Ikuti Kami

Keluarga

Hari Keluarga Internasional: Bagaimana Konsep Keluarga Ideal dalam Al-Quran?

Hak-Hak Anak Yang Harus Dipenuhi Orang Tua Menurut Imam Ghazali
Freepik.com

BincangMuslimah.Com – Hari Keluarga Internasional yang diperingati setiap tanggal 15 Mei merupakan bentuk perayaan yang diresmikan oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tahun 1993. Penetapan hari ini dengan dasar pentingnya hubungan antara komunitas global dengan keluarga.

Peringatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya peran keluarga serta memperluas pemahaman terhadap berbagai dinamika yang memengaruhi kehidupan keluarga.

Peringatan Hari Keluarga Internasional menjadi momen penting untuk merefleksikan nilai-nilai keluarga dalam kehidupan, termasuk mencari cerminan keluarga ideal menurut al-Quran.

Dalam Islam, al-Quran memberikan gambaran keluarga ideal yang dibangun atas dasar keimanan, kasih sayang, tanggung jawab dan komunikasi yang baik antar anggota keluarga.

Perhatian al-Quran terhadap pentingnya keluarga sangat besar, sebagaimana tercermin dalam banyak ayat yang secara rinci membahas berbagai aspek kehidupan keluarga, mulai dari pernikahan, peran orang tua, hingga tanggung jawab terhadap anak-anak.

Apa saja ayat-ayat yang dapat digunakan sebagai pedoman konsep keluarga ideal dalam al-Quran?

 

At-Tahrim ayat 6

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا قُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَاَهْلِيْكُمْ نَارًا وَّقُوْدُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلٰۤىِٕكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُوْنَ اللّٰهَ مَآ اَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُوْنَ مَا يُؤْمَرُوْنَ

Wahai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu. Penjaganya adalah malaikat-malaikat yang kasar dan keras. Mereka tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepadanya dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.

Melalui ayat di atas, Allah memberikan perintah yang tegas kepada orang-orang beriman agar mereka menjaga diri dan keluarga mereka dari api neraka. Ayat ini menekankan bahwa tanggung jawab spiritual tidak hanya bersifat pribadi, tetapi juga mencakup peran kolektif dalam keluarga.

Baca Juga:  Parenting Islami ; Nasehat Nabi kepada Ummi Athiyah Tentang Mendidik Anak

Seorang kepala keluarga, baik suami maupun istri, memiliki kewajiban untuk saling mengingatkan dan membimbing anggota keluarganya dalam menjalani kehidupan sesuai dengan ajaran Islam.

Hal tersebut menunjukkan bahwa keluarga bukan sekadar tempat berkumpul secara fisik, tetapi juga lingkungan utama dalam pembentukan nilai-nilai keimanan dan ketaatan kepada Allah. Pendidikan agama, penguatan akhlak dan pembiasaan ibadah menjadi bagian penting dari peran spiritual keluarga agar terhindar dari kebinasaan akhirat. Dengan demikian, ayat ini menjadi landasan bahwa kesalehan keluarga sangat penting dalam menciptakan kehidupan dengan berkah dan ridha Allah.

 

Ar-Rum ayat 21

وَمِنْ اٰيٰتِه اَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِّنْ اَنْفُسِكُمْ اَزْوَاجًا لِّتَسْكُنُوْٓا اِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَّوَدَّةً وَّرَحْمَةًۗ اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ لِّقَوْمٍ يَّتَفَكَّرُوْنَ

Di antara tanda (kebesaran)-Nya ialah bahwa Dia menciptakan pasangan untukmu dari (jenis) dirimu sendiri agar kamu merasa tenteram kepadanya. Dia menjadikan di antaramu rasa cinta dan kasih sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir.

Ayat di atas menggambarkan hubungan suami istri sebagai ikatan yang dibangun atas dasar ketenangan (sakinah), cinta (mawaddah) dan kasih sayang (rahmah). Ayat ini menegaskan bahwa pernikahan bukan hanya kontrak lahiriah, tetapi juga ikatan batiniah yang menghadirkan kedamaian dan kebahagiaan dalam kehidupan bersama.

Dalam perspektif al-Quran, keluarga ideal adalah keluarga yang menjadikan Allah sebagai pusat kehidupan. Sehingga setiap keputusan, sikap, dan interaksi dalam keluarga dengan dasar nilai-nilai ketakwaan dan keikhlasan.

Tanda-tanda eluarga seperti ini dengan saling mendukung dalam kebaikan, menghargai perbedaan, serta menjaga komunikasi yang harmonis. Cinta dan tanggung jawab menjadi pilar utama yang memperkuat hubungan antar anggota keluarga, menjadikan rumah tangga sebagai tempat berlindung dari kerasnya kehidupan dan sarana untuk meraih keberkahan dunia dan akhirat.

Baca Juga:  Benarkah Alasan Pernikahan Dini Untuk Menghindari Zina?

 

An-Nisa ayat 19

وَعَاشِرُوْهُنَّ بِالْمَعْرُوْفِۚ

Pergaulilah mereka (para istri) dengan cara yang baik.

Tujuan ayat ini tidak hanya kepada suami untuk memperlakukan istri dengan baik, tetapi juga menjadi landasan prinsip dalam hubungan suami istri yang saling menghormati, memahami, dan bekerja sama. Dalam konteks kehidupan keluarga, ayat ini mencerminkan prinsip keadilan dan keseimbangan. Karena kedua belah pihak memiliki tanggung jawab untuk membangun suasana rumah tangga yang harmonis dan saling mendukung.

Ibnu Katsir menyatakan bahwa mu‘asyarah bil ma‘ruf mencakup semua bentuk interaksi yang baik, baik dalam ucapan, perbuatan, maupun sikap. Suami tidak boleh bersikap keras, merendahkan, atau menyakiti istri secara fisik maupun emosional.

Sebaliknya, menganjurkan bagi suami untuk bersikap lemah lembut, adil dan sabar terhadap istri. Namun demikian, nilai ma‘ruf yang berarti kebaikan umum secara akal sehat dan syariat bukan hanya tuntutan bagi suami. Melainkan juga istri perlu menjalankan prinsip dalam memperlakukan suami.

Dengan demikian, ayat ini menjadi dasar penting bagi terbentuknya relasi timbal balik dalam keluarga. Islam tidak memandang pernikahan sebagai hubungan satu arah, melainkan sebagai kemitraan yang sejajar. Keduanya memiliki hak dan kewajiban yang seimbang. Suami dan istri harus saling membantu, saling memuliakan, serta bekerja sama dalam menghadapi tantangan hidup dan mendidik anak-anak.

Dalam lingkungan yang menjunjung tinggi prinsip ma‘ruf, keluarga akan tumbuh dengan suasana kasih sayang, saling percaya, dan keberkahan dengan Allah. Oleh karena itu, ayat ini bukan hanya pedoman moral, tetapi juga strategi sosial dalam membentuk keluarga yang kokoh dan sehat.

Jika kedua belah pihak menerapkan prinsip ini, maka akan lahir keseimbangan yang tidak hanya memperkuat ikatan pernikahan. Tetapi juga memberi dampak positif bagi generasi yang tumbuh dalam keluarga tersebut.

Baca Juga:  Pentingnya Membiasakan Akhlak Mulia kepada Anak-Anak

 

Rekomendasi

Mahasiswa Magister Studi Islam UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Komentari

Komentari

Terbaru

Jangan Sampai Terlewat! El-Bukhari Kembali Membuka Pendaftaran Sekolah Hadis 2025 Jangan Sampai Terlewat! El-Bukhari Kembali Membuka Pendaftaran Sekolah Hadis 2025

Jangan Sampai Terlewat! El-Bukhari Kembali Membuka Pendaftaran Sekolah Hadis 2025

Berita

Pasangan Bukan Tempat Rehabilitasi: Mengapa Hubungan Tidak Bisa Menggantikan Proses Pemulihan Diri Pasangan Bukan Tempat Rehabilitasi: Mengapa Hubungan Tidak Bisa Menggantikan Proses Pemulihan Diri

Pasangan Bukan Tempat Rehabilitasi: Mengapa Hubungan Tidak Bisa Menggantikan Proses Pemulihan Diri

Keluarga

Hak-Hak Anak Yang Harus Dipenuhi Orang Tua Menurut Imam Ghazali Hak-Hak Anak Yang Harus Dipenuhi Orang Tua Menurut Imam Ghazali

Hak-Hak Anak yang Harus Dipenuhi Orang Tua Menurut Imam Ghazali

Keluarga

Bagaimana Hukum Salat Pakai Sarung Tangan bagi Perempuan Bagaimana Hukum Salat Pakai Sarung Tangan bagi Perempuan

Bagaimana Hukum Salat Pakai Sarung Tangan bagi Perempuan

Ibadah

Raya, Balita Sukabumi yang Tak Selamat Karena Cacingan Akut: Saat Kemiskinan Mengalahkan Hak Hidup Anak Raya, Balita Sukabumi yang Tak Selamat Karena Cacingan Akut: Saat Kemiskinan Mengalahkan Hak Hidup Anak

Raya, Balita Sukabumi yang Tak Selamat Karena Cacingan Akut: Saat Kemiskinan Mengalahkan Hak Hidup Anak

Muslimah Talk

Benarkah Islam Agama yang Menganjurkan Monogami?

Kajian

Woman Support Woman Sebagai Prinsip Memanusiakan Manusia Woman Support Woman Sebagai Prinsip Memanusiakan Manusia

Woman Support Woman Sebagai Prinsip Memanusiakan Manusia

Muslimah Daily

Amalan Rebo Wekasan Amalan Rebo Wekasan

Amalan Rebo Wekasan Menurut Pandangan Islam

Kajian

Trending

Hadis Nabi: Sebaik-baiknya Kamu adalah yang Berperilaku Baik pada Perempuan Hadis Nabi: Sebaik-baiknya Kamu adalah yang Berperilaku Baik pada Perempuan

Hadis Nabi: Sebaik-baiknya Kamu adalah yang Berperilaku Baik pada Perempuan

Kajian

Doa yang Diajarkan Nabi kepada Abu Bakar untuk Diamalkan Sehari-hari

Ibadah

Benarkah Islam Agama yang Menganjurkan Monogami?

Kajian

Rahmah El-Yunusiyah: Pahlawan yang Memperjuangkan Kesetaraan Pendidikan Bagi Perempuan

Muslimah Talk

Kenapa Harus Hanya Perempuan yang Tidak Boleh Menampilkan Foto Profil?

Diari

maria ulfah kemerdekaan indonesia maria ulfah kemerdekaan indonesia

Maria Ulfah dan Kiprahnya untuk Kemerdekaan Indonesia

Khazanah

Dunia Membutuhkan Sains dan Sains Membutuhkan Perempuan

Muslimah Daily

Nor “Phoenix” Diana: Gadis Pemalu Menjadi Pegulat Berhijab Pertama di Dunia Nor “Phoenix” Diana: Gadis Pemalu Menjadi Pegulat Berhijab Pertama di Dunia

Nor “Phoenix” Diana: Gadis Pemalu Menjadi Pegulat Berhijab Pertama di Dunia

Muslimah Talk

Connect