Ikuti Kami

Muslimah Talk

Machismo, Femisida di Meksiko yang Mengatasnamakan Budaya

Femisida di Meksiko
Source: Gettyimages.com

BincangMuslimah.Com – Dalam kesempatan Hari Anti-Kekerasan Terhadap Perempuan, di sini saya mencoba mengulas ketidakadilan yang dialami oleh perempuan dari berbagai wilayah dunia, salah satunya Meksiko. Nyawa perempuan tak dihargai. Mereka menjadi korban machismo,  femisida di Meksiko yang mengatasnamakan budaya.

Jauh sebelum abad 4 SM, dalam masyarakat Yunani kuno, perempuan berada di posisi inferior atau masyarakat tertindas. Tidak lain karena perempuan belum memiliki kecakapan rasional seperti laki-laki. Sehingga pada zaman tersebut, semua filsuf didominasi oleh laki-laki. Bukan hanya itu, dalam hukum Athena, perempuan yang sudah menikah tidak mempunyai kekuasaan, bahkan untuk dirinya sendiri. Kekuasaan sepenuhnya berada di tangan suami. 

Dari perbedaan kelas dan fungsi sosial, perempuan sudah dinormalisasikan menjadi kelas kedua setelah laki-laki. Akan tetapi, perbedaan fungsi sosial ini jika dilanjutkan akan menimbulkan kesenjangan antar laki-laki dan perempuan. Setelah kesenjangan terjadi, kaum laki-laki melihat perempuan sebagai sosok makhluk yang  tidak ada harganya, dari sifat inilah yang menjadikan laki-laki membenci perempuan tanpa sebab yang menimbulkan femisida.

Makna Femisida

Femisida merupakan penyebutan istilah yang disebabkan oleh perbedaan gender atau yang sering disebut pembunuhan intensional dari kaum perempuan karena mereka adalah perempuan. Secara sederhananya, perempuan dibunuh oleh kaum dominan (laki-laki). Mungkin kita agak kaget mendengar kejahatan ini, akan tetapi, dalam realitasnya kejahatan femisida nyata dalam sosial masyarakat. 

Berdasarkan General Assembly of Human Right Council, femisida adalah pembunuhan berencana kepada perempuan yang disebabkan oleh kebencian, dendam, dan perasaan bahwa laki-laki menganggap perempuan sebagai kepemilikan, sehingga dapat diperlakukan sesuka hati mereka. 

Machismo dan Femisida 

Di Meksiko sendiri, kejahatan femisida bukan hal yang baru bagi mereka. Dilansir dari media Harvard International Review, masyarakat Meksiko mengalami kekerasan femisida sudah sejak dahulu. Dari data yang tertulis, per februari 2022, banyak perempuan ditemukan dalam keadaan sudah tak bernyawa mulai dari anak-anak berumur 7 tahun hingga 25 tahun. 

Baca Juga:  Ummu Mahjan: Reprentasi Peran Perempuan di Masjid pada Masa Nabi

Pada tahun 2010, jumlah femisida mencapai 304 jiwa yang tertulis. Dari tahun ke tahun, korban semakin marak dan tidak dapat dikendalikan. Tingginya tingkat kejahatan femisida ini memicu para perempuan di belahan Meksiko untuk turun ke jalanan demi menyuarakan paham pemikiran bahwa perempuan juga manusia yang bernyawa, mempunyai tujuan hidup. 

Kejadian ini tentunya tidak bisa dihilangkan dari budaya masyarakat Meksiko, karena femisida ini terjadi akibat dari budaya yang dinamakan machismo. Machismo sendiri bentuk seksisme atau kondisi di mana memposisikan laki-laki di atas perempuan. Dari budaya machismo ini mereka beranggapan bahwasannya tidak ada kesalahan ketika perempuan dibunuh tanpa sebab. 

Bagi mereka, maskulinitas dapat dibuktikan dengan sikap yang kuat, kasar, berani, dan sebagainya terhadap perempuan. Tentunya, bagi masyarakat Meksiko, sisi maskulinitas tersebut dapat diakui oleh khalayak ketika mereka membunuh perempuan sebagai kaum yang lemah dan bentuk kepuasan tersendiri. Oleh karena itu, para laki-laki membunuh perempuan di sekitarnya, seperti keluarga dan orang-orang terdekatnya.  

Untuk melindungi perempuan dalam kukungan budaya di atas, Konvensi HAM PBB di Wina tahun 1993, mendeklarasikan program aksi yang menegaskan bahwa kekerasan berbasis gender dan segala bentuknya yang tidak sesuai dengan martabat dan harga diri manusia harus segera dihapuskan. Karena, pada dasarnya perempuan dan laki-laki mempunyai kedudukan yang sama di mata hukum. 

Rekomendasi

Bagaimana Seharusnya Sikap Istri Korban KDRT? Bagaimana Seharusnya Sikap Istri Korban KDRT?

Kasus Kekerasan di Pesantren, Apakah Ada Indikasi Femisida?

Ayat dan Hadis Anti Kekerasan Terhadap Perempuan Ayat dan Hadis Anti Kekerasan Terhadap Perempuan

Indonesia Darurat Femisida!

Bagaimana Penanganan Kasus Femisida Perspektif Teori Kriminologi Feminis? Bagaimana Penanganan Kasus Femisida Perspektif Teori Kriminologi Feminis?

Bagaimana Penanganan Kasus Femisida Perspektif Teori Kriminologi Feminis?

femisida jahiliyah islam menentangnya femisida jahiliyah islam menentangnya

Peristiwa Femisida Zaman Jahiliyah dan Kedatangan Islam yang Menentangnya

Ditulis oleh

Mahasiswi Universitas Al-Azhar, Kairo jurusan Akidah dan Filsafat.

5 Komentar

5 Comments

Komentari

Terbaru

Perjalanan Sri Mulyani dalam Menjaga Stabilitas Keuangan Negara Perjalanan Sri Mulyani dalam Menjaga Stabilitas Keuangan Negara

Perjalanan Sri Mulyani dalam Menjaga Stabilitas Keuangan Negara

Muslimah Talk

Kemenag Gelar Blissful Mawlid “Bincang Syariah Goes to Campus” Ajak Generasi Muda Rawat Bumi Kemenag Gelar Blissful Mawlid “Bincang Syariah Goes to Campus” Ajak Generasi Muda Rawat Bumi

Kemenag Gelar Blissful Mawlid “Bincang Syariah Goes to Campus” Ajak Generasi Muda Rawat Bumi

Berita

Urgensi Jihad Lingkungan dalam Menghadapi Krisis Iklim Global Urgensi Jihad Lingkungan dalam Menghadapi Krisis Iklim Global

Urgensi Jihad Lingkungan dalam Menghadapi Krisis Iklim Global

Muslimah Daily

Stop Sebarkan Surat Wasiat, Foto, dan Video Korban Bunuh Diri di Media Sosial Stop Sebarkan Surat Wasiat, Foto, dan Video Korban Bunuh Diri di Media Sosial

Stop Sebarkan Surat Wasiat, Foto, dan Video Korban Bunuh Diri di Media Sosial

Muslimah Talk

Tidak Ada Kata Terlambat dalam Pendidikan dan Karir bagi Perempuan Tidak Ada Kata Terlambat dalam Pendidikan dan Karir bagi Perempuan

Tidak Ada Kata Terlambat dalam Pendidikan dan Karir bagi Perempuan

Muslimah Talk

Maulid Nabi dan Boneka Pengantin di Mesir  Maulid Nabi dan Boneka Pengantin di Mesir 

Maulid Nabi dan Boneka Pengantin di Mesir 

Khazanah

Pentingnya Pengalaman Perempuan dalam Mewujudkan Kesetaraan dan Keadilan Gender

Kajian

Tragedi Ibu dan Anak di Bandung, Mengapa Kasus Filisida Masih Terjadi di Indonesia? Tragedi Ibu dan Anak di Bandung, Mengapa Kasus Filisida Masih Terjadi di Indonesia?

Tragedi Ibu dan Anak di Bandung, Mengapa Kasus Filisida Masih Terjadi di Indonesia?

Muslimah Talk

Trending

Pencegahan Gangguan Menstruasi Pencegahan Gangguan Menstruasi

Bolehkah Perempuan Haid Ikut Menghadiri Acara Maulid Nabi?

Kajian

Benarkah Islam Agama yang Menganjurkan Monogami?

Kajian

Benarkah Perayaan Maulid Nabi Bid’ah? Benarkah Perayaan Maulid Nabi Bid’ah?

Memperingati Maulid Nabi dengan Tradisi Marhabanan

Diari

Rahmah El-Yunusiyah: Pahlawan yang Memperjuangkan Kesetaraan Pendidikan Bagi Perempuan

Muslimah Talk

Benarkah Perayaan Maulid Nabi Bid’ah? Benarkah Perayaan Maulid Nabi Bid’ah?

Benarkah Perayaan Maulid Nabi Bid’ah?

Kajian

Doa agar Terhindar dari Bisikan Setan Doa agar Terhindar dari Bisikan Setan

Doa agar Terhindar dari Bisikan Setan

Ibadah

Pentingnya Pengalaman Perempuan dalam Mewujudkan Kesetaraan dan Keadilan Gender

Kajian

rasuna said pahlawan kemerdekaan rasuna said pahlawan kemerdekaan

Rasuna Said: Pahlawan Kemerdekaan dari Kalangan Santri dan Pejuang Kesetaraan Perempuan Bersenjata Pena

Khazanah

Connect