Ikuti Kami

Kajian

Fatwa Yusuf Al-Qardhawi Tentang Perempuan Bekerja

Fatwa yusuf al-qardhawi perempuan
Source: Wikipedia

BincangMuslimah.Com – Dunia Islam saat ini tengah kehilangan sosok ulama kharismatik. Cendekiawan muslim yang levelnya sudah internasional. Pakar dalam kajian fikih Islam. Fasih dalam menjelaskan berbagai hukum-hukum yang berkaitan dengan masalah keumatan, baik ibadah, muamalah, dan kebangsaan.  

Ia adalah Dr. Yusuf Al-Qardhawi ulama yang tinggal dan wafat di Qatar. Ia meninggal pada usia 96 tahun pada Senin 26 September 2022.  Kabar meninggalnya Yusuf Al-Qardhawi diberitakan langsung oleh akun Twitter resminya, @alqardhawi.

“Telah berpulang ke rahmatullah, yang mulia Syekh Yusuf Al-Qaradhawi. Beliau telah memberikan hidupnya untuk menjelaskan hukum-hukum Islam dan membela umat Islam. Kami memohon kepada Allah untuk mengangkat derajatnya di tempat yang tertinggi, serta bergabung dengan para orang-orang saleh, syuhada, dan para Nabi-nabi yang mulia,” tweetnya. 

Yusuf Al Qardhawi lahir di Mesir pada 9 September 1926. Sejak kecil kealimannya sudah terlihat. Misalnya, pada usia 10 tahun sudah hafal/hafiz Al-Qur’an. Ia menempuh pendidikan dasar di di Ma’had Thantha, Mesir. Kemudian melanjutkan sekolah menengah di Ma’had Tsanawi. 

Setamat sekolah menengah, Yusuf Al -Qardhawi, melanjutkan studi lanjutannya ke Universitas Al Azhar, dengan mengambil kuliah Fakultas Ushuluddin dan menjadi sarjana  pada tahun 1952. Selanjutnya, pada tahun 1972, ia menamatkan studi doctoral, dengan mengambil disertasi dengan judul “Zakat dan Dampaknya Dalam Penanggulangan Kemiskinan”. Disertasi ini kemudian pada dibukukan menjadi Fiqh Zakat.

Yusuf Al-Qardhawi termasuk ulama yang banyak membicarakan tentang perempuan. Dalam pelbagai fatwa terkait peran perempuan, produk hukum Yusuf al-Qardhawi senantiasa moderat. Misalnya, mengenai fatwa Yusuf Al-Qardhawi tentang perempuan bekerja. Suatu ketika ia ditanya tentang hukum perempuan keluar rumah untuk  bekerja. Dalam penjelasannya, seorang perempuan boleh hukumnya keluar rumah untuk bekerja. 

Baca Juga:  Gadis Arivia, Pendiri “Jurnal Perempuan”

Pada sisi lain, menurut Yusuf Al-Qardhawi  hukum perempuan bekerja bisa jadi hukumnya adalah wajib. Pergeseran pendapat hukum tersebut, jika keadaan perempuan tersebut mempunyai tanggung jawab, dan tidak memiliki suami, dan orang tua yang sudah tua.  Dengan demikian, seorang janda yang masih memiliki kemampuan fisik tangguh, makai a wajib bekerja untuk memenuhi kehidupan keluarganya. 

وعلى هذا الأساس نقول: إن عمل المرأة في ذاته جائز، وقد يكون مطلوبًا طلب استحباب، أو طلب وجوب، إذا احتاجت إليه: كأن تكون أرملة أو مطلقة ولا مورد لها ولا عائل، وهي قادرة على نوع من الكسب يكفيها,وقد تكون الأسرة هي التي تحتاج إلى عملها كأن تعاون زوجها، أو تربي أولادها أو أخوتها الصغار، أو تساعد أباها في شيخوخته 

Artinya: Atas dasar ini, kami mengatakan bahwa pekerjaan seorang wanita itu sendiri diperbolehkan, dan perempuan bekerja, terkadang tuntutan hukumnya adalah mustahab (sunnah), atau  tuntutan perempuan bekerja jadi wajib. Keadaan ini  jika dia membutuhkannya: seperti jika perempuan tersebut adalah seorang janda atau wanita yang diceraikan, dan dia tidak memiliki sumber pendapatan atau penyedia, dan dia mampu mendapatkan penghasilan yang cukup dari usaha tersebut. Dan terkadang keluarganya membutuhkan ia untuk bekerja, seperti membantu suaminya, atau membesarkan anak-anak atau saudaranya, atau membantu ayahnya yang sudah tua.

Lebih lanjut, dalam kitab Markaz al-Mar’ah   fi   al-Hayah   al-Islamiyyah, menjelaskan dalam Islam perempuan diperbolehkan menempati jabatan strategis jika memberikan manfaat pada masyarakat. Dengan demikian, perempuan diperbolehkan syariat mengemban profesi perempuan sebagai direktur, dekan  fakultas,  ketua  yayasan,  anggota  DPR,  dan menteri dalam suatu pemerintahan. 

Dalam kitab yang lain,  Fatawa Mu’ashirah, dijelaskan bahwa tidak ada larangan syariat yang menjelaskan bahwa perempuan tidak boleh atau dilarang keluar rumah, dan berkarir di rumah. Pasalnya, tugas laki-laki dan perempuan dalam bekerja merupakan lahan yang disediakan bagi keduanya. Berkali-kali dalam penjelasannya Yusuf Al-Qardhawi menyebutkan bahwa tidak ditemukan ayat dalam al-Qur’an, begitu juga hadis Nabi yang melarang perempuan untuk bekerja, dan beraktivitas di luar rumah. 

Rekomendasi

Perempuan Bekerja saat Iddah Perempuan Bekerja saat Iddah

Bolehkah Perempuan Bekerja saat Masa Iddah?

butet manurung model barbie butet manurung model barbie

Butet Manurung, Dari Sokola Rimba Hingga Global Role Model Barbie

Peran Perempuan di Masa Depan dalam The Silent Sea Peran Perempuan di Masa Depan dalam The Silent Sea

Peran Perempuan di Masa Depan dalam The Silent Sea

Sayyidah Aisyah Sayyidah Aisyah

Belajar dari Fitnah yang Menimpa Sayyidah Aisyah  

Ditulis oleh

Mahasiswa Hukum Keluarga di Universitas Islam Negeri Sumatera Utara. Saat ini penulis juga aktif di Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU).

2 Komentar

2 Comments

Komentari

Terbaru

Sekjen IIFA: Syariat Islam Terbentuk Dari Fondasi Kemaslahatan Sekjen IIFA: Syariat Islam Terbentuk Dari Fondasi Kemaslahatan

Sekjen IIFA: Syariat Islam Terbentuk Dari Fondasi Kemaslahatan

Berita

Prof. Dr. Nasaruddin Umar: Syariah Bukan fenomena Agama Tetapi Fenomena Ekonomi Juga Prof. Dr. Nasaruddin Umar: Syariah Bukan fenomena Agama Tetapi Fenomena Ekonomi Juga

Prof. Dr. Nasaruddin Umar: Syariah Bukan fenomena Agama Tetapi Fenomena Ekonomi Juga

Berita

Prof. Dr. Phil. Kamaruddin Amin, M.A. : SHARIF 2024 Membahas Prinsip Syariah yang inklusif Prof. Dr. Phil. Kamaruddin Amin, M.A. : SHARIF 2024 Membahas Prinsip Syariah yang inklusif

Prof. Dr. Phil. Kamaruddin Amin, M.A. : SHARIF 2024 Membahas Prinsip Syariah yang inklusif

Berita

Apakah Komentar Seksis Termasuk Pelecehan Seksual?

Diari

Jangan Insecure, Mari Bersyukur

Muslimah Daily

Pentingnya Self Love Bagi Perempuan Muslim

Diari

Mengenal Ingrid Mattson, Cendekiawan Muslimah dari Barat Mengenal Ingrid Mattson, Cendekiawan Muslimah dari Barat

Mengenal Ingrid Mattson, Cendekiawan Muslimah dari Barat

Muslimah Talk

anjuran menghadapi istri haid anjuran menghadapi istri haid

Haid Tidak Stabil, Bagaimana Cara Menghitung Masa Suci dan Masa Haid?

Ibadah

Trending

Jangan Insecure, Mari Bersyukur

Muslimah Daily

anjuran menghadapi istri haid anjuran menghadapi istri haid

Haid Tidak Stabil, Bagaimana Cara Menghitung Masa Suci dan Masa Haid?

Ibadah

Siapa yang Paling Berhak Memasukkan Jenazah Perempuan Ke Kuburnya?

Ibadah

keadaan dibolehkan memandang perempuan keadaan dibolehkan memandang perempuan

Adab Perempuan Ketika Berbicara dengan Laki-Laki

Kajian

Pentingnya Self Love Bagi Perempuan Muslim

Diari

Sya’wanah al-Ubullah: Perempuan yang Gemar Menangis Karena Allah

Muslimah Talk

anak yatim ayah tiri luqman hakim mengasuh dan mendidik anak anak yatim ayah tiri luqman hakim mengasuh dan mendidik anak

Hukum Orangtua Menyakiti Hati Anak

Keluarga

ayat landasan mendiskriminasi perempuan ayat landasan mendiskriminasi perempuan

Manfaat Membaca Surat Al-Waqiah Setiap Hari

Ibadah

Connect