BincangMuslimah.Com – Puasa Nabi Daud dapat dipahami dari nama dan cara melakukannya. Dari namanya, puasa ini pertama kali diterapkan oleh Nabi Daud a.s. Puasa Daud merupakan puasa sunnah yang paling istimewa dan paling baik di antara puasa sunnah yang dianjurkan lainnya. Puasa Daud menurut sunnah yakni dilakukan dengan cara sehari berpuasa dan keesokan harinya tidak berpuasa. Selain daripada simbol ketaatan dan mengharapkan pahala dari Allah Swt.
Jika dipikirkan secara matang maka kita akan tersadar bahwa perintah dari Allah Swt. selalu memberikan faedah. Tidak ada perintah-Nya yang percuma atau sia-sia karena pasti ada alasan yang baik, entah berkaitan dengan kesehatan dan lainnya. Allah Swt. menjanjikan keutamaan yang begitu dahsyat bagi hamba-Nya yang melaksanakan ibadah puasa. Keistimewaan puasa Daud dijelaskan sebagaimana dalam salah satu hadits riwayat Bukhari yang berbunyi,
Artinya: “Tidak ada puasa yang lebih utama dari puasa Nabi Daud. Puasa Daud berarti sudah berpuasa separuh tahun karena sehari berpuasa dan sehari tidak berpuasa.” (HR. Bukhari no 6277 dan Muslim no 1159).
Dalam hadis Rasulullah saw. bersabda yang artinya, “Puasa yang paling dicintai oleh Allah adalah puasa Daud, dan shalat yang paling dicintai Allah adalah shalat Daud. Ia tidur setengah malam dan bangun sepertiga malam (shalat Tahajud) dan tidur seperenam malam, dan ia puasa satu hari dan berbuka satu hari.”
Terdapat beberapa keutamaan dan faedah Puasa Daud di antaranya: Pertama, mampu membuat jiwa menjadi lebih terarah. Ketika mengerjakan puasa, segala hal negatif senantiasa menggoyahkan keimanan kita dan menyesatkan jiwa seperti; suudzon, memfitnah, menggunjing, dan lainnya. Maka dari itu, dianjurkan berpuasa Daud untuk mengendalikan dan melawan hal-hal negatif. Sehingga nantinya dapat membentuk diri yang terkendali.
Dua, kedewasaan dari segi spiritual. Terarahnya jiwa dengan pengendalian diri yang baik akan dapat berkesinambungan dengan semakin dewasa dalam hal spiritual. Biasanya, ditandai dengan ibadah yang semakin taat serta perilaku yang semakin baik. Tiga, mencerdaskan akal pikiran. Saat sedang berpuasa, energi kinerja yang ada pada lambung mengecil kemudian energi akan berkumpul di otak. Nah, hal tersebut menyebabkan energi pada otak akan lebih banyak yang digunakan untuk berpikir.
Empat, sebagai penawar dari sifat pemarah. Manusia dibekali oleh Allah Swt. dengan akal pikiran agar mampu untuk berpikir. Manusia adalah makhluk yang terbentuk atas fisik dan ruh, diciptakan dari tanah liat yang ditiupkan ruh. Fisik dan ruh membutuhkan energi nutrisi. Energi bagi fisik yaitu berbagai makanan dan minuman yang dikonsumsi sehari-hari. Di sisi lain, energi bagi ruh yakni agama serta keimanan kepada Allah Swt.
Antara fisik dan ruh harus seimbang pemenuhan energinya, agar tidak sampai merusak salah satunya. Manusia harus senantiasa mengisi ruh mereka dengan keimanan dan takwa kepada Allah Swt supaya dapat terhindar dari kejahatan dan tindakan yang menyimpang. Dengan tercukupinya kebutuhan ruh, maka jiwa pemiliknya akan menjadi suci dan bersih. Faedah lainnya yang diperoleh dari menjalankan puasa Daud meliputi; cepat terkabulnya keinginan, diberikan kesehatan selalu, ditambah rezekinya didatangkan dari segala arah, dan hidup menjadi lebih bahagia. Sesungguhnya orang yang melakukan puasa Daud bukan semata menganti kekurangan ibadah wajib, namun supaya lebih mendekatkan diri kepada Allah Swt.
Inti yang dapat dipetik dari penjelasan tersebut adalah bahwa puasa dapat mengendalikan nafsu, menghapus kesombongan, membantu manusia mengubah mindset atau pola pikir, dan menjadikan perikunya lebih terarah. Inilah faedah puasa Daud yang dapat mempersiapkan jiwa dan ruh guna memperoleh rahmat dari Allah Swt serta merasakan betapa nikmatnya keimanan.
Referensi:
Rifan, Ahmad Rifai. “Hikmah Pentingnya Puasa Daud Dalam Buku Dahsyatnya Puasa Daud”, Skripsi: Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru. 2021.
Az-Zaki, Jamal Muhammad. Hidup Sehat Tanpa Obat: Manfaat Kesehatan dalam Shalat, Puasa, Zakat dan Haji. Jakarta: Cakrawala Publishing, 2013.