BincangMuslimah.Com – Ketika Virus Corona (Covid-19) mulai menghebohkan Indonesia, semua media baik daring maupun cetak memberitakan kasus ini. Sayang, beberapa media justru memperparah keadaan dengan membangun narasi simpang-siur, tidak mengedukasi, sehingga membuat masyarakat takut dan panik. Salah satu media yang cukup jernih menyuarakan kasus ini adalah Narasi News, bagian dari Narasi TV. Narasi adalah media yang didirikan oleh Najwa Shihab.
Lewat Narasi juga, Najwa Shihab menggagas “Konser dari Rumah” bersama puluhan musisi untuk menggalang donasi untuk Corona lewat Kitabisa. Sampai saat ini telah terkumpul dana 10,9 milyar dari 15 milyar yang direncanakan.
Najwa mendirikan Narasi TV pada 2018 yang merupakan sebuah perusahaan berita dan media omni-channel yang menciptakan dan mengelola beberapa jenis konten seperti video dan tulisan di media sosial. Modal sosial Najwa sebagai pewawancara andal dengan pertanyaan tajam berpengaruh pada kualitas konten Narasi. Tak ayal, konten Narasi yang dikemas untuk anak muda tak kehilangan daya kritisnya.
Najwa adalah satu dari sedikit jurnalis perempuan yang cerdas, berani, dan tangguh. Pada mulanya, ia dikenal masyarakat sebagai seorang pembawa berita dan presenter acara talkshow di televisi. Sosok perempuan yang kerap disapa Nana ini melekat dalam benak masyarakat dengan karakter pemikiran kritisnya. Selain itu, keberpihakannya pada masyarakat membuat ia disukai banyak orang.
Kemampuannya mengintimidasi narasumber saat mewawancara berkaitan erat dengan latar belakang pendidikannya. Najwa paham hukum sebab ia adalah alumni Fakultas Hukum Universitas Indonesia tahun 2000. Saat Sekolah Menengah Atas (SMA), Najwa berhasil terpilih mengikuti program AFS. Program tersebut dilaksanakan oleh Yayasan Bina Antarbudaya. Ia menjalankan program di Amerika Serikat selama setahun dan mengawali karirnya di RCTI., lalu pindah ke Metro TV.
Hubungan Najwa dengan gerakan membaca sangat erat. Ia ditunjuk menjadi Duta Baca periode 2016-2020 oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Tugasnya adalah mengampanyekan kecintaan pada buku dan bicara lantang tentang literasi. Ia memang memiliki kepedulian pada tingkat membaca buku di kalangan anak muda, dan aktif terlibat dalam beberapa gerakan literasi. Baginya, menyebarkan minat baca ke penjuru negeri adalah tantangan besar.
Najwa juga menjadi Duta Pustaka Bergerak, sebuah jaringan literasi yang mempunyai tujuan untuk membangun perpustakaan bergerak dari satu wilayah ke wilayah lain dengan sarana prasarana sederhana di Indonesia. Gerakan tersebut sangat unik sebab para anggotanya ada yang menyebarkan buku dengan menggunakan kuda, pedati, perahu, vespa, dan lain sebagainya.
Najwa membangun kepedulian masyarakat pada buku. Ia aktif terlibat dalam gerakan membaca dan menyebarkan bahan bacaan ke berbagai penjuru negeri dalam rangka meningkatkan minat baca di Indonesia. Eksistensi seorang Najwa Shihab memang tak bisa lepas dari literasi dan buku. Ia mewujudkan passionnya dengan berjuang melawan kemalasan membaca dan kemalasan berpikir.
Penghargaan dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) diperoleh Najwa. Laporannya tentang kejadian pasca bencana gempa dan tsunami Aceh 2004 dianggap memberikan andil, empati dan kepedulian masyarakat terhadap bencana tersebut jadi meluas. Penghargaan ini adalah penghargaan pertama yang ia terima pada tahun 2005. Najwa mempunyai banyak prestasi. Ia menerima penghargaan Panasonic Gobel Awards yang selalu masuk ke dalam nominasi presenter terpopuler atau terfavorit setiap tahunnya.
Dalam bukunya, Catatan Najwa 1 (2016) dan Catatan Najwa 2 (2020), ia mengajak masyarakat untuk membaca sekaligus menulis. Membaca situasi politik, kebangsaan, ekonomi, dan peristiwa kekinian. Buku Catatan Najwa berisi refleksi berbentuk tulisan esai naratif atas isu yang dibahas di program Mata Najwa. Tulisan khas dengan gaya dan rima yang penuh sindiran, menohok tajam, dan mengajak kita untuk merenung. Narasi-narasi terbaik Mata Najwa akan terus relevan dibaca kapan pun.
Keberaniannya patut kita teladani, ketekunannya patut kita contoh. Segala pencapaian yang diraih Najwa Shihab adalah buah dari usaha ektra keras dan keberaniannya. Ia memang dikenal sebagai jurnalis dengan investigasi tajam. Kecerdasannya membuat banyak narasumber tenggelam dalam kekuatan pertanyaan dan intimidasi tatapannya, membuat kenyataan tak bisa direkayasa dan kebenaran pun dihadirkan untuk masyarakat. Lebih dari itu, karena keberaniannya, ia bisa menyibak tirai kebenaran yang disembunyikan.