Ikuti Kami

Muslimah Talk

Jasmin Akter: Atlet Kriket Muslimah dari Rohingya

BincangMuslimah.Com – Jasmin Akter merupakan seorang Rohingya muda berusia 19 tahun. Ia datang ke Inggris sebagai pengungsi beberapa tahun yang lalu. Keluarga Jasmin dipindahkan dari Myanmar ke Bangladesh lalu dipindahkan ke Inggris. Sejak tiba di Inggris, ia telah menunjukkan kebolehannya di olahraga kriket dan menjadi kapten yang mewakili negaranya dalam turnamen.

Jasmin yang kini tinggal di Bradford, West Yorkshire berhasil menjadi kapten tim Inggris di final Piala Dunia Anak Jalanan dan membawa tim dalam beberapa kemenangan. Namun Jasmin harus mengatasi tantangan pribadi, juga olahraga.

Kehidupan Pribadi

Ayahnya meninggal tak lama sebelum Jasmin dilahirkan. Ia lalu dibesarkan di sebuah kamp pengungsi di Bangladesh oleh seorang ibu tunggal. Sebagai anggota minoritas Rohingya tanpa kewarganegaraan Myanmar, keluarganya menghadapi penganiayaan yang berat di Myanmar.

Pecahnya kekerasan dan hukum di Myanmar melucuti Rohingya dari hak-hak mereka dan merampas kewarganegaraan mereka sehingga memaksa banyak keluarga seperti keluarga Jasmin untuk melarikan diri melintasi perbatasan dengan Bangladesh. Krisis terbaru menyebabkan lebih dari 700.000 orang Rohingya melarikan diri dari tindakan keras setelah bulan Agustus 2017.

Sepuluh tahun yang lalu, ketika Jasmin berusia 8 tahun, keluarganya dimukimkan kembali ke Inggris di bawah program Gateway Resettlement. Program ini dijalankan oleh Kantor Pusat dengan UNHCR, Badan Pengungsi PBB yang telah memukimkan kembali sekitar 750 pengungsi paling rentan di dunia ke Inggris setiap tahun sejak didirikan pada tahun 2004.

Perjuangan Jasmin belum usai. Setelah memulai hidup di Inggris, tantangan berlanjut untuk Jasmin. Ketika berusia 13 tahun, ibunya terluka parah dalam kecelakaan mobil dan meninggalkan Jasmin sebagai pengasuh utama dalam keluarganya.

Pada tahun 2014, hidup Jasmin benar-benar terbalik. Saat mengunjungi Bangladesh, Jasmin, saudara laki-laki dan ibunya mengalami pengalaman hampir mati sementara dalam kecelakaan mobil yang benar-benar mengubah kehidupan keluarga mereka untuk selamanya.
Ibu Jasmin lumpuh parah dan diberikan bantuan hidup. Ibunya tinggal di rumah sakit Bangladesh selama tiga bulan tanpa asuransi perjalanan.

Hingga akhirnya ia bisa melakukan perjalanan kembali ke Inggris dengan bantuan medis yang tepat. Ibunya keluar masuk rumah sakit selama lebih dari dua tahun di Inggris dengan tekanan besar yang diberikan pada keluarganya.

Pada usia 16 tahun ketika masih dalam pendidikan penuh waktu, ia menjadi pengasuh ibunya, bergantian dengan saudara-saudaranya. Setelah menolak beasiswa penuh ke Amerika dan meninggalkan Bradford City Football Club, Jasmin memilih untuk menemani sang ibu yang sedang sakit, pilihan yang menantang bagi setiap remaja.

Selama tahun-tahun yang sulit itulah fondasi kecintaannya terhadap kriket diletakkan. Ia berkata pada UNHCR, “saya mengalami depresi berat setelah kecelakaan mobil ibu, saya biasa mengasingkan diri dan tidak pernah benar-benar berbicara dengan siapa pun di sekolah atau di rumah.”

“Suatu hari seorang teman membawa saya ke klub setelah sekolah, di mana salah satu pelatih menyarankan saya bergabung dengan tim kriket. Hanya dalam beberapa bulan, saya sudah menjadi kapten dan sedang menuju uji coba untuk tim Yorkshire.” Akunya.

Para pengungsi muda Rohingya di kamp Kutupalong di Bangladesh sering menggunakan kriket untuk melawan kebosanan. Mereka mencintai permainan ini. Jasmin mengatakan bahwa kriket juga menawarkan pembebasannya ketika ia tumbuh dewasa di Inggris.

“Saat pertama kali bermain di sekolah, ada beberapa pendapat dan kritik tentang saya yang bermain sebagai atlet perempuan di olahraga kriket,” tambahnya. “Tapi saya sangat bangga bahwa komunitas Rohingya mendukung saya dan mendorong saya terus.”

Atas perjuangannya, Jasmin terpilih sebagai kapten tim Inggris di Piala Dunia Anak Jalanan melalui Centrepoint, sebuah LSM di Inggris. Staf dari badan amal itu bertemu Jasmin di pusat komunitas setempat di Bradford, tempat dia melatih anak-anak kecil, dan memintanya untuk bergabung dengan tim.

Menjadi Perempuan Paling Berpengaruh
Jasmin menjadi salah satu dari 100 Perempuan yang Paling Inspiratif dan Berpengaruh Versi BBC pada tahun 2019. Selain atlet kriket muda ini, orang-orang seperti Megan Rapinoe dan Greta Thunberg juga disebutkan dalam daftar 100 perempuan tersebut.

Setelah potensinya dicatat saat pelatihan di Pusat Karmand (pusat komunitas lokalnya), Jasmin pun terpilih untuk mewakili Tim Inggris di Piala Dunia Kriket Anak Jalanan yang pertama kali diadakan oleh Street Child United.

Jasmin menggambarkan Street Child United sebagai “cahaya di ujung terowongan”, setelah berbicara di Gedung Parlemen dan menjadi kapten Tim Inggris di Final Piala Dunia Kriket Anak Jalanan di Lords. Alhamdulillah, organisasi tersebut telah membantu memulihkan kepercayaan dan harapan hidup untuk Jasmin.

Jasmin saat ini sedang mempelajari BTEC Level 3 dalam Bisnis dengan harapan bisa menjadi manajer bisnis suatu hari nanti. Namun, hasratnya untuk melatih dan menjadi sukarelawan dalam komunitasnya juga merupakan minat utamanya.
“Saya telah memecahkan penghalang; Saya melampaui harapan dan penting agar gadis-gadis muda dari semua latar belakang yang berbeda dapat melihat itu.” Begitu pesan penting yang ia lontarkan.

Perjalanan hidup Jasmin telah mengajarkan betapa kesulitan hidup bukan menjadi penghalang untuk mencetak prestasi. Ia bahkan telah membuktikan bahwa olahraga bukan bidang yang janggal untuk digeluti perempuan, termasuk bagi seorang Muslimah. Ia juga membuktikan bahwa menjadi seorang kapten kriket bukan hanya diperuntukkan bagi laki-laki. Para perempuan pun bisa melakukannya, bahkan di usia yang masih sangat muda.[]

Rekomendasi

Ditulis oleh

Tim Redaksi Bincang Muslimah

Komentari

Komentari

Terbaru

Tampil Menarik dengan Memanjangkan Kuku, Bolehkah? Tampil Menarik dengan Memanjangkan Kuku, Bolehkah?

Tampil Menarik dengan Memanjangkan Kuku, Bolehkah?

Muslimah Daily

shalat bersuci diulang tayamum shalat bersuci diulang tayamum

Tiga Hal yang Membatalkan Tayamum

Ibadah

Bacaan Wudhu Lengkap Arab, Latin, dan Artinya Bacaan Wudhu Lengkap Arab, Latin, dan Artinya

Bacaan Wudhu Lengkap Arab, Latin, dan Artinya

Ibadah

Hukum Saweran Shalawat dalam Islam Hukum Saweran Shalawat dalam Islam

Hukum Saweran Shalawat dalam Islam, Bolehkah?

Kajian

ayat landasan mendiskriminasi perempuan ayat landasan mendiskriminasi perempuan

Ini Syarat Qira’ah Sab’ah Dijadikan Hujjah dan Diamalkan

Kajian

Perempuan dalam Pergulatan Masyarakat Arab Perempuan dalam Pergulatan Masyarakat Arab

Perempuan dalam Pergulatan Masyarakat Arab

Muslimah Talk

Youth Camp “Muda Toleran” 2023: Siapkan Pemuda Agen Kedamaian Youth Camp “Muda Toleran” 2023: Siapkan Pemuda Agen Kedamaian

Youth Camp “Muda Toleran” 2023: Siapkan Pemuda Agen Perdamaian

Berita

Islam Ajarkan Bersikap Ramah dan Sambut Perempuan dengan Ceria Islam Ajarkan Bersikap Ramah dan Sambut Perempuan dengan Ceria

Islam Ajarkan Bersikap Ramah dan Sambut Perempuan dengan Ceria

Muslimah Talk

Trending

Nasihat Pernikahan Gus Mus Nasihat Pernikahan Gus Mus

Lima Nasihat Pernikahan Gus Mus untuk Pengantin Baru

Keluarga

Darah nifas 60 hari Darah nifas 60 hari

Benarkah Darah Nifas Lebih dari 60 Hari Istihadhah?

Kajian

Keistimewaan Sayyidah khadijah Keistimewaan Sayyidah khadijah

Tujuh Keistimewaan Sayyidah Khadijah yang Tak Banyak Orang Tahu

Muslimah Talk

Bekas darah haid Bekas darah haid

Apakah Bekas Darah Haid yang Susah Dibersihkan Najis?

Kajian

Biografi Ummu Hani Biografi Ummu Hani

Biografi Ummu Hani; Sepupu Perempuan Rasulullah

Muslimah Talk

3 Cara Mensyukuri Nikmat 3 Cara Mensyukuri Nikmat

3 Cara Mensyukuri Nikmat Allah  

Ibadah

menolak dijodohkan menolak dijodohkan

Kisah Pertemuan Nabi Muhammad dengan Siti Khadijah

Keluarga

Jati Diri Perempuan dalam Islam Jati Diri Perempuan dalam Islam

Resensi Buku Jati Diri Perempuan dalam Islam

Kajian

Connect