Ikuti Kami

Subscribe

Muslimah Talk

Film Ngeri-Ngeri Sedap; Kupas Kemelut Keluarga Indonesia yang Jarang Dibahas

Film Ngeri-Ngeri Sedap
Source: WIkipedia

BincangMuslimah.Com – Dalam film “Ngeri-ngeri Sedap” Pak Domu dan Mak Domu dibuat gelisah setengah mati. Ketiga anak lelakinya yang berada di perantuan tidak ingin pulang. Padahal Opung, nenek mereka ingin mengadakan hajatan penting. Dan kehadiran lengkap dari para cucu menjadi penting. 

Bukan sekali dua kali, Pak Domu dan Mak Domu membujuk anak-anak mereka pulang. Namun setiap bujukan dilayangkan, maka penolakan lah yang akan mereka dapatkan. 

Namun bukan tanpa alasan ketiganya tidak ingin pulang ke kampung mereka yang berada di pinggir danau Toba nan indah itu. Anak sulung mereka yaitu Domu memiliki niatan ingin mempersunting gadis bersuku Sunda. 

Niatnya ini pun ditentang oleh pak Domu karena dianggap tidak sesuai dengan adat yang dipegang. Ia ingin anak pertamanya menikahi perempuan Batak sehingga dapat mewarisi kebudayaan mereka.

Anak kedua, Gabe pun punya alasan sendiri kenapa hatinya selalu tertahan untuk pulang. Punya karir sebagai komedian sukses tidak langsung membuat Pak Domu merasa bangga. Menurutnya Pak Domu pekerjaan Gabe tidak sesuai dengan jurusan perkuliahan yang diambil anak keduanya itu. 

Gabe adalah sarjana hukum, dan Pak Domu menginginkan ia menjadi seorang hakim atau jaksa. Berbeda dengan Sahat, anak keempat yang merupakan anak bungsu dalam keluarga ini. 

Selepas kuliah, Sahat tidak ingin pulang dan justru berniat ingin mengabdikan dirinya di daerah Jawa. Padahal, Pak Domu dan Mak Domu berharap Sahat bisa pulang dan tetap tinggal di rumah.

Hanya ada anak kedua mereka yaitu Sarma yang setiap menemani Pak Domu dan Mak Domu. Bekerja sebagai PNS dan memasak setiap hari untuk mereka bertiga. Tidak ada tanda-tanda kepulangan, suami istri itu pun mengatur siasat agar ketiga anaknya mau pulang. 

Pak Domu mengajak Mak Domu untuk berpura-pura bertengkar dan ingin bercerai. Ide yang awalnya ditolak mentah-mentah mau tidak mau disetujui oleh Mak Domu. 

Hal ini dikarenakan dirinya terlanjur rindu dengan anak-anak mereka.  Ketiga putra mereka pun akhirnya pulang. Sayang, rencana ini pun pada akhirnya harus terbongkar.  

Film yang disustradarai dan ditulis oleh Bene Dion Rajagukguk dirasa telah membawa angin segar bagi perfilman Indonesia. Pertama, film ini tidak bersifat Jakartasentris karena membawakan kisah dari pulau seberang yaitu Sumatera. 

Selama ini nyaris layar kaca dan perfilman kita berpusat pada pulau Jawa saja, khususnya Jakarta. Kalau pun ada unsur dari suku lain, hanya sebagai tokoh sampingan atau diceritakan dari sudut pandang masyarakat Jakarta. 

Sedangkan pada film Ngeri-Ngeri Sedap, walau belum begitu mendalam, Bene berusaha mengangkat kultur Batak. Menggunakan langgam khas Batak. Berikut dengan beberapa tradisi dan pengenalan adat di sana. Jangan lupakan makanan khas Sumatera Utara seperti Mie Gomak atau Misop yang mengunggah selera.

Di sisi lain, Ngeri-Ngeri Sedap juga membuka dinamika di dalam keluarga yang jarang dan masih tabu untuk dibahas. Di dalam film ini ditunjukkan pola asuh orangtua yang bersifat satu arah atau otoriter. 

Menuntut anak-anak untuk mengikuti apa yang diperintahkan. Komunikasi hanya diberikan oleh orangtua dan lebih banyak berupa perintah, ketimbang membuka ruang diskusi pada anak. Saat anak punya pemikiran dan gagasan yang berlawanan, orangtua langsung memblok dan tidak mendengarkan. 

Padahal komunikasi dua arah antara anak dan orangtua teramat penting. Dari sana juga anak belajar bagaimana mendengarkan dan menghargai lawan bicara. Merasa dihargai, menyulut pikiran kreatif dan berani untuk mengambil keputusan secara mandiri. 

Orantua yang mengambil pola asuh ini sebenarnya menentukan aturan yang baik, serta menciptakan standar harapan yang tinggi. Namun sekali lagi, kehidupan tidak monoton melainkan dinamis. Standar keberhasilan, kebahagiaan berubah seiring pergantian waktu. 

Pendidikan yang didapatkan oleh orangtua dahulu, tidak bisa disamakan dengan generasi saat ini. Belum lagi nilai-nilai yang dianut, pola pikir yang turut berubah. Sehingga benturan budaya antara anak dan orangtua bisa saja terjadi. 

Pola asuh yang kaku dapat menimbulkan efek yang tidak baik secara psikologis. Anak merasa tidak berharga dan merasa rendah diri, tidak ada kepercayaan diri. Ketika dewasa, anak pun bisa berbeda jalan dan menimbulkan perselisihan orangtua. 

Kalau pun tidak ada konflik nyata, perbedaan jalan antara anak dan orantua  tadi dapat memberikan gesekan yang tidak tampak antara anak dan orangtua. Meski tidak terkatakan, ada jarak antara keduanya. Dan ini berpengaruh banyak pada kesehatan mental.

Pada dasarnya permasalahan ini tidak hanya dialami oleh keluarga Batak saja. Pola asuh keras yang terkesan otoriter ini hampir diterapkan oleh sebagian besar keluarga di Indonesia. 

Film ini menjadi salah satu rekomendasi yang perlu ditonton bersama keluarga. Selain menghibur karena diselipi komedi yang mengocok perut, banyak pembelajaran yang tersirat di dalamnya. 

Namun bagi penonton, diperingatkan untuk membawa tisu karena tontonan ini bisa memancing mata keluar dengan derasnya. Selamat menonton.

Rekomendasi

akhlak rasulullah anak teladani akhlak rasulullah anak teladani

Akhlak Rasulullah dengan Anak Kecil yang Bisa Kita Teladani

The Stoning of Soraya The Stoning of Soraya

Review Film “The Stoning of Soraya”; Suara Perempuan yang Dibungkam

Under The Queen’s Umbrella Under The Queen’s Umbrella

Drakor “Under The Queen’s Umbrella”, Kisah Ibu Hebat dan Pengambil Kebijakan Handal

hukuman mendidik dalam islam hukuman mendidik dalam islam

Penerapan Hukuman yang Mendidik untuk Anak dalam Islam

Aisyah Nursyamsi
Ditulis oleh

Melayu udik yang berniat jadi abadi. Pernah berkuliah di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, jurusan Jurnalistik (2014), aktif di LPM Institut (2017), dan Reporter Watchdoc (2019). Baca juga karya Aisyah lainnya di Wattpad @Desstre dan Blog pribadi https://tulisanaisyahnursyamsi.blogspot.com

1 Komentar

1 Comment

    Komentari

    Terbaru

    haid selesai sebelum subuh haid selesai sebelum subuh

    Haid Selesai Sebelum Subuh Tapi Belum Mandi, Tetap Wajib Puasa?

    Ibadah

    hukum memakai inhaler berpuasa hukum memakai inhaler berpuasa

    Hukum Memakai Inhaler bagi Orang yang Berpuasa

    Ibadah

    imam al-azhar tema perempuan imam al-azhar tema perempuan

    Imam Al-Azhar Mengangkat Tema Perempuan di Kultum Ramadan

    Kajian

    hikmah perintah puasa islam hikmah perintah puasa islam

    Hikmah Perintah Puasa dalam Islam

    Kajian

    hukum bermesraan saat berpuasa hukum bermesraan saat berpuasa

    Hukum Bermesraan dengan Bukan Mahram Saat Berpuasa

    Kajian

    perintah islam bersikap adil perintah islam bersikap adil

    Perintah Islam untuk Bersikap Adil kepada Semua Orang termasuk Nonmuslim

    Kajian

    sakit safar tidak puasa sakit safar tidak puasa

    Syarat Sakit dan Safar Hingga Boleh Tidak Puasa

    Kajian

    Tips Kuat Puasa Rasulullah Tips Kuat Puasa Rasulullah

    Tips Kuat Puasa ala Rasulullah

    Kajian

    Trending

    Pandangan Islam Tentang Perempuan yang Bekerja

    Muslimah Daily

    Keutamaan Menikahi Seorang Janda

    Ibadah

    Hukum Berdandan Sebelum Shalat

    Ibadah

    islam ibadah aktivitas ritual islam ibadah aktivitas ritual

    Benarkah Muslimah Tidak Boleh Shalat Zuhur hingga Selesai Shalat Jumat?

    Ibadah

    Azzahra al-batul putri rasulullah Azzahra al-batul putri rasulullah

    Julukan Azzahra dan Al-Batul untuk Fathimah Putri Rasulullah

    Khazanah

    Doa Mendengar Azan Keutamaannya Doa Mendengar Azan Keutamaannya

    Doa Agar Tidak Overthinking dari Ibnu Atha’illah as-Sakandari

    Ibadah

    puasa sunnah hari jumat puasa sunnah hari jumat

    Bagaimana Hukum Puasa Sunnah pada Hari Jumat?

    Ibadah

    haid selesai sebelum subuh haid selesai sebelum subuh

    Haid Selesai Sebelum Subuh Tapi Belum Mandi, Tetap Wajib Puasa?

    Ibadah

    Connect