33; Domestikasi Perempuan, Syariat atau Belenggu Kultural?

Kajian

Laksminingrat tokoh emansipasi indonesia Laksminingrat tokoh emansipasi indonesia

R.A. Lasminingrat: Penggagas Sekolah Rakyat dan Tokoh Emansipasi Pertama di Indonesia

Muslimah Talk

Mahar Transaksi Jual Beli Mahar Transaksi Jual Beli

Tafsir Surat An-Nisa Ayat 4; Mahar Bukan Transaksi Jual Beli

Kajian

Doa berbuka puasa rasulullah Doa berbuka puasa rasulullah

Beberapa Macam Doa Berbuka Puasa yang Rasulullah Ajarkan

Ibadah

Hukum Sulam Alis dalam Islam

Muslimah Daily

Doa Setelah Shalat Witir

Ibadah

kisah yahudi maulid nabi kisah yahudi maulid nabi

Enam Hal Penting yang Perlu Digarisbawahi tentang Poligami Rasulullah

Kajian

Connect