Ikuti Kami

Kajian

Tidak Hanya Perempuan, Laki-laki pun Harus Menahan Pandangan

perempuan hak memilih pasangan
Gettyimages.com

BincangMuslimah.Com – Seharusnya tidak hanya perempuan, laki-laki pun harus menjaga pandangan!. Jika melihat kasus kekerasan perempuan dalam beberapa minggu terakhir, cukup membuat kepala pening, hati meringis. Seiring disahkannya Permendikbud Nomor 30 Tahun 2021, kekerasan perempuan yang kerap terkubur kini muncul. Kehadiran regulasi tersebut bak lilin yang memberikan penerangan di sebuah gua yang gelap.

Masik Banyak Perempuan yang Menjadi Korban

Dimana di satu sisi, ‘lilin’ ini membawa penerangan, pemahaman akan kekerasan seksual. Sehingga korban berani untuk bersuaran. Namun di sisi lain, kita harus kuat-kuat mental karena ternyata banyak anak dan perempuan yang menjadi korban. Kasus mereka tertutup karena tidak berani untuk bersuara.

Kasus awal yang membuat hati teriris adalah pelajar asal Mojokerto, NWR. Perempuan ini mendapatkan kasus kekerasan berlapis hingga memutuskan untuk mengakhiri hidupnya. Lalu ada pencabulan seorang guru berusia 51 dengan korban sebanyak 15 orang anak.

Belum lagi kasus kota Bandung yang sempat membuat tercengang. Guru pesantren melecehkan 21 santrinya. Tidak berhenti di sana, dari 21 orang korban, 10 hamil dan 8 di antaranya telah melahirkan.

Kasus ini seiring dengan data dari Komnas Perempuan yang menyatakan kekerasan perempuan terus menanjak. Terhitung Januari-Juli 2021, kasus kekerasan perempuan mencapai 2500. Kemudian catatan terbaru hingga November saja telah mencapai 4000 kasus.

Beberapa kejadian di atas menunjukkan jika pelaku bisa berasal dari mana saja. teman dekat, kerabat hingga tenaga pendidik. Hal ini tentu membantah dengan jelas jika pakaian yang perempuan kenakan bukanlah pemicu dari timbulnya perilaku kekerasan seksual.

Selama ini, masyarakat kita masih berpandangan kalau penyebab terjadinya kasus kekerasa seksual adalah karena perempuan itu sendiri. Mereka mencibir pakaian perempuan hingga jam mereka keluar rumah untuk beraktivitas.

Baca Juga:  Pendapat Para Ulama tentang Tradisi Takbiran Menggunakan Petasan

Pentingnya Merubah Pola Pikir

Mungkin tidak asing terdengar saat perempuan menjadi korban, masyarakat malah menyalahkannya. Kenapa keluar malam untuk bekerja, pakaian kurang tertutup dan sebagainya.

Lantas bagaimana dengan para santri yang di Bandung tadi? Mereka berusia 13-16 tahun dan pergi ke pesantren untuk menuntut ilmu. Orangtua membekali mereka dengan segala kebutuhan untuk belajar. Pakaian pun tertutup rapi dengan jilbab yang menutup rapat tubuh mereka. Lalu apa yang salah?

Selain relasi kuasa dalam pembahasan sebelumnya, mungkin bisa pula dengan mempertimbangkan pengubahan pola pikir. Salah satunya dengan menghapus stigma perempuan adalah manusia nomor dua atau pelengkap bagi laki-laki.

Perempuan sedari dulu mendapat legitimasi sebagai makhluk yang tidak punya hak untuk bersuara. Misalnya tidak boleh menolak berhubungan suami istri apa pun situasinya. Harus mengurus raah domestik dan harus menurut apa yang diucapkan oleh laki-laki.

Jika tidak mengikuti, maka dianggap membangkang. Dan kalau menjadi korban kekerasan seksual, semua karena ulah si perempuan tadi. Padahal dalam agama Islam, tidak hanya perempuan saja yang mesti menjaga. Tapi laki-laki punya perintah yang serupa. Hal ini sebagaimana pendapat oleh K.H Husein Muhammad dalam bukunya yang berjudul Islam Agama Ramah Perempuan. Perintah tersebut tercantum jelas di dalam Q.S an-Nisa ayat 30:

قُلْ لِّلْمُؤْمِنِيْنَ يَغُضُّوْا مِنْ اَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوْا فُرُوْجَهُمْۗ ذٰلِكَ اَزْكٰى لَهُمْۗ اِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌۢ بِمَا يَصْنَعُوْنَ

“Katakanlah kepada laki-laki yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu, lebih suci bagi mereka. Sungguh, Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.”

Menurut K.H Husein Muhammad, ayat di atas ditujukan kepada laki-laki dan perempuan untuk harus menjaga pandangan mata. Begitu juga dengan memelihara kemaluan yang dalam hal ini adalah hasrat seksual.

Baca Juga:  Mengenal Nyai Hannah Lirboyo; Sosok Ulama Perempuan dan Role Model Hafizah Masa Kini

Nyata sudah jika laki-laki dan perempuan punya tanggungjawab yang sama. Tidak hanya membebankan kepada perempuan saja perihal menjaga diri sehingga setiap langkah harus terkekang. Tapi juga dari pihak laki-laki yang mengubah pola pikir dan menjaga pandangan kepada perempuan, serta memandang perempuan sebagai sesama manusia.

Ini pun sesuai dengan pandangan K.H Husein Muhammad bahwa satu hal yang menjadi utama dalam beragama. Di mana harus saling menghormati tubuh laki-laki dan perempuan harus. Tidak boleh melecehkan, mengeksploitasi hingga kriminalisasi.

Rekomendasi

Bagaimana Islam Memandang Konsep Gender?

fatimah ahli fikih uzbekistan fatimah ahli fikih uzbekistan

Haruskah Laki-Laki Memberikan Kursi pada Perempuan di dalam Transportasi Umum?

Tafsir Penciptaan Perempuan menurut Muhammad Abduh

Al Quran Sebagai Mukjizat Terbesar Rasulullah saw Al Quran Sebagai Mukjizat Terbesar Rasulullah saw

Tafsir Surah al-Jatsiyah ayat 30: Bekerja Sebagai Bentuk Keimanan

Ditulis oleh

Melayu udik yang berniat jadi abadi. Pernah berkuliah di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, jurusan Jurnalistik (2014), aktif di LPM Institut (2017), dan Reporter Watchdoc (2019). Baca juga karya Aisyah lainnya di Wattpad @Desstre dan Blog pribadi https://tulisanaisyahnursyamsi.blogspot.com

3 Komentar

3 Comments

Komentari

Terbaru

Maulid Nabi dalam Pandangan K.H. Hasyim Asy'ari Maulid Nabi dalam Pandangan K.H. Hasyim Asy'ari

Maulid Nabi dalam Pandangan K.H. Hasyim Asy’ari

Kajian

GUSDURian Desak Supremasi Sipil dan Hentikan PSN Bermasalah di Papua GUSDURian Desak Supremasi Sipil dan Hentikan PSN Bermasalah di Papua

GUSDURian Desak Supremasi Sipil dan Hentikan PSN Bermasalah di Papua

Berita

Ribuan Perkawinan Anak Masih Terjadi, KUPI Dorong Perkuat Regulasi dan Peran Ulama Perempuan Ribuan Perkawinan Anak Masih Terjadi, KUPI Dorong Perkuat Regulasi dan Peran Ulama Perempuan

Ribuan Perkawinan Anak Masih Terjadi, KUPI Dorong Perkuat Regulasi dan Peran Ulama Perempuan

Berita

Konferensi Pemikiran Gus Dur Perdana, Hadirkan Pramono Anung, Mahfud MD, dan Sinta Nuriyah Konferensi Pemikiran Gus Dur Perdana, Hadirkan Pramono Anung, Mahfud MD, dan Sinta Nuriyah

Konferensi Pemikiran Gus Dur Perdana, Hadirkan Pramono Anung, Mahfud MD, dan Sinta Nuriyah

Berita

Benarkah Perayaan Maulid Nabi Bid’ah? Benarkah Perayaan Maulid Nabi Bid’ah?

Benarkah Perayaan Maulid Nabi Bid’ah?

Kajian

Jangan Sampai Terlewat! El-Bukhari Kembali Membuka Pendaftaran Sekolah Hadis 2025 Jangan Sampai Terlewat! El-Bukhari Kembali Membuka Pendaftaran Sekolah Hadis 2025

Jangan Sampai Terlewat! El-Bukhari Kembali Membuka Pendaftaran Sekolah Hadis 2025

Berita

Pasangan Bukan Tempat Rehabilitasi: Mengapa Hubungan Tidak Bisa Menggantikan Proses Pemulihan Diri Pasangan Bukan Tempat Rehabilitasi: Mengapa Hubungan Tidak Bisa Menggantikan Proses Pemulihan Diri

Pasangan Bukan Tempat Rehabilitasi: Mengapa Hubungan Tidak Bisa Menggantikan Proses Pemulihan Diri

Keluarga

Hak-Hak Anak Yang Harus Dipenuhi Orang Tua Menurut Imam Ghazali Hak-Hak Anak Yang Harus Dipenuhi Orang Tua Menurut Imam Ghazali

Hak-Hak Anak yang Harus Dipenuhi Orang Tua Menurut Imam Ghazali

Keluarga

Trending

Doa yang Diajarkan Nabi kepada Abu Bakar untuk Diamalkan Sehari-hari

Ibadah

Benarkah Islam Agama yang Menganjurkan Monogami?

Kajian

Rahmah El-Yunusiyah: Pahlawan yang Memperjuangkan Kesetaraan Pendidikan Bagi Perempuan

Muslimah Talk

Benarkah Perayaan Maulid Nabi Bid’ah? Benarkah Perayaan Maulid Nabi Bid’ah?

Benarkah Perayaan Maulid Nabi Bid’ah?

Kajian

Kenapa Harus Hanya Perempuan yang Tidak Boleh Menampilkan Foto Profil?

Diari

maria ulfah kemerdekaan indonesia maria ulfah kemerdekaan indonesia

Maria Ulfah dan Kiprahnya untuk Kemerdekaan Indonesia

Khazanah

Nor “Phoenix” Diana: Gadis Pemalu Menjadi Pegulat Berhijab Pertama di Dunia Nor “Phoenix” Diana: Gadis Pemalu Menjadi Pegulat Berhijab Pertama di Dunia

Nor “Phoenix” Diana: Gadis Pemalu Menjadi Pegulat Berhijab Pertama di Dunia

Muslimah Talk

rasuna said pahlawan kemerdekaan rasuna said pahlawan kemerdekaan

Rasuna Said: Pahlawan Kemerdekaan dari Kalangan Santri dan Pejuang Kesetaraan Perempuan Bersenjata Pena

Khazanah

Connect