Ikuti Kami

Khazanah

Marie Curie, Ahli Sains dari Polandia

Maria curie sains polandia
Credit: Finansialku.com

BincangMuslimah.Com Marie Curie (w. 1943) tercatat sebagai salah satu wanita yang mampu mengangkat derajat wanita-wanita Polandia yang pada waktu itu masih menjadi subordinat kaum laki-laki. Tentunya, hal itu juga tidak terlepas dengan upaya kegigihan dirinya yang terbangun semenjak kecil. Ia juga tercatat sebagai satu-satunya ilmuwan perempuan  yang mendapatkan dua kali hadiah Nobel.

Masa-masa kecil Marie Curie dilaluinya dengan penuh luka dan kesedihan. Ibunya meninggal ketika ia masih berumur sepuluh tahun karena serangan TBC. Sementara ayahnya yang menjabat sebagai guru di Warsawa sudah dipecat karena di tuduh turut serta menyemarakkan semangat nasionalisme rakyat Polandia untuk melawan penjajahan Rusia.

Keadaan semacam itu tidak lantas membuat Marie kecil menyerah pada nasib, ia terus berjuang melawan kehidupan. Semenjak kecil, ia sudah dikenal sebagai anak yang cemerlang. Hal itu terbukti ia pernah memenangkan medali emas di sekolahnya, Russian Lycee. Ia menyelesaikan pendidikannya pada tahun 1883. 

Marie mengajarkan banyak spirit kehidupan kepada kaum wanita Polandia khususnya. Bangunan spirit  dalam menjalani kehidupan dan kegigihan mengejar cita-cita besar dalam kehidupan, layak dijadikan teladan perempuan-perempuan yang bergelut dalam dunia sains. 

Meski demikian, ia juga pernah kehilangan spirit dalam hidup. Hal itu disebabkan oleh dua faktor. Kenangan di Warsa dan keluarga yang ditinggalkannya acap kali datang menganggu konsentrasi belajarnya. Tidak hanya konsentrasi belajar Marie yang terganggu, kuliahnya pun hampir menjadi berantakan.

Hingga pada suatu ketika, ia diminta oleh Prof. Lippman untuk membantunya dengan meneliti sifat magnetik baja. Semua itu banyak membantu Marie mengalihkan perasaan gundah gulana yang bergejolak dalam dirinya. 

Marie mulai mempelajari sifat-sifat magnetis dari berbagai jenis hubungan logam. Untuk laboratoriumnya, Marie ditawari sebuah ruangan kecil, lembab, dan tanpa pemanas. Ia tidak punya uang untuk riset yang dilakukannya. Pada waktu itu, ia bekerja dengan peralatan yang dimilikinya dan bahan-bahan hasil pemberian dari rekan-rekannya. Ia menggunakan elektrometer yang diciptakan oleh suaminya sendiri dan saudaranya, Jacques. 

Baca Juga:  Meneladani Nabi Muhammad yang Menyayangi Anak-anak

Marie mulai mencari bahan lain yang mengeluarkan emisi, seperti uranium. Ia berhasil menemukan bahwa bahan yang disebut thorium adalah salah satunya. Selian itu, ia juga menemukan bahwa tidak peduli bagaimana uranium dan bahan lain itu diperlukan, mereka selalu mengeluarkan jumlah emisi yang sama. 

Selain itu, ia juga melakukan riset ilmiah. Sejak tahun 1899, Marie mengawali tugas besar menghasilkan radium murni dalam suatu bentuk untuk membuktikan keberadaannya.

Pada tahun 1902, Marie mulai membuat bentuk murni garam radium hanya 0,1 gram, satu titik kecil. Dengan takaran itu, ia sudah mampu memperlihatkan beberapa sifat kimia dan fisikanya. Pada rekan-rekan sesame ilmuwan, Marie mulai mewartakan hasil kerjanya yang bisa dikategorikan sebagai puncak karier risetnya yang paling terkenal. Ia kemudian memperoleh anugerah Medali Davy oleh Royal Society London.

Sekembalinya ke Paris, Marie kemudian memperoleh penghargaan doktor di bidang Sains. Pada tahun yang sama pula, Marie mendapat hadiah Nobel dalam bidang Fisika untuk karya radioaktif. Rasa bangga dan bahagia dalam diri Marie berlipat ganda karena ia tercatat dalam sejarah sebagai wanita pertama yang terkenal sebagai ilmuan. Hadiah Nobel semakin memantapkan hatinya bahwa tidak ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan. 

Pada 19 April 1906 Pierre meninggal Marie untuk selamanya. Marie menggantikan pekerjaan suaminya. Ia tercatat sebagai pengajar wanita pertama di Sorbonne dan wanita pertama pula yang menyandang status pofesor dari universitas tersebut. Gelar itu diterimanya pada tahun 1908. Marie kembali memperoleh Nobel dalam bidang kimia pada tahun1911 atas penemuan polonium dan radium, isolasi radium, serta penentuan sifat-sifatnya. 

Sisi lain dari kehidupan Marie, ia juga dikenal sebagai sosok perempuan yang memiliki tekad besar untuk mengabdikan hidupnya pada kemanusiaan dengan mengatasnamakan sains. Hal itu kemudian ia buktikan dengan terjun langsung dalam pemanfaatan sinar-X untuk menangani korban perang. Ia juga mendirikan Institut Radium di Paris dan Warsawa. 

Baca Juga:  Gayatri Chakravorty Spivak, Feminis dan Pembaharu India

Atas semua jasa penemuannya, sebagian kalangan menjuluki Marie Curie sebagai Einstein Kaum Perempuan. Meski ia disibukkan dengan banyak penelitian, ia tidak pernah melalaikan tugasnya sebagai ibu rumah tangga. 

Rekomendasi

Pray the Devil Back Pray the Devil Back

Pray the Devil Back to Hell, Cerita Powerfull Perempuan Mengusung Perdamaian

Ning Khilma Anis Ning Khilma Anis

Ning Khilma Anis; Bu Nyai Muda yang Berdakwah Melalui Karya Sastra

Biografi Siti Suryani Thahir Biografi Siti Suryani Thahir

Biografi Siti Suryani Thahir: Perintis Majelis Taklim Jakarta

Perempuan Bekerja saat Iddah Perempuan Bekerja saat Iddah

Bolehkah Perempuan Bekerja saat Masa Iddah?

Ditulis oleh

Penulis Buku “NW Studies II” dan “Senandung Aforisme, Catatan Ruang Waktu Etika dan Cinta Si Gadis”. Saat ini sedang menyelesaikan gelar Magister Aqidah dan Filsafat Islam di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Komentari

Komentari

Terbaru

Ummu Habibah; Perempuan yang Dilamar Nabi dengan Mahar Sebanyak 400 Dinar Emas

Muslimah Talk

Memasang Pembatas di antara Jamaah Laki-laki dan Perempuan, Wajibkah?

Ibadah

Haruskah Wudu Kembali Ketika Terkena Najis Haruskah Wudu Kembali Ketika Terkena Najis

Haruskah Wudu Kembali Ketika Terkena Najis?

Ibadah

posisi imam perempuan jamaah posisi imam perempuan jamaah

Haruskah Imam Jamaah Perempuan Mengeraskan Bacaan dalam Shalat?

Ibadah

Parenting Islami : Betapa Berharganya Anak Bagi Orangtua? Ini Tiga Gambaran Al-Qur’an

Keluarga

Empat Nasihat Gus Dur untuk Putri Bungsunya

Diari

Perempuan Multitasking Dalam Pandangan Islam  

Kajian

Diskusi Cendekiawan Kontemporer Tentang Hadis Umur Pernikahan Sayidah Aisyah Diskusi Cendekiawan Kontemporer Tentang Hadis Umur Pernikahan Sayidah Aisyah

Diskusi Cendekiawan Kontemporer Tentang Hadis Umur Pernikahan Sayidah Aisyah

Kajian

Trending

Perempuan Memakai Anting-anting, Sunnah Siapakah Awalnya?

Muslimah Daily

posisi imam perempuan jamaah posisi imam perempuan jamaah

Haruskah Imam Jamaah Perempuan Mengeraskan Bacaan dalam Shalat?

Ibadah

Memasang Pembatas di antara Jamaah Laki-laki dan Perempuan, Wajibkah?

Ibadah

Hijab Menurut Murtadha Muthahhari Hijab Menurut Murtadha Muthahhari

Lima Trik agar Poni Rambut Tidak Keluar Jilbab

Muslimah Daily

Ummu Habibah; Perempuan yang Dilamar Nabi dengan Mahar Sebanyak 400 Dinar Emas

Muslimah Talk

Tujuh Keutamaan Membaca Shalawat Tujuh Keutamaan Membaca Shalawat

Kapan Kita Dianjurkan Bertasbih?

Ibadah

ummu haram periwayat perempuan ummu haram periwayat perempuan

Asma’ binti Umais : Perempuan yang Riwayat Hadisnya Tersebar dalam Kutub As-Sittah

Muslimah Talk

Empat Nasihat Gus Dur untuk Putri Bungsunya

Diari

Connect