Ikuti Kami

Kajian

Kisah Annemerie Schimmel, Orientalis yang Terpesona dengan Islam

gettyimages.com

BincangMuslimah.Com – Nama Annemerie Schimmel dalam dunia Islam tidak asing lagi. Bukan karena telah menjadi pemeluk Islam tapi Schimmel, perempuan yang mengenal dan mencintai Islam. Annemerie Schimmel, Orientalis Jerman  lahir pada bulan April 1922 di kota Erfurt, Jerman, dari sebuah keluarga tingkat menengah. Membaca kisah-kisah Arab dari sejak  kecil telah menanamkan benih yang dapat menentukan jalan kehidupannya di masa mendatang.

Sejak berusia lima belas tahun, Schimmel belajar bahasa Arab di bawah bimbingan Dr. Hens Ellenberg. Sang guru ini tidak hanya mengajarkan bahasa Arab tetapi juga sejarah dan kebudayaan Islam. Salah satu buku yang diperkenalkan sang guru adalah The Life and Teaching of Muhammad: The Spirit of Islam karya Sayed Ali dan Muhammad in Lehre vad Gloube Seiner Gemeinde karya Tor Andrae.

Ketertarikan Schimmel terhadap Islam dimulai sejak mengajar Sejarah Agama-agama di Islamic Faculty of Divinty di Ankara, Turki (1950). Ketertarikan dan titik balik dalam hidupnya datang pada 1954 ketika ia diangkat menjadi Profesor Sejarah Agama di Universitas Ankara (Turki). Di sana ia menghabiskan lima tahun mengajar di Turki dan membenamkan dirinya dalam tradisi budaya dan mistis Negara. (Annemarie Schimmel, Islam & World Peace; Explanation of A Sufi)

Schimmel merupakan anggota fakultas di Universitas Harvard 1967-1992 dan menjadi Profesor Emerita Budaya Indo-Muslim saat pensiun. Ia juga seorang profesor kehormatan di Universitas Bonn. Ia telah menerbitkan lebih dari 80 buku tentang literatur Islam, mistisisme dan budaya, yang diterjemahkan dari bahasa Persia, Urdu, Arab, Sindhi dan Turki dalam bentuk puisi dan sastra ke dalam bahasa Inggris dan Jerman. (Annemarie Schimmel, Jiwaku adalah Wanita: Aspek Feminin dalam Spiritual-itas Islam, terj. Eva Y. Nukman).

Semasa hidupnya Schimmel mempunyai misi untuk membangun pengertian tentang Islam. Ia menggunakan teks-teks puitis dan ungkapan-ungkapan artistik, serta menganalisa praktik-praktik dan tradisi religius umat Muslim dan menjelaskan sisi yang  lebih halus dari kebudayaan religius Islam. Schimmel  ingin agar apa yang dilakukannya bisa memberikan penafsiran yang baik bagi orang-orang yang ingin memahami Islam sebagaimana yang dihayati, dipahami dan diamalkan oleh pemeluknya.

Baca Juga:  Hijab dan Perempuan Sebelum Islam (2): Era Mesir Kuno dan Asia

Dari kronologis yang panjang ini, Annemerie Schimmel mencatat tiga peristiwa penting perjumpaannya dengan Islam yang membawanya mencintai rasulullah SAW. Berikut tiga kisah tersebut

Awal Perkenalam Schimmel dengan Islam

Ketertarikan Schimmel terhadap Islam dimulai sejak mengajar Sejarah Agama-agama di Islamic Faculty of Divinty di Ankara, Turki (1950). Ia menyadari bahwa tasawuf merupakan salah satu inti dari Islam. Menurutnya, Tasawuf adalah aspek batin dari agama yang dibawa Nabi Muhammad saw. Sedangkan aspek lahir, yang biasanya disebut syari‘ah berisi hukum-hukum keagamaan formal mengenai perintah dan larangan. Hal inilah yang senantiasa disampaikannya dalam setiap perkuliahannya.

Dalam sebuah kuliah umumnya, ia menjabarkan tentang kategori yang dibuat oleh Rudolf Otto tentang Mysterium Tremendum dan Mysterium Fascian-Numen yang menyatakan dirinya sendiri di bawah aspek keagungan yang menakjubkan dan Keindahan Yang Memikat, Allah swt, yaitu adanya konsep Maha Agung, Maha Kuasa (Jalāl) dan Maha Indah, Maha Baik, Maha Belas Kasih (Jamāl).

Pertemuan Schimmel dan Salman Rusdhi.

Pada tahun 1995, Schimmel hadiah perdamaian dari Frankurt. Pada momen ini juga seorang wartawan mewawancarainya dengan menanyakan pendapatnya tentang Salman Rushdi. Schimmel berpendapat bahwa tulisan-tulisan Salman tersebut sangat bertentangan dan mendiskreditkan negara Islam. Schimmel juga menambahkan tulisan-tulisan tersebut sangat dangkal dan itu hanya untuk menggembirakan masyarakat Barat.

Dalam pandangan Annemarie Schimmel, Salman Rushdi dengan bukunya  telah melukai perasaan Muslimin dan juga perasaannya. Setelah wawancara ini para pembela Salman Rushdi menyerang perempuan orientalis tersebut. Salah-satunya adalah Ludger Lutkehaus yang menyerangnya melalui sebuah makalah di Koran Sued Deutsche Zeitung pada tanggal 11 Mei 1995. Setelah itu, seorang dosen di Universitas Hamburg melalui makalah di Koran Diezeit, pada tanggal 12 Mei 1995, menuntut supaya Hadiah Perdamaian itu dicabut dari tangan Schimmel.

Baca Juga:  Menikah Beda Agama, Sahkah?

“Dengan menulis 80 buah buku, saya ingin menggambarkan sejarah Islam yang benar kepada masyarakat Eropa. Saya menilai hal ini adalah sebuah aktivitas politik. Saya telah mewakafkan seluruh umur saya guna mewujudkan kesepahaman antara Barat dan Timur,” ujar Schimmel dalam sebuah wawancara dengan Koran Der Spiegel pada tanggal 22 Mei 1995.

Banyak sekali para ilmuwan dan negarawan yang memuji karya tulis Annemarie Schimmel. Salah satunya Professor Stephan Field dari Institut Sastra Universitas Bonn, memberikan pembelaan tegas untuk pemikiran-pemikiran Annemarie Schimmel.

Diantara negarawan yang memujinya adalah Roman Herzog, mantan presdien Jerman. “Jika tidak ada Annemarie Schimmel, bangsa Jerman tidak akan pernah memahami Islam yang sebenarnya,” ujar Herzog dalam acara peringatan hari wafat Annemarie Schimmel.

Karya tulis terakhir yang ia tulis pada tahun 2002 menjelaskan kehidupan Rasulullah Saw. Dalam muqadimah buku ini, Schimmel menautkan sebuah puisi berbahasa Urdu dari seorang pemeluk Agama Hindu. Arti puisi ini adalah “mungkin saya kafir dan mungkin juga saya mukmin. Ilmu tentang semua ini berada di tangan Tuhan. Tetapi aku ingin menazarkan diriku sebagai seorang hamba yang bersih; nazar untuk seorang figur agung Muhammad Rasulullah.”

Buku ini banyak memperoleh kritik pedas. Tapi Schimmer hanya menjawab, “Saya hanya mencintai Muhammad.”

Schimmel dan Shahifah Sajjadiyah

Schimmel menemukan Shahifah Sajjadiyah 70 tahun lalu. Ketika sedang menerjemahkan doa melihat hilal Bulan Ramadhan dan doa perpisahan dengan Bulan Ramadhan.

“Ketika itu ibuku terbaring di rumah sakit. Saya menemaninya. Setelah ibuku tertidur, saya duduk di sebuah pojok kamar dan menulis ulang terjemahan yang telah saya lakukan,” katanya.

Kamar ibu Schimmel memiliki dua ranjang. Di ranjang yang lain terbaring seorang perempuan Katholik yang fanatik dan kuat akidahnya.

Baca Juga:  Benarkah Nabi Menyebarkan Islam dengan Pedang?

Ketika melihat Schimmel sedang menerjemahkan doa-doa Islam, ia memprotes Schimmel, “Memangnya kita mempunyai kekurangan di Agama Kristen dan Kitab Suci sehingga kamu memilih doa-doa Islam?”

Lalu Annemarie Schimmel menjawab, “Saya selalu membaca doa-doa, hadis, dan sejarah Islam dari Bahasa Arab dan tidak pernah merujuk ke terjemahan apapun.”

Saya akhirnya menerjemahkan dan mencetak sebagian Shahifah Sajjadiyah ke dalam Bahasa Jerman.

Suatu hari setelah buku selesai diterbitkan,  saya mengirimkan satu naskah kepada perempuan Kristen itu.

Sebulan kemudian, ia menelpon saya seraya berkata, “Saya sangat berterimah kasih atas hadiah buku itu. Setiap hari saya membaca buku itu sebagai ganti dari doa-doa (Kristen).” (Annemarie Schimmel, Menyingkap yang Tersembunyi: Misteri Tuhan dalam Puisi-Puisi Mistis Islam)

Rekomendasi

fomo media sosial islam fomo media sosial islam

Upaya Menghindari Fomo dalam Kacamata Islam

Sejarah Pensyariatan Azan Pertama Sejarah Pensyariatan Azan Pertama

Sejarah Pensyariatan Azan Pertama Kali

Perempuan Hidup di Palestina Perempuan Hidup di Palestina

Nasib Perempuan yang Hidup di Palestina

Islam Ajarkan Bersikap Ramah dan Sambut Perempuan dengan Ceria Islam Ajarkan Bersikap Ramah dan Sambut Perempuan dengan Ceria

Islam Ajarkan Bersikap Ramah dan Sambut Perempuan dengan Ceria

Ditulis oleh

Mahasiswi UIN Jakarta dan volunter di Lapor Covid

Komentari

Komentari

Terbaru

ajarkan kesetaraan laki-laki perempuan ajarkan kesetaraan laki-laki perempuan

Mengenal Lebih Jauh Macam-macam Pendekatan Gender

Kajian

Kisah cinta Zainab binti Rasulullah Kisah cinta Zainab binti Rasulullah

Kisah Cinta Sayyidah Zainab binti Rasulullah

Muslimah Talk

Hukum kremasi jenazah mualaf Hukum kremasi jenazah mualaf

Hukum Kremasi Jenazah Mualaf

Kajian

Rembuk Ide Rembuk Ide

El-Bukhari Institute Gelar Rembuk Ide, Bahas Moderasi Beragama untuk Gen Z

Berita

Bincang Thaharah; Wudhu Tidak Berurutan, Apakah Tetap Sah?

Video

Perbedaan Haji dan Umrah Perbedaan Haji dan Umrah

Tiga Perbedaan Haji dan Umrah

Ibadah

Syarat-syarat dikabulkannya doa Syarat-syarat dikabulkannya doa

Fungsi dan Syarat-syarat Dikabulkannya Doa  

Ibadah

Larangan bagi Perempuan Haid Larangan bagi Perempuan Haid

Larangan bagi Perempuan Istihadhah

Kajian

Trending

Doa keguguran Doa keguguran

Kehilangan Buah Hati Akibat Keguguran, Baca Doa yang Diajarkan Rasulullah Ini

Ibadah

masa iddah hadis keutamaan menikah masa iddah hadis keutamaan menikah

10 Hadis Tentang Keutamaan Menikah

Kajian

Tujuh Keutamaan Membaca Shalawat Tujuh Keutamaan Membaca Shalawat

Doa agar Terhindar dari Prasangka Buruk pada Allah

Ibadah

Mengenal Rufaidah al-Aslamiyah: Perawat Perempuan Pertama dalam Sejarah Islam

Muslimah Talk

Mandi junub dan haid Mandi junub dan haid

Empat Hal yang Perlu Diperhatikan Ketika Mandi Wajib

Ibadah

Resensi Buku Pernah Tenggelam Resensi Buku Pernah Tenggelam

Resensi Buku Pernah Tenggelam: Halu Berlebihan Menenggelamkan Keimanan?

Diari

Shafiyah binti Huyay Teungku Fakinah Shafiyah binti Huyay Teungku Fakinah

Kisah Bulan Madu Rasul dengan Shafiyah binti Huyay

Muslimah Talk

muslimah mencukur habis rambutnya muslimah mencukur habis rambutnya

Bolehkah Muslimah Mencukur Habis Rambutnya?

Kajian

Connect