Ikuti Kami

Kajian

Tingkatan Puasa Dalam Perspektif Imam Al-Ghazali

Amalan-Amalan di Hari Asyura
www.freepik.com

BincangMuslimah.ComImam Al-Ghazali membagi tingkatan orang berpuasa untuk menggambarkan kedalaman spiritual dan pemahaman yang berbeda-beda dalam menjalani ibadah puasa.

Al-Ghazali merupakan seorang ulama besar dalam dunia Islam. Al-Ghazali menyadari bahwa puasa bukan hanya sekadar menahan diri dari makan dan minum. Puasa merupakan sarana untuk membersihkan jiwa dan mendekatkan diri kepada Allah.

Dengan membagi puasa ke dalam beberapa tingkatan, Al-Ghazali ingin memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang bagaimana seseorang bisa memaksimalkan ibadah puasa sesuai dengan tingkat kesadaran dan kapasitas spiritualnya.

Bagaimana pembagian tingkatan orang yang berpuasa?

 

Puasa Orang Umum

Puasa orang umum adalah bentuk puasa yang paling dasar. Pada tingkatan ini, seseorang hanya menahan diri dari makan, minum, dan aktivitas seksual dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Puasa ini bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah dengan mengendalikan nafsu fisik yang biasanya menjadi sumber distraksi dalam kehidupan sehari-hari.

Pada jenis ini, umat muslim melakukan bentuk pengendalian diri yang mendasar secara umum dalam menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan.

Puasa Orang Khusus

Selanjutnya, ada tingkatan puasa orang khusus yang lebih mendalam daripada puasa orang umum. Selain menahan diri dari makan, minum, dan aktivitas seksual, orang yang berpuasa pada tingkatan ini juga menjaga panca inderanya agar tidak terjerumus dalam perbuatan dosa.

Mereka menahan mata dari melihat hal-hal yang dilarang. Telinga dari mendengarkan gosip atau perkataan yang sia-sia dan lidah dari berkata-kata yang tidak bermanfaat atau berdosa. Serta menahan tangan dan kaki dari melakukan perbuatan yang tidak sesuai dengan ajaran Islam. Puasa jenis ini mencakup pengendalian bukan hanya pada aspek fisik, tetapi juga pada perilaku dan tindakan yang dapat mengganggu kedekatan dengan Allah.

Baca Juga:  Empat Hal yang Mungkin Kamu Ingin Tahu tentang Puasa

Puasa Orang Yang Sangat Khusus

Tingkatan yang lebih tinggi lagi adalah puasa orang yang sangat khusus. Pada tingkat ini, seseorang tidak hanya menahan tubuh dan panca inderanya dari segala hal yang dilarang, tetapi juga menjaga hati dan pikiran dari segala niatan rendah dan duniawi.

Orang yang berpuasa pada tingkatan ini berusaha untuk memusatkan seluruh perhatian dan niatnya hanya kepada Allah. Mereka menahan hati dari perasaan dengki, iri, dan malas, serta berusaha menghindari pikiran yang dapat menggoyahkan niat ibadah mereka. Puasa orang yang sangat khusus ini mencakup kesucian hati dan niat, serta fokus sepenuhnya pada Allah tanpa ada distraksi duniawi yang mengganggu.

 

Refleksi Tingkatan Puasa

Tingkatan-tingkatan puasa ini menunjukkan bahwa setiap orang memiliki kemampuan yang berbeda dalam mengendalikan diri, baik dari segi fisik maupun mental. Puasa yang lebih dari sekadar menahan diri dari makan dan minum menunjukkan usaha membersihkan diri dari keburukan-keburukan lain yang mungkin tersembunyi dalam tindakan dan niat.

Dalam tingkatan pertama, puasa dengan tujuan untuk mengendalikan nafsu dasar. Sementara di tingkat yang lebih tinggi, puasa melibatkan pengendalian terhadap seluruh panca indera dan hati. Dengan demikian, Al-Ghazali membagi tingkatan puasa untuk memotivasi umat Islam agar berusaha mengatasi berbagai godaan duniawi dan mencapai kesucian jiwa yang lebih tinggi.

Oleh karena itu, pembagian tingkatan puasa oleh Al-Ghazali memiliki tujuan untuk mendorong umat Islam agar lebih berfokus pada dimensi spiritual dari puasa. Juga memperbaiki diri secara keseluruhan, serta menjadikan ibadah puasa sebagai sarana untuk transformasi diri yang lebih mendalam dan lebih penuh makna.

Puasa tidak hanya dilihat sebagai ibadah fisik, tetapi juga sebagai proses pembersihan diri, baik dari segi jasmani maupun rohani. Dengan memahami tingkatan-tingkatan ini, seseorang dapat berusaha untuk terus meningkatkan kualitas puasanya. Tidak hanya di bulan Ramadan tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Juga:  Tiga Tingkatan Tasawuf dalam Puasa Menurut Imam Ghazali

 

Referensi:

Imam Abu Hamid Muhammad bin Muhammad al-Ghazali. Ihya Ulum al-Din. Beirut: Dar al-Ma’rifah.

 

Rekomendasi

kategori marah imam ghazali kategori marah imam ghazali

Kategori Marah Menurut Imam Ghazali

menjaga lisan Imam al-Ghazali menjaga lisan Imam al-Ghazali

Pentingnya Menjaga Lisan Menurut Imam al-Ghazali

kisah pendosa husnul khatimah kisah pendosa husnul khatimah

Kisah Seorang Pendosa yang Mati dalam Keadaan Husnul Khatimah

Keutamaan Menikahi Gadis ghazali Keutamaan Menikahi Gadis ghazali

Keutamaan Menikahi Gadis atau Orang yang Belum Pernah Menikah Menurut Imam Ghazali

Mahasiswa Magister Studi Islam UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Komentari

Komentari

Terbaru

Etika Mengkritik Pemimpin di dalam Islam Etika Mengkritik Pemimpin di dalam Islam

Etika Mengkritik Pemimpin di dalam Islam

Kajian

Kenapa Harus Hanya Perempuan yang Tidak Boleh Menampilkan Foto Profil?

Diari

Islam Mengecam Perdagangan Perempuan dan Anak

Kajian

Melihat Gerakan Feminisme Postmodern melalui Lagu-Lagu Little Mix Melihat Gerakan Feminisme Postmodern melalui Lagu-Lagu Little Mix

Melihat Gerakan Feminisme Postmodern melalui Lagu-Lagu Little Mix

Muslimah Daily

Perempuan Bercadar, Bolehkah Salat Pakai Cadar? Perempuan Bercadar, Bolehkah Salat Pakai Cadar?

Perempuan Bercadar, Bolehkah Salat Pakai Cadar?

Ibadah

pewarna karmin halal dikonsumsi pewarna karmin halal dikonsumsi

Apakah Makanan dari Pewarna Karmin Halal Dikonsumsi? Berikut Fatwa para Ulama Dunia

Video

memilih pasangan baik mendidik memilih pasangan baik mendidik

Empat Sehat Lima Sempurna Tips Mencari Pasangan

Ibadah

pendampingan pemulihan korban kekerasan seksual pendampingan pemulihan korban kekerasan seksual

Rawannya Pelecehan Seksual di Transportasi Umum dan Urgensitas RUU PKS

Kajian

Trending

Hadis Nabi: Sebaik-baiknya Kamu adalah yang Berperilaku Baik pada Perempuan Hadis Nabi: Sebaik-baiknya Kamu adalah yang Berperilaku Baik pada Perempuan

Hadis Nabi: Sebaik-baiknya Kamu adalah yang Berperilaku Baik pada Perempuan

Kajian

Doa yang Diajarkan Nabi kepada Abu Bakar untuk Diamalkan Sehari-hari

Ibadah

Urutan Posisi Jenazah Laki-laki dan Jenazah Perempuan Jika Dishalatkan Bersama-sama Urutan Posisi Jenazah Laki-laki dan Jenazah Perempuan Jika Dishalatkan Bersama-sama

Urutan Posisi Jenazah Laki-laki dan Jenazah Perempuan Jika Dishalatkan Bersama-sama

Ibadah

Status Anak Hamil di Luar Nikah dalam Islam Status Anak Hamil di Luar Nikah dalam Islam

Status Anak Hamil di Luar Nikah dalam Islam

Kajian

Apa Itu Tahnik dan Bagaimana Hukumnya?

Ibadah

puasa ramadan perempuan hamil puasa ramadan perempuan hamil

Hamil di Luar Nikah, Bolehkah Aborsi?

Kajian

Muslimah Shalat Tanpa Mukena, Sah atau Tidak? Muslimah Shalat Tanpa Mukena, Sah atau Tidak?

Sahkah Muslimah Shalat Tanpa Mukena? Simak Penjelasan Videonya!

Video

Kenapa Harus Hanya Perempuan yang Tidak Boleh Menampilkan Foto Profil?

Diari

Connect