BincangMuslimah.Com – Setiap perempuan adalah istimewa. Setiap perempuan mempunyai kesempatan untuk menyuarakan keberaniannya, memperjuangkan kebaikan untuk dirinya dan juga bermanfaat untuk orang lain. Banyak keistimewaan-keistimewaan yang dianugerahkan Allah bagi para perempuan untuk dibangkitkan menjadi sebuah kekuatan. Sebagaimana hadirnya Islam laksana lampu terang bagi kaum perempuan.
Pengakuan kemuliaan kemanusiaan perempuan adalah dengan adanya pemaparan hadis-hadis yang mengakui adanya kemuliaan yang terdapat dalam diri perempuan, khususnya sebagai isteri dan ibu. Dalam sebuah hadis disebutkan,
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُول اللَّه صَلَّى الله عَلَيهِ وَسَلَّمَ : أَكْمَل الْمُؤْمِنِينَ إِيمَانًا أَحْسَنُهمْ خُلُقًا، وَخِيَارُكُمْ خِيَارُكُمْ لِنِسَائِهِمْ
Dari Abu Hurairah berkata, Rasulullah SAW bersabda: “Orang mukmin yang paling sempurna adalah mereka yang memiliki akhlak mulia, dan sebaik-baiknya kamu adalah yang berakhlak baik terhadap perempuan.”(Sunan Turmudzi)
Dalam kitab Bahjatun Nadzirin disebutkan bahwa hadis tersebut merupakan sebuah anjuran untuk berakhlak baik kepada istri dengan selalu menampakkan wajah berseri-seri, tidak menyakiti, berbuat baik, dan bersabar dalam menghadapinya. Dengan demikian, benang merahnya adalah siapa saja yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, maka ia akan memuliakan perempuan dengan segenap akhlak yang terpuji. Dalam hal berbuat baik dan memuliakan perempuan, Maka Rasulullah merupakan yang paling baik di antara laki-laki yang ada.
Bentuk lain dari wujud istimewa dari kemanusiaan adalah mengasuh anak perempuan merupakan kemuliaan, memperoleh banyak pahala hingga masuk surga, serta setara dengan jihad. Yang demikian tersirat dalam kitab Qurratul Uyun, yang mana semacam ada pesan tersirat yang berusaha menjelaskan bahwa tidak ada rasa malu dan prihatin ketika mempunyai anak perempuan dan mengasuhnya. Penjelasan tersebut termaktub dalam bab nafakah, yang dituliskan sebagai berikut:
من عال إبنتین او ثلا ثا او اختین او ثلاتا حتي یبن او یموت عنھن كنت انا وھو في الجنة كھتین وكان لھ اجر مجاھد في سبیل الله صائما قائما
“Barang siapa memberi nafakah kepada dua orang anak perempuan atau tiga orang anak perempuan, atau dua atau tiga saudara perempuan sampai akhir hayatnya, niscaya jarak antara dia dan aku kelak di surga seperti dua jari, dan nabi memberiisyarat dengan jari telunjuk dan jari tengahnya. Dan baginya pahala yang diperoleh orang-orang yang berjihad membela agama allah dalam keadaan berpuasa lagi solat malam (tahajjud)
Penjelasan di atas tentu membuka mata kita bersama bahwa perempuan bukan lagi manusia kelas dua. Anugerah kemulian yang datang dari Allah tentu terlalu istimewa jika dilewatkan begitu saja. Meskipun menjadi perempuan bukanlah perkara mudah, namun perempuan adalah ciptaan Allah yang teriring banyak keistimewaan padanya.