Ikuti Kami

Keluarga

Tips Mendidik Anak dengan Bahagia

konsep keluarga
Family on sofa in living room

BincangMuslimah.Com – Sebenarnya, banyak sekali macam gaya pengasuhan untuk mendidik anak baik dalam keluarga maupun dalam sekolah. Tidak ada rumus paling benar dalam mendidik anak, jadi yang baik bagi suatu keluarga atau pendidik, bisa jadi tidak cocok bagi yang lainnya.

Sekarang sudah banyak sekali buku tentang parenting yang diterbitkan baik yang ditulis oleh penulis Indonesia ataupun penulis luar negeri dengan bahasa Inggris dan Indonesia. Hal ini juga dibarengi oleh pengetahuan dan pendidikan orangtua yang semakin meningkat dan tekhnologi yang memudahkan.

Tapi, jika berkiblat pada gaya pengasuhan ala Amerika, kita mungkin akan menemukan istilah overparenting, hyperparenting, helicopter parenting dan kindergarchy. Istilah-istilah ini adalah kritik dalam pengasuhan golongan kelas menengah Amerika.

Pamela Druckerman dalam buku Bringing Up Bebe mengatakan bahwa gaya pengasuhan ala Prancis itu berarti melibatkan diri tanpa menjadi obsesif. Bagi mereka, orangtua yang baik tidak bisa selalu siap melayani anak-anak mereka, dan mereka tidak perlu merasa bersalah karena itu. Misalnya menitipkan anak di tempat penitipan anak, menitipkan anak beberapa jam pada kakek-neneknya untuk sekadar pergi berkencan.

Kebutuhan Universal Manusia

Menurut Anthony Robins, semua manusia memiliki enam kebutuhan universal yaitu kepastian, keragaman, signifikansi, cinta dan koneksi, pertumbuhan, dan kontribusi. Alan Yip Tak Ho dalam buku FUNtastic Parenting menjelaskan keenam kebutuhan universal ini.

Kebutuhan pertama adalah kepastian, yaitu kepastian terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan dasar seperti makanan, minuman, tempat tinggal, keamanan, dsb. Kebutuhan emosional juga penting karena manusia membutuhkan perasaan diterima dan cinta (tanpa syarat) dari orang-orang di sekitarnya. Kebutuhan emosional ini akan menumbuhkan keyakinan diri dan harga diri pada anak.

Yang kedua adalah keragaman. Setelah manusia memenuhi kebutuhan akan kepastian, kita akan dihadapkan pada perubahan dan perbedaan yang menciptakan keragaman yang membuat hidup lebih menarik. Melakukan hal-hal yang berbeda, kejutan kecil, hal tak terduga dan melakukan hal-hal yang tak terstruktur lebih menyenangkan dari pada yang monoton.

Baca Juga:  Parenting Islami: Apa Saja Bentuk Kekerasan pada Anak?

Setiap manusia ingin dianggap penting, dibutuhkan, dan diinginkan oleh orang lain. Kebutuhan signifikansi membuat kita butuh penghargaan, penghormatan dan pengakuan dari orang lain. Anak-anak juga memiliki kebutuhan ingin dianggap penting dan keberadaannya diakui.

Jika manusia terutama anak-anak merasa dicintai dengan sepenuh hati dan merasa terkoneksi dengan orangtuanya, maka mereka akan merasa aman. Hal ini menghindarkan anak-anak untuk mencari cinta di luar keluarga yang bisa saja berbahaya, dan belajar membenci dalam keluarga.

Seperti hukum alam, jika sesuatu tidak bertumbuh maka ia sekarat dan akan mati. Manusia pun. Ketika dikelilingi oleh orangtua yang positif, memahami dan menghargai anak, maka anak akan melakukan hal yang sama. Hubungan ini akan berkembang dan membantu anak merasa lebih baik tentang dirinya.

Yang terakhir adalah kebutuhan kontribusi yang mengatur lima kebutuhan yang lain. Berkontribusi berarti berperan serta dan memberdayakan orang lain. Anak diajarkan untuk menolong dirinya sendiri, menjadi mandiri dan peka untuk mengulurkan tangan pada orang lain.

Kunci Menjadi Orangtua Bahagia untuk Anak Bahagia ala Denmark

Melalui buku The Danish Way of Parenting, Jessica dan Iben menjelaskan tips pengasuhan ala Denmark yang terkenal sebagai Negara paling bahagia di dunia dengan urutan teratas. Ternyata kuncinya adalah mengulangi gaya pengasuhan kepada anak-anaknya.

Gaya pengasuhan Denmark ini ada enam pokok yang disingkat menjadi PARENT, yaitu Play (bermain), Authenticity (autentisitas), Reframing (memaknai ulang), Empathy (empati), No ultimatum (tanpa ultimatum), dan Togetherness (kebersamaan). Metode ini yang telah dilakukan oleh orang-orang Denmark lebih dari 40 tahun.

Play. Membiarkan anak-anak bermain bebas sangatlah penting dalam perkembangan anak. Anak-anak dan bermain adalah dua hal yang tidak terpisah.  Di Denmark, anak-anak yang berusia dibawah 10 tahun ketika selesai sekolah pukul 2 siang memiliki pilihan untuk pergi ke skolefritidsordning (free time school) sepanjang hari untuk bermain.

Baca Juga:  Posisi Anak dalam Keluarga menurut Al-Qur’an

Orangtua Denmark menganut konsep proximal development (perkembangan optimal), yaitu anak diberikan ruang dalam jumlah yang tepat untuk belajar dan tumbuh dalam zona dan jumlah bantuan yang tepat. Anak belajar fight-to-flight dalam bermain. Semakin banyak anak bermain maka semakin baik keterampilan sosial dan kemampuan beraptasinya.

Authenticity. Bagi orang Denmark, kenyataan dimulai dengan memahami emosi diri sendiri. Anak-anak diajarkan untuk mengenali dan menerima perasaannya secara jujur dan terbuka, baik yang negatif ataupun positif. Hal ini membantu mereka untuk mengenali batas mereka dan menghormatinya.

Orang tua memvalidasi perasaan anak saat marah dantidak melarang anak untuk sedih. Sehingga memudahkan anak untuk mengatur strategi bagi permasalahannya. Itu membuat anak tidak mengejar sesuatu di luar diri mereka untuk menjadi bahagia karena mereka memiliki kebahagiaan internal.

Reframing. Pemaknaan ulang terhadap sesuatu didapat dengan cara berpikir optimis realistis. Pemaknaan ulang tidak hanya mengubah otak secara kimiawi, tapi juga membantu untuk menginterpretasikan kesakitan, ketakutan, kecemasan, dan sebagainya. Dengan memaknai ulang sesuatu yang negatif, mereka dapat menemukan sisi yang lebih terang untuk modifikasi perilaku.

Empathy. Anak yang terus menerus diberi tahu apa yang seharusnya dirasakan dan dilakukan, tidak akan berkembang seperti anak yang bisa mengenali emosinya dan diperbolehkan menunjukkan emosinya secara penuh. Empati adalah kekuatan besar yang membantu anak-anak untuk bertahan dalam kelompok.

No ultimatum. Inti dari tanpa ultimatum adalah menawarkan jalan keluar pada anak saat mengalami masalah. Saat anak melakukan hal berbahaya dan melakukan kesalahan, orang tua Denmark tidak langsung berteriak melarang, memarahi dan menghukum secara fisik. Saat anak menolak melakukan sesuatu, orangtua akan bertanya apa pentingnya melakukan itu dan apa risikonya. Sehingga anak akan dengan sukarela melakukannya sebagai kebiasaan nantinya.

Baca Juga:  Ketahui 12 Hak Reproduksi dan Seksual Pada Perempuan Serta Pandangan Islam Terhadapnya

Togetherness and Hygge (kenyamanan). Hygge adalah gaya hidup orang Denmark, yaitu kebersamaan mengabiskan waktu santai dengan keluarga dan teman-teman. Dengan ini maka mereka merasa terhubung dengan yang lain sehingga dapat memberikan arti dan tujuan secara personal. Waktu yang berkualitas ini melahirkan kesejahteraan dan kualitas kebahagiaan.

Rekomendasi

Cara Mendidik Anak Islam Cara Mendidik Anak Islam

Enam Cara Mendidik Anak dalam Islam

Keterampilan sosial dimiliki anak Keterampilan sosial dimiliki anak

4 Keterampilan Sosial yang Harus Dimiliki Oleh Anak

membayarkan zakat anak tirinya membayarkan zakat anak tirinya

Mengkritik Anak di Depan Umum Adalah Bentuk Kekerasan

Pendidikan akhlak anak Pendidikan akhlak anak

Nilai Pendidikan Akhlak bagi Anak Menurut Syeikh Nawawi al-Bantani

Alumni Psikologi Universitas Airlangga. Tertarik pada kajian psikologi, gender, bencana alam dan perdamaian. Sekarang bergabung dengan komunitas Puan Menulis.

1 Komentar

1 Comment

Komentari

Terbaru

Silaturahmi dalam Momen Lebaran Silaturahmi dalam Momen Lebaran

Menjalin Silaturahmi dalam Momen Lebaran

Kajian

Macam Manusia Imam Al-Ghazali Macam Manusia Imam Al-Ghazali

Empat Macam Manusia Menurut Imam Al-Ghazali

Kajian

kisah yahudi maulid nabi kisah yahudi maulid nabi

Enam Hal Penting yang Perlu Digarisbawahi tentang Poligami Rasulullah

Kajian

memelihara semangat setelah ramadhan memelihara semangat setelah ramadhan

Tips Memelihara Semangat Ibadah Setelah Ramadhan

Muslimah Talk

golongan manusia kedudukan terbaik golongan manusia kedudukan terbaik

Golongan Manusia yang Mendapatkan Kedudukan Terbaik di Sisi Allah

Kajian

kisah puasa sayyidah maryam kisah puasa sayyidah maryam

Memetik Hikmah dari Kisah Puasa Sayyidah Maryam dalam Alquran

Khazanah

Tradisi Takbiran Menggunakan Petasan Tradisi Takbiran Menggunakan Petasan

Pendapat Para Ulama tentang Tradisi Takbiran Menggunakan Petasan

Kajian

Makna Pentingnya Zakat Fitrah Makna Pentingnya Zakat Fitrah

Makna dan Pentingnya Zakat Fitrah

Kajian

Trending

doa terhindar dari keburukan doa terhindar dari keburukan

Doa yang Diajarkan Rasulullah kepada Aisyah agar Terhindar Keburukan

Ibadah

Surat Al-Ahzab Ayat 33 Surat Al-Ahzab Ayat 33

Tafsir Surat Al-Ahzab Ayat 33; Domestikasi Perempuan, Syariat atau Belenggu Kultural?

Kajian

Mahar Transaksi Jual Beli Mahar Transaksi Jual Beli

Tafsir Surat An-Nisa Ayat 4; Mahar Bukan Transaksi Jual Beli

Kajian

Doa berbuka puasa rasulullah Doa berbuka puasa rasulullah

Beberapa Macam Doa Berbuka Puasa yang Rasulullah Ajarkan

Ibadah

Hukum Sulam Alis dalam Islam

Muslimah Daily

Doa Setelah Shalat Witir

Ibadah

kisah yahudi maulid nabi kisah yahudi maulid nabi

Enam Hal Penting yang Perlu Digarisbawahi tentang Poligami Rasulullah

Kajian

Niat puasa malam hari Niat puasa malam hari

Mengapa Niat Puasa Boleh Dilakukan sejak Malam Hari?

Ibadah

Connect