Ikuti Kami

Muslimah Daily

Menggali Kembali Makna Menjadi Ibu Rumah Tangga

Menggali Kembali Makna Menjadi Ibu Rumah Tangga
Source: Gettyimages.com

BincangMuslimah.Com – Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ibu rumah tangga diartikan sebagai seorang perempuan yang mengatur penyelenggaraan berbagai macam pekerjaan rumah tangga, tidak bekerja di kantor.

Ibu rumah tangga dianggap sebagai perempuan yang banyak menghabiskan waktu di rumah dan mempersembahkan waktu terebut untuk mengasuh dan mengurus anak-anaknya berdasarkan pola yang diyakini masyarakat umum.

Dalam bahasa lain, ibu rumah tangga dipahami sebagai perempuan yang mayoritas waktunya digunakan untuk mengajarkan dan memelihara anak anaknya dengan pola asuh yang baik dan benar.

Dalam pengertian lain disebutkan juga bahwa ibu rumah tangga adalah sosok ibu yang berperan dalam mengurus rumah tangga seperti memasak, mencuci, menyapu dan kegiatan domestik lainnya.

Ada pula yang memiliki pendapat bahwa ibu rumah tangga hanya bertugas mengasuh dan mendidik anak anaknya sebagai satu kelompok dan peranan sosial serta memenuhi kebutuhan efektif dan sosial anak-anaknya.

Tak hanya kegiatan di sekitar rumah saja, ibu rumah tangga juga diartikan sebagai perempuan yang menjadi anggota masyarakat yang aktif dan harmonis di lingkungannya yang diwujudkan dalam berbagai kegiatan seperti PKK, Arisan, Majelis Taklim, dan lain sebagainya.

Meriam Webster memiliki pengertian yang berbeda. Baginya, istilah ibu rumah tangga atau housewife adalah seorang perempuan yang mempunyai tanggung jawab atas seluruh kebutuhan rumah tangga dan perempuan tersebut sudah menikah. Perempuan yang telah menikah tersebut kemudian memiliki aktivitas domestik untuk membangun harmonisasi ketahanan keluarga.

Pertanyaannya adalah: Apakah memilih menjadi “ibu rumah tangga” adalah pekerjaan dan atau aktivitas?

Perbedaan makna antara aktivitas dan pekerjaan menjadi menarik apabila ditelaah sebab dalam Kartu Tanda Penduduk (KTP) di Indonesia, yang tertulis adalah pekerjaan, bukan aktivitas. Namun, untuk sebagian ibu rumah tangga, kolom tersebut diisi dengan “ibu rumah tangga”.

Baca Juga:  Ibu Rumah Tangga dengan Ibu Pekerja, Mana yang Lebih Mulia?

Pertanyaan yang kemudian muncul adalah: Apakah ibu rumah tangga adalah pekerjaan atau profesi?

Sebab, jika ditelaah secara literal, pekerjaan identik dengan profesi dan karir. Sementara itu, ibu rumah tangga merupakan aktivitas di mana perempuan yang sudah menikah melakukan aktivitas domestik di dalam rumah.

Mencantumkan ibu rumah tangga sebagai pekerjaan di KTP tidak bisa dimaklumi jika pekerjaan didefinisikan sebagai sebuah kegiatan aktif yang dilakukan oleh manusia yang menghasilkan karya bernilai imbalan dalam bentuk uang bagi seseorang.

Sementara untuk profesi, bisa diartikan sebagai pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan khusus. Dalam kamus Bahasa Indonesia disebutkan bahwa profesi adalah bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian, keterampilan, dan kejuruan tertentu.

Kita semua tahu, ibu rumah tangga tidak bisa didefiniskan sebagai pekerjaan, apalagi profesi. Sebab, memutuskan menjadi ibu rumah tangga tidak serta merta menghasilkan uang dan apa yang dilakukan tidak membutuhkan pelatihan meskipun harus disertai dengan kesabaran.

Menjadi ibu rumah tangga memang bukan pekerjaan atau profesi. Ibu rumah tangga adalah aktivitas tiada henti yang dijalani dengan segenap keikhlasan dan kesabaran yang tak bertepi. Tujuaannya adalah untuk mewujudkan rumah tangga islami.

Sukamto dalam Kekerasan Dalam Rumah Tangga Suatu Tragedi Yang Tidak Perlu (2012) menjelaskan tentang konsekuensi atas tegaknya rumah tangga islami sebagai berikut:

Didirikan di atas ikatan ibadah, terjadi internalisasi nilai-nilai islam secara kaffah, terdapat qudwah yang nyata, penempatan posisi masing-masing aggota keluarga harus sesuai dengan syari’at, dan terbiasa tolong-menolong dalam menegakkan adab-adab Islam.

Selain itu, konsekuensinya adalah rumah harus kondusif bagi terlaksananya peraturan Islam, tercukupinya kebutuhan materi secara wajar, menghindari hal-hal yang tidak sesuai dengan semangat Islam, berperan dalam pembinaan masyarakat, terbentengi dari pengaruh lingkungan yang buruk.

Baca Juga:  Tidak Perlu Jadi Super Mom untuk Jadi Ibu yang Baik

Menjadi ibu rumah tangga ada hal paling serius di dunia. Sebab ia mencakup segala aspek kehidupan yang diatur dari dalam rumah, melalui kasih sayang dan cinta yang tak terhingga.[]

Rekomendasi

ibu melahirkan bisa depresi ibu melahirkan bisa depresi

Tidak Perlu Jadi Super Mom untuk Jadi Ibu yang Baik

suami menangani keluhan istri suami menangani keluhan istri

Walau Terlihat Ceria, Ibu Usai Melahirkan Bisa Saja Alami Depresi

rumah tangga ibu pekerja rumah tangga ibu pekerja

Ibu Rumah Tangga dengan Ibu Pekerja, Mana yang Lebih Mulia?

Hukum Sharenting dalam Islam Hukum Sharenting dalam Islam

Ibu dan Gangguan Psikis yang Berujung Depresi

Ditulis oleh

Tim Redaksi Bincang Muslimah

2 Komentar

2 Comments

Komentari

Terbaru

Kata Nabi Tentang Seseorang yang Senang Membully Temannya

Kajian

Pelaku Pemerkosaan Dibela Ayahnya Pelaku Pemerkosaan Dibela Ayahnya

Sulitnya Menjegal Pelaku Pelecehan Seksual

Diari

Mengapa Menyebarkan Kesadaran Tentang Penyandang Disabilitas itu Penting? Mengapa Menyebarkan Kesadaran Tentang Penyandang Disabilitas itu Penting?

Mengapa Menyebarkan Kesadaran Tentang Penyandang Disabilitas itu Penting?

Khazanah

Kiat Syariat Islam dalam Menghapus Perbudakan Kiat Syariat Islam dalam Menghapus Perbudakan

Kiat Syariat Islam dalam Menghapus Perbudakan

Tak Berkategori

Meutya Hafid, Menkomdigi Perempuan Pertama, dan Kebijakan dalam Penangangan KBGO Meutya Hafid, Menkomdigi Perempuan Pertama, dan Kebijakan dalam Penangangan KBGO

Meutya Hafid, Menkomdigi Perempuan Pertama, dan Kebijakan dalam Penangangan KBGO

Muslimah Talk

Konsep 'Frugal Living' Sebagai Manifestasi Nilai-nilai Al-Quran Konsep 'Frugal Living' Sebagai Manifestasi Nilai-nilai Al-Quran

Konsep ‘Frugal Living’ Sebagai Manifestasi Nilai-nilai Al-Quran

Muslimah Daily

menghilangkan Stigma Negatif Janda menghilangkan Stigma Negatif Janda

Tiga Alasan Kita Wajib Memuliakan Perempuan

Kajian

Hukum Menjual Barang Orang Lain Hukum Menjual Barang Orang Lain

Hukum Menjual Barang Orang Lain

Kajian

Trending

Jangan Insecure, Mari Bersyukur

Muslimah Daily

Kata Nabi Tentang Seseorang yang Senang Membully Temannya

Kajian

anjuran menghadapi istri haid anjuran menghadapi istri haid

Haid Tidak Stabil, Bagaimana Cara Menghitung Masa Suci dan Masa Haid?

Ibadah

Siapa yang Paling Berhak Memasukkan Jenazah Perempuan Ke Kuburnya?

Ibadah

ratu bilqis ratu bilqis

Tafsir Q.S An-Naml Ayat 23: Meneladani Kepemimpinan Ratu Balqis dalam Politik

Kajian

Pentingnya Self Love Bagi Perempuan Muslim

Diari

Bolehkah Akikah Anak Kembar dengan Satu Kambing?

Ibadah

Sya’wanah al-Ubullah: Perempuan yang Gemar Menangis Karena Allah

Muslimah Talk

Connect