Ikuti Kami

Muslimah Talk

Faqihuddin Abdul Kodir, Aktivis Penggiat Keadilan Gender Lewat Metode Mubadalah

faqihuddin abdul kodir mubadalah
Tafsiralquran.id

BincangMuslimah.Com – Aktivis yang membela hak dan keadilan perempuan merupakan sebuah perilaku yang terpuji dan harus diikuti. Meski masih banyak ditemukan ketimpangan hak dan diskriminasi, kampanye kesetaraan mulai terdengar gaungnya.

Perempuan tidak lagi takut menyuarakan ketidakadilan. Korban kekerasan seksual pun turut berbicara. Lalu perempuan yang tadinya dibatasi mulai meminta haknya. Hal ini tentu tidak lepas dari peran aktivis. Sebagian besar orang-orang yang memperjuangkan hak perempuan adalah perempuan juga.

Misalnya seperti Kalis Mardiasih. Ia berkampanye menyuarakan keperempuanan lewat tulisan. Jangan lupakan Lies Marcoes. Lalu ada Siti Musdah Mulia aktivits perempuan dan peneliti studi Islam yang femonemal. Namun di sisi lain nyatanya tidak hanya perempuan saja yang mengkampanyekan kesetaraan gender. Nyatanya ada dari pihak laki-laki, ada yang benar-benar membela keadlian relasi antara laki-laki dan perempuan. Indonesia punya Faqihuddin Abdul Kodir yang juga merumuskan metode mubadalah dalam membaca ayat Alquran dan hadis.

Laki-laki yang akrab disapa Kang Faqih ini merupakan aktivis Jaringan Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI). Ia mengajar di IAIN Syekh Nurjati, Cirebon, Institusi Studi Islam Fahmina (ISIF) Cirebon dan Ma’had Aly Pesantren Kebon Jambu, Babakan Ciwaringin Cirebon.

Ia pun mendalami agama Islam di Pesantren Dar al-Tauhid, Cirebob (1983-1989) di bawah asuhan K.H Ibnu Ubaidillah Syahtori dan K.H Husein Muhammad. Kang Faqih juga menempuh pendidikan S1 di Fakultas Syariah Universitas Damaskus, Syria dan Fakultas Dakwah Abu Nur Damaskus (1989-1195).

Setelah itu, beliau melanjutkan pendidikan S2 di Fakultas Ilmu Wahyu IIUM Kuala Lumpur (1996-1999). Tidak berhenti sampai di sana, Kang Faqih memutuskan untuk melanjutkan pendidikan hingga jenjang S3 di ICRS UGM Yogyakarta (2010-2015).

Baca Juga:  Masa Depan Perempuan Afghanistan: Skeptis atau Bisakah Taliban Berubah?

Selain aktif di bidang pendidikan, kang Faqih pun aktif dalam gerakan dan mejabat sebagai posisi penting. Di antaranya seperti dipercaya sebagai Sekretaris Nasional Gerakan untuk Keadilan Keluarga Muslim Indonesia (Alimat).

Ia pun  menjadi salah satu ketua yayasan Fahmina Cirebon, Pengawas Perhimpunan Rahima, Pengurus Pusat Lembaga Kemaslahatan Keluarga (LKK) PBNU dan juga Pengurus Majilis Musyawarah KUPI.

Sebagai aktivis yang memperjuangkan kesetaraan, Kang Faqih pun mendirikan situs Mubadalah.id. Itu merupan sebuah portal Islam yang mempromosikan keadilan antara relasi perempuan dengan laki-laki.

Di sisi lain, kang Faqih merupakan seorang penulis produktif yang menuangkan setiap gagasannya dalam berbagai karya. Di antara karyanya seperti Qira’ah Mubadalah (2019).

Selanjutnya ada buku 60 Hadist Shahih Hak-Hak Perempuan dalam Islam (2019), Sunah Monogami (2017), Pertautan Teks dan Konteks dalam Fiqih Mua’malah (2017), Kitab Nabiyurrahmah (2013), Kitab Manba’ussa’adah (2011), Kitab al-Sittin al-A’dliyah (2010), Hadith and Gender Justice (2007), dan Kodrat Perempuan dalam Islam (2004).

Dan baru-baru ini, kang Faqih pun menelurkan buku yang sempat menjadi perbincangan oleh masyarakat luas berjudul Perempuan (Bukan) Sumber Fitnah (2021).

Faqih, lewat bukunya kerap menanggapi isu keperempuan dengan menyandingkannya dalam hukum Islam. Faqihuddin Abdul Kodir menggunakan metode mubadalah dalam interpretasi hadis. Apalagi fenomena saat ini, hadis kerap disalahartikan oleh masyarakat. Lalu dimamfaatkan oleh untuk mengekang dan mendiskirminasi perempuan. Sekilas metode mubadalah yang diterapkan oleh Faqih, memiliki suatu arti.

Mubadalah merupakan relasi antara dua pihak berbasis kesetaraan, kesalingan dan kerjasama. Hal ini juga dapat diterapkan pada metode interpretasi teks untuk menemukan maksa yang relasional di antara para pihak yang dianggap sebagai subjek setara.

Dalam teks hadis, kang Faqih memandang laki-laki dan perempuan adalah sesama hamba Allah. Keduanya gender ini ditunjuk sebagai khalifah-Nya di bumi. Sehingga hubungan keduanya adalah saling mendukung dan saling menguatkan dalam berbagai hal.

Baca Juga:  Saras Dewi, Penulis Kesetaran Gender dan Lingkungan

Caranya, dengan melakukan pendekatan yang memandang teks hadis secara holistik (syumul) sesuai visi dan misi Keislaman. Lalu metode ini mensyaratkan integrasi (muwahad) dan keselarasan dengan ayat al-Quran dan hadis yang lebih tegas dan jelas. Sesuai visi dan misi.

Rekomendasi

fatimah ahli fikih uzbekistan fatimah ahli fikih uzbekistan

Haruskah Laki-Laki Memberikan Kursi pada Perempuan di dalam Transportasi Umum?

perempuan hak memilih pasangan perempuan hak memilih pasangan

Tidak Hanya Perempuan, Laki-laki pun Harus Menahan Pandangan

muslimah posthuman Pascamanusia Pascaperempuan perspektif feminis muslimah posthuman Pascamanusia Pascaperempuan perspektif feminis

Menjadi Cyberfeminis dengan Memaksimalkan Media Sosial

ajarkan kesetaraan laki-laki perempuan ajarkan kesetaraan laki-laki perempuan

Mengenal Lebih Jauh Macam-macam Pendekatan Gender

Ditulis oleh

Melayu udik yang berniat jadi abadi. Pernah berkuliah di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, jurusan Jurnalistik (2014), aktif di LPM Institut (2017), dan Reporter Watchdoc (2019). Baca juga karya Aisyah lainnya di Wattpad @Desstre dan Blog pribadi https://tulisanaisyahnursyamsi.blogspot.com

2 Komentar

2 Comments

Komentari

Terbaru

Namaku Perempuan: Film yang Mengubah Cerita Menjadi Sumber Pengetahuan Namaku Perempuan: Film yang Mengubah Cerita Menjadi Sumber Pengetahuan

Namaku Perempuan: Film yang Mengubah Cerita Menjadi Sumber Pengetahuan

Berita

Melindungi Anak dari Pelecehan: Pentingnya Mengenalkan Bagian Tubuh Pribadi Sejak Kecil Melindungi Anak dari Pelecehan: Pentingnya Mengenalkan Bagian Tubuh Pribadi Sejak Kecil

Melindungi Anak dari Pelecehan: Pentingnya Mengenalkan Bagian Tubuh Pribadi Sejak Kecil

Keluarga

Darah nifas 60 hari Darah nifas 60 hari

Benarkah Darah Nifas Lebih dari 60 Hari Istihadhah?

Kajian

Nikah Siri : Pernikahan yang Sangat Rentan tapi Masih Sering Terjadi Nikah Siri : Pernikahan yang Sangat Rentan tapi Masih Sering Terjadi

Nikah Siri : Pernikahan yang Sangat Rentan tapi Masih Sering Terjadi

Kajian

Darah Haid yang Terputus-putus Darah Haid yang Terputus-putus

Rumus Menghitung Darah Haid yang Terputus-putus

Kajian

Darah Kuning Larangan bagi Perempuan Istihadhah Darah Kuning Larangan bagi Perempuan Istihadhah

Apakah Darah Kuning dan Hitam Disebut Darah Haid?

Kajian

flek cokelat sebelum haid flek cokelat sebelum haid

Muncul Flek Coklat sebelum Haid, Bolehkah Shalat?

Kajian

Kasus Penculikan Anak: Refleksi untuk Melindungi Anak dari Kejahatan Kasus Penculikan Anak: Refleksi untuk Melindungi Anak dari Kejahatan

Kasus Penculikan Anak: Refleksi untuk Melindungi Anak dari Kejahatan

Keluarga

Trending

Darah nifas 60 hari Darah nifas 60 hari

Benarkah Darah Nifas Lebih dari 60 Hari Istihadhah?

Kajian

flek cokelat sebelum haid flek cokelat sebelum haid

Muncul Flek Coklat sebelum Haid, Bolehkah Shalat?

Kajian

Darah Kuning Larangan bagi Perempuan Istihadhah Darah Kuning Larangan bagi Perempuan Istihadhah

Apakah Darah Kuning dan Hitam Disebut Darah Haid?

Kajian

Peran Perempuan di Balik Sumpah Pemuda sampai Lahirnya Kongres Perempuan

Kajian

masa iddah hadis keutamaan menikah masa iddah hadis keutamaan menikah

Nikah Siri Sah dalam Islam? Ini Kata Pakar Perbandingan Mazhab Fikih

Keluarga

Darah Haid yang Terputus-putus Darah Haid yang Terputus-putus

Rumus Menghitung Darah Haid yang Terputus-putus

Kajian

Perempuan haid membaca tahlil Perempuan haid membaca tahlil

Hukum Perempuan Haid Membaca Tahlil

Kajian

ratu safiatuddin pemimpin perempuan ratu safiatuddin pemimpin perempuan

Ratumas Sina, Pahlawan Perempuan dari Jambi

Khazanah

Connect