BincangMuslimah.Com – Nabi Isa adalah sosok hamba Allah yang mulia dan penyabar. Ia dipuji oleh Allah dalam surah Maryam ayat 30-34 sebagai seorang yang taat dan sebaik-baiknya hamba. Beliau juga digambarkan sebagai seorang hamba yang pandai bersyukur, seberat dan sepelik apapun persoalan yang dihadapi. Meneladani Sosok Nabi Isa adalah hal yang bisa kita lakukan.
Tidak rahasia umum lagi, Maryam, ibu Nabi Isa melahirkan tanpa sosok suami. Sehingga ada sangkaan dari kaummnya, putra Imran tersebut seorang yang melakukan perbuatan zina. Padahal keluarganya dari latar belakang yang mulia.
Kendati demikian, Maryam tetap sabar dan bersyukur pada Allah. Ia menyadari, bahwa anak yang ada dikandungannya merupakan anugerah dari Ilahi. Sikap penyabar dan bersyukur ini pulalah yang ia anugerahkan pada anaknya, Isa Al Masih. Sehingga tumbuh menjadi seorang penyabar, dan tahu berterima kasih.
Pada sisi lain, sebagai hamba yang diberkahi, sosok Nabi Isa adalah seorang yang taat pada Allah. Dalam surah Maryam ayat 31, Nabi Isa mengaku dirinya seorang Hamba yang diberkahi Allah. Lahir kedunia sebab ditiupkan ruh yang mulia, pun dari rahim yang mulia pula.
Selama hidup, Nabi Isa rutin melaksanakan ibadah. Di samping itu, Nabi Isa juga melaksanakan zakat. Ini sebagai simbol beliau sangat peduli pada umat yang membutuhkan. Selain saleh sebagai individu, Nabi Isa juga saleh dalam sosial. Peduli pada umat sekitarnya.
وَّجَعَلَنِيْ مُبٰرَكًا اَيْنَ مَا كُنْتُۖ وَاَوْصٰنِيْ بِالصَّلٰوةِ وَالزَّكٰوةِ مَا دُمْتُ حَيًّا ۖ
Artinya: Dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkahi di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (melaksanakan) salat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup
Mengenai tafsir ayat ini, Jalaluddin Mahalli dan Jalaluddin Suyuthi dalam kitab Tafsir Jalalain, mengatakan bahwa yang dimaksud dengan menjadikan Nabi seorang yang diberkahi adalah Allah menjadikan dirinya sebagai orang yang banyak memberi manfaat pada manusia lain. Ini merupakan kedudukan yang telah diberikan Allah padanya. Ia bukan saja diperintahkan untuk shalat, tetapi juga membantu manusia, dengan memberikan zakat pada yang berhak.
Pada sisi lain, Nabi Isa juga sosok yang sangat penyayang pada ibunya. Itu ia akui langsung dalam Al-Qur’an pada surah yang sama, pada ayat 32. Nabi Isa senantiasa berbakti pada orang tuanya. Ia menyayangi ibunya, dan taat terhadap perintahnya. Tak membentak, tidak juga durhaka.
وَّبَرًّاۢ بِوَالِدَتِيْ وَلَمْ يَجْعَلْنِيْ جَبَّارًا شَقِيًّا
Artinya: dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka.
Dalam Tafsir Jalalain dikatakan, bahwa Allah menjadikan nabi Isa sebagai orang yang berbakti kepada ibunya, Maryam. Pun Allah tidak menjadikan ia orang yang sombong, serta durhaka kepada Rabbnya. Adapun dalam Tafsir Al Azhar dijelaskan bahwa Nabi Isa berbakti pada ibunya sebab ia telah melahirkan dirinya. Seorang ibu yang telah banyak menderita lantaran kelahiranku yang luar biasa ini. Ibu yang saleh. Sebagai seorang anak, maka Nabi Isa merasa layak berbakti kepadanya. Itulah salah satuajaran agama yang pegang Nabi Isa.
Itulah kemuliaan Nabi Isa, sehingga ia merupakan sosok yang bisa dijadikan tauladan kaum muslimin. Namanya harum di bumi, dan masyhur di langit. Ia menjadi semacam pelita bagi umat manusia. Seorang yang mulia sejak lahir, pun kebangkitannya akan selalu dirindukan umat manusia.
وَالسَّلٰمُ عَلَيَّ يَوْمَ وُلِدْتُّ وَيَوْمَ اَمُوْتُ وَيَوْمَ اُبْعَثُ حَيًّا
Artinya: Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari kelahiranku, pada hari wafatku, dan pada hari aku dibangkitkan hidup.
Demikian sosok Nabi Isa yang oleh Al-Qur’an digambarkan sangat ciamik. Sosok yang sangat fenomenal, dan juga penuh hikmah. Kisah hidupnya, bisa menjadi suri teladan bagi generasi hari ini, dan yang akan datang.