Ikuti Kami

Keluarga

Parenting Islami : Ini Enam Keunggulan Mendidik Anak dengan Dongeng dan Cerita

BincangMuslimah.Com – Menurut Awam Prakoso, seorang aktivis pendongeng dari Kampung Dongeng, mendongeng merupakan salah satu sarana dakwah, bahkan dalam sejarah Islam mendongeng sering digunakan sebagai cara dalam menanamkan nilai-nilai Islam dalam semua aspek kehidupan.

Menurutnya dongeng bisa juga digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan dan nilai-nilai Islam kepada anak-anak sehingga lebih menarik dan mudah diterima serta dicerna.

Tahukah kita bahwa ada beberapa hal yang membuat mendongeng atau bercerita dapat kita gunakan sebagai sarana dan alternatif dalam menanamkan nilai dan mendidik anak?

Rona Mentari, seorang aktifis dongeng Indonesia yang merupakan Founder dari Rumah Dongeng Mentari dan Alumni The International School of Storytelling, United Kingdom, dalam sesi parentingnya di fammi class menjelaskan beberapa alasan mengapa para orang tua harus bercerita dan berdongeng kepada anak-anak?

1. Anak-anak menyukai cerita dan mendengarkan dongeng.

Dalam paparannya Rona menceritakan bagaimana antusias anak-anak pada acara dongeng yang diisinya, anak-anak sering mengikutinya setelah sesi dan meminta untuk didongengi lagi. Bahkan Rona pernah mengadakan sebuah penelitian kecil di mana dia menanyai anak-anak, apakah mereka senang didongengi? Kebanyakan dari mereka menjawab senang.

Jangankan anak-anak, kita sebagai orang dewasa saja sangat suka mendengarkan cerita. Ada sebuah quote yang menyatakan, ‘every people need story more than food to stay alive’, Barry Lopez. Kalau orang dewasa suka dengan cerita apalagi anak-anak, di mana mereka masih butuh banyak asupan untuk tumbuh kembang dan pembentukan karakternya.

2. Bercerita adalah mengajari tanpa menggurui.

Kenapa begitu? Karena di dalam cerita tidak ada kata-kata nasihat, kita tidak menyuruh anak untuk melakukan atau melarang hal ini dan itu, melainkan hanya bercerita tentang sebuah tokoh yang ada konfliknya, penyelesaiannya dan respon dari karakter itu. Dari situ anak-anak akan mendapatkan dan meniru contoh yang baik, sedangkan contoh yang jelek tidak akan anak ikuti karena dalam cerita dijelaskan ada dampak dan konsekuensi buruk yang harus mereka hadapi.

3. Bercerita dapat merangsang imajinasi.

Lantas, apa pentingnya imajinasi bagi anak? Imajinasi dibutuhkan untuk mendorong anak mampu berfikir kreatif. Kreatif di sini bukan hanya untuk membuat anak cerdas, tapi juga mampu menyelesaikan dan merespon masalah yang kelak akan datang dalam kehidupannya. Imajinasi juga dapat membuat anak berani untuk bercita-cita tinggi dan punya daya cita yang tinggi untuk menciptakan sesuatu karena semua yang diciptakan manusia yang selanjutnya dapat memberikan manfaat untuk banyak orang berawal dari imajinasi.

Contohnya, Alexander Graham Bell yang mempunyai imajinasi terhadap sebuah benda yang dapat menghubungkan manusia dengan kabel, sehingga terciptalah telepon. Lalu penemu pesawat yang mempunyai imajinasi untuk mengantarkan orang agar bisa pergi dari satu daerah ke daerah yang lain dengan terbang, akhirnya terciptalah pesawat, dan lain sebagainya.

Mungkin sebagian dari kita akan bertanya, benarkah dengan cerita dan dongeng akan merangsang daya imajinasi anak? Tentu iya, contohnya ketika seorang pendongeng sedang berdongeng kepada anak-anak, ‘Pada suatu hari ada seekor ikan yang berenang dengan cepat menuju sebuah gua di bawah lautan, suuutttsts’. Kira-kira ketika kita bertanya tentang warna ikan yang tadi diceritakan, tentu setiap anak akan memiliki jawaban yang berbeda-beda sesuai dengan kemauan dan imajinasi mereka.

Itulah letak perbedaan antara mendengarkan cerita dengan membaca buku yang sudah ada bentuk visualnya atau menonton kartun. Contohnya apabila kita menyebutkan dan menanyakan warna robot kucing yang bernama Doraemon tentu anak-anak akan mengetahui bahwa warnanya adalah biru dan putih. Itulah kenapa aktiftas bercerita dan mendongeng mampu meningkatkan daya imajinasi anak.

4. Aktivitas bercerita mudah untuk dimengerti.

Kadang kita akan sulit untuk menjelaskan sesuatu kepada anak dengan ceramah atau dengan teori, tapi tidak dengan cerita. Mengapa demikian? Karena dalam cerita ada alur yang memudahkan anak memahami apa yang sedang kita sampaikan.

5. Bercerita dapat meningkatkan budaya tutur kata dan duduk bersama.

Mengapa hal ini penting? Karena saat ini kita membutuhkan sebuah bentuk masyarakat yang mau bermusyawarah ketika menghadapi masalah. Dalam bercerita, kita seorang pendongeng dan anak duduk serta terjadi kontak fisik langsung, di mana secara tidak langsung hal itu akan mengajarkan anak untuk terbiasa duduk bersama dan bermusyawarah nantinya.

Ini penting agar kedekatan fisik ketika bercerita mampu membuat sebuah ikatan yang tak tergantikan . Disarankan untuk para ayah saat bercerita kepada anaknya agar dapat menciptakan ikatan tersebut. Mengingat seorang ayah biasanya tidak memiliki banyak waktu, bercerita diharapkan dapat meningkatkan kualitas waktu yang singkat itu.

Ketika seorang anak sudah memiliki ikatan yang kuat dengan orang tuanya, kelak ketika mereka dewasa dan memiliki masalah mereka akan datang kepada orang tuanya. Banyak hal-hal yang tidak diinginkan terjadi yang salah satunya dipicu oleh tidak adanya kenyamanan antara anak dan orang tua, sehingga ketika mereka mendapatkan masalah mereka datang kepada orang-orang yang tidak tepat dan justru menjerumuskannya kepada hal-hal yang tidak baik.

6. Bercerita dapat menumbuhkan empati.

Kenapa bisa begitu? Karena dalam cerita terdapat tokoh-tokoh yang menghadapi konflik dan kejadian-kejadian. Di situ kita sebagai orang tua akan mengajarkan anak pengalaman dan merasakan situasi dalam cerita atau dongeng yang sedang kita ceritakan. Oleh karena itu tidak jarang ketika anak didongengi mereka akan ikut menangis atau bahkan tertawa, marah dan kecewa, hal ini baik karena menunjukkan dalam diri mereka mulai tumbuh rasa empati terhadap keadaan yang dihadapi.

Empati sangat penting bagi anak hari ini karena saat ini percepatan teknologi menjauhkan kita dari hal-hal semacam ini. Rasa empati dapat membuat anak peduli dan peka terhadap orang lain dan mempunyai jawaban atas segala masalah yang ada di lingkungannya.

Rekomendasi

Ditulis oleh

Mahasiswa Sekolah Pascasarjana UIN Jakarta, Peneliti Pendidikan Islam

Komentari

Komentari

Terbaru

Benarkah Perayaan Maulid Nabi Bid’ah? Benarkah Perayaan Maulid Nabi Bid’ah?

Memperingati Maulid Nabi dengan Tradisi Marhabanan

Diari

Ini Dia 7 Amalan dengan Pahala Tak Berujung  Ini Dia 7 Amalan dengan Pahala Tak Berujung 

Ini Dia 7 Amalan dengan Pahala Tak Berujung 

Kajian

Maulid Nabi dan Boneka Pengantin di Mesir  Maulid Nabi dan Boneka Pengantin di Mesir 

Maulid Nabi dan Boneka Pengantin di Mesir 

Khazanah

Benarkah Perayaan Maulid Nabi Bid’ah? Benarkah Perayaan Maulid Nabi Bid’ah?

Benarkah Perayaan Maulid Nabi Bid’ah?

Kajian

Bacaan Shalawat Fatih dan Keutamaannya Bacaan Shalawat Fatih dan Keutamaannya

Bacaan Shalawat Fatih dan Keutamaannya

Kajian

Kebahagiaan Abdul Muthalib Ketika Nabi Muhammad Lahir Kebahagiaan Abdul Muthalib Ketika Nabi Muhammad Lahir

Kebahagiaan Abdul Muthalib Ketika Nabi Muhammad Lahir

Kajian

Empat Sunnah Akikah yang Perlu Orang Tua Tahu Empat Sunnah Akikah yang Perlu Orang Tua Tahu

Empat Sunnah Akikah yang Perlu Orang Tua Tahu

Kajian

Menggali Kembali Makna Menjadi Ibu Rumah Tangga Menggali Kembali Makna Menjadi Ibu Rumah Tangga

Menggali Kembali Makna Menjadi Ibu Rumah Tangga

Muslimah Daily

Trending

Nasihat Pernikahan Gus Mus Nasihat Pernikahan Gus Mus

Lima Nasihat Pernikahan Gus Mus untuk Pengantin Baru

Keluarga

Darah nifas 60 hari Darah nifas 60 hari

Benarkah Darah Nifas Lebih dari 60 Hari Istihadhah?

Kajian

Keistimewaan Sayyidah khadijah Keistimewaan Sayyidah khadijah

Tujuh Keistimewaan Sayyidah Khadijah yang Tak Banyak Orang Tahu

Muslimah Talk

Bekas darah haid Bekas darah haid

Apakah Bekas Darah Haid yang Susah Dibersihkan Najis?

Kajian

Biografi Ummu Hani Biografi Ummu Hani

Biografi Ummu Hani; Sepupu Perempuan Rasulullah

Muslimah Talk

3 Cara Mensyukuri Nikmat 3 Cara Mensyukuri Nikmat

3 Cara Mensyukuri Nikmat Allah  

Ibadah

menolak dijodohkan menolak dijodohkan

Kisah Pertemuan Nabi Muhammad dengan Siti Khadijah

Keluarga

Jati Diri Perempuan dalam Islam Jati Diri Perempuan dalam Islam

Resensi Buku Jati Diri Perempuan dalam Islam

Kajian

Connect