Ikuti Kami

Muslimah Talk

Ruang Virtual Membuat Perempuan Tanpa Hambatan, Termasuk dalam Aksi Terorisme

belajar agama melalui internet
Source: Freepik.com

BincangMuslimah.Com – Keterlibatan perempuan dalam aksi terorisme saat ini bukanlah hal tabu. Tentu masih ingat dengan aksi bom bunuh diri, di Gereja Katedral Hati Yesus yang Mahakudus, Makassar tahun lalu. Selain itu, penembakan yang terjadi di Mabes Polri, tahun 2021. Kedua aksi tersebut dilakukan oleh perempuan. 

Menurut Ruby Kholifah, Direktur Eksekutif AMAN, dalam Diskusi Pakar yang diselenggarakan secara virtual oleh El-Bukhari Institute, Senin 15 Agustus 2022, mengatakan jika dunia virtual ini membuat perempuan tanpa hambatan, pergerakan perempuan dalam aksi terorisme akan lebih aman.

Menurut laporan IPAC tahun 2017, mengatakan keterlibatan perempuan dalam aksi terorisme mengalami peningkatan dalam kurun waktu empat dekade terakhir. Hal ini karena adanya perubahan pandangan para pemimpin ISIS di Suriah maupun Indonesia, yang menganggap perempuan berguna untuk operasi mereka, jihad. 

Bu Ruby juga mengatakan bahwa, perubahan padangan makna jihad ini karena ada beberapa faktor seperti, banyaknya kekalahan yang dialami kelompok ISIS. Selain itu, banyaknya laki-laki yang tertangkap saat melakukan ‘jihad’, dan lain sebagainya. Bisa dikatakan mereka melakukan berbagai cara untuk berhasil melakukan aksi teror dan menciptakan ketakutan-ketakutan pada publik.

Dalam aksinya perempuan yang berstatus sebagai ibu akan membawa anaknya, dan hal ini menciptakan ketakutan yang berlipat pada masyarakat. Juga adanya pergeseran makna jihad yang tadinya untuk pemimpin dan laki-laki, sekarang panggilan jihad untuk semua orang. Dengan kata lain ISIS menjanjikan kesetaraan.

Alasan lain, melihat dari pola kelompok-kelompok ekstrimis seperti Jamaah Islamiyah dulu, ketika para lelaki melakukan latihan perang, maka para perempuan ditinggal. Para perempuan ini bertugas untuk menjaga kelompoknya, tetapi mereka tidak dibekali apapun oleh para pemimpin laki-laki. Mereka berjuang sendiri, banting tulang untuk menghidupi anak-anak, dan kelompoknya.

Baca Juga:  Kekerasan Berbasis Gender Meningkat; Masyarakat Harus Tingkatkan Kepedulian

Jadi dalam diri perempuan sebenarnya sudah tertanam sendiri nilai-nilai terorisme, tetapi tidak menemukan kanalnya. Baru ketika ISIS mulai membuka kran-kran rekrutmen untuk semua, dan tidak bertahan pada ideologinya. Maka disinilah perempuan menemukan kanal yang sesuai untuk mendapatkan derajat yang sama dalam hal jihad.

Selama ini mereka belum menemukan kepuasan atas jihad melalui jalan domestik, karena apresiasi yang diberikan juga tentu lebih tinggi bagi yang melakukan jihad di jalan perang. Bukan seperti mereka yang melahirkan dan mengurus keluarga, tidak ada penghargaan untuk mereka.

Selain itu, aparat yang berwenang untuk menangani aksi terorisme termasuk Tim Densus 88, dalam benak mereka perempuan tidak mungkin mengangkat senjata. Selama ini aksi teror dengan bom dan senjata masih dianggap maskulin. Seperti aksi penembakan di Mabes Polri oleh seorang perempuan. Tim keamanan dengan mudahnya meloloskan dia masuk area Mabes Polri dan melancarkan aksinya.

Hal lain yang disayangkan adalah, Tim Densus 88 sebenarnya mereka mempunyai data mengenai keterlibatan perempuan dalam aksi teror tapi tidak bisa menggabungkan data tersebut karena keterbatasan tools atau alat uji. Hal ini karena mereka tidak belajar mengenai analisis gender.

ISIS dalam memperluas pengaruh dan untuk mencapai kemenangan dalam perang, mereka menjanjikan kesetaraan. Hal yang diinginkan perempuan yang mengalami ketimpangan dan ketidak setaraan gender, seperti pada perempuan Jamaah Islamiyah. Meskipun yang dijanjikan ISIS adalah sebuah hal semu, tapi nyatanya cukup untuk memotivasi Ika salah satu simpatisan ISIS asal Indonesia, yang juga pekerja buruh migran di Malaysia. 

Karena selama menjadi buruh migran, penghasilannya selalu ia berikan pada orang tua di tanah air, ketika ia bergabung bersama ISIS, ia seperti mendapatkan kemerdekaannya sendiri dalam mengelola uang hasil kerjanya. Dan tidak lagi mengirimkan pada orang tuanya.

Baca Juga:  Peringatan Hari Kartini: Manifestasi Keadilan Gender di Indonesia

Ya, perasaan merdeka, dihargai, dan memiliki derajat yang sama dalam jihad menjadi motivasi tersendiri bagi perempuan simpatisan ISIS. ditunjang dengan ruang virtual yang tanpa batas menjadikan perempuan tanpa hambatan, termasuk dalam aksi terorisme.

Rekomendasi

ratu safiatuddin pemimpin perempuan ratu safiatuddin pemimpin perempuan

Ratumas Sina, Pahlawan Perempuan dari Jambi

rasuna said pahlawan kemerdekaan rasuna said pahlawan kemerdekaan

Rasuna Said: Pahlawan Kemerdekaan dari Kalangan Santri dan Pejuang Kesetaraan Perempuan Bersenjata Pena

hukum islam perjalanan perempuan hukum islam perjalanan perempuan

Hukum Islam Terkait Mahram pada Perjalanan Perempuan: Kehadiran Negara Pun Diperlukan

Perempuan dalam Belenggu Terorisme

Ditulis oleh

Alumni Sekolah Tinggi Hukum (STH) Indonesia Jentera (Indonesia Jentera School of Law).

5 Komentar

5 Comments

Komentari

Terbaru

pendarahan sebelum melahirkan nifas pendarahan sebelum melahirkan nifas

Apakah Darah yang Keluar Setelah Kuret Termasuk Nifas?

Kajian

Fenomena Jasdor yang Menjamur, Bagaimana Hukumnya? Fenomena Jasdor yang Menjamur, Bagaimana Hukumnya?

Fenomena Jasdor yang Menjamur, Bagaimana Hukumnya?

Kajian

Langkah mengesahkan Pernikahan Siri Langkah mengesahkan Pernikahan Siri

Langkah Hukum Mengesahkan Pernikahan Siri

Kajian

Namaku Perempuan: Film yang Mengubah Cerita Menjadi Sumber Pengetahuan Namaku Perempuan: Film yang Mengubah Cerita Menjadi Sumber Pengetahuan

Namaku Perempuan: Film yang Mengubah Cerita Menjadi Sumber Pengetahuan

Berita

Melindungi Anak dari Pelecehan: Pentingnya Mengenalkan Bagian Tubuh Pribadi Sejak Kecil Melindungi Anak dari Pelecehan: Pentingnya Mengenalkan Bagian Tubuh Pribadi Sejak Kecil

Melindungi Anak dari Pelecehan: Pentingnya Mengenalkan Bagian Tubuh Pribadi Sejak Kecil

Keluarga

Darah nifas 60 hari Darah nifas 60 hari

Benarkah Darah Nifas Lebih dari 60 Hari Istihadhah?

Kajian

Nikah Siri : Pernikahan yang Sangat Rentan tapi Masih Sering Terjadi Nikah Siri : Pernikahan yang Sangat Rentan tapi Masih Sering Terjadi

Nikah Siri : Pernikahan yang Sangat Rentan tapi Masih Sering Terjadi

Kajian

Darah Haid yang Terputus-putus Darah Haid yang Terputus-putus

Rumus Menghitung Darah Haid yang Terputus-putus

Kajian

Trending

pendarahan sebelum melahirkan nifas pendarahan sebelum melahirkan nifas

Apakah Darah yang Keluar Setelah Kuret Termasuk Nifas?

Kajian

Darah nifas 60 hari Darah nifas 60 hari

Benarkah Darah Nifas Lebih dari 60 Hari Istihadhah?

Kajian

flek cokelat sebelum haid flek cokelat sebelum haid

Muncul Flek Coklat sebelum Haid, Bolehkah Shalat?

Kajian

Darah Kuning Larangan bagi Perempuan Istihadhah Darah Kuning Larangan bagi Perempuan Istihadhah

Apakah Darah Kuning dan Hitam Disebut Darah Haid?

Kajian

masa iddah hadis keutamaan menikah masa iddah hadis keutamaan menikah

Nikah Siri Sah dalam Islam? Ini Kata Pakar Perbandingan Mazhab Fikih

Keluarga

Darah Haid yang Terputus-putus Darah Haid yang Terputus-putus

Rumus Menghitung Darah Haid yang Terputus-putus

Kajian

Perempuan haid membaca tahlil Perempuan haid membaca tahlil

Hukum Perempuan Haid Membaca Tahlil

Kajian

ratu safiatuddin pemimpin perempuan ratu safiatuddin pemimpin perempuan

Ratumas Sina, Pahlawan Perempuan dari Jambi

Khazanah

Connect