Ikuti Kami

Kajian

Empat Karakteristik Kebudayaan Islam yang Dibawa Rasulullah

BincangMuslimah.Com – Berbicara kebudayaan Islam kita harus berangkat dari keberhasilan dakwah Rasulullah Saw. Keberhasilan ini telah dibuktikan dengan dua fakta sejarah yang sangat berpengaruh dalam peradaban dan kehidupan manusia.

Pertama, menyebarnya umat Islam di berbagai negara sebagai wujud diterimanya Islam sebagai sebuah ajaran yang benar. Kedua, kuatnya pondasi-pondasi kebudayaan Islam yang mengangkat harkat dan martabat manusia.

Sebagai bentuk keberhasilan mengharmonisasi Islam masyarakat dan budaya, Rasulullah Saw bersama para sahabat dan masyarakat membangun negara Madinah untuk menopang kehidupan keagamaan dan kebudayaan masyarakat.

Menurut Suharsono dalam buku Islam dan Tranformasi Sosial, fakta sejarah ini tentu saja menjadi data yang tak terbantahkan atas keberhasilan dakwah Rasulullah yang melampaui batas dua periode. Yakni Mekkah dan Madinah, dalam segala bentuk karakteristik dan perubahannya baik dalam bidang keagamaan maupun kebudayaan dan sosial.

Perubahan yang sangat cepat dalam bidang keagamaan dan sistem kepercayaan Islami yang kemudiaan dilanjutkan dengan penataan bidang sosial dan kebudayaan masyarakat, secara jelas sangat menarik perhatian dan pertanyaan dalam era kekinian, terutama dalam menanamkan nilai-nilai keagamaaan dan sosial kebudayaan masyarakat lokal, hubungannya dengan gerakan pembaharuan yang dilakukan Rasulullah di tengah-tengah masyarakat Jahiliyah ini.

Padahal kita tahu bahwa posisi kebudayaan masyarakat lokal pada waktu itu sudah tumbuh dan berkembang. Oleh sebab itu, langkah strategis Rasulullah dalam tata kelola masyarakat lokal, harus diteladani dan bukan dikontradiksikan dengan nilai keislaman, agar kajian kesejarahan dakwah Rasulullah ini mempunya makna filosofis dalam konteks kekinian.

Untuk mengetahui nilai-nilai keberhasilan pembangunan kebudayaan Islam yang dilakukan Nabi Muhammad SAW kita harus menemukan ada dan tidak adanya perubahan pada kebudayaan itu sendiri. Tatanan kehidupan bermartabat atau paripurna harusnya ditempatkan sebagai acuan yang normatif bukan sesuatu yang final. Sebagaimana yang dinyatakan pada ayat terakhir dalam surah al-Maidah ayat 3, bahwa wahyu Allah tentang kesempurnaan agama Muhammad, nikmat dan kerelaan Islam sebagai agama terakhir.

Turunnya ayat al-Qur’an ini menandai berakhirnya pemberian wahyu Allah kepada nabi Muhammad dan sekaligus merupakan deklarasi pembangunan kebudayaan Islam dengan bimbingan wahyu secara langsung dan menggunakan mekanisme asbabun nuzul yang telah paripurna.

Dalam memaknai kebudayaan Islam, sangat perlu kita melihat kebudayaan Islam yang memiliki karakteristik khas yang membedakan antara kebudayaan Islam dan kebudayaan di luar Islam. Karakteristik khas kebudayaan Islam ini dapat dijadikan sebagai informasi yang valid.

Siti Maryam menyebutan dalam buku Sejarah Peradaban Islam dari Masa Klasik Hingga Modern, bahwa karakteristik khas kebudayaan yang dibawa oleh Nabi Muhammad Saw meliputi empat hal berikut ini:

1. Kebudayaan Bernafaskan Tauhid.

Kebudayaan ini merupakan manifestasi hasil akal budi manusia atau moralitas dan rasionalitas yang selanjutnya menjelma menjadi sebuah kenyataan tatanan sosial, baik materi dan non materill yang tidak akan pernah keluar dari nilai-nilai tauhid.

Pinsip ini sangat penting sebagai landasan ketika ingin melihat sebuah kebudayaan yang sudah dihasilkan umat manusia. Sehingga ada bentuk ketegasan apakah hasil usaha manusia itu masuk dalam kategori kebudayaan Islam atau kebudayaan diluar Islam

2. Kebudayaan Islam Berlandaskan Rahmatan lil ‘Alamin

Kebudayaan tersebut merupakan hasil buah pikir dan pengolahannya yang bertujuan untuk kemaslahatan dan kesejahteraan umat manusia (rahmatan lil ‘alamiin). Kebudayaan Islam tidak sejalan dengan tiga hal tersebut akan berakibat sebuah kerusakan dan segala bentuk eksploitasi manusia dan alam. Rumusan ini dapat dilacak dari pernyataan Allah yang menjelaskan kepada manusia bahwa kerusakan yang ada di bumi bukan lain karena ulah tangan manusia.

Dengan berlandaskan hal tersebut, maka kebudayaan yang lahir setelah era keIslaman belum tentu menjadi bagian dari kebudayan Islam. Karena tolak ukurnya ialah kontribusi atau kemanfaatan produk kebudayaan bagi umat manusia.

3. Kebudayaan Islam tidak Bertentangan dengan Nash al-Qur’an dan as-Sunnah

Setiap kebudayaan yang lahir harus selaras dengan nilai-nilai al-Qur’an dan Sunah Rasul, mulai dari proses perumusan hingga pengembangan kebudayaan. Sebab dua dasar hukum dalam Islam tersebut merupakan sumber inspirasi dan rujukan kebudayaan Islam.

4. Kebudayaan Islam tidak Bertentangan dengan Fitrah Manusia.

Kebudayaan yang bernafaskan Islam harus menjangkau dua kehidupan, yakni kehidupan dunia dan akhirat. Karakteristik ini menempatkan manusia sebagai faktor yang sangat penting dalam pengembangan kebudayaan Islam. Sehingga tidak dapat dikatakan sebagai kebudayaan Islam meski dikembangkan oleh orang Islam sendiri, jika pada kenyataannya hanya menekankan satu aspek saja, sehingga nantinya justru sangat merugikan manusia.

Rekomendasi

Hukum Saweran Shalawat dalam Islam Hukum Saweran Shalawat dalam Islam

Hukum Saweran Shalawat dalam Islam, Bolehkah?

kisah yahudi maulid nabi kisah yahudi maulid nabi

Apakah Memperingati Maulid Nabi Berarti Menuju Kesesatan?

Mengenal Tradisi Maulud di Masyarakat Lombok Mengenal Tradisi Maulud di Masyarakat Lombok

Mengenal Tradisi Maulud di Masyarakat Lombok

Dada Rasulullah Dibelah 4 Kali, Bermula Umur 4 Tahun Dada Rasulullah Dibelah 4 Kali, Bermula Umur 4 Tahun

Dada Rasulullah Dibelah 4 Kali, Bermula Umur 4 Tahun

Ditulis oleh

Mahasiswi UIN Jakarta dan volunter di Lapor Covid

Komentari

Komentari

Terbaru

Hukum Saweran Shalawat dalam Islam Hukum Saweran Shalawat dalam Islam

Hukum Saweran Shalawat dalam Islam, Bolehkah?

Kajian

ayat landasan mendiskriminasi perempuan ayat landasan mendiskriminasi perempuan

Ini Syarat Qira’ah Sab’ah Dijadikan Hujjah dan Diamalkan

Kajian

Perempuan dalam Pergulatan Masyarakat Arab Perempuan dalam Pergulatan Masyarakat Arab

Perempuan dalam Pergulatan Masyarakat Arab

Muslimah Talk

Youth Camp “Muda Toleran” 2023: Siapkan Pemuda Agen Kedamaian Youth Camp “Muda Toleran” 2023: Siapkan Pemuda Agen Kedamaian

Youth Camp “Muda Toleran” 2023: Siapkan Pemuda Agen Perdamaian

Berita

Islam Ajarkan Bersikap Ramah dan Sambut Perempuan dengan Ceria Islam Ajarkan Bersikap Ramah dan Sambut Perempuan dengan Ceria

Islam Ajarkan Bersikap Ramah dan Sambut Perempuan dengan Ceria

Muslimah Talk

Mengenal Syaikhah Nunah Fatimah, Guru Tasawuf Ibnu Arabi Mengenal Syaikhah Nunah Fatimah, Guru Tasawuf Ibnu Arabi

Mengenal Syaikhah Nunah Fatimah, Guru Tasawuf Ibnu Arabi

Kajian

kisah yahudi maulid nabi kisah yahudi maulid nabi

Apakah Memperingati Maulid Nabi Berarti Menuju Kesesatan?

Khazanah

Mengenal Tradisi Maulud di Masyarakat Lombok Mengenal Tradisi Maulud di Masyarakat Lombok

Mengenal Tradisi Maulud di Masyarakat Lombok

Kajian

Trending

Nasihat Pernikahan Gus Mus Nasihat Pernikahan Gus Mus

Lima Nasihat Pernikahan Gus Mus untuk Pengantin Baru

Keluarga

Darah nifas 60 hari Darah nifas 60 hari

Benarkah Darah Nifas Lebih dari 60 Hari Istihadhah?

Kajian

Keistimewaan Sayyidah khadijah Keistimewaan Sayyidah khadijah

Tujuh Keistimewaan Sayyidah Khadijah yang Tak Banyak Orang Tahu

Muslimah Talk

Bekas darah haid Bekas darah haid

Apakah Bekas Darah Haid yang Susah Dibersihkan Najis?

Kajian

Biografi Ummu Hani Biografi Ummu Hani

Biografi Ummu Hani; Sepupu Perempuan Rasulullah

Muslimah Talk

3 Cara Mensyukuri Nikmat 3 Cara Mensyukuri Nikmat

3 Cara Mensyukuri Nikmat Allah  

Ibadah

menolak dijodohkan menolak dijodohkan

Kisah Pertemuan Nabi Muhammad dengan Siti Khadijah

Keluarga

Jati Diri Perempuan dalam Islam Jati Diri Perempuan dalam Islam

Resensi Buku Jati Diri Perempuan dalam Islam

Kajian

Connect