Ikuti Kami

Kajian

Relasi Muslim dan Non Muslim Menurut Syekh Yusuf Al-Qardhawi

Fatwa yusuf al-qardhawi perempuan
Source: Wikipedia

BincangMuslimah.ComSyekh Yusuf al-Qardhawi adalah ulama asal Mesir yang sangat produktif. Ia telah menerbitkan lebih dari 120 buku. Meski dalam sikap dan gerakan politiknya yang sedikit kontroversial karena masuk ke dalam bagian ikhwanul muslimin, tak dapat dipungkiri kontribusinya dalam dunia keilmuan Islam tidak dapat terbantahkan. Di antaranya ialah kontribusinya dalam rumusannya toleransi. Berikut relasi muslim dan non muslim menurut Syekh Yusuf Al-Qardhawi.

Syekh Yusuf juga termasuk ulama yang berpandangan akan pentingnya bertoleransi kepada pemeluk agama lain. Hal tersebut semata untuk saling menghormati satu sama lain dan tentunya masih dalam batas bertoleransi yang wajar.

Syekh Yusuf menjelaskan bahwa umat Islam sebaiknya memanggil pemeluk agama lain atau yang berbeda pandangan keyakinan dengan sebutan non muslim, tidak dengan sebutan kafir. Dalam kitabnya “Khitabuna fi ‘Ashr al-Aulamah” hal 44 ia berkata demikian:

ومن الدعوة بالحكمة والموعظة الحسنة, ومن الجدال بالتي هي أحسن, المطالب به المسلمون, وخصوصا فى عصر العولمة: ألا نخاطب المخالفين لنا باسم الكفار, وإن كنا نعتقد كفرهم. ولا سيما مخالفينا من أهل الكتاب.

Di antara dakwah dengan hikmah dan nasihat yang baik, serta jadal dengan cara yang baik yang menjadi tuntutan umat Islam terlebih di zaman sekarang ialah dengan kita yang tidak menyebut orang yang berbeda pandangan keyakinan dengan kita dengan sebutan kafir, meski kita meyakini kekufuran mereka. terlebih orang-orang yang berbeda dengan kita dari kalangan ahli kitab”.

Dalam pandangannya, Syekh Yusuf mengajak umat Islam untuk lebih menghormati orang lain yang berbeda keyakinan. Selain dapat menjadi salah satu strategi dakwah yang baik dengan memperlihatkan wajah Islam yang ramah hal tersebut juga bertujuan untuk tetap menjalin hubungan dan komunikasi yang baik dengan sesama umat manusia.

Baca Juga:  Apakah Boleh Menghadiri Pernikahan Non-Muslim?

Lebih lanjut, Syekh Yusuf al-Qardhawi menyebutkan bahwa setidaknya ada dua alasan mengapa umat Islam hendaknya mengganti penyebutan kafir dengan kata “non muslim”:

Pertama, kalimat kafir memiliki beberapa makna yang sebagian darinya tidak dikehendaki ketika mengucapkannya. Di antara makna tersebut ialah: “mengingkari Allah, utusan-utusan-Nya serta akhirat”, seperti kelompok ateis yang tidak mengimani apapun selain yang dapat ditangkap oleh panca indra, mereka tidak mengimani adanya Tuhan, nabi ataupun akhirat.

Makna tersebut akan tidak sejalan ketika diucapkan pada ahli kitab. Karena mereka dalam konteks ini hanya kufur terhadap risalah dan agama yang dibawa Nabi Muhammad Saw sebagaimana mereka menganggap umat Islam kufur terhadap agama mereka, tapi masih mengimani Allah, rasul-Nya dan adanya akhirat.

Kedua, al-Qur’an mengajarkan kepada umat Islam untuk tidak berdialog dengan orang lain (meski mereka adalah orang kafir) dengan kata kafir. Dalam al-Qur’an khitab (ungkapan) untuk non muslim adakalanya dengan menggunakan (يأيها الناس ) yang artinya wahai umat manusia, (يا بني أدم ) yang artinya wahai keturunan Adam, (يا عبادي ) yang artinya wahai hamba-hamba-Ku atau (يا أهل الكتاب ) yang artinya wahai ahli kitab.

Dan perlu diketahui bahwa al-Qur’an tidak meng-khitabi dengan kata kafir kecuali pada dua ayat: yang pertama ialah khitab bagi mereka di hari kiamat kelak pada ayat 6 surat at-Tahrim. Dan yang kedua pada surat al-Kafirun ayat 1-6. Itupun merupakan khitab yang ditujukan kepada orang-orang penyembah berhala yang ingin Nabi Muhammad Saw menyembah berhala mereka dalam jangka setahun agar kemudian mereka menyembah Tuhannya juga setahun.

Dalam hal ini penyebutan “kafir” pada surat tersebut bertujuan untuk menolak kesepakatan yang diajukan dengan menggunakan kata-kata tegas. Dan meski demikian, surat tersebut tetap diakhiri dengan ayat yang menunjukan toleransi: “Bagimu agamamu dan bagiku agamaku”.

Baca Juga:  Apakah Pernikahan Maudy Ayunda Termasuk Pernikahan Campur?

Demikian penjelasan relasi muslim dan non muslim menurut Syekh Yusuf al-Qardhawi terkait pentingnya bersikap toleran terhadap orang lain yang berbeda keyakinan. Wallahu a’lam. (Baca juga:Moderatisme Islam Perspektif Syekh Yusuf Al-Qardhawi).

Tulisan ini pernah diterbitkan di BincangSyariah.Com.

Rekomendasi

Bolehkah Non-Muslim Masuk ke Masjid?

puasa syawal kurang enam puasa syawal kurang enam

7 Hikmah Puasa Menurut Syekh Yusuf al-Qardhawi

Hak Tetangga Non Muslim Hak Tetangga Non Muslim

Menunaikan Hak Tetangga Sebagian dari Iman, Bagaimana Jika Tetangga Non Muslim?

memberi daging kurban nonmuslim memberi daging kurban nonmuslim

Hukum Memberikan Daging Kurban untuk Nonmuslim

Ditulis oleh

Redaksi bincangmuslimah.com

3 Komentar

3 Comments

Komentari

Terbaru

Amalan-Amalan di Hari Asyura Amalan-Amalan di Hari Asyura

Amalan-Amalan di Hari Asyura

Ibadah

Mengenal Dua Belas Nama Surah Al-Fatihah Mengenal Dua Belas Nama Surah Al-Fatihah

Mengenal Dua Belas Nama Surah Al-Fatihah

Kajian

Jasmin Akter: Atlet Kriket Muslimah dari Rohingya Jasmin Akter: Atlet Kriket Muslimah dari Rohingya

Jasmin Akter: Atlet Kriket Muslimah dari Rohingya

Muslimah Talk

Dua Syarat Penting saat Mengembalikan Harta Anak Yatim Dua Syarat Penting saat Mengembalikan Harta Anak Yatim

Dua Syarat Penting saat Mengembalikan Harta Anak Yatim

Kajian

Konsekuensi bagi Orang yang Tidak Membayar Hutang di dalam Islam Konsekuensi bagi Orang yang Tidak Membayar Hutang di dalam Islam

Konsekuensi Orang yang Tidak Membayar Hutang di dalam Islam

Kajian

Pandangan Ibnu Rusyd Tentang Sosok Perempuan Pandangan Ibnu Rusyd Tentang Sosok Perempuan

Afra binti Ubayd: Ibu dari Para Pejuang Syariat Islam

Muslimah Talk

menyantuni anak yatim muharram menyantuni anak yatim muharram

Keutamaan Menyantuni Anak Yatim Di Bulan Muharram

Kajian

Alasan Mengapa Kita Membela Palestina Alasan Mengapa Kita Membela Palestina

Alasan Mengapa Kita Membela Palestina

Muslimah Talk

Trending

puasa istri dilarang suami puasa istri dilarang suami

Kritik Nabi kepada Laki-laki yang Suka Main Kasar pada Perempuan

Kajian

Zainab binti Khuzaimah Zainab binti Khuzaimah

Ummu Kultsum; Putri Rasulullah yang Diperistri Utsman bin Affan

Muslimah Talk

Doa yang Dipanjatkan Fatimah az-Zahra pada Hari Senin Doa yang Dipanjatkan Fatimah az-Zahra pada Hari Senin

Doa yang Dipanjatkan Fatimah az-Zahra pada Hari Senin

Ibadah

Hukum Menalak Istri saat Mabuk Hukum Menalak Istri saat Mabuk

Hukum Menalak Istri saat Mabuk

Kajian

menyantuni anak yatim muharram menyantuni anak yatim muharram

Keutamaan Menyantuni Anak Yatim Di Bulan Muharram

Kajian

Dalil Perempuan Tidak Perlu Menutup Wajahnya Dalil Perempuan Tidak Perlu Menutup Wajahnya

Dalil Perempuan Tidak Perlu Menutup Wajahnya

Kajian

Beberapa Kesunahan 10 Muharram Beberapa Kesunahan 10 Muharram

Lima Amalan yang Dianjurkan di Bulan Muharram

Ibadah

idul adha islam dunia idul adha islam dunia

Makna Idul Adha bagi Umat Islam Seluruh Dunia

Ibadah

Connect