BincangMuslimah.Com – Ada yang bilang kasih ibu sepanjang masa. Tidak tergantikan oleh apa pun yang ada di seluruh dunia. Istilah ini mungkin cocok disematkan pada sosok ratu di salah satu kerajaan korea yaitu Im Hwa-Ryeong dalam drama korea, “Under The Queen’s Umbrella”.
Di tengah kesibukannya sebagai ratu, Im Hwa Ryeong sekuat tenaga berupaya menjaga dan melindungi kelima anak-anaknya.
Tidak hanya kelima anaknya, ratu turut menjaga kehidupan para selir. Berikut dengan anak-anak sambungnya dari selir sang suami yaitu raja Lee Ho.
Dari kelima anak yang dimiliki oleh Ratu Im Hwa Ryeong, anak sulungnya bernama Bae In Hyuk menyandang gelar sebagai putra mahkota.
Berbeda dengan keempat adiknya yang dicap sebagai si pembuat onar dan tidak dapat diandalkan, putra mahkota menjadi anak yang dibanggakan. Masa depan kerajaan pun dipastikan cerah jika berada di tangan si sulung.
Walau banyak hal tidak menyenangkan yang terjadi di dalam istana, semua baik-baik saja. Hingga pada suatu ketika, terjadilah sesuatu yang mengubah stabilitas di dalam istana. Putra mahkota divonis mengidap penyakit hyeolheogwol.
Digambarkan jika penyakit tersebut membuat penderitanya menjadi lesu, lemah, mudah pingsan dan pendarahan sulit berhenti jika terjadi perlukaan.
Situasi ini menjadi pelik ketika diketahui bahwa putra mahkota sebelumnya diduga menderita penyakit dan wafat. Mangkatnya seorang putra mahkota dapat menyebabkan kudeta yang berdampak mengerikan pada pihak yang kalah.
Secara misterius, saudara putra mahkota terdahulu ternyata meninggal, dihabisi oleh orang yang tidak dikenal. Tidak mau mengulang sejarah kelam, ratu pun berupaya menyembuhkan anak sulungnya.
Tidak sampai di situ, ia pun mendorong keempat putranya untuk belajar agar layak menjadi putra mahkota, apabila sesuatu yang tidak diinginkan terjadi.
Banyak yang menyangka jika upaya ini dilakukan karena ambisi dari ratu untuk mempertahankan kekuasaan. Karena jika posisi putra mahkota digantikan oleh anak seorang selir, maka posisi ratu akan diganti dengan selir tersebut.
Nyatanya, upaya ini dilakukan untuk melindungi nyawa anak-anaknya dari lawan politik yang diketahui salah satunya adalah sang mertua, ia berani berbuat keji dengan menghilangkan nyawa seseorang.
Yang mengkhawatirkan adalah tidak hanya anak-anaknya saja, jika posisi ratu bergeser, lawan politik ratu tidak akan segan menghabisi semua keturunannya.
Tentu tidak ada yang mau melihat keluarga yang dicintai dan dikasihi harus berguguran satu persatu, dengan situasi yang mengenaskan.
Namun usaha sang ratu untuk menyelamatkan putra mahkota tidak berhasil. Putra sulungnya harus meregang nyawa karena penyakit yang ia idap. Namun belakangan, banyak pihak yang mencurigai jika kematian putra mahkota disengaja atau pembunuhan secara tersirat.
Seiring berjalannya misteri kematian putra mahkota, kerajaan pun menyelenggarakan kompetisi demi mengganti kekosongan posisi putra mahkota. Kompetisi ini diikuti oleh keempat anak ratu dan semua anak sambung dari para selir.
Ratu tetap berpegang teguh untuk bermain jujur. Namun berbagai cara licik digencarkan oleh para selir hingga sampai mengancam nyawa dua anak ratu. Penasaran siapa dalang yang menjadi pembunuh dan sosok yang menggantikan posisi putra mahkota?
Lebih lengkapnya silakan tuntaskan rasa penasaran pembaca di dalam drama Korea berjudul “Under The Queen’s Umbrella”.
Tampilkan Sosok Kasih Ibu Sepanjang Masa Hingga Pengambil Kebijakan yang Handal
Ada beberapa poin yang bisa dipetik dari penggambaran sosok ratu dalam drama Korea “Under The Queen’s Umbrella”. Namun setidaknya ada tiga hal yang menjadi high line utama. Pertama, sosok kasih ibu sepanjang masa. Ratu dengan segala prinsip dan ketegasannya, ia punya cara mendidik yang unik.
Pola pendidikan yang diterapkan pada kelima anaknya tidaklah sama, khususnya pada keempat anaknya yang dicap sebagai pembuat onar.
Tidak langsung menjatuhi ‘vonis bersalah’, ratu selalu melihat akar permasalahan, mengamati yang terjadi lalu memberikan respons pada sang anak, sesuai dengan pengamatannya.
Hal yang paling membuat bergetar adalah ratu, layaknya seorang ibu, tidak pernah gentar membela sang buah hati. Ia selalu menjadi benteng melindungi keempat anaknya, bahkan tidak sekali pun meninggalkan keempat pangeran yang perilakunya sangat merepotkan itu.
Ujian terberat adalah saat mengetahui jati diri salah seorang putranya. Meski hatinya sedih tidak terbilang, ia tetap berbesar hati dan membuka tangan untuk anaknya yang satu ini.
Di sisi lain, Im Hwa Ryeong adalah sosok ratu yang tegas dan berani. Bahkan dirinya berani menghadapi sang mertua yang merupakan ibu suri saat berniat mencelakakan para putranya.
Dengan kecerdasan dan pengamatan yang tajam, taktik licik yang dilakukan oleh lawan politiknya pun dapat dipatahkan. Lebih lanjut, ratu pun kerap memberikan saran yang bijaksana pada sang raja.
Raja memang digambarkan sebagai sosok yang tegas lagi memiliki wibawa. Hanya saja terkadang sesekali terombang-ambing oleh hasutan sang ibu akan niat jahatnya.
Namun ratu berusaha menguatkan raja untuk tetap berada di jalan yang benar. Dengan berpegang teguh pada kebenaran, maka permasalahan yang ditutupi hingga puluhan tahun silam akan terungkap. Sehingga tidak ada lagi kudeta yang menyebabkan jatuhnya korban.