BincangMuslimah.Com – Maria Ulfah Anshor, aktivis perempuan yang mengawali perjalanannya di Nahdatul Ulama (NU). Lahir dan hidup di lingkungan pesantren mengantarkannya menjadi dosen, politikus dan aktivis anak dan perempuan. Beliau lahir di Indramayu, Jawa Barat, 15 Oktober 1960. Ia menikah dengan Abdullah Ghalib dan dikaruniai 2 anak yakni Nida Ul Millah dan Ahmad Musyahid Husein.
Ayah Maria Ulfah adalah seorang aktivis pandu Ansor. Beliau memperoleh pendidikan pesantrennya di Madrasah Ibtidaiyah Tulung Agung, Kertasemaya, Indramayu. Dilanjutkan ke Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) sambil sambil nyantri di pesantren Darul Tauhid Arjawinangun, Cirebon. Madrasah Aliyah diselesaikan di Pesantren Al Muayyad, Surakarta. Disanalah ia aktif dalam organisasi kader untuk perempuan NU, IPPNU cabang Solo.
Ia pindah ke Jakarta untuk melanjutkan pendidikan sarjana di Fakultas Syariah di Institut Ilmu al Qur’an (IIQ) Jakarta dan tamat pada tahun 1986. Semasa kuliah, dia aktif di Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan sempat masuk di jajaran pengurus besar PMII ketika dipimpin oleh Surya Dharma Ali.
Pada tahun 2004, Maria Ulfah memperoleh gelar Magister setelah menyelesaikan pendidikan S2 di program studi kajian gender di Universitas Indonesia. Tesisnya yang berjudul “Fiqih Aborsi dari Perspektif Feminis Muslim”. Karya tersebut membuatnya memperoleh penghargaan “Saparinah Sadli Award”. Setahun setelah itu, berkat aktivitasnya dalam pemberdayaan perempuan juga membuatnya memperoleh gelar Women Award dari Antv (2005). Maria pun berkesempatan melanjutkan studi S3 menjadi Kandidat Doktor Program Studi Ilmu Kesejahteraan Sosial, Universitas Indonesia.
Beliau merupakan pendiri Yayasan Pendidikan dan Pesantren Terpadu An-Nahla, Bogor. Aktif dalam berbagai organisasi sosial dan gender. Beliau juga menjabat Ketua Pimpinan Pusat Dewan Masjid Indonesia (PP DMI) selama dua periode (2012-2017 dan 2017-2022). Ia mulai terjun ke dunia politik ke Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Ia menjadi anggota dewan Pengganti Antar Waktu (PAW) 2007-2009. Selain itu, ia juga menjadi panitia Ahli Bidang Advokasi Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI), periode 2006-2010. Beliau juga pernah menjabat sebagai Ketua Pimpinan Pusat Fatayat NU dua periode (2000-2005 dan 2005-2010) dan Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (2010-2012).
Beliau juga termasuk anggota Tim Pengarah World Population Foundation (WPF) Indonesia untuk pembuatan Modul Kesehatan Reproduksi bagi Remaja Berbasis Teknologi “DAKU” (Dunia Remajaku Seru!) 2005-2008. Beliau juga panitia Ahli Bidang Advokasi Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) periode 2006-2010. Saat ini beliau sebagai komisioner Komnas Perempuan (2020-2024).
Dalam perjalanan karirnya, ia telah melahirkan banyak buku diantaranya Apa Kata Kiyai dan Nyai tentang Aborsi (buku), Pola Pengasuhan Anak dalam Perspektif Gender (buku), Parenting With Love, Panduan Islamic Mendidik Anak Penuh Cinta dan Kasih Sayang (buku). Fundamentalisme Agama dan Dampaknya Terhadap Kesehatan Reproduksi dan Seksualitas (penelitian bersama).
Begitulah jejak pendidikan dan aktivitas Mari Ulfah Anshor, terutama pada isu perempuan dan upaya pemberdayaannya. Jabatannya di berbagai organisasi mewakili gagasan yang juga ia tuangkan dalam buku-bukunya.
2 Comments