Ikuti Kami

Keluarga

Islam Mendorong Suami Memberi Dukungan agar Ibu Rumah Tangga Tidak Mengalami Krisis Identitas

ibu rumah tangga krisis
Source: Gettyimages.com

BincangMuslimah.Com – Selama ini masyarakat kita mungkin baru terbiasa mendengar krisis identitas pada remaja. Sedangkan isu mengenai ibu rumah tangga yang mengalami krisis identitas mungkin belum begitu terdengar gaungnya. Padahal di lapangan, fenomena ini sudah ada. 

Memang, setelah memutuskan menjadi ibu rumah tangga, banyak perubahan yang terjadi yang mengakibatkan ia mengalami krisis identitas. Terutama saat seorang perempuan memutuskan untuk menjadi seorang ibu. Sebagian besar keputusan yang diambil adalah dengan memprioritaskan anak. 

Tidak sedikit, perempuan yang mengurutkan dirinya pada posisi terakhir dan menaruh suami serta anak di urutan utama. Pada akhirnya, ibu lupa apa nilai yang ada di dalamnya sebagai ‘diri yang utuh’. Siapakah dirinya dan apa keinginan yang ia miliki sebenarnya. 

Maka tidak jarang jika misalnya saja seorang perempuan yang dahulu punya peran di tempat bekerja, pemerintah atau bisnis, sulit untuk bisa kembali seperti dahulu setelah menikah dan mempunyai seorang anak. Krisis identitas ini mungkin jadi satu penyebabnya. 

Walau tidak menanggapi secara langsung, situasi di atas menurut Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani dalam diskusi daring terkait Women in Leadership, sering dihadapi oleh perempuan. Perempuan, kata Sri Mulyani selalu dibayangi oleh pilihan-pilihan yang tidak pernah terjadi pada laki-laki. 

Seperti memilih bekerja atau menikah. Pun bisa bekerja setelah menikah, suatu waktu akan diserahkan pilihan bekerja atau mengasuh anak. Melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, atau menikah. Disadari atau tidak, pilihan ini nyatanya nyaris tidak pernah disodorkan pada laki-laki. 

Mengasuh dan membesarkan anak tentu bukanlah hal yang mudah. Sehingga, pilihan yang ditanggung perempuan terbilang berat. Kalau pun ingin bekerja setelah menikah, perempuan kerap dituntut bisa menyeimbangkan urusan domestik dan pekerjaan. Berbeda dengan laki-laki, meski sama-sama bekerja, urusan domestik tidak atau jarang sekali diemban oleh laki-laki. 

Baca Juga:  Kajian Parenting Ustadzah Oki Setiana Dewi; Tugas Orang Tua Pada Anaknya

Padahal, kata Sri Mulyani perempuan punya potensi cukup besar. Contohnya saja, perempuan kerap berada dalam jajaran pemilik nilai tertinggi di akademisi. Terkadang di dalam kelas sekolah atau perkuliahan, nilai akademisi perempuan banyak mengungguli laki-laki. Namun begitu meniti karir, mesti drop-out karena adanya pilihan-pilihan di atas. 

Makna Krisis Identitas, Dukungan Keluarga dan Suami Jadi Hal Penting

Krisis identitas sendiri adalah kondisi saat seseorang mempertanyakan berbagai hal yang berkaitan dengan identitas dirinya. Seperti apa nilai hidup yang dimiliki, apa tujuan hidup, perasaan dan sebagainya. Biasanya perasaan ini muncul ketika adanya kecemasan, kekhawatiran, hingga kesedihan. Mereka yang mengalami krisis identitas biasanya merasa hilang arah, putus asa dan tidak berarti. 

Sebagian orang bisa melewati fase krisis identitas ini. Biasanya, setelah melewati fase ini mereka akan merasa lebih baik bahkan menemukan jati dirinya. Tapi ada sebagian orang yang belum bisa melewati fase ini. Sehingga bisa berujung pada stres hingga depresi. 

Krisis identitas pada ibu sesungguhnya bisa ditangani. Pertama mungkin bisa ditangani dari sisi ibu. Mulailah kembali menyelami diri. Pikirkan tujuan yang dahulu pernah ada. Misal, jika suka menulis, maka lakukanlah. Sembari melakukan kegiatan rumah tangga, kembali lakukan hal-hal kecil yang dahulu amat digemari. 

Diskusikan bersama pasangan jika punya beberapa keinginan atau rencana. Jika dipikirkan bersama, mungkin ada solusinya. Sedangkan dari sisi suami, sudah saatnya membuka diri untuk terlibat dalam urusan domestik dan mengasuh anak. 

Lelaki di dapur bukan hal tabu. Mengasuh dan membesarkan anak juga bukan kewajiban ibu saja. Bahkan Rasulullah saw. digambarkan adalah sosok suami yang biasa membantu pekerjaan di rumah

Dari Al-Aswad, ia bertanya pada ‘Aisyah, “Apa yang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lakukan ketika berada di tengah keluarganya?” ‘Aisyah menjawab,  “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa membantu pekerjaan keluarganya di rumah. Jika telah tiba waktu shalat, beliau berdiri dan segera menuju shalat.” (HR. Bukhari)

Baca Juga:  Ibu Rumah Tangga dengan Ibu Pekerja, Mana yang Lebih Mulia?

Ibnu Hajar dalam Syarh Shahih Bukhari mengatakan bahwa seperti itulah gambaran keseharian dalam rumah tangga Nabi Muhammad saw. Beliau orang yang tawadhu, menjauhkan diri dari kenikmatan, berlaku mandiri meski semua istri beliau berebut melayani.

Selain itu di dalam buku ’60 Hadist : Hak-Hak Perempuan dalam Islam,’ Karya Faqihuddin Abdul Kodir juga menjelaskan perihal kesetaraan perempuan dan kesalingan dalam rumah tangga. Antara istri dan suami sudah seharusnya saing menolong dan menopang sebagaimana digariskan di dalam Al-Quran. Yaitu saling menolong dan menopang (Q.S. Attaubah; 71), saling melindungi dan melengkapi (Q.S. Albaqarah; 187) dan saling berbuat baik (Q.S. Annisa; 19).

Oleh karena itu, peran suami menjadi sangat penting. Dengan adanya saling bantu, istri atau ibu tidak tenggelam dalam krisis identitasnya. Ia bisa menjadi dirinya sendiri, menemukan nilai-nilai yang dahulu dimiliki, hingga dapat melakukan apa yang disuka dan berkarya. 

Rekomendasi

islam pekerja rumah tangga islam pekerja rumah tangga

Islam dan Pekerja Rumah Tangga

Perempuan Multitasking Dalam Pandangan Islam  

Hikmah Surah Ali Imran Ayat 134 Sebagai Pondasi Rumah Tangga Hikmah Surah Ali Imran Ayat 134 Sebagai Pondasi Rumah Tangga

Hikmah Surah Ali Imran Ayat 134 Sebagai Pondasi Rumah Tangga

Benarkah Istri Sebenarnya Tidak Wajib Mengerjakan Pekerjaan Rumah Tangga? Benarkah Istri Sebenarnya Tidak Wajib Mengerjakan Pekerjaan Rumah Tangga?

Benarkah Istri Sebenarnya Tidak Wajib Mengerjakan Pekerjaan Rumah Tangga?

Ditulis oleh

Melayu udik yang berniat jadi abadi. Pernah berkuliah di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, jurusan Jurnalistik (2014), aktif di LPM Institut (2017), dan Reporter Watchdoc (2019). Baca juga karya Aisyah lainnya di Wattpad @Desstre dan Blog pribadi https://tulisanaisyahnursyamsi.blogspot.com

Komentari

Komentari

Terbaru

Ramai Temuan Komunitas Facebook yang Lakukan Pelecehan di Bawah umur, Sinyal Rumah Belum jadi Ruang Aman untuk Anak Ramai Temuan Komunitas Facebook yang Lakukan Pelecehan di Bawah umur, Sinyal Rumah Belum jadi Ruang Aman untuk Anak

Ramai Temuan Komunitas Facebook yang Lakukan Pelecehan di Bawah umur, Sinyal Rumah Belum jadi Ruang Aman untuk Anak

Muslimah Talk

Hibridasi Islam dan Feminisme Ala Neng Dara Affiah

Muslimah Talk

Rasulullah Sebagai Teladan Pekerja Keras Rasulullah Sebagai Teladan Pekerja Keras

Rasulullah Sebagai Teladan Pekerja Keras

Khazanah

Membincang Relasi Perempuan dan Tatanan Sosial dalam Surat An-Nisa Membincang Relasi Perempuan dan Tatanan Sosial dalam Surat An-Nisa

Membincang Relasi Perempuan dan Tatanan Sosial dalam Surat An-Nisa

Muslimah Daily

Diskusi Buku: Tradisi Sati di India dan Pengalaman Kekerasan Perempuan Lainnya Diskusi Buku: Tradisi Sati di India dan Pengalaman Kekerasan Perempuan Lainnya

Diskusi Buku: Tradisi Sati di India dan Pengalaman Kekerasan Perempuan Lainnya

Kajian

Benarkah Belajar dengan Guru Lebih Utama dibandingkan Belajar Sendiri? Benarkah Belajar dengan Guru Lebih Utama dibandingkan Belajar Sendiri?

Benarkah Belajar dengan Guru Lebih Utama dibandingkan Belajar Sendiri?

Kajian

Parenting Islami : Ini Enam Keunggulan Mendidik Anak dengan Dongeng dan Cerita

Keluarga

Parenting Islami : Langkah-langkah Mempersiapkan Dongeng Untuk Anak-1 Parenting Islami : Langkah-langkah Mempersiapkan Dongeng Untuk Anak-1

Parenting Islami : Langkah-langkah Mempersiapkan Dongeng Untuk Anak-1

Muslimah Daily

Trending

posisi imam perempuan jamaah posisi imam perempuan jamaah

Shalat Berjamaah Bagi Perempuan, Sebaiknya di Mana?

Ibadah

Istri Pilih Karir keluarga Istri Pilih Karir keluarga

Parenting Islami : Nabi Menegur Sahabat yang Pilih Kasih kepada Anak, Ini Alasannya

Keluarga

Refleksi Lagu Bang Toyib dan Bang Jono dalam Kisah Pewayangan Refleksi Lagu Bang Toyib dan Bang Jono dalam Kisah Pewayangan

Refleksi Lagu Bang Toyib dan Bang Jono dalam Kisah Pewayangan

Diari

Sinopsis Film Rentang Kisah: Potret Muslimah yang Berdaya  

Diari

Empat Kriteria Calon Pendamping Menurut Rasulullah, Mana yang Harus Didahulukan? Empat Kriteria Calon Pendamping Menurut Rasulullah, Mana yang Harus Didahulukan?

Empat Kriteria Calon Pendamping Menurut Rasulullah, Mana yang Harus Didahulukan?

Ibadah

Bagaimana Islam Memandang Konsep Gender?

Kajian

Benarkah Rasulullah Menikahi Maimunah saat Peristiwa Umratul Qadha?

Kajian

Hibridasi Islam dan Feminisme Ala Neng Dara Affiah

Muslimah Talk

Connect