Ikuti Kami

Kajian

Tafsir Surah Al-Kahfi ayat 66; Beberapa Adab dalam Mencari Ilmu

adab dalam mencari ilmu
Source: Gettyimages.com

BincangMuslimah.Com – Ilmu masih menjadi salah satu daya tarik yang luar biasa bagi orang-orang yang memilikinya. Karena luasnya ilmu dan minimnya kapasitas manusia dalam menyimpan ilmu tersebut, bagian-bagian ilmu terbagi menjadi beberapa kategori sesuai dengan bidang dan kategori masing-masing.

Dalam memperoleh sebuah ilmu, dari kecil kita sudah diajarkan untuk hormat dan patuh kepada segala aspek yang berkaitan dengan ilmu. Baik itu guru, buku, ataupun tempat belajar. Semuanya harus dihormati untuk tercapainya berkah dan maksimalnya ilmu yang diperoleh. Kita harus memiliki adab dalam mencari ilmu.

Dikisahkan bahwa Nabi Musa a.s. adalah orang yang paling alim pada masanya. Namun Allah Swt. memberi wahyu kepada Nabi Musa a.s. bahwa ada orang yang lebih alim dari pada Nabi Musa sendiri. hamba tersebut juga seorang nabi yang menurut beberapa riwayat adalah Nabi Khidir a.s.

Allah Swt. memerintahkan Nabi Musa untuk berguru kepada Nabi Khidir a.s. dan mempelajari ilmu hakikat darinya. Kisah tentang Nabi Musa berguru kepada Nabi Khidir ini diabadikan di dalam Alquran surah Al-Kahfi ayat 60 sampai ayat 82.

Kewajiban memiliki adab dalam mencari ilmu sebenarnya telah ditegaskan di dalam Alquran pada kisah Nabi Musa dan Nabi Khidir. Lebih tepatnya terdapat pada ayat 66;

قَالَ لَهٗ مُوْسٰى هَلْ اَتَّبِعُكَ عَلٰٓى اَنْ تُعَلِّمَنِ مِمَّا عُلِّمْتَ رُشْدًا 

Artinya: “Musa berkata kepadanya, “Bolehkah aku mengikutimu agar engkau mengajarkan kepadaku (ilmu yang benar) yang telah diajarkan kepadamu (untuk menjadi) petunjuk?”

Di dalam Tafsir Al-Kabir atau dikenal dengan Tafsir Mafatih Al-Ghaib, Imam Fakhruddin ar-Razi menyebutkan bahwa dari ayat pendek dalam surah Al-Kahfi tersebut menyimpan banyak sekali makna dan ajaran adab dalam mencari ilmu.

Baca Juga:  Hukum Muslim Bekerja di Perusahaan Non Muslim

Tak heran jika Tafsir Mafatih Al-Ghaib menjadi Tafsir Bil Ra’yi (tafsir dengan penalaran) terbaik menurut kebanyakan ulama. Enam adab dalam mencari ilmu yang diisyaratkan ayat tersebut disampaikan oleh Imam Ar-Razi dalam juz 21 halaman 482;

فَأَحَدُهَا: أَنَّهُ جَعَلَ نَفْسَهُ تَبَعًا لَهُ لِأَنَّهُ قَالَ: هَلْ أَتَّبِعُكَ

وثانيها: أن استأذن في إثبات هذا التَّبَعِيَّةِ فَإِنَّهُ قَالَ هَلْ تَأْذَنُ لِي أَنْ أجعل نفسي تبعا لك وهذا مُبَالَغَةٌ عَظِيمَةٌ فِي التَّوَاضُعِ

وَثَالِثُهَا: أَنَّهُ قَالَ عَلى أَنْ تُعَلِّمَنِ وَهَذَا إِقْرَارٌ لَهُ عَلَى نَفْسِهِ بِالْجَهْلِ وَعَلَى أستاذه بالعلم

ورابعها: أنه قال مِمَّا عُلِّمْتَ وَصِيغَةُ مِنْ لِلتَّبْعِيضِ فَطَلَبَ مِنْهُ تَعْلِيمَ بَعْضِ مَا عَلَّمَهُ اللَّهُ

وَخَامِسُهَا: أَنَّ قَوْلَهُ: مِمَّا عُلِّمْتَ اعْتِرَافٌ بِأَنَّ اللَّهَ عَلَّمَهُ ذَلِكَ الْعِلْمَ

وَسَادِسُهَا: أَنَّ قَوْلَهُ: رُشْداً طَلَبٌ مِنْهُ لِلْإِرْشَادِ وَالْهِدَايَةِ وَالْإِرْشَادُ هُوَ الْأَمْرُ الَّذِي لَوْ لَمْ يَحْصُلْ لَحَصَلَتِ الْغَوَايَةُ والضلال

Artinya: adab dalam mencari ilmu adalah sebagai berikut;

Pertama, menjadikan diri untuk patuh ikut kepada guru. Karena Nabi Musa berkata “apakah aku boleh mengikutimu?”

Kedua, meminta izin untuk mengikuti dan mengambil ilmu dari sang guru. Karena nabi musa berkata “apakah engkau mengizinkan aku untuk mengikutimu?”. Kalimat ini merupakan balaghah yang luar biasa dalam aspek tawadhu’.

Ketiga, Nabi Musa berkata “(mengajarkan) dari sesuatu yang engkau ketahui”. Sesungguhnya ini adalah pengakuan ketidaktahuan atas dirinya dan orang yang memiliki ilmu hanya gurunya.

Keempat, Nabi Musa berkata “(mengajarkan) dari sesuatu yang engkau ketahui”. Sesungguhnya redaksi kalimat tersebut mengisyaratkan sebagian dari apa yang telah diajarkan oleh Allah Swt.

Kelima, redaksi Nabi Musa “(mengajarkan) dari sesuatu yang engkau ketahui”. Merupakan pengakuan bahwa Allah Swt yang mengajarkan ilmu tersebut.

Keenam, redaksi Nabi Musa “petunjuk” adalah menuntut ilmu untuk memperoleh petunjuk dan hidayah. Ilmu itu harus diperoleh karena jika tidak maka akan mendatangkan kerugian dan kesesatan.

Baca Juga:  Kisah Tukang Gali Kubur Menjadi Ulama

Dari enam penafsiran ini, Imam Fakhruddin Ar-Razi menegaskan bahwa dalam mencari ilmu hendaklah kita patuh dan taat kepada guru, meyakini bahwa semua ilmu hanyalah dari Allah Swt, dan menggunakan ilmu yang diperoleh untuk kebaikan dan untuk menyelamatkan diri dari kebodohan. Sekian, semoga bermanfaat.

Editor: Zahrotun Nafisah

Rekomendasi

Mengulas Berbagai Peristiwa Bersejarah di Bulan Syawal Mengulas Berbagai Peristiwa Bersejarah di Bulan Syawal

Menuntut Ilmu di Bulan Ramadan

Nasihat Imam al-Haddad Bagi Penuntut Ilmu

takut mengamalkan ilmu menjauh takut mengamalkan ilmu menjauh

Bolehkah Menjauhi Ilmu karena Takut Mengamalkannya?

ilmu agama akhlak baik ilmu agama akhlak baik

Ilmu Agama atau Akhlak Baik, Mana yang Lebih Utama?

Ditulis oleh

Alumnus Ponpes As'ad Jambi dan Mahad Ali Situbondo. Tertarik pada kajian perempuan dan keislaman.

Komentari

Komentari

Terbaru

Novel Guru Aini: Sebuah Narasi Haru tentang Pendidikan, Tekad, dan Perempuan Tangguh Novel Guru Aini: Sebuah Narasi Haru tentang Pendidikan, Tekad, dan Perempuan Tangguh

Novel Guru Aini: Sebuah Narasi Haru tentang Pendidikan, Tekad, dan Perempuan Tangguh

buku

Advokasi Moderasi Beragama: Hasil Riset El-Bukhari Institute Diserahkan Kemenag dan Kemendagri Advokasi Moderasi Beragama: Hasil Riset El-Bukhari Institute Diserahkan Kemenag dan Kemendagri

Advokasi Moderasi Beragama: Hasil Riset El-Bukhari Institute Diserahkan ke Kemenag dan Kemendagri

Berita

Ketika Drama Korea Tak Lagi Melulu tentang Percintaan

Diari

PPIM-UIII Gelar Konferensi Internasional Lingkungan dan Agama, Tekankan Jalan Baru Aksi Lingkungan PPIM-UIII Gelar Konferensi Internasional Lingkungan dan Agama, Tekankan Jalan Baru Aksi Lingkungan

PPIM-UIII Gelar Konferensi Internasional Lingkungan dan Agama, Tekankan Jalan Baru Aksi Lingkungan

Berita

islamophobia islamophobia

Lagi-lagi Timbul Islamophobia?

Diari

Juwairiyah Binti al-Harist : Putri Pemuka Bani Mustaliq yang Dinikahi Rasulullah

Muslimah Talk

Parenting Islami : Langkah-langkah Mempersiapkan Dongeng Untuk Anak-1 Parenting Islami : Langkah-langkah Mempersiapkan Dongeng Untuk Anak-1

Parenting Islami : Langkah-langkah Mempersiapkan Dongeng Untuk Anak-2 (end)

Muslimah Daily

Perbedaan Gerakan Takbiratul Ihram Bagi Perempuan

Video

Trending

Nasihat Pernikahan Gus Mus Nasihat Pernikahan Gus Mus

Doa untuk Pengantin Baru

Ibadah

Perempuan-perempuan yang Disebutkan dalam Al-Qur'an (Bag 2) Perempuan-perempuan yang Disebutkan dalam Al-Qur'an (Bag 2)

Perempuan-perempuan yang Disebutkan dalam Al-Qur’an (Bag 2)

Muslimah Talk

Perempuan Shalat Hanya Memakai Mukena Tanpa Baju di Baliknya, Apakah Sah?

Video

Doa yang Dipanjatkan Fatimah az-Zahra pada Hari Senin Doa yang Dipanjatkan Fatimah az-Zahra pada Hari Senin

Doa yang Dipanjatkan Fatimah az-Zahra pada Hari Senin

Ibadah

Perbedaan Gerakan Takbiratul Ihram Bagi Perempuan

Video

Hukum Menalak Istri saat Mabuk Hukum Menalak Istri saat Mabuk

Hukum Menalak Istri saat Mabuk

Kajian

Juwairiyah Binti al-Harist : Putri Pemuka Bani Mustaliq yang Dinikahi Rasulullah

Muslimah Talk

menyantuni anak yatim muharram menyantuni anak yatim muharram

Keutamaan Menyantuni Anak Yatim Di Bulan Muharram

Kajian

Connect