Ikuti Kami

Kajian

Cara Shalat dengan Berbaring Saat Perempuan Alami Ambeien

pingsan Wajib Mengqadha shalat

BincangMuslimah.Com – Berdiri adalah salah satu syarat wajib bagi muslim saat melaksanakan shalat. Kewajiban ini dibebankan kepada mereka jika mampu. Sebaliknya, saat kemampuan itu hilang, maka lakukan shalat semampunya bisa dengan duduk, berbaring, sampai isyarat. Melansir dari artikel Halodoc, salah satu penyakit yang berisiko menyerang perempuan adalah ambeien. Hal ini karena perempuan mengalami masa kehamilan dan melahirkan yang bisa memberi tekanan pada anus saat janin membesar.

Itulah mengapa, perempuan lebih rentan berisiko mengalami ambeien meski laki-laki juga bisa mengalaminya. Saat perempuan mendapatkan penyakit ini, tentu ia akan kesulitan duduk atau bahkan berdiri. Islam adalah agama yang mudah dan memudahkan umatnya untuk tetap beribadah. Maka cara shalat bagi perempuan saat alami ambeien adalah dengan berbaring.

Kebolehan shalat dengan duduk atau berbaring merujuk pada hadis Nabi saat ada seorang sahabat yang terkena wasir atau ambeien. Begini hadisnya,

 عَنْ عِمْرَانَ بْنِ حُصَيْنٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : كَانَتْ بِي بَوَاسِيرُ ، فَسَأَلْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ الصَّلَاةِ ، فَقَالَ : صَلِّ قَائِمًا ، فَإِنْ لَمْ تَسْتَطِعْ فَقَاعِدًا ، فَإِنْ لَمْ تَسْتَطِعْ فَعَلَى جَنْبٍ

Artinya: dari ‘Imran bin Hushain radhiyallahu ‘anhu berkata, “dulu aku pernah terkena penyakit wasir, maka aku bertanya pada Rasulullah tentang (tata cara) shalat, kemudian beliau menjawab: shalatlah engkau dengan berdiri, jika tidak sanggup lakukanlah dengan duduk, jika tidak sanggup maka berbaringlah (dengan perutnya).” (HR. Bukhari)

Nash ini jelas menunjukkan kebolehan muslim atau muslimah untuk shalat dengan duduk atau berbaring. Saat ambeien, duduk juga akan menimbulkan rasa sakit semakin bertambah. Maka boleh bagi muslim laki-laki atau perempuan untuk shalat sambil berbaing saat alami ambeien atau penyakit lainnya. Begini tata caranya:

Baca Juga:  7 Hadis tentang Nuzulul Quran

Memiringkan Badan ke Kanan

Cara shalat yang pertama jika tidak bisa berdiri atau duduk, maka caranya adalah dengan mengadapkan badan ke kanan yang sekaligus menghadap kiblat. Maka dalam hadis disebutkan dengan narasi “على جنب” (bersandar pada perut). Praktiknya, kita sebut saja mushalli (orang yang shalat) memiringkan badannya ke arah kanan atau ke kiri sesuai kemampuannya (tapi dahulukan yang kanan) yang juga arah tersebut menghadap kiblat. Takbiratul ihram dengan kedua tangannya semampunya, lalu gerakan ruku dan sujud semampunya dengan isyarat berbeda antara keduanya.

Posisi ini dilakukan saat mushalli bisa menggerakkan badannya atau sekedar memiringkan tubuh ke kanan atau ke kiri. Jika kedua tangan sulit bergerak, mengangkat kedua tangan saat hendak ruku atau i’tidal adalah dengan isyarat kepala saja.

Berbaring

Berbaring adalah posisi melentangkan seluruh badan. Maka dalam literatur fikih disebut “على ظهر” (bersandar pada punggung). Praktiknya adalah, membaringkan tubuh dengan menghadapkan kedua kakinya ke kiblat. Jika posisi memiringkan badan adalah menghadapkan dadanya ke kiblat, maka saat berbaring anggota tubuh yang menghadap kiblat adalah kedua kakinya. Adapun jika mushalli mampu untuk mengangkat kedua tangannya saat takbiratul ihram atau mau ruku’ atau saat bangun dari ruku’. Gerakan ruku dan sujudnya dilakukan dengan isyarat kepala.

Demikian dua pilihan posisi shalat saat tidak bisa melakukannya dengan berdiri atau duduk. Dalam Islam, istilah ini dikenal dengan rukhsah atau keringanan melaksanakan kewajiban.

 

Rekomendasi

makmum fardhu orang sunnah makmum fardhu orang sunnah

Hukum Menjadi Makmum Shalat Fardhu kepada Orang yang Shalat Sunnah

ludah dan upil najis ludah dan upil najis

Apakah Ludah dan Upil Itu Najis?

single mom ulama besar single mom ulama besar

Kisah Ibu dari Rabi’ah Ar-Ra’yi, Single Mom yang Didik Anaknya Jadi Ulama Besar

islam kenyamanan perempuan pendapat Kepemimpinan Perempuan keadilan gender islam kenyamanan perempuan pendapat Kepemimpinan Perempuan keadilan gender

Islam Menyediakan Kenyamanan pada Perempuan untuk Mengemukakan Pendapat

Ditulis oleh

Sarjana Studi Islam dan Redaktur Bincang Muslimah

Komentari

Komentari

Terbaru

Metode Nabi Muhammad Metode Nabi Muhammad

Tiga Langkah Membina Generasi Berkualitas bagi Perempuan Karir

Keluarga

Tiga Hal Ini Perlu Ditekankan agar Pernikahan Menjadi Sakinah

Keluarga

makmum fardhu orang sunnah makmum fardhu orang sunnah

Hukum Menjadi Makmum Shalat Fardhu kepada Orang yang Shalat Sunnah

Kajian

Laksminingrat tokoh emansipasi indonesia Laksminingrat tokoh emansipasi indonesia

R.A. Lasminingrat: Penggagas Sekolah Rakyat dan Tokoh Emansipasi Pertama di Indonesia

Muslimah Talk

panduan melaksanakan puasa syawal panduan melaksanakan puasa syawal

Panduan Melaksanakan Puasa Syawal

Ibadah

beberapa ibadah bulan syawal beberapa ibadah bulan syawal

Berikut Beberapa Ibadah yang Bisa Dilakukan di Bulan Syawal

Ibadah

kartini sikap kritis beragama kartini sikap kritis beragama

Raden Ajeng Kartini dan Sikap Kritis dalam Beragama

Khazanah

jiwa kartini setiap perempuan jiwa kartini setiap perempuan

Jiwa Kartini Ada di Setiap Diri Perempuan

Muslimah Talk

Trending

doa terhindar dari keburukan doa terhindar dari keburukan

Doa yang Diajarkan Rasulullah kepada Aisyah agar Terhindar Keburukan

Ibadah

Surat Al-Ahzab Ayat 33 Surat Al-Ahzab Ayat 33

Tafsir Surat Al-Ahzab Ayat 33; Domestikasi Perempuan, Syariat atau Belenggu Kultural?

Kajian

Laksminingrat tokoh emansipasi indonesia Laksminingrat tokoh emansipasi indonesia

R.A. Lasminingrat: Penggagas Sekolah Rakyat dan Tokoh Emansipasi Pertama di Indonesia

Muslimah Talk

Mahar Transaksi Jual Beli Mahar Transaksi Jual Beli

Tafsir Surat An-Nisa Ayat 4; Mahar Bukan Transaksi Jual Beli

Kajian

Doa berbuka puasa rasulullah Doa berbuka puasa rasulullah

Beberapa Macam Doa Berbuka Puasa yang Rasulullah Ajarkan

Ibadah

Hukum Sulam Alis dalam Islam

Muslimah Daily

Doa Setelah Shalat Witir

Ibadah

kisah yahudi maulid nabi kisah yahudi maulid nabi

Enam Hal Penting yang Perlu Digarisbawahi tentang Poligami Rasulullah

Kajian

Connect