BincangMuslimah.Com – Menjadi orang tua memanglah tidak mudah. Tidak ada lembaga khusus yang mendidik seseorang untuk menjadi orang tua yang ideal. Betapa lelahnya mengurus anak dan rumah, belum lagi urusan lainnya. Di tengah-tengah kerepotan itu, kadangkala ada perilaku yang membuat orang tua marah dan berkata kasar. Padahal kalimat pada anak tersebut, selain menyakitkan hatinya bisa menjadi doa.
Memang tidak mudah mengontrol diri saat lelah atau marah. Tapi perlulah melatih diri agar hati-hati dalam berbicara. Terutama berbicara pada anak. Karena kalimat yang dilontarkan barangkali menjadi doa untuk anak di masa depan.
Berlatih mengontrol diri juga akan mengajarkan anak secara tidak langsung agar ia bisa mengontrol dirinya sendiri. Saat marah, kecewa, sedih, atau bahagia. Mengucapkan kata-kata yang baik atau diam saat marah justru menjadi pembelajaran bagi anak bahwa amarah bisa diredam tanpa perlu berkata kasar. Juga mengajarkan padanya agar tak perlu lontarkan kalimat kasar sekalipun saat marah.
Sebuah nasihat dari Rasulullah agar jangan sembarangan melaknat, berkata kasar. Sebab hal itu akan mencelakakan diri sendiri juga dan tidak baik bagi dirinya. Tersebutlah dalam sebuah hadis panjang yang hanya penulis kutip sebagian saja sesuai pesan topik ini,
عَنْ جَابِر بن عَبْدِ الله قَأل…….: سِرْنَا مع رَسولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عليه وسلَّمَ في غَزْوَةِ بَطْنِ بُوَاطٍ، وَهو يَطْلُبُ المَجْدِيَّ بنَ عَمْرٍو الجُهَنِيَّ، وَكانَ النَّاضِحُ يَعْتَقِبُهُ مِنَّا الخَمْسَةُ وَالسِّتَّةُ وَالسَّبْعَةُ، فَدَارَتْ عُقْبَةُ رَجُلٍ مِنَ الأنْصَارِ علَى نَاضِحٍ له، فأنَاخَهُ فَرَكِبَهُ، ثُمَّ بَعَثَهُ فَتَلَدَّنَ عليه بَعْضَ التَّلَدُّنِ، فَقالَ له: شَأْ، لَعَنَكَ اللَّهُ، فَقالَ رَسولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عليه وسلَّمَ: مَن هذا اللَّاعِنُ بَعِيرَهُ؟ قالَ: أَنَا، يا رَسولَ اللهِ، قالَ: انْزِلْ عنْه، فلا تَصْحَبْنَا بمَلْعُونٍ، لا تَدْعُوا علَى أَنْفُسِكُمْ، وَلَا تَدْعُوا علَى أَوْلَادِكُمْ، وَلَا تَدْعُوا علَى أَمْوَالِكُمْ، لا تُوَافِقُوا مِنَ اللهِ سَاعَةً يُسْأَلُ فِيهَا عَطَاءٌ، فَيَسْتَجِيبُ لَكُمْ.
Artinya: dari Jabir berkata,……”Kami pernah berjalan bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam dalam peperangan Buwath, beliau mencari Al Majdi bin Amru al Juhani. Unta yang diberi minum dijaga oleh lima, enam dan tujuh orang, kemudian salah seorang penunggu unta dari Anshar mengelilingi unta miliknya, setelah itu unta diderumkan kemudian ia naik. Ia menggusah untanya tapi tetap saja diam, lalu ia berkata pada untanya: Hus, semoga Allah melaknatmu. Lalu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bertanya: “Siapa yang melaknat untanya itu?” ia menjawab: Saya, wahai Rasulullah. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Turunlah, jangan menyertai sesuatu yang terlaknat. Janganlah kalian mendoakan keburukan pada diri kalian, jangan mendoakan keburukan pada anak-anak kalian, jangan mendoakan keburukan pada harta-harta kalian, janganlah kalian menepati saat dikabulkannya doa dari Allah lalu Ia akan mengabulkan untuk kalian.” (HR. Muslim)
Nampaknya memang sepele, tapi melakukan laknat atau berkata kasar pada anak bisa berujung bahaya dan dikabulkan oleh Allah. Demikian nasihat Rasulullah agar berhati-hati saat bicara, terutama saat marah atau kecewa pada anak. Arahkan dan beritahu dengan cara yang baik. Wallahu a’lam bisshowab.
1 Comment