Ikuti Kami

Khazanah

Pernikahan Aisyah dengan Rasulullah; Bukti Islam Legalkan Child Marriage? 

penyebar hoaks Rasulullah

BincangMuslimah.Com – Pernikahan merupakan salah satu momentum sangat diperhatikan dalam ajaran agama islam. Hal itu dikarenakan pernikahan merupakan ibadah serta bisa menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah. Berbicara tentang pernikahan, kita sering mendengar sejarah tentang pernikahan Sayyidah Aisyah dengan Rasulullah. Namun, permasalahan usia Aisyah yang masih belia ketika menikah dengan Rasulullah menjadi landasan bagi sebagian orang bahwa Islam melegalkan child marriage atau pernikahan dini. 

Sebelum membahas lebih jauh, kita tahu bahwa di zaman sekarang banyak aturan-aturan mengenai pernikahan yang memunculkan pro dan kontra di kalangan aktivis maupun masyarakat. Salah satunya adalah aturan mengenai ketentuan umur bagi mereka yang ingin menikah. Aturan tersebut dibuat guna menghindari terjadinya pernikahan dini.

Para aktivis maupun masyarakat saling beradu argumen mengenai hal ini karena menurut sebagian mereka, pernikahan dini tidak diperkenankan sebab mengganggu sisi psikologis dari calon mempelai yang masih belia.

Sementara sebagian yang lainnya menolak dengan adanya aturan ini. Mereka menganggap bahwa hal ini bertentangan dengan ajaran agama yang tidak membatasi usia kebolehan untuk menikah. Mereka berpijak pada sebuah hadis bahwa Rasulullah menikahi Aisyah ketika usia enam tahun. Namun beliau baru tinggal serumah ketika Aisyah telah berusia sembilan tahun. Hal ini sebagaimana diriwayatkan dari Aisyah,

أَنَّ النَّبِىَّ  صلى الله عليه وسلم  تَزَوَّجَهَا وَهىَ بِنْتُ سِتِّ سِنِينَ ، وَبَنَى بِهَا وَهْىَ بِنْتُ تِسْعِ سِنِينَ 

Artinya: “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menikahi Aisyah ketika ia berusia enam tahun. Kemudian beliau tinggal serumah bersama Aisyah ketika ia berusia sembilan tahun.” (H.R. Bukhari).

Jika hadis di atas dikomparasikan dengan hadis lain yang menganjurkan para pemuda untuk menikah, dapat diambil kesimpulan yang bisa dicerna oleh akal akan alasan Rasulullah menikahi Aisyah ketika ia masih dalam usia yang sangat muda.

Baca Juga:  Kisah Karomah Seorang Perempuan Salihah yang Buta

Hadis tersebut berbunyi:

يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمُ الْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ، فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ، وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ، وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصِّيَامِ، فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ

Artinya: “Wahai para pemuda, barang siapa yang telah mampu, hendaklah menikah, sebab dengan menikah ituakan lebih menundukkan pandangan dan akan lebih menjaga kehormatan. Kalau belum mampu, hendaklah berpuasa, sebab puasa akan menjadi perisai bagimu” (H.R. Bukhari dan Muslim).

Poin penting yang perlu diperhatikan dari hadis di atas adalah perintah (yang mengarah pada kesunnahan) menikah bagi para pemuda harus disertai dengan syarat jika mereka telah mampu, dengan artian mereka telah siap untuk menikah. 

Terdapat tiga hal yang harus dipenuhi agar seseorang bisa dikatakan mampu atau siap untuk menikah:

Pertama, kesiapan ilmu

Kesiapan ilmu adalah kecakapan dalam pemahaman hukum–hukum fikih yang berkaitan dengan masalah pernikahan, baik itu hukum sebelum menikah seperti khitbah (melamar) atau hukum pada saat menikah seperti syarat dan rukun akad nikah, maupun hukum setelah menikah seperti hukum memberi nafkah kepada keluarga.

Kedua, kesiapan harta atau materi

Kesiapan harta atau materi yang dimaksud di sini ada adalah harta yang dibayar atau digunakan sebagai mahar serta harta yang digunakan untuk menafkahi istri sebagai bentuk pemenuhan kebutuhan pokok (al-hajat al-asasiyyah) bagi istri berupa sandang, pangan, dan papan yang wajib diberikan dalam kadar yang layak dan sesuai situasi kondisi.

Ketiga, kesiapan fisik atau kesehatan

Kesiapan yang ketiga ini juga merupakan syarat penting ketika ingin menikah, sebab tidak semua orang memiliki kekuatan fisik atau kesehatan untuk menjalani kehidupan rumah tangga. Kesiapan ini juga mencakup faktor psikologis serta iklim.

Jika ketiga syarat di atas diperhatikan maka pernikahan dini yang dilakukan oleh Rasulullah kepada Aisyah telah memenuhi ketiga ketentuan tersebut.

Baca Juga:  Berapa Usia Ideal Perempuan untuk Menikah?

Dari syarat yang pertama, Rasulullah menyaksikan bahwa Aisyah memiliki tanda-tanda kecerdasan dan kepandaian sejak kecil. Beliau ingin menikah dengannya agar ia lebih mampu menyampaikan keadaan dan ucapan Rasulullah. Akhirnya memang benar bahwa Aisyah menjadi rujukan para shahabat dalam berbagai perkara dan hukum berdasarkan hadis yang ia hafal dari Rasulullah. 

Sementara jika dilihat dari segi materi (yang hanya dibebankan kepada suami), maka Rasulullah sebagai tulang punggung keluarga dinilai sudah sangat siap. Hal tersebut bisa dilihat dari jumlah mahar yang diberikan oleh Rasulullah kepada Aisyah. Berdasarkan hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim bahwa jumlah mahar yang beliau berikan pada saat itu senilai 200 gram emas atau setara dengan 1,3 miliar rupiah pada saat ini.

Kemudian dari segi kesiapan fisik atau mental, Aisyah hidup di daerah yang beriklim panas yang mana orang-orang yang hidup di iklim seperti demikian cenderung mengalami masa pubertas lebih cepat ketimbang orang-orang yang hidup di iklim dingin.

Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa pernikahan boleh atau harus dilaksanakan ketika kedua mempelai telah siap untuk melakukannya dengan memenuhi tiga ketentuan di atas. Jika tiga ketentuan di atas tidak terpenuhi, maka pernikahan tidak boleh dilaksanakan,

Contohnya adalah pernikahan dini yang dilakukan oleh Rasulullah kepada Aisyah. Pernikahan tersebut sudah memenuhi tiga ketentuan di atas yang membuat pernikahan Rasulullah dilakukan dalam kondisi yang sangat siap.

Demikianlah penjelasan mengenai hukum pernikahan dini dan penjelasan pernikahan Rasulullah dan Aisyah, semoga bermanfaat. Wallahu a’lam. 

Rekomendasi

Luna dan Maxime: Apakah Sah Akad Nikahnya? Luna dan Maxime: Apakah Sah Akad Nikahnya?

Pernikahan Dini, Lebih Banyak Manfaat atau Mudhorat?

Islam menyunahkan Nikah muda Pernikahan di Bawah Umur Islam menyunahkan Nikah muda Pernikahan di Bawah Umur

Mengapa Agama Menjadi Legitimasi Pernikahan Anak?  

Hukum Puasa Mutih Bagi Calon Pengantin Hukum Puasa Mutih Bagi Calon Pengantin

Benarkah Alasan Pernikahan Dini Untuk Menghindari Zina?

Wawancara Dr. Nur Rofiah: Islam dan Pemanusiaan Penuh Perempuan ala Nur Rofiah Wawancara Dr. Nur Rofiah: Islam dan Pemanusiaan Penuh Perempuan ala Nur Rofiah

Wawancara Dr. Nur Rofiah: Bahaya Pernikahan Dini dari Kacamata Agama, Sosial, hingga Kesehatan.

Ditulis oleh

Mahasantri Ma'had Aly Salafiyah Syafi'iyah Situbondo (Pegiat kajian Qashashul Quran dan Gender)

Komentari

Komentari

Terbaru

Sedikit Cerita Dian dalam Film ‘Tilik’ Sedikit Cerita Dian dalam Film ‘Tilik’

Sedikit Cerita Dian dalam Film ‘Tilik’

Muslimah Daily

Kurban: Sejarah, Dalil dan Hikmahnya Kurban: Sejarah, Dalil dan Hikmahnya

Kurban: Sejarah, Dalil dan Hikmahnya

Ibadah

Pentingnya Pemahaman Keluarga Berencana Bagi Suami-Istri Pentingnya Pemahaman Keluarga Berencana Bagi Suami-Istri

Pentingnya Pemahaman Keluarga Berencana Bagi Suami-Istri

Keluarga

Tips Mengelola Emosi Ala Al-Quran Tips Mengelola Emosi Ala Al-Quran

Tips Mengelola Emosi Ala Al-Quran

Muslimah Daily

Citra Perempuan dalam alquran Citra Perempuan dalam alquran

Perempuan-perempuan yang Disebutkan dalam Al-Qur’an (bag 1)

Kajian

Adakah Kriteria Tertentu dalam Memilih Imam Salat? Adakah Kriteria Tertentu dalam Memilih Imam Salat?

Adakah Kriteria Tertentu dalam Memilih Imam Salat?

Tanya Ustazah

Cantik dan Imaji Tubuh Menurut Andien Aisyah, Yura Yunita dan Natasha Rizky

Kajian

Pengertian Taman Pemakaman untuk Umat Islam Pengertian Taman Pemakaman untuk Umat Islam

Pengertian Taman Pemakaman untuk Umat Islam

Muslimah Talk

Trending

Citra Perempuan dalam alquran Citra Perempuan dalam alquran

Perempuan-perempuan yang Disebutkan dalam Al-Qur’an (bag 1)

Kajian

posisi imam perempuan jamaah posisi imam perempuan jamaah

Shalat Berjamaah Bagi Perempuan, Sebaiknya di Mana?

Ibadah

Istri Pilih Karir keluarga Istri Pilih Karir keluarga

Parenting Islami : Nabi Menegur Sahabat yang Pilih Kasih kepada Anak, Ini Alasannya

Keluarga

Refleksi Lagu Bang Toyib dan Bang Jono dalam Kisah Pewayangan Refleksi Lagu Bang Toyib dan Bang Jono dalam Kisah Pewayangan

Refleksi Lagu Bang Toyib dan Bang Jono dalam Kisah Pewayangan

Diari

Sinopsis Film Rentang Kisah: Potret Muslimah yang Berdaya  

Diari

Empat Kriteria Calon Pendamping Menurut Rasulullah, Mana yang Harus Didahulukan? Empat Kriteria Calon Pendamping Menurut Rasulullah, Mana yang Harus Didahulukan?

Empat Kriteria Calon Pendamping Menurut Rasulullah, Mana yang Harus Didahulukan?

Ibadah

Bagaimana Islam Memandang Konsep Gender?

Kajian

Benarkah Rasulullah Menikahi Maimunah saat Peristiwa Umratul Qadha?

Kajian

Connect