Ikuti Kami

Kajian

Bunuh Diri karena Dibully Yatim, Rasulullah Sebut Ganjaran Orang yang Sayang Anak Yatim

rasulullah sayang anak yatim
Source: Gettyimages.com

BincangMuslimah.Com – Berita tentang seorang anak berusia 11 tahun yang melakukan bunuh diri beberapa hari yang lalu begitu menyayat hati. Anak tersebut, berdasarkan pengakuan sang ibu dan keluarga, sering dibully karena ia yatim. Padahal, Rasulullah sudah ajarkan umatnya untuk sayang kepada anak yatim. 

Islam merupakan agama yang menerapkan keadilan untuk semua kalangan dengan mengusung konsep rahmatan lil ‘alamin. Terdapat banyak aturan yang diterapkan oleh Islam untuk membuat keadaan manusia agar saling peduli antar satu sama lain seperti kewajiban zakat, anjuran sedekah dan infaq, penjalinan silaturahmi antar kerabat, sayang kepada anak yatim, dan lain-lain.

Dalam praktiknya, Rasulullah sangat memperhatikan urusan yang menyangkut orang lemah begitu sayang kepada anak yatim. Terdapat banyak ayat di dalam Alquran yang menyebutkan ganjaran dan keutamaan yang akan diperoleh oleh orang yang peduli dan menyayangi anak yatim. Terdapat beberapa ayat yang memberikan peringatan akan ganjaran bagi mereka yang menghardik anak yatim dan kaum lemah. 

Di dalam surah al-Baqarah ayat 220, Allah mengkategorikan orang-orang yang berbuat baik kepada anak yatim sebagai orang yang melakukan pekerjaan yang memberikan manfaat kepada mereka ketika di dunia dan di akhirat. 

فِى ٱلدُّنْيَا وَٱلْءَاخِرَةِ ۗ وَيَسْـَٔلُونَكَ عَنِ ٱلْيَتَٰمَىٰ ۖ قُلْ إِصْلَاحٌ لَّهُمْ خَيْرٌ ۖ وَإِن تُخَالِطُوهُمْ فَإِخْوَٰنُكُمْ ۚ وَٱللَّهُ يَعْلَمُ ٱلْمُفْسِدَ مِنَ ٱلْمُصْلِحِ ۚ وَلَوْ شَآءَ ٱللَّهُ لَأَعْنَتَكُمْ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ

Artinya: “Tentang dunia dan akhirat. Dan mereka bertanya kepadamu tentang anak yatim, katakalah: Mengurus urusan mereka secara patut adalah baik, dan jika kamu bergaul dengan mereka, maka mereka adalah saudaramu; dan Allah mengetahui siapa yang membuat kerusakan dari yang mengadakan perbaikan. Dan jikalau Allah menghendaki, niscaya Dia dapat mendatangkan kesulitan kepadamu. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”. (QS. Al-Baqarah [2]: 220).

Baca Juga:  Menyusui Anak Lebih dari Dua Tahun, Apakah Diwajibkan?

Syekh Wahbah az-Zuhaili, di dalam kitab tafsirnya, mengemukakan pendapat imam adh-Dhahhak dan as-Sadi mengenai sebab turunnya ayat di atas, yaitu perlakuan orang-orang zaman Jahiliyyah yang malu untuk berbaur dalam makan, minum dan hal lainnya dengan anak yatim. Lalu Allah menurunkan ayat tersebut guna memberitahu mereka bahwa bergaul dan berinteraksi dengan anak yatim dengan cara berbuat baik kepada mereka merupakan hal yang bermanfaat di dunia dan di akhirat kelak.

Di dalam hadis Rasulullah juga, terdapat banyak kabar gembira mengenai ganjaran yang akan didapatkan oleh mereka yang merawat dan sayang kepada anak yatim, di antaranya adalah hadis yang terdapat dalam kitab Shahih Muslim no.2287 yang berbunyi,

كَافِلُ الْيَتِيمِ لَهُ أَوْ لِغَيْرِهِ أَنَا وَهُوَ كَهَاتَيْنِ فِي الْجَنَّةِ وَأَشَارَ مَالِكٌ بِالسَّبَّابَةِ وَالْوُسْطَى

Artinya: “Aku dan orang yang mengasuh atau memelihara anak yatim (baik itu kerabatnya maupun orang lain) akan berada di surga bersama denganku begini”, -dan beliau mengisyaratkan kedekatannya dengan mereka seperti halnya jari telunjuk dan jari tengah-. (HR. Muslim No. 2287).

Kedekatan yang akan mereka dapatkan merupakan gambaran dari betapa besarnya kasih sayang dan kepedulian yang Rasulullah berikan kepada anak yatim, sehingga  beliau memberikan ganjaran yang besar pula kepada orang-orang yang melakukan perbuatan itu dengan penuh kasih sayang dan ketulusan.

Di dalam hadis yang lain, Rasulullah mengibaratkan orang-orang yang mengasuh sebanyak tiga anak yatim sama seperti halnya orang yang beribadah di malam hari, mengerjakan puasa di siang harinya, dan bahkan seperti orang yang berjihad di jalan Allah.

مَنْ عَالَ ثَلَاثَةً مِنَ الْأَيْتَامِ كَانَ كَمَنْ قَامَ لَيْلَهُ وَصَامَ نَهَارَهُ، وَغَدَا وَرَاحَ شَاهِرًا سَيْفَهُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ

Baca Juga:  Tujuh Keistimewaan Sayyidah Khadijah yang Tak Banyak Orang Tahu

Artinya: “Barang siapa yang mengasuh tiga anak yatim maka bagaikan bangun pada malam hari dan puasa pada siang harinya dan bagaikan orang yang keluar setiap pagi dan sore menghunus pedangnya untuk berjihad di jalan Allah…”. (HR. Ibnu Majah No.1213).

Bahkan terdapat suatu hadis Rasulullah yang menyebutkan bahwa merawat dan mengasihi anak yatim merupakan salah satu cara agar terhindar dari azab Allah pada hari kiamat kelak. Hadis tersebut berbunyi:

وَالَّذِىْ بَعَثَنِى بِالْحَقِّ لَا يُعَذِّبُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَنْ رَحِمَ الْيَتِيْمَ وَاَلَانَ لَهُ فِى الْكَلَامِ وَرَحِمَ يُتْمَهُ وَضُعْفَهُ وَلَمْ يَتَطَاوَلْ عَلَى جَارِهِ بِفَضْلِ مَااَتَاهُ اللَّهُ

Artinya: “Demi Allah yang telah mengutusku dengan haqq. Allah tidak akan memberikan azab pada hari kiamat kepada orang yang mengasihi, bersikap lemah lembut dalam bicaranya, dan mengasihi kemalangan dan kesusahan anak yatim, serta ia tidak mimiliki rasa sombong terhadap tetangganya karena sebab kelebihan yang diberikan Allah padanya”. (HR. Thabrani). 

Ayat dan beberapa hadis di atas menunjukkan kepedulian Islam membangun hubungan sosial yang baik, salah satunya dengan mengasihi dan peduli kepada mereka yang membutuhkan, seperti anak yatim. Rasulullah menunjukkan rasa kasih sayang dan kepeduliannya kepada anak yatim dengan memberikan kabar gembira berupa ganjaran yang besar bagi mereka yang mempunyai rasa simpati kepada anak yatim. Dan itu juga menunjukkan bahwa islam merupakan agama yang penuh kasih sayang (rahmatan lil ‘alamin) itu memang benar adanya. 

Editor: Zahrotun Nafisah

Rekomendasi

Ummu Habibah; Perempuan yang Dilamar Nabi dengan Mahar Sebanyak 400 Dinar Emas

Tiga Perempuan yang Pernah Rasulullah Ceraikan

Benarkah Dosa pada Bulan Rajab Dilipatgandakan? Benarkah Dosa pada Bulan Rajab Dilipatgandakan?

Kisah Kesabaran Rasulullah dan Nenek Pambawa Kayu

Shafiyah binti Huyay Teungku Fakinah Shafiyah binti Huyay Teungku Fakinah

Kisah Bulan Madu Rasul dengan Shafiyah binti Huyay

Ditulis oleh

Mahasantri Ma'had Aly Salafiyah Syafi'iyah Situbondo (Pegiat kajian Qashashul Quran dan Gender)

Komentari

Komentari

Terbaru

Anjuran Bagi-bagi THR, Apakah Sesuai Sunah Nabi?

Video

QS At-Taubah Ayat 103: Manfaat Zakat dalam Dimensi Sosial QS At-Taubah Ayat 103: Manfaat Zakat dalam Dimensi Sosial

QS At-Taubah Ayat 103: Manfaat Zakat dalam Dimensi Sosial

Kajian

Sedang Haid, Apa Tetap DiAnjurkan Mandi Sunnah Idulfitri Sedang Haid, Apa Tetap DiAnjurkan Mandi Sunnah Idulfitri

Sedang Haid, Apa Tetap DiAnjurkan Mandi Sunnah Idulfitri

Ibadah

Anjuran Saling Mendoakan dengan Doa Ini di Hari Raya Idul Fitri

Ibadah

Bolehkah Menggabungkan Salat Qada Subuh dan Salat Idulfitri? Bolehkah Menggabungkan Salat Qada Subuh dan Salat Idulfitri?

Bolehkah Menggabungkan Salat Qada Subuh dan Salat Idulfitri?

Ibadah

kisah fatimah idul fitri kisah fatimah idul fitri

Kisah Sayyidah Fatimah Merayakan Idul Fitri

Khazanah

Kesedihan Ramadan 58 Hijriah: Tahun Wafat Sayyidah Aisyah Kesedihan Ramadan 58 Hijriah: Tahun Wafat Sayyidah Aisyah

Kesedihan Ramadan 58 Hijriah: Tahun Wafat Sayyidah Aisyah

Muslimah Talk

Kapan Seorang Istri Dapat Keluar Rumah Tanpa Izin Suami? Kapan Seorang Istri Dapat Keluar Rumah Tanpa Izin Suami?

Ummu Mahjan: Reprentasi Peran Perempuan di Masjid pada Masa Nabi

Muslimah Talk

Trending

Ini Tata Cara I’tikaf bagi Perempuan Istihadhah

Video

Ketentuan dan Syarat Iktikaf bagi Perempuan

Video

tips menghindari overthingking tips menghindari overthingking

Problematika Perempuan Saat Puasa Ramadhan (Bagian 3)

Ibadah

Tuan Guru KH Zainuddin Abdul Madjid Tuan Guru KH Zainuddin Abdul Madjid

Tuan Guru KH Zainuddin Abdul Madjid: Pelopor Pendidikan Perempuan dari NTB

Kajian

malam jumat atau lailatul qadar malam jumat atau lailatul qadar

Doa Lailatul Qadar yang Diajarkan Rasulullah pada Siti Aisyah

Ibadah

Anjuran Saling Mendoakan dengan Doa Ini di Hari Raya Idul Fitri

Ibadah

mengajarkan kesabaran anak berpuasa mengajarkan kesabaran anak berpuasa

Parenting Islami : Hukum Mengajarkan Puasa pada Anak Kecil yang Belum Baligh

Keluarga

Puasa Tapi Maksiat Terus, Apakah Puasa Batal?

Video

Connect