Ikuti Kami

Muslimah Talk

Haruskah Laki-Laki Memberikan Kursi pada Perempuan di dalam Transportasi Umum?

Memikirkan Kembali Humanisme perempuan
gettyimages.com

BincangMuslimah.Com – Saat masih duduk di bangku perkuliahan, ada satu ucapan dosen yang cukup mengena dan terkenang sampai sekarang. Dosen ini mengajarkan teknik fotografi jurnalistik. Tapi ucapan yang cukup terkenang tidak berkaitan apa pun dengan fotografi.

Poin dari kalimat yang dilontarkan adalah ia tidak akan memberi kursi atau tempat duduk pada perempuan saat menaiki transportasi umum. Karena ia memegang prinsip setara antara jenis kelamin laki-laki dan perempuan.

Hanya saja, ada beberapa orang yang menjadi pengecualian. Pertama, perempuan yang sedang hamil. Kedua, orang lanjut usia, tidak hanya perempuan tapi juga laki-laki. Ketiga, perempuan dewasa yang punya masalah dengan kesehatan kakinya. Atau perempuan tersebut tengah cidera.

Ucapan tersebut membagi kelas kami menjadi dua kubu. Ada yang sepakat dengan hal ini. Namun ada juga yang kurang setuju. Di sisi lain, Tirto.id pernah memuat tulisan terkait hal ini.

Di mana dalam tulisan tersebut disebutkan seorang bapak yang berusia lanjut berdiri sepanjang perjalanan. Tepat didepan sang kakek, duduk seorang perempuan muda yang sehat bugar.

Penumpang lain pun menyarakan agar kursi diberikan pada kakek yang nampak letih dan lelah karena telah berdiri sedari tadi. Bukannya menerima usulan tersebut, perempuan tersebut malah membuat penolakan yang bikin mengelus dada.

“Maaf, ya, mas, saya perempuan. Saya lemah dan mesti diprioritaskan.” Tidak berhenti di sana, seorang temannya pun ikut mengomentari saran tersebut. “Apaan sih, mas, nyuruh-nyuruh kita berdiri? Dasar banci tukang protes. Ngiri, ya, gak dapet tempat duduk?”

Lalu beberapa waktu yang lalu penulis pun melihat di media sosial terkait permasalahan yang sama. Dimana seorang perempuan merekam laki-laki yang duduk di transportasi umum. Perempuan tersebut pun menyebut laki-laki tersebut tidak peka karena tidak memberikannya tempat duduk.

Baca Juga:  Nora al-Matrooshi: Kandidat Astronaut Perempuan Arab Pertama

Fenomena ini kerap kali terjadi namun sering juga ditepis oleh masyarakat kita. Walau terkesan sepele, sebenarnya memberikan tempat duduk pada mereka yang prioritas adalah perkara empati.

Di sisi lain, terdapat situasi seorang laki-laki yang harus suka rela memberikan tempat duduk pada perempuan sehat dan bugar. Terkadang, jika tidak diberikan, laki-laki yang tetap duduk akan dipandang sinis

Lantas benarkah semua perempuan adalah prioritas? Sehingga harus selalu mendapatkan kursi dari penumpang laki-laki? Jika merunut pada regulasi yang telah diterapkan pemerintah, setidaknya ada empat orang yang berhak mendapatkan tempat duduk transportasi umum.

Ini tercantum pada Pasal 131 UU Nomor 23 Tahun 2007 tentang perkeretapian, tempat duduk prioritas diperuntukkan untuk empat golongan. Di antaranya yaitu orangtua lanjut usia, perempuan hamil, penyandang disabilitas dan ibu yang membawa anak. Pada aturan tersebut tidak disebutkan tempat duduk prioritas untuk semua perempuan secara umum. Namun dengan beberapa ketentuan di atas. Tengah mengandung atau membawa seorang anak.

Di sisi lain, bersandar pada aturan tersebut, seorang perempuan tidak hamil atau membawa anak, lalu tidak punya masalah terhadap kesehatan, sudah seharusnya memberikan kursi pada yang membutuhkan. Terutama pada orang lanjut usia, meski seorang laki-laki.

Islam sendiri menganjurkan untuk saling tolong menolong. Apa lagi jika ada yang membutuhkan pertolongan. Allah pun memerintahkan umatnya untuk saling mengasihi dan tidak hanya memikirkan diri sendiri.

Memberikan tempat duduk pada orang yang telah diprioritaskan adalah bentuk membantu orang lain dalam kesulitan. Walau terlihat sepele, berdiri dalam waktu yang cukup lama bagi ibu hamil tidaklah mudah. Lalu pada orang tua, tenaga mereka tidak seperti saat masa muda.

Baca Juga:  Hari Perempuan Internasional, Perempuan Memperjuangkan Apa Lagi?

Di dalam Al-Quran, memberikan tempat pada orang lain juga disarankan. Hal ini terdapat dalam Q.S al-Mujadilah ayat 11.

 يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قِيْلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوْا فِى الْمَجٰلِسِ فَافْسَحُوْا يَفْسَحِ اللّٰهُ لَكُمْۚ وَاِذَا قِيْلَ انْشُزُوْا فَانْشُزُوْا يَرْفَعِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْۙ وَالَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجٰتٍۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ

Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu, “Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis,” maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan, “Berdirilah kamu,” maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan.

Dalam Tafsir Jalalain karangan Jalaludin As-Syuyuti dan Jalaluddin al-Mahalli, surah di atas menjelaskan ada dua perintah Allah di atas. Pertama, memberikan kelapangan saat diperlukan dalam suatu majelis. Kedua, berdirilah, atau berikan tempat jika memang situasi mengharuskan.

Oleh karenanya dapat diambil kesimpulan, tidak ada yang salah jika perempuan memberikan tempat duduk pada orang yang memang diprioritaskan. Bahkan pada seorang laki-laki jika sudah lanjut usia, penyandang disabilitas maupun yang cidera.

Laki-laki juga tidak dituntut untuk selalu memberikan kursi pada seorang perempuan. Kecuali memang memenuhi kriteria empat golongan di atas. Yaitu dalam keadaan mengandung, penyandang disabilitas, lanjut usia, atau tengah membawa anak.

Rekomendasi

faqihuddin abdul kodir mubadalah faqihuddin abdul kodir mubadalah

Faqihuddin Abdul Kodir, Aktivis Penggiat Keadilan Gender Lewat Metode Mubadalah

Islam Ajarkan Bersikap Ramah dan Sambut Perempuan dengan Ceria Islam Ajarkan Bersikap Ramah dan Sambut Perempuan dengan Ceria

Islam Ajarkan Bersikap Ramah dan Sambut Perempuan dengan Ceria

kartini sikap kritis beragama kartini sikap kritis beragama

Kartini dan Upaya Memperjuangkan Emansipasi

saras dewi gender lingkungan saras dewi gender lingkungan

Saras Dewi, Penulis Kesetaran Gender dan Lingkungan

Ditulis oleh

Melayu udik yang berniat jadi abadi. Pernah berkuliah di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, jurusan Jurnalistik (2014), aktif di LPM Institut (2017), dan Reporter Watchdoc (2019). Baca juga karya Aisyah lainnya di Wattpad @Desstre dan Blog pribadi https://tulisanaisyahnursyamsi.blogspot.com

Komentari

Komentari

Terbaru

Sekilas tentang Sholihah Wahid Hasyim, Ibunda Gusdur

Kajian

Definisi anak menurut hukum Definisi anak menurut hukum

Definisi Anak Menurut Hukum, Umur Berapa Seorang Anak Dianggap Dewasa?

Kajian

Beauty Previllege terobsesi kecantikan Beauty Previllege terobsesi kecantikan

Beauty Previllege akan Menjadi Masalah Ketika Terobsesi dengan Kecantikan

Diari

Perilaku Rendah Hati alquran Perilaku Rendah Hati alquran

Tiga Contoh Perilaku Rendah Hati yang Diajarkan dalam Alquran

Muslimah Daily

Langkah mengesahkan Pernikahan Siri Langkah mengesahkan Pernikahan Siri

Langkah Hukum Mengesahkan Pernikahan Siri

Kajian

puasa syawal senilai setahun puasa syawal senilai setahun

Alasan Mengapa Puasa Syawal Senilai Puasa Setahun

Kajian

Metode Nabi Muhammad Metode Nabi Muhammad

Tiga Langkah Membina Generasi Berkualitas bagi Perempuan Karir

Keluarga

Tiga Hal Ini Perlu Ditekankan agar Pernikahan Menjadi Sakinah

Keluarga

Trending

doa terhindar dari keburukan doa terhindar dari keburukan

Doa yang Diajarkan Rasulullah kepada Aisyah agar Terhindar Keburukan

Ibadah

Surat Al-Ahzab Ayat 33 Surat Al-Ahzab Ayat 33

Tafsir Surat Al-Ahzab Ayat 33; Domestikasi Perempuan, Syariat atau Belenggu Kultural?

Kajian

Laksminingrat tokoh emansipasi indonesia Laksminingrat tokoh emansipasi indonesia

R.A. Lasminingrat: Penggagas Sekolah Rakyat dan Tokoh Emansipasi Pertama di Indonesia

Muslimah Talk

Mahar Transaksi Jual Beli Mahar Transaksi Jual Beli

Tafsir Surat An-Nisa Ayat 4; Mahar Bukan Transaksi Jual Beli

Kajian

Doa berbuka puasa rasulullah Doa berbuka puasa rasulullah

Beberapa Macam Doa Berbuka Puasa yang Rasulullah Ajarkan

Ibadah

Definisi anak menurut hukum Definisi anak menurut hukum

Definisi Anak Menurut Hukum, Umur Berapa Seorang Anak Dianggap Dewasa?

Kajian

Hukum Sulam Alis dalam Islam

Muslimah Daily

Perilaku Rendah Hati alquran Perilaku Rendah Hati alquran

Tiga Contoh Perilaku Rendah Hati yang Diajarkan dalam Alquran

Muslimah Daily

Connect