BincangMuslimah.Com – Setiap 1 Agustus, terdapat peringatan Pekan Asi Sedunia. Sekilas informasi, munculnya perayaan ini merupakan usulan dari Organisasi World Alliance for Breastfeeding Action (WABA) pada 1991.
Gagasan ini diikuti oleh Innocenti Declaration. Diinisiasi oleh Badan Kesehatan Dunia atau WHO, kemudian UNICEF, pemerintah dan lembaga terkait lainnya. Innocenti Declaration ini memiliki tujuan untuk menyerukan, melindungi serta memberikan dukungan untuk menyusui.
Dari deklarasi inilah muncul pekan ASI sedunia yang diperingati setiap 1 Agustus untuk mendukung ibu dalam aktivis menyusui. Menyusui adalah aktivitas utama dan teramat penting antara ibu dan anak. Saat ibu memberikan ASI, sama halnya dengan menjaga kesehatan ibu dan keberlanjutan hidup bayi.
Sesuai rekomendasi dari WHO, ASI diberikan secara eksklusif pada anak saat 0-6 bulan. Setelahnya, baru boleh dibarengi dengan memberikan makanan pendamping ASI (MPASI).
Bukan tanpa sebab rekomendasi ini dimunculkan. ASI dikenal banyak memberikan manfaat pada bayi. Walau saat ini keberadaan ASI disebut bisa tergantikan oleh susu formula, namun ada beberapa manfaat yang tidak bisa tergantikan.
Nyatanya di dalam ASI, terkandung antibodi yang tentu saja sangat bermanfaat bagi sang buah hati. Antibodi yang terkandung di dalam ASI dapat melindungi anak-anak dari berbagai penyakit.
Selain itu ASI juga memiliki energi, protein dan zat lain yang dibutuhkan oleh tubuh. Tidak sampai di sana, banyak penelitian yang menunjukkan kecerdasan anak lebih baik jika diberikan ASI.
Anak yang mengonsumsi ASI dengan cukup dapat memperkecil risiko obesitas di kemudian hari. Begitu juga dengan risiko terkena diabetes. Dampak positif lainnya yang dirasakan oleh perempuan menyusui adalah dapat menurunkan kemungkinan mengalami kanker payudara atau ovum.
Nyatanya di dalam Al-Quran, turut mendukung para ibu untuk memberikan ASI pada sang buah hati. Setidaknya sampai anak berusia 2 tahun. Hal ini tercantum di dalam Q.S Al-Baqarah ayat 233:
وَالْوٰلِدٰتُ يُرْضِعْنَ اَوْلَادَهُنَّ حَوْلَيْنِ كَامِلَيْنِ لِمَنْ اَرَادَ اَنْ يُّتِمَّ الرَّضَاعَةَ ۗ وَعَلَى الْمَوْلُوْدِ لَهٗ رِزْقُهُنَّ وَكِسْوَتُهُنَّ بِالْمَعْرُوْفِۗ
“Dan ibu-ibu hendaklah menyusui anak-anaknya selama dua tahun penuh, bagi yang ingin menyusui secara sempurna. Dan kewajiban ayah menanggung nafkah dan pakaian mereka dengan cara yang patut.”
Berdasarkan ayat di atas, jelas sudah jika Allah menganjurkan para ibu untuk menyusui anak-anak mereka hingga menjejaki usia 2 tahun. Namun, tidak hanya ibu yang memiliki peran besar dalam memberikan ASI. Sosok ayah pun tidak dapat dilupakan.
Ayah Berperan Besar Terhadap Aktivitas Ibu Saat Memberikan ASI Pada Anak
Masih di dalam surat yang sama yaitu Al-Baqarah ayat 233, dijelaskan bagaimana peran ayah memiliki tanggung jawab pada keduanya. Yaitu pada ibu dan anak-anak mereka.
Menurut Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Universitas Islam Madinah, dijelaskan bahwa ayah wajib menanggung nafkah dan pakaian yang patut pada ibu dan anak.
Tidak hanya nafkah fisik, namun ayah harus memberikan nafkah bersifat batin pada ibu dan anak. Nafkah batin yang bisa diberikan misalnya dukungan positif pada ibu, memberikan perhatian serta kasih sayang.
Di sisi lain perlu diketahui jika tidaklah mudah perjalanan ibu dalam memberikan ASI pada sang buah hati. Khususnya pada ibu yang pertama kali menjadi seorang ibu. Gangguan psikologi atau baby blues terkadang kerap menyambangi.
Belum lagi ibu butuh waktu pemulihan usia persalinan. Tanpa ada dukungan dari keluarga khususnya suami, situasi ini tentu tidaklah mudah untuk dihadapi. Ketika ibu mendapatkan dukungan dan perhatian dari suami, semakin besar potensi keberhasilan ibu saat menyusui.
Dukungan ini juga dapat membuat produksi ASI menjadi lancar. Selain itu bentuk support system yang bisa dilakukan ayah adalah memberikan pijatan ringan. Hormon Oksitosin memengaruhi kontraksi pada otot sehingga payudara bisa mengeluarkan ASI.
Beberapa dukungan juga dapat diberikan pada ayah dengan memaklumi perbedaan yang terjadi sebelum dan sesudah memiliki anak. Ayah juga tidak perlu sungkan untuk siaga memberikan pertolongan yang dibutuhkan ibu. Sehingga ibu juga punya waktu untuk beristirahat. Dan jangan lupa, berikan apresiasi pada ibu dan rasa percaya diri.
Oleh karena itu dapat disimpulkan jika ASI mempunyai peranan yang penting bagi pertumbuhan anak. Sekaligus, meningkatkan kualitas generasi bangsa. Untuk meningkatkan keberhasilan ibu dalam menyusui, dibutuhkan support system dari berbagai pihak, khususnya suami. Selamat Pekan ASI Sedunia, terima kasih pada seluruh ibu di dunia yang telah menyusui anak-anak secara baik.
1 Comment