Ikuti Kami

Muslimah Talk

Benazir Buttho: Perdana Menteri Muslimah Pertama di Dunia

BincangMuslimah.Com – Siapakah perempuan pertama yang memimpin sebuah negara Muslim pada masa pasca-kolonial? Jawabannya adalah Benazir Buttho. Dalam sejarah dunia, Benazir tercatat dengan julukan ‘Putri Sang Timur’. Ia adalah salah satu figur perempuan yang paling dikenal dunia internasional lantaran berhasil mencapai puncak kepemimpinan politik tertinggi yang paling jarang dijabat perempuan. Ia juga diingat atas kompleksitas sosok kepemimpinannya selama memegang kendali pemerintahan sebagai Perdana Menteri di Pakistan.

Lahir sebagai anak sulung dari pasangan Zulfikar Ali dan Nusrat Bhetto, ayahnya lebih dulu dikenal sebagai Perdana Menteri Pakistan yang digulingkan melalui kudeta militer tak berdarah pimpinan Zia Ul-Haq pada 1977. Dua tahun setelahnya, ayah Benazir Bhutto dihukum gantung melalui putusan pengadilan yang digambarkan sebagai pengadilan berjat oleh mantan Jaksa Agung Amerika, Ramsey Clark.

Menjadi Pemimpin Pakistan

Benazir Bhutto mulai memimpin Pakistan sejak terpilih untuk pertama kali sebagai Perdana Menteri pada 1988. Sebelum itu, ia yang merupakan mantan Menteri Pertahanan dan Keuangan Pakistan ini mengawali karir politik sebagai anggota, lalu menjadi ketua Partai Rakyat Pakistan, partai politik pimpinan kedua orangtuanya dan sempat menjabat sebagai Ketua Oposisi untuk pemerintahan Pakistan selama dua periode. Banyak prestasi dan kontraprestasi mewarnai kepemimpinannya yang akan terus membuat dunia internasional tersenyum sekaligus mengernyitkan dahi.

Benazir dikenal dekat dengan pemerintahan USA Presiden George H. W. Bush pmasa pertama jabatannya menjadi Perdana Menteri. Hal ini berdasarkan kesamaan visi mereka yakni menentang komunisme. Meskipun Benazir juga sama sekali tidak ragu memberikan julukan ‘Frankenstein Amerika’ atas serangan Bush terhadap Mujahiddin Afganistan.

Selain politik luar negeri, kebijakan dalam negeri Benazir pun banyak mengundang pro dan kontra. Ia dikenal antusias menghidupkan kembali berbagai proyek ilmiah termasuk masalah penggunaan tenaga nuklir untuk energi. Pada masa kepemimpinannya, ia telah berhasil meluncurkan setidaknya 5 program ruang angkasa nasional yang dimotori putra-putri terbaik Pakistan sendiri. Bahkan, pada era kedua masa pemerintahan Bhutto, Ketua Partai Rakyat Pakistan selama 25 tahun ini berhasil mempelopori era informasi dengan mewajibkan rakyatnya cakap mengoperasikan komputer.

Baca Juga:  Ada Gus Dur di Perayaan Imlek

Benazir juga merupakan pemimpin yang kukuh melaksanakan modernisasi teknologi persenjataan bom atom di tengah badai kritik dan kecaman internasional. Setelah berhasil melaksanakan uji-coba senjata nuklir pertama pada Mei 1998, Benazir dilaporkan membuat pernyataan kontroversial yang menyebut bahwa Pakistan hanya memerlukan waktu dua minggu lebih tiga hari untuk menguasai teknologi hingga memencet tombol detonasi bom nuklir buatannya sendiri. Pernyataannya mendapat kecaman dari dunia internasional.

Masa kepemimpinan kedua Benazir diwarnai kekacauan yakni perpecahan rasial di Pakistan yang menjadi masalah terbesar bagi ‘Iron Lady’ ini sendiri. Benazir sempat dijuluki rasis lantaran kebijakan politik yang sarat diskrimasi terhadap suku Urdu. Pasca selamat dari upaya pembunuhan pada 1993, di akhir tahun yang sama Bhutto mengerahkan pasukan untuk membasmi militia pimpinan Sufi Muhammad setelah muncul isu penolakan terhadap ‘kepemimpinan non-Islami’ versi Bhutto. Bertepatan dengan isu rasial ini, pemerintahan Bhutto didera berbagai isu korupsi, termasuk kasus teknologi kapal selam Perancis, yang juga melibatkan Asif Ali Zardari, suaminya sendiri.

Benazir yang juga seorang ekonom ini tidak pernah menunjuk seorang pun untuk mengisi jabatan setingkat menteri keuangan selama masa pemerintahannya. Ia bertindak selaku pemegang kekuasaan politik tertinggi sebagai Perdana Menteri, sekaligus melantik diri sebagai Bendahara Negara dengan kuasa ekonomi setinggi kuasa politiknya. Sepanjang hidupnya, ia dikenal sebagai pemimpin yang anti-aborsi dan getol menyuarakan hak perempuan. Meskipun, lagi-lagi, tanpa dukungan dari mayoritas organisasi perempuan di Pakistan yang justru menilai upaya reformasi yang dikampanyekan Benazir semakin menindas rakyat, alih-alih memberdayakan hak perempuan.

Akhir Hidup Putri Sang Timur

Menjelang akhir hidupnya, Benazir lekat dengan berbagai upaya pembunuhan yang ditujukan kepada dirinya. Pasca kasus korupsi yang menjeratnya membuat ia kehilangan banyak simpati dan dukungan sekaligus menyeretnya turun dari tahta Perdana Menteri, ia mengasingkan diri ke Dubai dan kemudian London. Saat mencoba kembali berkampanye pada Oktober 2007 di Pakistan, ia selamat dari upaya pembunuhan yang menewaskan 136 korban dan melukai sekitar 450 orang. Selang beberapa bulan kemudian, tepatnya tanggal 8 Desember di tahun yang sama, tiga penyerang bersenjata tak dikenal menyerang kantor Benazir dan menewaskan 3 pendukungnya.

Baca Juga:  Lies Marcoes Natsir: Cita-cita Islam Adalah Kesetaraan

Tepat beberapa hari setelahnya yakni pada 27 Desember 2007, Benazir meninggalkan lokasi kampanye seraya memberi salutasi kepada para pendukungnya melalui atap mobil anti-peluru. Kerumunan massa dikejutkan dengan suara tembakan dan disusul ledakan di dekat mobil Benazir. Perempuan Besi dari Pakistan ini segera dilarikan ke rumah sakit setelah jatuh dengan leher ditembus peluru. Pasca operasi, Putri Sang Timur dinyatakan meninggal dunia pada hari yang sama yakni pukul 18:16 waktu setempat. Otopsi resmi penyidik Scotland Yard menyebutkan bahwa benturan keras di kepala akibat terlempar dari ledakan adalah sebab utama mangkatnya negawarati besar dan kontroversial dari Pakistan ini.

Terlepas dari banyaknya kontroversi terhadap Benazir, keberanian dan ketekunannya adalah dua hal utama yang patut kita pelajari. Tak banyak perempuan bersedia dan berani mempertaruhkan nyawa demi kepentingan politik. Benazir meneruskan perjuangan ayahnya. Tapi, takdir berkata bahwa nyawanya mesti takluk dalam satu tembakan. Semoga, akan ada banyak perempuan-perempuan lain di dunia ini yang mengikuti jejaknya, meneladani ketekunan dan keberaniannya.

Rekomendasi

Rohana Kudus: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia

Ummu Ri‘lah al-Qusyairiyah Ummu Ri‘lah al-Qusyairiyah

Ummu Ri‘lah al-Qusyairiyah, Pejuang Hak Perempuan di Masa Rasulullah

laksamana malahayati laksamana malahayati

Laksamana Malahayati: Memimpin Armada Laut untuk Lawan Penjajah

Nushrat al-Amin Nushrat al-Amin

Sayyidah Nushrat al-Amin: Mufassir Perempuan Pertama dengan Karya 30 Juz

Ditulis oleh

Tim Redaksi Bincang Muslimah

Komentari

Komentari

Terbaru

ajarkan kesetaraan laki-laki perempuan ajarkan kesetaraan laki-laki perempuan

Mengenal Lebih Jauh Macam-macam Pendekatan Gender

Kajian

Kisah cinta Zainab binti Rasulullah Kisah cinta Zainab binti Rasulullah

Kisah Cinta Sayyidah Zainab binti Rasulullah

Muslimah Talk

Hukum kremasi jenazah mualaf Hukum kremasi jenazah mualaf

Hukum Kremasi Jenazah Mualaf

Kajian

Rembuk Ide Rembuk Ide

El-Bukhari Institute Gelar Rembuk Ide, Bahas Moderasi Beragama untuk Gen Z

Berita

Bincang Thaharah; Wudhu Tidak Berurutan, Apakah Tetap Sah?

Video

Perbedaan Haji dan Umrah Perbedaan Haji dan Umrah

Tiga Perbedaan Haji dan Umrah

Ibadah

Syarat-syarat dikabulkannya doa Syarat-syarat dikabulkannya doa

Fungsi dan Syarat-syarat Dikabulkannya Doa  

Ibadah

Larangan bagi Perempuan Haid Larangan bagi Perempuan Haid

Larangan bagi Perempuan Istihadhah

Kajian

Trending

Doa keguguran Doa keguguran

Kehilangan Buah Hati Akibat Keguguran, Baca Doa yang Diajarkan Rasulullah Ini

Ibadah

masa iddah hadis keutamaan menikah masa iddah hadis keutamaan menikah

10 Hadis Tentang Keutamaan Menikah

Kajian

Tujuh Keutamaan Membaca Shalawat Tujuh Keutamaan Membaca Shalawat

Doa agar Terhindar dari Prasangka Buruk pada Allah

Ibadah

Mengenal Rufaidah al-Aslamiyah: Perawat Perempuan Pertama dalam Sejarah Islam

Muslimah Talk

Mandi junub dan haid Mandi junub dan haid

Empat Hal yang Perlu Diperhatikan Ketika Mandi Wajib

Ibadah

Resensi Buku Pernah Tenggelam Resensi Buku Pernah Tenggelam

Resensi Buku Pernah Tenggelam: Halu Berlebihan Menenggelamkan Keimanan?

Diari

Shafiyah binti Huyay Teungku Fakinah Shafiyah binti Huyay Teungku Fakinah

Kisah Bulan Madu Rasul dengan Shafiyah binti Huyay

Muslimah Talk

muslimah mencukur habis rambutnya muslimah mencukur habis rambutnya

Bolehkah Muslimah Mencukur Habis Rambutnya?

Kajian

Connect