Ikuti Kami

Kajian

Amalan Rebo Wekasan Menurut Pandangan Islam

Amalan Rebo Wekasan

BincangMuslimah.Com – Tidak terasa kita sudah berada di penghujung bulan Safar. Senin depan kita sudah memasuki bulan kelahiran Rasulullah saw, yakni Rabiul Awal. Dengan demikian, hari Rabu dalam minggu ini adalah rabu terakhir di bulan Safar masyarakat Jawa biasa menyebutnya dengan nama Rebo Wekasan. 

Kebanyakan masyarakat terutama masyarakat Jawa mempercayai bahwa pada hari Rebo Wekasan ini Allah akan menurunkan banyak bala’ atau malapetaka. Sehingga ada beberapa amalan yang dianjurkan pada hari Rebo Wekasan tersebut. Lalu bagaimana pandangan Islam tentang hari Rebo Wekasan dan amalan yang dilakukan pada hari tersebut?

Sejarah Rabu Wekasan

Sejarah menyebutkan bahwa kepercayaan terhadap marabahaya yang akan turun pada bulan Safar ini sudah dipercaya bahkan sejak sebelum Rasulullah saw hidup. Sehingga banyak masyarakat Arab yang enggan melakukan aktivitas pada bulan Safar karena takut terkena petaka. Namun ketika Rasulullah hadir, beliau justru membuat bulan Safar menjadi bulan yang penuh dengan kebahagiaan. Di antaranya bulan Safar merupakan bulan pernikahan Rasulullah bersama Sayyidah Khadijah dan putri beliau, Fatimah bersama Ali bin Abi Thalib. 

Meskipun pada bulan Safar terjadi banyak peperangan, namun pada bulan ini juga menjadi penaklukan beberapa wilayah dan menjadi perjalanan hijrah Rasulullah untuk pertama kalinya. Dengan demikian, Rasulullah mengajarkan kepada kita bahwa semua hari, bulan, ataupun tahun yang sudah ditetapkan oleh Allah adalah waktu yang penuh dengan kebaikan. Sehingga kebaikan atau lainnya yang kita dapat tergantung bagaimana kita menjalani dan mengisi waktu tersebut.

Kendati demikian, para ulama tetap berbeda pendapat tentang Rebo Wekasan yang terjadi. Para ulama fikih menyebutkan bahwa tidak ada nash khusus untuk amalan pada hari Rebo Wekasan.

Baca Juga:  Self Reward Menurut Pandangan Islam

Sementara menurut ulama sufi yang kasyaf sebagaimana yang disebutkan oleh Syekh Abdul Hamid Quds di dalam kitabnya Kanz an-Najah wa al-Surur fi Fadlail al-Azminah wa al-Shuhur, pada hari Rebo Wekasan terdapat 320.000 bala’ atau penyakit yang turun untuk setahun. Hal yang senada juga disebutkan oleh Imam al-Dairaby:

ذكر بعض العارفين من أهل الكشف والتمكين إنه ينزل في كل سنة ثلاث مئة ألف بلية وعشرون ألفا من الباليات وكل ذلك في يوم الأربعاء الأخير من صفر فيكون ذلك اليوم أصعب أيام السنة

Artinya: “Sebagian orang arif dari ahli kasyaf dan tamkin menyebutkan bahwa pada setiap tahun akan diturunkan 320 ribu cobaan yang terjadi pada hari rabu terakhir bulan Safar. Sehingga hari tersebut menjadi hari yang paling berat di dalam setahun”.

Untuk mengantisipasi cobaan yang akan menimpa pada hari tersebut, sebagian ulama menganjurkan beberapa amalan yang pada hari Rebo Wekasan, di antaranya:

 

Membaca Surah Yasin

Ketika membaca Surat Yasin, membaca ayat سلام قولا من رب الرحيم sebanyak 313 kali. Setelah itu melanjutkan bacaan Yasin sampai selesai dan mengakhiri dengan doa:

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلاَةً تُنْجِيْنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ الْأَهْوَالِ وَالْاٰفَاتِ وَتَقْضِيْ لَنَا بِهَا جَمِيعَ الْحَاجَاتِ وَتُطَهِّرُنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ السَيِّئَاتِ وَتَرْفَعُنَا بِهَا عِنْدَكَ أَعْلَى الدَّرَجَاتِ وَتُبَلِّغُنَا بِهَـــا أَقْصَى الْغَايَاتِ مِنْ جَمِيْعِ الْخَيْرَاتِ فِى الْحَيَاةِ وَبَعْدَ الْمَمَـــاتِ. اللَّهُمَّ اصْرِفْ عَنَّا شَرَّمَا يَنْزِلُ مِنَ السَّمَاءِ وَمَا يَخْرُجُ مِنَ الْاَرْضِ اِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ. وَصَلَّى اللهُ تَعَالَى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ

Artinya: “Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad. Dengan sholawat itu, Engkau akan menyelamatkan kami dari semua keadaan yang menakutkan dan dari semua cobaan. Dengan sholawat itu, Engkau akan mengabulkan hajat kami; dengan sholawat itu, Engkau akan menyucikan kami dari segala keburukan; dengan sholawat itu, Engkau akan mengangkat kami ke derajat paling tinggi; dengan sholawat itu pula, Engkau akan menyampaikan kami kepada tujuan yang paling sempurna dalam semua kebaikan, ketika hidup dan setelah mati. Ya Allah, palingkanlah kami dari keburukan yang turun dari langit dan yang keluar dari bumi. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. Karunia dan kesejahteraan Allah Swt. atas penghulu kita Nabi Muhammad, keluarga, dan sahabatnya”

Baca Juga:  Jika Suami Istri Bersenggama Saat Puasa Ramadhan, Siapa yang Wajib Membayar Kafarat?

Shalat sunah mutlak 4 rakaat dengan 2 salam

Setelah membaca al-Fatihah hendaknya membaca al-Kautsar 17 kali, al-Ikhlash 5 kali, al-Falaq 1 kali, dan an-Nas 1 kali. Kemudian membaca doa setelah shalat:

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ. اَللّهُمَّ يَا شَدِيدَ الْقُوى، وَيَا شَدِيدَ الْمِحَالَ، يَاعزِيزُ، يَا مَنْ ذَلَّتْ لِعِزَّتِكَ جَمِيع عَلَّقِكَ، اكْفِنِي مِنْ شَرِّ جَمِيع خَلْقِكَ، يَا مُحْسِنُ، يَا مُجملُ، يَا مُتفضِلُ، يَا مُنْعِمُ، يَا مُتَكَرِّمُ، يَا مَنْ لاَ إلهَ إِلَّا أَنْتَ، ارْحَمْنِي بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ. اَللّهُمَّ بِسِرِّ الْحَسَنِ، وَأَخِيْهِ، وَجَدِّهِ، وَأَبِيهِ، وَأُمِّهِ، وَبَنِيْهِ، اِكْفِنِي شَرَّ هَذَا الْيَوْمِ، وَمَا يَنْزِلُ فِيْهِ، يَا كَافِيَ الْمُهِمَّاتِ، يَا دَافِعَ الْبَلِيَّاتِ، فَسَيَكْفِيكَهُمُ اللَّهُ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ، وَحَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ، وَلَا حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيمِ، وَصَلَّى الله عَلى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ

Artinya: “Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Ya Allah Ya Tuhan Yang Maha Mulia dan karena kemuliaan-Mu itu, menjadi hinalah semua makhluk ciptaan-Mu, peliharalah aku dari kejahatan makhluk-Mu. Ya Tuhan Yang Maha Baik. Yang Memberi Keindahan, Keutamaan, Kenikmatan dan Kemuliaan. Ya Allah, Tiada Tuhan kecuali hanya Engkau. Kasihanilah aku dengan Rahmat-Mu, wahai Dzat yang Maha Penyayang. Ya Allah, dengan rahasia kemuliaan Sayyidina Hasan dan saudaranya, serta kakeknya dan ayahnya, ibunya dan keturunannya. Jauhkan aku dari kejahatan hari ini dan kejahatan yang akan turun padanya. Wahai Dzat Yang Maha Mencukupi harapan dan Menolak bala’, cukuplah Allah Yang Maha Memelihara lagi Maha Mengetahui untuk memelihara segalanya. Cukuplah Allah tempat kami bersandar, tiada daya dan upaya kecuali atas izin Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung. Semoga Allah mencurahkan rahmat-Nya kepada Nabi Muhammad saw. beserta keluarganya dan para sahabatnya.”

Baca Juga:  Kategori Mati Syahid dan Keutamaannya

Dengan demikian, memang sejatinya amalan Rebo Wekasan tidak diajarkan oleh Rasulullah. Namun hal ini termasuk bid’ah hasanah yang bisa kita pelajari dari para ulama kasyaf untuk mengantisipasi kekhawatiran terhadap cobaan.

Semoga bermanfaat.

Rekomendasi

Rosita Istiawan: Perempuan yang Menyulap Lahan Kritis Menjadi Lahan Organik Rosita Istiawan: Perempuan yang Menyulap Lahan Kritis Menjadi Lahan Organik

Rosita Istiawan: Perempuan yang Menyulap Lahan Kritis Menjadi Lahan Organik

Ekofeminisme tafsir Saleh Darat Ekofeminisme tafsir Saleh Darat

Nilai-nilai Ekofeminisme dalam Tafsir Kyai Saleh Darat

Fikih Kebencanaan : Bagaimana Salat saat Situasi Bencana Alam? Fikih Kebencanaan : Bagaimana Salat saat Situasi Bencana Alam?

Fikih Kebencanaan : Bagaimana Salat saat Situasi Bencana Alam?

Nyi Mas Siti Soepiah Nyi Mas Siti Soepiah

Nyi Mas Siti Soepiah: Pelopor Ilmu Kebidanan Modern di Jawa Barat

Ditulis oleh

Alumnus Ponpes As'ad Jambi dan Mahad Ali Situbondo. Tertarik pada kajian perempuan dan keislaman.

3 Komentar

3 Comments

Komentari

Terbaru

Rosita Istiawan: Perempuan yang Menyulap Lahan Kritis Menjadi Lahan Organik Rosita Istiawan: Perempuan yang Menyulap Lahan Kritis Menjadi Lahan Organik

Rosita Istiawan: Perempuan yang Menyulap Lahan Kritis Menjadi Lahan Organik

Muslimah Talk

Ekofeminisme tafsir Saleh Darat Ekofeminisme tafsir Saleh Darat

Nilai-nilai Ekofeminisme dalam Tafsir Kyai Saleh Darat

Kajian

Fikih Kebencanaan : Bagaimana Salat saat Situasi Bencana Alam? Fikih Kebencanaan : Bagaimana Salat saat Situasi Bencana Alam?

Fikih Kebencanaan : Bagaimana Salat saat Situasi Bencana Alam?

Kajian

Nyi Mas Siti Soepiah Nyi Mas Siti Soepiah

Nyi Mas Siti Soepiah: Pelopor Ilmu Kebidanan Modern di Jawa Barat

Khazanah

Kiat-Kiat dalam Melestarikan Lingkungan Kiat-Kiat dalam Melestarikan Lingkungan

Peran Perempuan sebagai Penyelamat Bumi yang Sekarat 

Muslimah Talk

Sha;at saat gempa Sha;at saat gempa

Shalat saat Gempa, Lanjutkan atau Selamatkan Diri?

Kajian

Berikut Keutamaan Memberi Bantuan Kepada Korban Bencana Alam! Berikut Keutamaan Memberi Bantuan Kepada Korban Bencana Alam!

Berikut Keutamaan Memberi Bantuan Kepada Korban Bencana Alam!

Muslimah Talk

pelestarian lingkungan alquran hadis pelestarian lingkungan alquran hadis

Upaya Pelestarian Lingkungan dalam Alquran dan Hadis

Kajian

Trending

Hukum Berhubungan Intim saat Belum Mandi Wajib Hukum Berhubungan Intim saat Belum Mandi Wajib

Hukum Menyetubuhi Istri yang Sedang Istihadah

Kajian

pendarahan sebelum melahirkan nifas pendarahan sebelum melahirkan nifas

Apakah Darah yang Keluar Setelah Kuret Termasuk Nifas?

Kajian

Darah nifas 60 hari Darah nifas 60 hari

Benarkah Darah Nifas Lebih dari 60 Hari Istihadhah?

Kajian

flek cokelat sebelum haid flek cokelat sebelum haid

Muncul Flek Coklat sebelum Haid, Bolehkah Shalat?

Kajian

Darah Kuning Larangan bagi Perempuan Istihadhah Darah Kuning Larangan bagi Perempuan Istihadhah

Apakah Darah Kuning dan Hitam Disebut Darah Haid?

Kajian

Perempuan Istihadhah mandi shalat Perempuan Istihadhah mandi shalat

Wajibkah Perempuan Istihadhah Mandi Setiap Hendak Shalat?

Kajian

masa iddah hadis keutamaan menikah masa iddah hadis keutamaan menikah

Nikah Siri Sah dalam Islam? Ini Kata Pakar Perbandingan Mazhab Fikih

Keluarga

Darah Haid yang Terputus-putus Darah Haid yang Terputus-putus

Rumus Menghitung Darah Haid yang Terputus-putus

Kajian

Connect