Ikuti Kami

Khazanah

Kisah Julaibib; Bukti Bahwa Rasulullah Mencintai Tanpa Memandang Ras

julaibib rasulullah mencintai ras
African black Muslim man praying to God (source: Getty Images)

BincangMuslimah.Com – Dalam sejarah Islam, nama Julaibib sepertinya tidak asing. Ia adalah salah satu sahabat Rasul yang berciri fisik pendek, kulit hitam, dan tidak rupawan. Ia tak punya rumah. Hidupnya tak menentu. Ia tidur dari satu tempat ke tempat lain. Selain itu, nasabnya tak jelas. Di Arab, garis nasab yang tidak jelas merupakan aib tersendiri. Singkatnya, ia merupakan seorang tunawisma. Tapi kisah Julaibib yang akan dituiskan ini merupakan bukti bahwa Rasulullah mencintai sahabatnya tanpa memandang ras.

Julaibib, nama yang terkesan aneh dan tak lengkap. Terlahir dengan tidak mengetahui siapa ayah dan bundanya bukanlah pilihannya sendiri. Ia tak mengutuki nasib, ia hanya pasrah pada keadaan dan tak memiliki keinginan yang muluk-muluk karena menyadari keadaan dirinya yang tidak begitu diterima di penduduk bumi.

Tapi Rasulullah, Nabi kita yang penuh cinta begitu mencintai Julaibi. Terutama karena keistiqomahannya dalam beragam dengan selalu berada di shaf depan saat shalat dan jihad. Ia sendiri pada saat itu tinggal di bagian masjid Nabawi karena sebatang kara dan tak punya rumah. Sebagaimana yang dijelaskan oleh Muhammad al-Amin al-Hariri (W. 1441 H) dalam karyanya, al-Kaukab al-Wihaj.

Suatu hari, Rasulullah menanyakan sesuatu padanya. Suatu hal yang mungkin tak terpikirkan oleh Julaibib sendiri. “Julaibib, tidakkah engkau ingin menikah?” Namun Julaibib menjawab dengan maksud menolak karena menyadari keadaan dirinya, “Ya Rasulullah, siapakah orang yang mau menikahkan putrinya dengan orang sepertiku yang tak punya harta, nasab, dan tak rupawan ini?” Rasulullah pun hanya terdiam. 

Di hari berikutnya, Rasulullah menayakan hal yang sama sampai hari ketiga. Julaibib sempat bertanya, “Ya Rasulullah, tidakkah engkau melihatku sebagai seseorang yang tidak laku karena rupaku?” Rasulullah dengan bijak dan lembut menjawab, “tidak, aku tidak melihatmu sebagai seseorang yang tidak laku karena rupamu.” 

Baca Juga:  Cara Sahabat Memutuskan Hukum Pasca Wafat Nabi Muhammad

Nabi berupaya mematahkan stigma sosial yang menimpa dirinya itu melalui cinta dan perilakunya terhadap Julaibib. Nabi hendak menunjukkan bahwa kita tidak boleh menilai berdasarkan warna kulit atau nasab kesukuannya. Sebab manusia tidak bisa memilih lahir dalam rupa seperti apa, nasab dan nasib yang bagaimana. 

Nabi kemudian menemui seseorang dan mengatakan hendak menikahkan putrinya. Sang ayah begitu kegirangan, namun saat Nabi jelaskan bahwa ia hendak menikahkan putrinya dengan Julaibib, sang ayah nampak ragu dan mengatakan hendak mendiskusikan hal itu pada istrinya. Istrinya menolak karena merasa Julaibib tak pantas untuknya. Lalu sang putri yang mendengar percakapan itu justru menjawab, “apakah kalian hendak menentang Rasulullah? biarkanlah, Nabi tidak mungkin menyia-nyiakanku.” 

Akhirnya keduanya menikah. Sungguh, kisah cinta yang manis yang lahir dari keimanan. 

Tidak berhenti sampai di situ. Saat Julaibib mengikuti perang Uhud dan syahid, tiada satupun yang menyadari syahidnya dan merasa kehilangan kecuali Rasulullah. Beliau sendiri berkata, “tetapi aku kehilangan Julaibib.” Bahkan Rasulullah mengatakan, 

هذا مني وأنا منه

“Dia bagian dari diriku dan aku bagian dari dirinya”

Suatu ungkapan cinta dan kedekatan yang begitu dalam. Cinta yang lahir karena ketaatan Julaibib kepada Allah dan RasulNya. 

Kisah ini terekam dalam hadis riwayat Muslim melalui penuturan Abu Barzah al-Aslamiy. 

Baginda Nabi pun pernah bersabda agar jangan memandang manusia dari rupa karena melihat hambaNya dari hatinya,

 إن الله لا ينظر إلى أجسادكم ولا إلى صوركم، ولكن ينظر إلى قلوبكم

“Sesungguhnya Allah tidak melihat bentuk tubuh dan rupa kalian, tapi Allah melihat hati kalian.” (HR. Muslim)

Demikian teladan yang sudah diberikan oleh Rasulullah agar mencintai dan bergaul kepada siapapun tanpa memandang ras, warna kulit, atau logat bahasa. 

Rekomendasi

rasulullah terbuka sahabat muda rasulullah terbuka sahabat muda

Kisah Rasulullah yang Terbuka Menerima Pendapat Sahabat Muda

Citra Perempuan dalam alquran Citra Perempuan dalam alquran

Kisah Ummu Mahjan, Masuk Surga Sebab Memungut Sampah di Masjid

Biografi Ummu Hani Biografi Ummu Hani

Biografi Ummu Hani; Sepupu Perempuan Rasulullah

rasulullah ditegur mengabaikan disabilitas rasulullah ditegur mengabaikan disabilitas

Rasulullah Ditegur karena Mengabaikan Sahabat Disabilitas

Ditulis oleh

Sarjana Studi Islam dan Redaktur Bincang Muslimah

2 Komentar

2 Comments

Komentari

Terbaru

ajarkan kesetaraan laki-laki perempuan ajarkan kesetaraan laki-laki perempuan

Mengenal Lebih Jauh Macam-macam Pendekatan Gender

Kajian

Kisah cinta Zainab binti Rasulullah Kisah cinta Zainab binti Rasulullah

Kisah Cinta Sayyidah Zainab binti Rasulullah

Muslimah Talk

Hukum kremasi jenazah mualaf Hukum kremasi jenazah mualaf

Hukum Kremasi Jenazah Mualaf

Kajian

Rembuk Ide Rembuk Ide

El-Bukhari Institute Gelar Rembuk Ide, Bahas Moderasi Beragama untuk Gen Z

Berita

Bincang Thaharah; Wudhu Tidak Berurutan, Apakah Tetap Sah?

Video

Perbedaan Haji dan Umrah Perbedaan Haji dan Umrah

Tiga Perbedaan Haji dan Umrah

Ibadah

Syarat-syarat dikabulkannya doa Syarat-syarat dikabulkannya doa

Fungsi dan Syarat-syarat Dikabulkannya Doa  

Ibadah

Larangan bagi Perempuan Haid Larangan bagi Perempuan Haid

Larangan bagi Perempuan Istihadhah

Kajian

Trending

Doa keguguran Doa keguguran

Kehilangan Buah Hati Akibat Keguguran, Baca Doa yang Diajarkan Rasulullah Ini

Ibadah

masa iddah hadis keutamaan menikah masa iddah hadis keutamaan menikah

10 Hadis Tentang Keutamaan Menikah

Kajian

Tujuh Keutamaan Membaca Shalawat Tujuh Keutamaan Membaca Shalawat

Doa agar Terhindar dari Prasangka Buruk pada Allah

Ibadah

Mengenal Rufaidah al-Aslamiyah: Perawat Perempuan Pertama dalam Sejarah Islam

Muslimah Talk

Mandi junub dan haid Mandi junub dan haid

Empat Hal yang Perlu Diperhatikan Ketika Mandi Wajib

Ibadah

Resensi Buku Pernah Tenggelam Resensi Buku Pernah Tenggelam

Resensi Buku Pernah Tenggelam: Halu Berlebihan Menenggelamkan Keimanan?

Diari

Shafiyah binti Huyay Teungku Fakinah Shafiyah binti Huyay Teungku Fakinah

Kisah Bulan Madu Rasul dengan Shafiyah binti Huyay

Muslimah Talk

muslimah mencukur habis rambutnya muslimah mencukur habis rambutnya

Bolehkah Muslimah Mencukur Habis Rambutnya?

Kajian

Connect