Ikuti Kami

Diari

Lagi-lagi Timbul Islamophobia?

islamophobia
tabletmag.com

“Kebencian dan kekerasan, hanya akan merugikan diri sendiri” (Ali bin Abi Thalib)

BincangMuslimah.Com – Baru-baru ini, seorang guru di Prancis yang menunjukkan karikatur Nabi Muhammad dipenggal. Pelakunya diduga adalah seorang anak berusia 18 tahun, dan, seorang Muslim. Berdasarkan berita yang beredar, sang pelaku melantunkan kalimat “Allahu Akbar” saat sedang menjalankan aksinya itu.

Media massa sentak dihebohkan dengan berita tersebut. Pasalnya, negara itu memang sedang menjadi topik pembicaraan masyarakat saat ini, lantaran kasus mengenai pembuatan karikatur Nabi Muhammad oleh Charlie Hebdo, surat kabar mingguan buatan orang-orang Prancis yang terkenal juga sebagai majalah yang sering menampilkan kartun dan lelucon.

Majalah ini juga dikatakan kerap kali membuat cerita lelucon yang berbau rasis. Sudah ramai dengan berita ini, tak lama kemudian, muncul lagi berita menghebohkan lainnya mengenai pemenggalan seorang guru yang menampilkan karikatur Nabi Muhammad tersebut.

Hmm ya ya yaa.. Melihat itu, saya jadi tahu bahwa  rupanya ada dua kejadian utama yang kemudian membuat isunya jadi semakin memanas. Begitu pula dalam perbincangan masyarakat, kejadian ini kemudian mengambil dua perhatian yang berbeda dari setiap orang.

Pertama, mereka yang fokus terhadap permasalahan terkait pembuatan karikatur Nabi Muhammad dan menyudutkan pihak pemerintahan Perancis atas sikapnya yang tidak tegas terkait isu tersebut. Beberapa komentar pun menyebutkan bahwa Pemerintah Prancis telah menghina Nabi Muhammad SAW lantaran tetap terus menerbitkan majalah yang tak sopan itu.Akibatnya, banyak brand fashion ternama dari Prancis yang di boikot oleh beberapa penggunanya, karena mengaku kecewa dengan negara tersebut.

“Nggak layak… (Sambil Mengeluarkan sederetan LV, Channel, Hermes, dan beberapa koleksi produk bermerek lainnya)”

“Gak peduli aku ini mahal, mereka udah hina Nabiku”

Begitulah kurang lebih sahutan beberapa para pengguna brand-brand asal negara Prancis ini. Konten mereka pun juga ramai didukung oleh sebagian masyarakat lainnya, yang memang, merasa aman karena tidak memiliki produk-produk tersebut.“Hufftt.. untung saya gak punya”.. Karena memang harganya selangit wkwk. Satu produknya mungkin bisa setara sama biaya hidup untuk berapa tahun ke depan kali ya.

Baca Juga:  Tips Mengajarkan Toleransi dan Keberagaman pada Anak

Sedih? Jelas. Gak usah ditanya. Wong Nabi kita dibuat karikatur yang tidak sopan seperti itu, padahal kita sendiri selalu menjaga dan enggan untuk menggambarkannya. Alih-alih membuatkan sketsa wajah, kita hanya berani menaruh cahaya saja.

Alasan kebebasan berekspresi juga rasanya tidak bisa kita terima, karena dalam berkarya, sudah semestinya setiap orang memerhatikan kode etik dan juga nilai yang dianut pada masing-masing kelompok. Gak habis fikir ya, kalau sudah tahu perihal menggambarkan Nabi termasuk hal yang sensitif tapi tetap dilakukan, yo itu namanya nyari ribut emang. Tapi, ya, kita kan gak tau juga sih gimana budaya dan kehidupan di negara itu. Arrghh.. Complicated memang!

Sementara yang lainnya, isu yang kedua, yaitu pemenggalan seorang guru.  Di mana guru tersebut dipenggal oleh oknum yang diduga adalah seorang muslim. Iya, I know, sakit hati, gak terima, membela, itu memang bisa jadi alasan. Tapi, apapun alasannya, mau bagaimanapun, aksi pembunuhan itu tidak dibenarkan. Menghabisi nyawa seseorang untuk memperbaiki kesalahannya, jelas keliru.

Dalam perang saja, ada aturannya, lha ini kok malah main hakim sendiri. Akhirnya, lagi dan lagi Islam dikenal sebagai Agama dengan kecenderungannya memakai jalan kekerasan. Padahal, bukan seperti itu yang seharusnya. Walaupun realitanya.. Ah sudahlah.

Tahun 2015, Indeks Teorisme Global menyebutkan bahwa empat kelompok ekstremis Islam terbesar seperti ISIS, Boko Haram, Taliban, dan Al-Qaeda bertanggungjawab atas 74% dari total kematian akibat terorisme di seluruh dunia. Berbagai kejadian yang mengatasnamakan Islam sebagai dasar perjuangan untuk membasmi segala bentuk kedzaliman pun lagi dan lagi terjadi.  Dan, yang terakhir terjadi adalah kasus yang ini. Mau berapa kasus lagi?

Adapun fakta lainnya yang sempat saya baca, adalah kutipan berita yang menyebutkan bahwa seorang anak yang menjadi pelaku ini merupakan seorang imigran yang awalnya tidak memiliki keyakinan, dan memiliki rekam jejak yang tidak baik, seperti membuat onar dan kekacauan dimana-mana. Ini menarik, karena bisa saja pemahaman Islam yang ia dapatkan belum purna dan belum sampai pada inti ajaran Islam yang sejati.

Baca Juga:  Karena Sholeh Saja Tidak Cukup

Intinya, dengan melihat sekumpulan kejadian dan juga berbagai peristiwa yang tak mengenakkan ini, ada baiknya kita untuk membuka segala kemungkinan. Daripada  ikut memanas, dan timbullah lagi berbagai peristiwa kacau lainnya.

Toh kita juga masih punya banyak kewajiban di sekitar kita. Doakan saja agar dunia cepat pulih dan damai. Saya tentu berharap agar penerbitan karikatur Nabi itu segera diberhentikan. Dan saya juga berdoa semoga korban pembunuhan serta yang melakukan aksi pembunuhan itu bisa diterima disisi-Nya.

Oh iya, yang terakhir, semoga citra Islam yang sebenarnya bisa hidup di tengah-tengah kita. Bukan Islam yang kaku dan mengedepankan amarah serta jalan kekerasan. Melainkan Islam yang dibawa oleh Nabi kita, yaitu Islam Rahmatan lil’Alamin.

Rekomendasi

Toleransi Tidak Terbatas untuk Non-Muslim Toleransi Tidak Terbatas untuk Non-Muslim

Toleransi Tidak Terbatas untuk Non-Muslim

Toleransi Tidak Terbatas untuk Non-Muslim Toleransi Tidak Terbatas untuk Non-Muslim

Berbuat Baik terhadap Non-Muslim dalam Prinsip al-Quran

Toleransi Tidak Terbatas untuk Non-Muslim Toleransi Tidak Terbatas untuk Non-Muslim

Pentingnya Sikap Toleransi dalam Kajian Hadis Nabi

Toleransi Tidak Terbatas untuk Non-Muslim Toleransi Tidak Terbatas untuk Non-Muslim

Tafsir Surah al-Mumtahanah Ayat 8: Menghormati Pemeluk Agama Lain

Ditulis oleh

Komentari

Komentari

Terbaru

Apakah Komentar Seksis Termasuk Pelecehan Seksual?

Diari

Jangan Insecure, Mari Bersyukur

Muslimah Daily

Pentingnya Self Love Bagi Perempuan Muslim

Diari

Mengenal Ingrid Mattson, Cendekiawan Muslimah dari Barat Mengenal Ingrid Mattson, Cendekiawan Muslimah dari Barat

Mengenal Ingrid Mattson, Cendekiawan Muslimah dari Barat

Muslimah Talk

anjuran menghadapi istri haid anjuran menghadapi istri haid

Haid Tidak Stabil, Bagaimana Cara Menghitung Masa Suci dan Masa Haid?

Ibadah

Mapan Dulu, Baru Nikah! Mapan Dulu, Baru Nikah!

Mapan Dulu, Baru Nikah!

Keluarga

Melatih Kemandirian Anak Melatih Kemandirian Anak

Parenting Islami ; Bagaimana Cara Mendidik Anak Untuk Perempuan Karir?

Keluarga

Sya’wanah al-Ubullah: Perempuan yang Gemar Menangis Karena Allah

Muslimah Talk

Trending

Jangan Insecure, Mari Bersyukur

Muslimah Daily

anjuran menghadapi istri haid anjuran menghadapi istri haid

Haid Tidak Stabil, Bagaimana Cara Menghitung Masa Suci dan Masa Haid?

Ibadah

Siapa yang Paling Berhak Memasukkan Jenazah Perempuan Ke Kuburnya?

Ibadah

keadaan dibolehkan memandang perempuan keadaan dibolehkan memandang perempuan

Adab Perempuan Ketika Berbicara dengan Laki-Laki

Kajian

Pentingnya Self Love Bagi Perempuan Muslim

Diari

Sya’wanah al-Ubullah: Perempuan yang Gemar Menangis Karena Allah

Muslimah Talk

anak yatim ayah tiri luqman hakim mengasuh dan mendidik anak anak yatim ayah tiri luqman hakim mengasuh dan mendidik anak

Hukum Orangtua Menyakiti Hati Anak

Keluarga

ayat landasan mendiskriminasi perempuan ayat landasan mendiskriminasi perempuan

Manfaat Membaca Surat Al-Waqiah Setiap Hari

Ibadah

Connect