Ikuti Kami

Khazanah

Makna dan Cerita di Balik Bulan Dzulqa’dah

peristiwa keutamaan bulan sya'ban
Source: Freepik

BincangMuslimah.Com – Dzulqa’dah ,atau dalam tata bahasa Indonesia disebut Zulkaidah, adalah bulan ke-11 dari tahun hijriah. Dalam kamus yang disusun oleh Fr. Louis Ma’luf al-Yassu’i dan Fr. Bernard Tottel al-Yassu’i, Dzulqa’dah terdiri dari dua suku kata yakni dzu (  ذو) artinya pemilik dan qa’dah (قعدة) artinya duduk. ذات juga bermakna pemilik/yang memiliki, namun ditujukan untuk muannats mufrad (wanita tunggal). Adapun penggunaan ذو ditujukan untuk isim mudzakkar mufrad (laki-laki tunggal). Sedangkan lafadz القعدة berasal dari kata قعد يقعد yang berarti duduk. Maka dari kamus Munjid dan juga Lisanul Arab disebutkan bahwa bulan itu merupakan bulan istirahat bagi ‘kaum laki-laki Arab’ terdahulu dengan hanya berduduk santai di rumah. Berikut penjelasan makna dan cerita mengenai bulan Dzulqa’dah.

Dikaitkan dalam sejarah, bahwa orang Arab terutama kaum laki-lakinya terbiasa untuk melakukan peperangan. Namun pada bulan ini mereka hanya beristirahat dan tidak melakukan peperangan. Bahkan mereka hanya mempersiapkan diri untuk kemudian menunaikan ibadah haji di bulan selanjutnya, yakni bulan Dzulhijjah. Disebutkan dalam Al-Quran bahwa Dzulqa’dah termasuk bulan yang suci dan dimuliakan, meskipun tidak memungkiri bahwa masing-masing bulan dalam hijriah mempunyai kemuliaan tersendiri di sisi Allah:

إن عدة الشهور عند الله اثنا عشر شهرا في كتاب الله. يوم خلق السماوات والأرض منها أربعة حرم

“Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah adalah dua belas bulan, sebagaimana dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan yang diagungkan (Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab)”(QS at-Taubah:36).

Termasuk pada kategori bulan haram (suci), pada bulan Dzulqa’dah dilarang untuk melakukan perang (qu’uud ‘anil qitaal). Namun dijelaskan oleh Syaikh Shafiyurrahman Al-Mubarahfuri dalam kitab beliau Sirah Nabawiyah bahwa dahulu kaum muslimin mendapat pengkhianatan dari Bani Quraidzah yang awalnya membuat perjanjian dengan kaum muslimin untuk mempertahankan kota Madinah, namun malah menyiapkan pasukan untuk memerangi kaum muslimin.

Baca Juga:  Khofifah Indar Parawansa, Aktivis Perempuan dan Politikus NU

 Mulanya, kaum muslimin pergi ke Makkah bukan untuk menyerang kaum Quraisy tapi semata-mata berniat untuk melaksanakan ibadah umrah. Sebelum itu, kaum muslimin telah melaksanakan perjanjian damai dengan penduduk Madinah yang mayoritas kaum yahudi. Perjanjian yang lazim kita dengar dengan sebutan piagam madinah tersebut disepakati oleh tokoh-tokoh dan lapisan masyarakat kota Madinah. 

Setelah itu pasukan Makkah dan Hijaz di antaranya kabilah Quraisy, Kinanah, Ghathafan dan kabilah lainnya akan melakukan penyerangan terhadap kaum muslimin di Madinah. Jumlah mereka yang sangatlah banyak membuat kaum muslimin memperkuat strategi dan kemudian muncullah ide pembuatan parit. Dari sinilah perang Khandaq atau yang dikenal dengan perang Ahzab terjadi pada Syawal tahun ke-5 H. Tidak cukup sampai disitu, memasuki bulan Dzulqa’dah setelah berhari-hari dalam perang Ahzab, perang besar-besaran Bani Quraidzah pun terjadi. 

Hal ini disebabkan karena bani Quraidzah Yahudi madinah merobek piagam Madinah dan ikut serta melawan kaum muslimin dalam perang Ahzab melalui bala bantuan senjata yang diberikan untuk pasukan yahudi Makkah dan sekitarnya tersebut. Mereka lalu dikepung oleh kaum muslimin selama berhari-hari bahkan banyak yang gugur karena diperangi dan dihukum mati sebab pengkhianatan mereka. Perang bani Quraidzah ini kemudian diabadikan dalam Al-Quran surat Al-Ahzab ayat 26.

Dari sejarah tersebut, bukan berarti kaum muslimin menafikan larangan berperang di bulan haram (suci) yang telah difirmankan Allah dalam surat Al-Maidah ayat 2, namun dari segi konteks, ayat tersebut diturunkan sebagai respon tindakan kaum muslimin yang ingin balas dendam pada kaum musyrikin yang mencegah mereka untuk melaksanakan ibadah umrah (ada yang mengatakan haji) ke Baitullah dan berakhir pada perjanjian damai Hudaibiyah. Sedangkan dari segi waktu, perang Bani Quraidzah bertepatan pada bulan Dzulqa’dah tahun 5 Hijriah, sedangkan ayat larangan perang tersebut turun pada bulan Dzulqa’dah pula tahun 6 Hijriah saat Fathu Makkah atau setelah hijrahnya Rasul SAW.

Rekomendasi

Hikmah Bulan Haram: Momentum Meninggalkan Kezaliman dan Memperbanyak Ketaatan

sikap rasulullah penderita kusta sikap rasulullah penderita kusta

Marak Diskriminasi pada ODHA, Tiru Sikap Rasulullah terhadap Penderita Kusta

Shafiyyah huyay istri nabi Shafiyyah huyay istri nabi

Shafiyyah binti Huyay, Perempuan Yahudi yang Masuk Islam dan Jadi Istri Nabi

sikap rasulullah perempuan yahudi sikap rasulullah perempuan yahudi

Sikap Rasulullah terhadap Perempuan Yahudi yang Meracuninya

Ditulis oleh

Mahasiwi Fakultas Dirasat Islamiyah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Mahasantriwati Pesantren Luhur Sabilussalam.

Komentari

Komentari

Terbaru

Ketika Harapan Orang Tua Berkamuflase Menjadi Ekspektasi Tinggi: Anak Berprestasi, tapi Tidak Bahagia Ketika Harapan Orang Tua Berkamuflase Menjadi Ekspektasi Tinggi: Anak Berprestasi, tapi Tidak Bahagia

Ketika Harapan Orang Tua Berkamuflase Menjadi Ekspektasi Tinggi: Anak Berprestasi, tapi Tidak Bahagia

Keluarga

Amalan-Amalan di Hari Asyura Amalan-Amalan di Hari Asyura

Amalan-Amalan di Hari Asyura

Ibadah

Mengenal Dua Belas Nama Surah Al-Fatihah Mengenal Dua Belas Nama Surah Al-Fatihah

Mengenal Dua Belas Nama Surah Al-Fatihah

Kajian

Jasmin Akter: Atlet Kriket Muslimah dari Rohingya Jasmin Akter: Atlet Kriket Muslimah dari Rohingya

Jasmin Akter: Atlet Kriket Muslimah dari Rohingya

Muslimah Talk

Dua Syarat Penting saat Mengembalikan Harta Anak Yatim Dua Syarat Penting saat Mengembalikan Harta Anak Yatim

Dua Syarat Penting saat Mengembalikan Harta Anak Yatim

Kajian

Konsekuensi bagi Orang yang Tidak Membayar Hutang di dalam Islam Konsekuensi bagi Orang yang Tidak Membayar Hutang di dalam Islam

Konsekuensi Orang yang Tidak Membayar Hutang di dalam Islam

Kajian

Pandangan Ibnu Rusyd Tentang Sosok Perempuan Pandangan Ibnu Rusyd Tentang Sosok Perempuan

Afra binti Ubayd: Ibu dari Para Pejuang Syariat Islam

Muslimah Talk

menyantuni anak yatim muharram menyantuni anak yatim muharram

Keutamaan Menyantuni Anak Yatim Di Bulan Muharram

Kajian

Trending

puasa istri dilarang suami puasa istri dilarang suami

Kritik Nabi kepada Laki-laki yang Suka Main Kasar pada Perempuan

Kajian

Zainab binti Khuzaimah Zainab binti Khuzaimah

Ummu Kultsum; Putri Rasulullah yang Diperistri Utsman bin Affan

Muslimah Talk

Doa yang Dipanjatkan Fatimah az-Zahra pada Hari Senin Doa yang Dipanjatkan Fatimah az-Zahra pada Hari Senin

Doa yang Dipanjatkan Fatimah az-Zahra pada Hari Senin

Ibadah

Hukum Menalak Istri saat Mabuk Hukum Menalak Istri saat Mabuk

Hukum Menalak Istri saat Mabuk

Kajian

menyantuni anak yatim muharram menyantuni anak yatim muharram

Keutamaan Menyantuni Anak Yatim Di Bulan Muharram

Kajian

Beberapa Kesunahan 10 Muharram Beberapa Kesunahan 10 Muharram

Lima Amalan yang Dianjurkan di Bulan Muharram

Ibadah

idul adha islam dunia idul adha islam dunia

Makna Idul Adha bagi Umat Islam Seluruh Dunia

Ibadah

Depresi Tidak Punya Anak, Baca Doa Ini agar Cepat Diberi Keturunan Depresi Tidak Punya Anak, Baca Doa Ini agar Cepat Diberi Keturunan

Depresi Tidak Punya Anak, Baca Doa Ini agar Cepat Diberi Keturunan

Ibadah

Connect