BincangMuslimah.Com – Ialah Sumayyah binti Khayyat, sahabat perempuan yang menorehkan sejarah dalam Islam. Sosoknya dinobatkan sebagai perempuan pertama yang mati syahid dalam rangka membela Islam. Kisah ini tercuplik dalam Buku “Muhammad: Jejak-jejak Keagungan dan Teladan Abadi Sang Nabi Akhir Zaman” yang ditulis oleh Saiful Hadi El-Sutha.
Tatkala Nabi Muhammad memutuskan untuk berdakwah secara terang-terangan, di saat itulah kaum kafir Makkah merasa gundah. Mereka tidak mau, ajaran nenek moyang yang selama ini mereka jalani tiba-tiba terhapus dengan kedatangan agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad, Islam.
Oleh karena itu, misi utama yang kemudian menjadi gerakan dari kaum kafir Makkah adalah menghapus eksistensi Nabi Muhammad. Menghapus eksistensi agama Islam di wilayah mereka. Namun, di lain sisi, Nabi Muhammad memiliki jalinan kerabat dengan bani yang paling dihormati waktu itu, yakni Bani Hasyim dan Bani Abdul Muthalib.
Akhirnya, kaum kafir Makkah tidak bisa leluasa untuk memberikan siksaan langsung kepada Nabi Muhammad, apalagi sampai membunuh. Jalan satu-satunya adalah dengan menyiksa dan mengintimidasi pengikut-pengikut beliau yang terbilang mulai banyak. Hal ini memang disadari, ketika Nabi Muhammad terbunuh, jelas akan memunculkan peperangan besar di wilayah kota Makkah.
Tersebutlah beberapa pengikut Nabi Muhammad yang menjadi budak dari beberapa kaum kafir Makkah. Misalnya ada sahabat Bilal bin Rabah. Beliau disiksa oleh tuannya, Umayyah bin Khalaf, dengan dipanggang di gurun pasir yang panas menyengat disertai cambukan yang mendarat di tubuhnya berpuluh-puluh kali.
Siksaan paling mengerikan lainnya datang dari Abu Jahal, gembong kafir Makkah kepada keluarga Yasir. Sumayyah, istri Yasir, ditimbun dengan pasir panas. Setelah itu, dia dicambuk dengan cukup bengis dan kejam karena tidak mau meninggalkan keimanannya terhadap ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad.
Saat dicambuk, Sumayyah tidak berhenti bergumam, “Allahu Ahad (Allah Maha Esa)…… Allahu Ahad (Allah Maha Esa)……”
Mendengar kata-kata tersebut, Abu Jahal semakin kalap dalam menyiksa keluarga Yasir, termasuk Sumayyah. Abu Jahal dengan sadis menyiksa dan memukuli mereka. Sumayyah, disiksa di hadapan Yasir, sang suami, agar terbit rasa iba dan empati lalu mereka mau kembali kepada ajaran nenek moyang kaum kafir Makkah.
Namun, apa yang terjadi, keluarga Yasir, Sumayyah serta anak-anak mereka, tidak bergeming dengan segala siksaan yang muncul dari Abu Jahal. Bahkan mereka dengan secara bersama-sama berucap, “Allahu Ahad (Allah Maha Esa)…… Allahu Ahad (Allah Maha Esa)……”
Siksaan itu terus berlanjut. Bahkan akhirnya Abu Jahal dibuat emosi akibat Sumayyah yang tidak patuh dengan perintahnya untuk keluar dari ajaran Nabi Muhammad. Karena emosi, tanpa terkendali pula, Abu Jahal mengambil tombak seraya menusukkan ke dada Sumayyah. Senyum mengembang dari mulut Sumayyah, pertanda bahwa dia siap menerima dan menyambut kematiannya.
Mulutnya berucap dua kalimat syahadat. Seketika itu rohnya terbang menuju ke haribaan Sang Khaliq. Atas peristiwa ini, Sumayyah menjadi perempuan bahkan orang (secara umum) yang pertama kali mati di jalan Allah.
Sebenarnya, masih ada lagi banyak pengikut-pengikut Nabi Muhammad pada saat itu yang disiksa dan diintimidasi oleh kaum kafir Makkah. Oleh kondisi yang kian buruk, akhirnya Nabi Muhammad memberikan saran kepada seluruh kaum muslimin Makkah untuk hijrah ke daerah Abisinia, Ethiopia.
Demikianlah cerita singkat mengenai Sumayyah, sosok perempuan pertama yang mati syahid dan teguh pendirian dalam memegang keimanan dan ajaran agama Islam. semoga dari cerita sederhana ini kita bisa mengambil sedikit pelajaran.
Sekian! Terimakasih!
2 Comments