Ikuti Kami

Muslimah Talk

Ilmu Agama atau Akhlak Baik, Mana yang Lebih Utama?

ilmu agama akhlak baik
Source: Gettyimages.com

BincangMuslimah.Com – Setelah kita mengamati, sudah tidak mengherankan jika kita melihat orang-orang yang alim atau orang-orang yang mumpuni dalam beragama baik di sekitar kita maupun di media sosial. Seringkali, orang-orang mengkoar-koarkan betapa pentingnya seseorang yang pandai dalam ilmu agama, akan tetapi alpa untuk menggaungkan betapa pentingnya akhlak yang baik. Mirisnya, orang-orang yang mengaku pandai beragama, dalam realitanya tidak mampu memberikan contoh yang baik.

Pada dasarnya, akhlak bukan hanya diperuntukkan anak-anak kepada seseorang yang lebih dewasa atau tua saja. Akan tetapi, akhlak diperuntukkan semua orang kalangan, baik yang anak-anak maupun dewasa, orang yang berilmu maupun orang awam, orang yang mempunyai jabatan maupun tidak.

Fenomena orang-orang lebih mementingkan ilmu agama dan mengesampingkan akhlak baik bukan menjadi hal yang baru lagi di sekitar kita. Berangkat dari fenomena tersebut, ketua Majelis Hukama Muslimin sekaligus Imam Besar Al-Azhar, Syekh Ahmad Thayyib turut menyuarakan pendapat akan hal ini. Beliau mengungkapkan bahwa Islam terdiri dari beberapa aspek yaitu, akidah, ibadah dan hukum fikih yang erat kaitannya dengan akhlak. 

Sejatinya, ajaran Islam dan aspek-aspek yang meliputinya saling mendukung, melengkapi dan tidak saling bertentangan. Hal ini pun didukung dengan keselarasan dalam teks-teks agama, baik Alquran maupun hadis. Seperti yang tertulis dalam surah Al-Ankabut ayat45, 

إِنَّ ٱلصَّلَوٰةَ تَنْهَىٰ عَنِ ٱلْفَحْشَآءِ وَٱلْمُنكَرِ ۗ وَلَذِكْرُ ٱللَّهِ أَكْبَرُ ۗ وَٱللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ

Artinya: Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. 

Ayat tersebut menjelaskan bahwa ibadah shalat mencegah dari perbuatan yang keji dan mungkar. Artinya, ketika seseorang shalat, dia harus mempunyai keimanan dan kesucian hati yang didapat dengan akhlak yang baik. Ketika seseorang mendirikan shalat, sudah selayaknya pun menambah ketakwaan, yang mana ketakwaan tersebut bisa didapatkan seseorang ketika sudah mengumpulkan akhlak terpuji. Hal tersebut juga selaras dengan ayat Alquran yang menjelaskan zakat. 

Baca Juga:  Karakteristik Akhlak (Etika) dalam Islam

خُذْ مِنْ أَمْوَٰلِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيهِم بِهَا وَصَلِّ عَلَيْهِمْ ۖ إِنَّ صَلَوٰتَكَ سَكَنٌ لَّهُمْ ۗ وَٱللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ

Artinya: “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (Q.S At-Taubah: 103). 

Dalam ayat tersebut, bahwasannya zakat merupakan kegiatan mensucikan diri. Sucinya seseorang setelah zakat yaitu bebas dari amalan atau perbuatan yang buruk. Sedangkan lafal تُزَكِّيهِم berarti memenuhi diri dengan akhlak terpuji. 

Dari dua ayat Alquran di atas, bahwasannya Allah menunjukkan secara gamblang akhlak yang mulia dijadikan sebagai dasar penegak rukun Islam, baik shalat, puasa, zakat maupun haji. Orang yang ahli dalam beribadah dan berakhlak mulia diumpamakan seperti dua sisi uang logam, yang mana tidak bisa dipisahkan satu sama lainnya, kedua sisi tersebut harus berjalan secara beriringan. 

Kesimpulannya, ilmu agama dan akhlak adalah dua hal yang saling beriringan dan sama-sama harus diutamakan. Seseorang yang pandai dalam ilmu agama akan tetapi tidak berakhlak baik sama dengan orang yang kehilangan arah. Sedangkan orang yang berakhlak baik tanpa berilmu agama seperti orang yang sia-sia. 

Rekomendasi

kehidupan muhammad sebelum nabi kehidupan muhammad sebelum nabi

Meneladani Tata Cara Bertutur Kata Ala Rasulullah

kisah yahudi maulid nabi kisah yahudi maulid nabi

Apakah Memperingati Maulid Nabi Berarti Menuju Kesesatan?

takut mengamalkan ilmu menjauh takut mengamalkan ilmu menjauh

Bolehkah Menjauhi Ilmu karena Takut Mengamalkannya?

NIlai Perpolitikan Nabi Muhammad NIlai Perpolitikan Nabi Muhammad

Nilai yang Diterapkan di Perpolitikan Nabi Muhammad

Ditulis oleh

Mahasiswi Universitas Al-Azhar, Kairo jurusan Akidah dan Filsafat.

Komentari

Komentari

Terbaru

pendidikan perempuan pendidikan perempuan

Cara Islam Menghargai Pendidikan untuk Perempuan

Kajian

Pelajaran Penting dari Kisah Durrah binti Abi Lahab Pelajaran Penting dari Kisah Durrah binti Abi Lahab

Pelajaran Penting dari Kisah Durrah binti Abi Lahab

Khazanah

Mengenang Toeti Heraty: Penyair Kontemporer Terkemuka Indonesia

Khazanah

Hukum Mengonsumsi Kopi Luwak Hukum Mengonsumsi Kopi Luwak

Hukum Mengonsumsi Kopi Luwak

Kajian

Pentingnya Perhatian Kepada Ibu Pasca Melahirkan Pentingnya Perhatian Kepada Ibu Pasca Melahirkan

Pentingnya Perhatian Kepada Ibu Pasca Melahirkan

Muslimah Talk

Aishah al-Ba’uniyyah, Guru Sufi Asal Mesir yang Pandai Menulis

Muslimah Talk

Mengenal Zero Waste Lifestyle Sebagai Gaya Hidup Islami  Mengenal Zero Waste Lifestyle Sebagai Gaya Hidup Islami 

Mengenal Zero Waste Lifestyle Sebagai Gaya Hidup Islami 

Muslimah Daily

sikap rasulullah perempuan yahudi sikap rasulullah perempuan yahudi

Mengenal Nyai Hj Chamnah; Tokoh Sufi Perempuan Tarekat Tijaniyah

Muslimah Talk

Trending

Berapa Kali Sehari Rasulullah Mengucapkan Istighfar?

Ibadah

Citra Perempuan dalam alquran Citra Perempuan dalam alquran

Lima Keutamaan Asiyah Istri Firaun yang Disebut Dalam Hadis dan al-Qur’an

Kajian

Penyakit hati Penyakit hati

Hati-Hati, Ini Ciri Kalau Kamu Punya Penyakit Hati

Kajian

https://www.idntimes.com/ https://www.idntimes.com/

Ratu Kalinyamat: Ratu Jepara yang Memiliki Pasukan Armada Laut Terbesar di Nusantara

Muslimah Talk

Tata Cara Mengurus Bayi yang Meninggal

Kajian

Menunggu Jodoh dengan Elegan; Cerita dari Jomblo untuk Jomblo

Diari

Zikir Ketika Angin Kencang

Ibadah

Mengenal Hamnah Binti Jahsy, Perawat Perempuan di Masa Rasul

Muslimah Talk

Connect