Ikuti Kami

Kajian

Hukum Memberikan Daging Kurban untuk Nonmuslim

memberi daging kurban nonmuslim
gettyimages.com

BincangMuslimah.Com – Termasuk perkara yang sering ditanyakan di musim kurban adalah mengenai hukum membagikan daging hewan kurban kepada nonmuslim. Pasalnya, ketika musim kurban, bukan hanya orang muslim saja yang mendapat bagian daging hewan kurban, namun di sebagian daerah nonmuslim juga mendapatkan bagian daging hewan kurban. Sebenarnya, bagaimana hukum memberikan daging hewan kurban untuk nonmuslim, apakah boleh?

Menurut kebanyakan ulama, memberikan dan membagikan daging hewan kurban sunnah kepada non-muslim hukumnya boleh. Tidak masalah memberikan daging hewan kurban sunnah kepada non-muslim, apalagi non-muslim tersebut berstatus sebagai keluarga, teman, atau tetangga.

Ini sebagaimana disebutkan dalam Darul Ifta’ Al-Mishriyah berikut;

إعطاء غير المسلمين من الأضحية :لا بأس بإعطاء غير المسلمين منها لفقرٍ أو قرابةٍ أو جوارٍ أو تأليفِ قلبٍ؛ لقول النبي صلى الله عليه وآله وسلم في حديث أسماء بنت أبي بكر الصديق رضي الله عنهما المتفق عليه: صِلِي أُمَّكِ، ومن المعلوم أن أم أسماء كانت من كفار قريش الوثنيين، وفي حديث أبي هريرة رضي الله عنه المتفق عليه: في كُلِّ كَبِدٍ رَطْبَةٍ أَجْرٌ.

Artinya: Memberikan daging hewan kurban kepada non-muslim; Tidak masalah memberikan daging hewan kurban kepada non-muslim, baik karena fakir, masih ada kekarabatan, masih tetangga atau untuk melembutkan hati. Ini berdasarkan sabda Nabi Saw di dalam hadis yang bersumber dari Asma’ binti Abu Bakar Al-Shiddiq; Sambunglah tali kebaikan dengan ibumu. Dan sudah diketahui bahwa ibu Asma’ termasuk kafir Quraisy penyembah berhala. Juga berdasarkan hadis Abu Hurairah; Dalam setiap daging yang basah ada pahala.

Adapun jika daging hewan kurban wajib, seperti kurban nadzar, maka kebanyakan ulama, terutama ulama Syafiiyah dan Hanabilah, tidak membolehkan untuk dibagikan kepada non-muslim.

Baca Juga:  Wajibkah Memperbarui Wudhu Karena Memakan Makanan yang Dipanggang?

Ini sebagaimana disebutkan oleh Ibnu Qudamah dalam kitab Al-Mughni berikut;

وَيَجُوزُ أَنْ يُطْعِمَ مِنْهَا كَافِرًا .وَبِهَذَا قَالَ الْحَسَنُ ، وَأَبُو ثَوْرٍ ، وَأَصْحَابُ الرَّأْيِ وَقَالَ مَالِكٌ : غَيْرُهُمْ أَحَبُّ إلَيْنَا .وَكَرِهَ مَالِكٌ وَاللَّيْثُ إعْطَاءَ النَّصْرَانِيِّ جِلْدَ الْأُضْحِيَّةِ . وَلَنَا أَنَّهُ طَعَامٌ لَهُ أَكْلُهُ فَجَازَ إطْعَامُهُ لِلذِّمِّيِّ ، كَسَائِرِ طَعَامِهِ ، وَلِأَنَّهُ صَدَقَةُ تَطَوُّعٍ ، فَجَازَ إطْعَامُهَا الذِّمِّيَّ وَالْأَسِيرَ ، كَسَائِرِ صَدَقَةِ التَّطَوُّعِ .فَأَمَّا الصَّدَقَةُ الْوَاجِبَةُ مِنْهَا ، فَلَا يُجْزِئُ دَفْعُهَا إلَى كَافِرٍ لِأَنَّهَا صَدَقَةٌ وَاجِبَةٌ ، فَأَشْبَهَتْ الزَّكَاةَ ، وَكَفَّارَةَ الْيَمِينِ

Artinya: Boleh memberikan makan dari hewan kurban kepada orang kafir. Inilah pandangan yang yang dikemukakan oleh Imam Al-Hasan Al-Bashri, Abu Tsaur, dan kelompok rasionalis. Imam Malik berkata; Selain mereka (orang kafir) lebih kami sukai’. Menurut Imam Malik dan Al-Laits, makruh memberikan kulit hewan kurban kepada orang Nasrani. Sedang menurut kami, itu adalah makanan yang boleh dimakan karenanya boleh memberikan kepada kafir dzimmi sebagaimana semua makanan. Juga daging kurban adalah termasuk sedekah sunnah, dan karenanya boleh diberikan kepada nonmuslim dzimmi dan para tawanan perang, sebagaimana sedekah sunnah yang lain. Adapun sedekah (kurban) wajib, maka tidak boleh diberikan kepada orang kafir karena itu adalah sedekah wajib, seperti halnya zakat dan kafarat sumpah.

Dari penjelasan Ibnu Qudamah tersebut disimpulkan bahwa memberikan daging kurban kepada nonmuslim hukumnya adalah boleh selama kurban tersebut adalah kurban sunnah bukan kurban wajib seperti nazar.

Rekomendasi

Bolehkah Non-Muslim Masuk ke Masjid?

Siti Sarah Istri Pertama Ibrahim Siti Sarah Istri Pertama Ibrahim

Siti Sarah, Istri Pertama Ibrahim: Potret Ketabahan Perempuan di Balik Sejarah Idul Adha

menggabungkan kurban dengan akikah menggabungkan kurban dengan akikah

Menggabungkan Kurban dengan Akikah, Bolehkah dalam Fikih? 

Sunnah Menyembelih Hewan Kurban Sunnah Menyembelih Hewan Kurban

9 Sunnah Ketika Menyembelih Hewan Kurban

Ditulis oleh

Sarjana Studi Islam dan Redaktur Bincang Muslimah

Komentari

Komentari

Terbaru

Ngidam, Haruskah Selalu Dipenuhi? Ngidam, Haruskah Selalu Dipenuhi?

Ngidam, Haruskah Selalu Dipenuhi?

Keluarga

Cara Mengatasi Orang yang Nyinyir Menurut Imam Syafi’i

Muslimah Daily

Menilik Hak Politik Penyandang Disabilitas dalam Pemilu

Kajian

Na’ilah Hasyim Sabri, Mufassir Perempuan Asal Palestina

Muslimah Talk

Pernikahan Mencegah Zina Pernikahan Mencegah Zina

Quraish Shihab: Pernikahan Anak Usia Dini Bukan Cara Bijak Mencegah Zina

Khazanah

Surah an-Najm Ayat 45-46: Penentuan Jenis Kelamin pada Bayi Surah an-Najm Ayat 45-46: Penentuan Jenis Kelamin pada Bayi

Surah an-Najm Ayat 45-46: Penentuan Jenis Kelamin pada Bayi

Kajian

Pentingnya Bermazhab dalam Islam

Ibadah

Antara Jamaah dan Khusu’, Mana yang Lebih Diutamakan? Antara Jamaah dan Khusu’, Mana yang Lebih Diutamakan?

Antara Jamaah dan Khusu’, Mana yang Lebih Utama?

Ibadah

Trending

Hukum Masturbasi dalam Islam Hukum Masturbasi dalam Islam

Hukum Menghisap Kemaluan Suami

Kajian

Baayun Maulud, Budaya Masyarakat Banjar saat Memperingati Hari Kelahiran Nabi

Kajian

Murtadha Muthahhari: Perempuan Butuh Kesetaraan, Bukan Keseragaman

Kajian

Khalil Gibran dan Cintanya yang Abadi

Diari

pembelaan al-Qur'an terhadap perempuan, Fathimah dari Nisyapur: Ahli Makrifat Terbesar   pembelaan al-Qur'an terhadap perempuan, Fathimah dari Nisyapur: Ahli Makrifat Terbesar  

Perempuan dalam Perspektif Filsafat Islam

Kajian

suami suara tuhan suami suara tuhan

Pengertian Keluarga Sakinah dan Makna Perkawinan dalam Islam

Keluarga

Cara Mengatasi Orang yang Nyinyir Menurut Imam Syafi’i

Muslimah Daily

Menilik Hak Politik Penyandang Disabilitas dalam Pemilu

Kajian

Connect