BincangMuslimah.Com – Dalam Islam, hubungan antara suami istri atau orangtua dan anak harus didasari oleh cinta kasih. Quraish Shihab dalam buku Untaian Permata untuk Anakku: Pesan Untuk Mempelai, menguraikan bahwa agama Islam sangat menganjurkan agar kita sering mengekspresikan cinta kasih, baik kepada pasangan, orangtua, anak, atau kakak dan adik.
Jadi cinta kasih tersebut harus diekspresikan. Hal ini berdasarkan sebuah riwayat, Ali bin Abi Thalib pernah berkata
قبلۃ الولد رحمۃ قبلۃ المراۃ شهوۃ قبلۃ الوالدين عبادۃ وقبلۃ الاخوان دين
Artinya: Ciuman kepada anak adalah kasih sayang, ciuman kepada istri adalah kecintaan, ciuman kepada orangtua adalah ibadah, ciuman kepada saudara adalah tuntunan agama.
Sanad riwayat kata mutiara Sayyidina Ali di atas tidak diketahui namun terdapat riwayat lain berasal dari hadis shahih yang semakna dengan ungkapan Sayyidina Ali mengenai anjuran mengekspresikan cinta kasih.
Seperti suatu ketika Nabi Saw mencium cucunya, Hasan putra Ali bin Abi Thalib. Melihat hal itu, al-Iqra bin Habis berkomentar, “Saya mempunyai sepuluh orang anak, tidak satupun di antara mereka yang saya pernah cium.” Nabi lalu bersabda;
من لا يرحم لا يرحم
“Barang siapa yang tidak memberi rahmat tidak dirahmati. (HR. Ahmad, Bukhari & Muslim)
Dalam kesempatan lain Rasulullah juga menyebutkan hal senada, bahwa seseorang yang tidak menyayangi yang ada di bumi maka yang ada di langit tidak akan menyayanginya.
Demikianlah Islam mengajarkan agar setiap manusia saling menyayangi dan mengekspresikannya. Sebab hal itu bisa sangat baik untuk kebahagiaan jiwa. Banyak sekali bukti yang dapat dikemukakan tentang kebutuhan akan dicinta-mencintai. Seperti bagaimana sebuah hubungan rumah tangga akan semakin harmonis jika suami- istri saling mengekspresikan cinta kasih di antara mereka atau hubungan anak dan orangtua yang semakin hangat karena cinta yang saling dicurahkan.
Seperti juga bagaimana tanpa cinta kasih dan hubungan erat seorang ibu, bayi bisa terhambat perkembangan kejiwaannya. Hal itu bisa saja terjadi meski anak tersebut tinggal di tempat mewah, gizi cukup dan hidup di lingkungan yang bersih.
Menurut penelitian Griffith Banning yang dikutip oleh Leo F. Buscaglia dalam bukunya yang berjudul Love, situasi dimana orangtua sering berantem, bercerai atau meninggal dunia sehingga sang anak tidak merasakan cinta kasih lebih jauh merusak perkembangan jiwa anak daripada yang disebabkan karena penyakit.