BincangMuslimah.Com – Sebentar lagi kita akan memasuki tahun baru Masehi 2024. Penanggalan Masehi sendiri erat kaitannya dengan matahari, bahkan nama lain dari tahun masehi adalah syamsiyah, yang berarti tahun matahari. Tak hanya penanggalan tahun Masehi, banyak aktivitas muslim yang bergantung pada pergerakan matahari ini.
Berikut adalah beberapa aktivitas muslim yang bergantung pada pergerakan matahari:
Pergerakan matahari untuk mengetahui pergantian tahun dan perhitungan waktu
Untuk mengetahui pergantian tahun dan perputaran waktu, manusia melihat dari pergerakan matahari dan bulan. Sebagaimana firman Allah Swt. di dalam Q.S. Yunus [10]:5 berikut,
هُوَ ٱلَّذِي جَعَلَ ٱلشَّمۡسَ ضِيَآءٗ وَٱلۡقَمَرَ نُورٗا وَقَدَّرَهُ مَنَازِلَ لِتَعۡلَمُواْ عَدَدَ ٱلسِّنِينَ وَٱلۡحِسَابَۚ مَا خَلَقَ ٱللَّهُ ذَٰلِكَ إِلَّا بِٱلۡحَقِّۚ يُفَصِّلُ ٱلۡأٓيَٰتِ لِقَوۡمٖ يَعۡلَمُونَ
Artinya: “Dialah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya. Dialah yang menetapkan tempat-tempat orbitnya, agar kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan demikian itu melainkan dengan benar. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui.”
Pada ayat tersebut, dalam menyebutkan وَقَدَّرَهُ مَنَازِلَ menggunakan dhamir mufrad (kata ganti tunggal). Sehingga terdapat dua pandangan tafsir dalam ayat ini. Sebagaimana yang disebutkan oleh Imam at-Thabari di dalam kitab Tafsir at-Thabari, juz 15, halaman 23,
وقال: (وقدّره منازل) ، فوحّده، وقد ذكر “الشمس” و”القمر”، فإن في ذلك وجهين أحدهما: أن تكون “الهاء” في قوله: (وقدره) للقمر خاصة، لأن بالأهلة يُعرف انقضاءُ الشهور والسنين، لا بالشمس والآخر: أن يكون اكتفى بذكر أحدهما عن الآخر
Artinya: “Allah berfirman (وقدّره منازل) dengan memufradkan dhamir. Padahal sebelumnya telah disebutkan kata الشمس dan القمر. Oleh karena itu, mengenai hal tersebut terdapat dua pandangan. Pertama, ha dhamir pada dalam kata قدره dikhususkan untuk bulan. Karena melalui hilal (bulan sabit), selesainya bulan dan tahun diketahui, bukan melalui matahari. Sedangkan pandangan yang lain adalah mencukupkan dengan menyebutkan salah satu untuk mencakup yang lain.”
Dengan demikian, pergerakan matahari digunakan untuk menentukan perputaran waktu. Bedanya, pergerakan matahari digunakan sebagai perhitungan kalender syamsiyah atau lebih akrab dikenal dengan masehi. Sedangkan pergerakan bulan digunakan untuk kalender hijriyah.
Perbedaan ini didasari karena sudut pandang yang berbeda dari para ilmuwan. Kalender masehi menggunakan sistem penanggalan berdasarkan peredaran bumi mengitari matahari atau disebut revolusi bumi. Sehingga kalender masehi disebut juga dengan kalender syamsiyah. Sedangkan kalender hijriyah menggunakan sistem penanggalan yang didasarkan pada peredaran bulan mengitari bumi atau disebut revolusi bulan. Sehingga kalender hijriyah disebut juga dengan kalender qamariyah.
Pergerakan matahari sebagai penanda masuknya waktu shalat
Salah satu ibadah yang wajib dilakukan umat muslim sekaligus menjadi pilar dari agama Islam adalah shalat. Dalam pelaksanaannya, shalat memiliki syarat dan rukun yang wajib dipenuhi agar shalat tersebut sah. Salah satu syarat tersebut adalah masuknya waktu shalat.
Untuk mengetahui waktu shalat, pergerakan matahari lah yang menjadi tolak ukurnya. Terlebih bagi orang-orang yang tidak memiliki jam sebagai bentuk penanda waktu. Seperti yang terjadi pada zaman dahulu ataupun ketika seseorang berada di hutan yang jauh dari pemukiman untuk mendengar suara azan sedangkan ia tidak membawa jam.
Sehingga tidak heran, jika di dalam kitab-kitab fikih menggunakan pergerakan matahari untuk menyebutkan kapan waktu shalat. Contohnya waktu shalat zuhur yang disebutkan oleh Syekh Abu Syuja’ di dalam kitab al-Ghayah wa al-Taqrib halaman 8,
الصلاة المفروضة خمس الظهر وأول وقتها زوال الشمس وآخره إذا صار ظل كل شيء مثله بعد ظل الزوال
Artinya: “Shalat fardhu itu ada lima waktu. Pertama, zuhur. Awal waktunya adalah ketika tergelincirnya matahari. Sedangkan akhir waktunya adalah ketika bayangan dari setiap benda menjadi semisal benda tersebut setelah bayangan tergelincir.”
Pergerakan matahari sebagai penentu pembayaran zakat fitrah
Salah satu ibadah yang juga wajib dilakukan oleh seorang muslim adalah membayar zakat fitrah bagi orang-orang yang memenuhi syarat wajib zakat fitrah. Dalam pelaksanaannya, zakat fitrah juga harus memenuhi syarat. Salah satunya adalah zakat fitrah harus dibayar pada waktu yang telah ditentukan. Waktu pembayaran zakat fitrah ini juga menggunakan matahari sebagai tolok ukurnya. Sebagaimana yang disebutkan oleh Syekh Abu Syuja’ di dalam kitab al-Ghayah wa al–Taqrib halaman 18,
وتجب زكاة الفطر بثلاثة أشياء الإسلام و بغروب الشمس من آخر يوم من شهر رمضان ووجود الفضل عن قوته وقوت عياله في ذلك اليوم
Artinya: Wajib membayar zakat fitrah sebab tiga perkara: Islam, terbenamnya matahari pada hari terakhir bulan ramadhan, dan adanya kelebihan makanan pokok untuk makanannya serta keluarganya pada hari tersebut.”
Pergerakan matahari sebagai penanda waktu bekerja dan istirahat
Pergerakan matahari juga digunakan sebagai waktu bekerja dan istirahat. Karena pergerakan matahari ini juga menentukan pergantian siang dan malam. Sebagaimana firman Allah di dalam QS. Ar-Rum [30]:23,
وَمِنۡ ءَايَٰتِهِۦ مَنَامُكُم بِٱلَّيۡلِ وَٱلنَّهَارِ وَٱبۡتِغَآؤُكُم مِّن فَضۡلِهِۦٓۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَأٓيَٰتٖ لِّقَوۡمٖ يَسۡمَعُونَ
Artinya: “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya adalah tidurmu di waktu malam dan siang hari dan usahamu mencari sebagian dari karunia-Nya. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan.”
Dengan adanya siang dan malam, manusia memiliki waktu yang ideal untuk bekerja dan istirahat yang juga menjadi salah satu faktor yang mendukung kesehatan manusia.
Demikianlah beberapa aktivitas manusia khususnya umat muslim yang bergantung erat dengan matahari. Dan sebentar lagi pergerakan matahari ini akan mengganti tahun dari 2023 menjadi 2024. Sebagai seorang muslim, sudah seharusnya kita bersyukur karena diberikan nikmat keimanan dan kehidupan sampai saat ini. Sehingga pada saat tahun baru nanti, kita harus meningkatkan keimanan dan amal ibadah sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah Swt
2 Comments