BincangMuslimah.Com – Setiap ibadah pasti dilakukan untuk mendapatkan keridhaan dari Allah Swt. dan diterima sebagai amal di sisi-Nya. Termasuk ibadah puasa. Terlebih puasa adalah ibadah yang memiliki keistimewaan yang tidak dimiliki oleh ibadah lainnya. Salah satunya dari segi pahala yang diterima oleh orang yang berpuasa. Namun, bagaimana caranya untuk mengetahui tanda bahwa puasa seseorang diterima oleh Allah?
Beda halnya dengan ibadah lain yang setiap ganjarannya disebutkan seperti melakukan satu amal dibalas 10 kebaikan dan sebagainya, pahala ibadah puasa dirahasiakan oleh Allah Swt. Sebagaimana yang disebutkan di dalam hadis qudsi:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ” يَقُولُ اللَّهُ: كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ، إِلَّا الصِّيَامَ، فَهُوَ لِي، وَأَنَا أَجْزِي بِهِ
“Dari Abu Hurairah ra. ia berkata, Rasulullah saw. bersabda: Allah berfirman, setiap amal perbuatan manusia adalah miliknya kecuali puasa. Karena puasa adalah untuk-Ku dan Akulah yang akan membalasnya.”
Untuk itu, kiranya memang perlu diketahui apa saja tanda puasa seseorang diterima oleh Allah. Hal ini bertujuan sebagai tolok ukur bagi setiap orang agar bisa lebih meningkatkan amalnya jika belum diterima oleh Allah dan senantiasa istiqomah dalam ibadahnya jika ibadahnya diterima oleh Allah. Oleh karena itu berikut akan dipaparkan beberapa tanda puasa seseorang diterima oleh Allah Swt.
Pertama, akan dijauhkan dari perbuatan tercela. Sebagai landasan hal ini, kita bisa merujuk kepada salah satu hadits yang diantaranya disebutkan oleh Syekh Abdul Razzaq al-Shan’ani di dalam kitab al-Mushannaf juz 4 halaman 193 Nomor 7455:
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، أَنَّهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «مَنْ لَمْ يَدَعِ الْكَذِبَ، وَالْخَنَا، فَلَيْسَ حَاجَةٌ لِلَّهِ فِي أَنْ يَدَعَ طَعَامَهَ، وَشَرَابَهُ، يَعْنِي الصَّائِمَ
“Dari Anas bin Malik ia berkata, sesungguhnya Rasulullah saw. bersabda, barangsiapa yang tidak meninggalkan dusta dan khianat, maka Allah tidak butuh pada (amalnya) meninggalkan makan dan minum. Maksudku orang yang puasa.”
Dari hadis ini disebutkan bahwa Allah tidak akan menerima puasa seseorang yang masih berdusta dan berkhianat. Dari sini juga kita dapat memahami bahwa ketika puasa seseorang diterima oleh Allah maka ia tidak akan melakukan perbuatan yang dilarang tersebut atau dalam makna lebih luas, ia akan dijauhkan dari perbuatan-perbuatan tercela.
Kedua, dimudahkan untuk melakukan puasa sunnah setelah Ramadhan. Salah satu tanda diterimanya puasa Ramadhan seseorang adalah ia terbiasa untuk melakukan puasa sunnah setelah Ramadhan. Sebagaimana yang disebutkan oleh Sayyid bin Husain al-‘Afani di dalam kitab Nida’ al-Rayyan fi Fiqh al-Shoum wa Fadhl Ramadhan juz 1 halaman 484:
ومنها أن معاودة الصيام بعد صيام رمضان علامة على قبول صوم رمضان، فإن الله إذا تقبّل عمل عبد وفقه لعمل صالح بعده
“Dan di antaranya (faedah terbiasa melakukan puasa setelah Ramadhan) bahwa terbiasa puasa setelah puasa Ramadhan adalah tanda diterimanya puasa Ramadhan. Karena sesungguhnya Allah apabila Ia menerima amal seorang hamba maka akan amal tersebut kepada amal sholeh setelahnya.”
Dari redaksi ini dapat diketahui bahwa tanda puasa seseorang diterima oleh Allah adalah orang tersebut akan senantiasa membiasakan diri untuk melakukan hal yang sama yakni puasa pada bulan selain Ramadhan.
Ketiga, mendapatkan kebahagiaan di dalam hidupnya. Sebagaimana firman Allah Swt. di dalam QS. An-Nahl: [16]: 97:
مَنۡ عَمِلَ صَٰلِحٗا مِّن ذَكَرٍ أَوۡ أُنثَىٰ وَهُوَ مُؤۡمِنٞ فَلَنُحۡيِيَنَّهُۥ حَيَوٰةٗ طَيِّبَةٗۖ وَلَنَجۡزِيَنَّهُمۡ أَجۡرَهُم بِأَحۡسَنِ مَا كَانُواْ يَعۡمَلُونَ
“Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.”
Dari ibarat ayat tersebut disebutkan bahwa orang yang melakukan amal saleh apapun termasuk puasa akan diberikan kehidupan yang baik. Kehidupan yang baik ini tentu bukan hanya perkara finansial saja, lebih dari itu kehidupan yang baik dapat dirasakan dengan adanya rasa syukur dan ketenangan hati dalam menjalani hidup dengan semua ketentuan Allah.
Keempat, meningkatkan amal saleh. Katib Syuriah Jember, Kiyai MN Harisudin pernah berkata di dalam ceramahnya tentang penerimaan ibadah puasa:
“Kalau setelah Ramadhan ini tambah baik, maka itu indikasi puasanya diterima. Misalnya, dia tambah rajin bersedekah, tambah rajin ke masjid, tambah sayang kepada keluarga, dan seterusnya. Ini indikasi kalau puasanya diterima Allah Swt.”
Dari pendapat tersebut dapat diketahui bahwa tanda-tanda lain bahwa puasa seseorang diterima adalah ia senang melakukan amal saleh dan meningkatkan amal ibadahnya.
Demikianlah beberapa tanda puasa seseorang diterima oleh Allah yang dapat dilihat dari kebiasaan hidupnya. Semoga kita semua menjadi bagian dari orang-orang yang puasa dan amal-amalnya diterima oleh Allah Swt.