Ikuti Kami

Ibadah

Panduan Melaksanakan Puasa Syawal

panduan melaksanakan puasa syawal
gettyimages.com

BincangMuslimah.Com – Setelah rampung melaksanakan puasa Ramadhan, Islam masih memberikan kesempatan kepada umatnya untuk melaksanakan ibadah sunnah di bulan Syawal. Salah satunya adalah melaksanakan ibadah puasa Syawal sebanyak 6 hari. Berbeda dengan puasa wajib di bulan Ramadhan, ada beberapa panduan dan aturan yang perlu diketahui terkait cara melaksanakan puasa Syawal. 

Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan;

Pertama, puasa sunnah Syawal boleh dilaksanakan selama 6 hari berturut-turut maupun tidak. Sebagaimana yang dijelaskan oleh Imam Nawawi dalam karyanya yang populer, as-syarhu ‘ala Muslim,

وَالْأَفْضَلُ أَنْ تُصَامَ السِّتَّةُ مُتَوَالِيَةً عَقِبَ يَوْمِ الْفِطْرِ فَإِنْ فَرَّقَهَا أَوْ أَخَّرَهَا عَنْ أَوَائِلِ شَوَّالٍ إِلَى أَوَاخِرِهِ حَصَلَتْ فَضِيلَةُ الْمُتَابَعَةِ

Artinya: Yang lebih utama adalah puasa 6 hari setelah hari fitri tapi jika dilakukan terpisah dan diakhirkan di tanggal-tanggal terakhir di bulan Syawal, maka ia tetap mendapat fadhilah puasa yang mengikuti atau mengiringi puasa Ramadhan.

Beliau menjelaskan bahwasanya puasa Syawal sebaiknya dilakukan secara berturut-turut tanpa jeda. Akan tetapi, melaksanakannya dengan terpisah tetap mendapatkan keutamaan pahala. 

Melaksanakannya secara berurutan diasumsikan agar puasa segera terlaksana tanpa khawatir kehilangan kesempatan puasa Syawal. Jika seseorang yakin ia bisa menggenapkan puasa sunnah sebanyak 6 hari meskipun terpisah, ia bisa melaksanakannya sesuai kemampuan dan keinginan.

Kedua, boleh mengucapkan niat setelah fajar hingga waktu Zuhur. Tidak seperti puasa wajib Ramadhan, niat puasa sunnah termasuk puasa Syawal boleh dilafalkan (tentu dalam hati, karena letak niat di dalam hati) setelah fajar hingga tiba waktu Zuhur. Misal, seseorang baru terbangun saat Subuh dan baru terpikirkan untuk melaksanakan puasa sunnah sedangkan ia pun belum mengkonsumsi apapun maka boleh ia memantapkan niat untuk berpuasa. 

Keterangan mengenai waktu niat puasa sunnah merujuk pada sebuah hadis riwayat Aisyah,

Baca Juga:  Keutamaan Menikahi Seorang Janda

Dari ‘Aisyah Ummul Mukminin, ia berkata, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menemuiku pada suatu hari lantas beliau berkata, “Apakah kalian memiliki sesuatu untuk dimakan?” Kami pun menjawab, “Tidak ada.” Beliau pun berkata, “Kalau begitu saya puasa saja sejak sekarang.” Kemudian di hari lain beliau menemui kami, lalu kami katakan pada beliau, “Kami baru saja dihadiahkan hays (jenis makanan berisi campuran kurman, samin dan tepung).” Lantas beliau bersabda, “Berikan makanan tersebut padaku, padahal tadi pagi aku sudah berniat puasa.” Lalu beliau menyantapnya. (HR. Muslim).

Ketiga, boleh melaksanakan qadha puasa dahulu atau sebaliknya. Beberapa dari kita mungkin pernah bertanya-tanya manakah yang harus didahulukan, qadha puasa wajib atau puasa sunnah Syawal? 

Bagi seseorang yang berhutang puasa karena uzur seperti sakit, menstruasi, atau musafir maka ia boleh mendahulukan puasa Syawal lalu melanjutkannya dengan puasa qadha. Jika sebaliknya, seseorang berhutang puasa tanpa uzur, ia wajib mutlak mengqadha terlebih dahulu. 

Keempat, boleh menggabungkan niat qadha dan sunnah. Mengenai ini, beberapa ulama memiliki perbedaan pendapat. Sebagian mengatakan boleh menggabungkan puasa qadha dan sunnah dengan dua niat (qadha dan sunnah), atau niat qadha puasa saja karena pahala sunnah akan mengikuti. Sebagian lainnya mengatakan untuk memisahkan kedua ibadah qadha yang sifatnya wajib dari sunnah. 

Ulama yang menyarankan untuk memisahkan puasa sunnah dari qadha menafsirkan hadis Rasulullah yang berisi janji pahala setahun jika seseorang melanjutkan puasa Ramadhan dengan Syawal dengan melipatkan jumlah hari puasa sebanyak sepuluh kali lipat. Maksudnya, jika seseorang memiliki hutang puasa 6 hari lalu ia menggabungkan puasa qadha dan sunnah, berarti ia hanya melaksanakan puasa 30 hari (24 puasa Ramadhan dan 6 hari puasa qadha yang digabung sunnah), ia hanya mendapatkan ganjaran puasa setara 300 hari. Sedangkan jika seseorang memisahkan antara puasa qadha dan sunnah, ia artinya melaksanakan puasa sebulan ditambah 6 hari lalu dikali 10 yang setara dengan pahala setahun puasa.

Baca Juga:  Momentum Maulid Nabi: Mengurai Peristiwa Penting Dalam QS al-Fiil

Demikian beberapa panduan mengenai cara melaksanakan puasa Syawal. Meskipun ada beberapa perbedaan hasil tafsir ulama, kita bisa menyesuaikan dengan kemampuan dan pengetahuan kita serta memilih pendapat yang paling kuat. Wallahu a’lam.

Rekomendasi

keutamaan puasa dzulhijjah keutamaan puasa dzulhijjah

Keutamaan Puasa di Awal Bulan Dzulhijjah

puasa syawal kurang enam puasa syawal kurang enam

Puasa Syawal Tapi Kurang dari Enam Hari, Bagaimana Hukumnya?

puasa syawal senilai setahun Niat Puasa Dzulhijjah puasa syawal senilai setahun Niat Puasa Dzulhijjah

Alasan Mengapa Puasa Syawal Senilai Puasa Setahun

beberapa ibadah bulan syawal beberapa ibadah bulan syawal

Berikut Beberapa Ibadah yang Bisa Dilakukan di Bulan Syawal

Ditulis oleh

Sarjana Studi Islam dan Redaktur Bincang Muslimah

2 Komentar

2 Comments

Komentari

Terbaru

pendidikan perempuan pendidikan perempuan

Cara Islam Menghargai Pendidikan untuk Perempuan

Kajian

Pelajaran Penting dari Kisah Durrah binti Abi Lahab Pelajaran Penting dari Kisah Durrah binti Abi Lahab

Pelajaran Penting dari Kisah Durrah binti Abi Lahab

Khazanah

Mengenang Toeti Heraty: Penyair Kontemporer Terkemuka Indonesia

Khazanah

Hukum Mengonsumsi Kopi Luwak Hukum Mengonsumsi Kopi Luwak

Hukum Mengonsumsi Kopi Luwak

Kajian

Pentingnya Perhatian Kepada Ibu Pasca Melahirkan Pentingnya Perhatian Kepada Ibu Pasca Melahirkan

Pentingnya Perhatian Kepada Ibu Pasca Melahirkan

Muslimah Talk

Aishah al-Ba’uniyyah, Guru Sufi Asal Mesir yang Pandai Menulis

Muslimah Talk

Mengenal Zero Waste Lifestyle Sebagai Gaya Hidup Islami  Mengenal Zero Waste Lifestyle Sebagai Gaya Hidup Islami 

Mengenal Zero Waste Lifestyle Sebagai Gaya Hidup Islami 

Muslimah Daily

sikap rasulullah perempuan yahudi sikap rasulullah perempuan yahudi

Mengenal Nyai Hj Chamnah; Tokoh Sufi Perempuan Tarekat Tijaniyah

Muslimah Talk

Trending

Berapa Kali Sehari Rasulullah Mengucapkan Istighfar?

Ibadah

Citra Perempuan dalam alquran Citra Perempuan dalam alquran

Lima Keutamaan Asiyah Istri Firaun yang Disebut Dalam Hadis dan al-Qur’an

Kajian

Penyakit hati Penyakit hati

Hati-Hati, Ini Ciri Kalau Kamu Punya Penyakit Hati

Kajian

https://www.idntimes.com/ https://www.idntimes.com/

Ratu Kalinyamat: Ratu Jepara yang Memiliki Pasukan Armada Laut Terbesar di Nusantara

Muslimah Talk

Tata Cara Mengurus Bayi yang Meninggal

Kajian

Menunggu Jodoh dengan Elegan; Cerita dari Jomblo untuk Jomblo

Diari

Zikir Ketika Angin Kencang

Ibadah

Mengenal Hamnah Binti Jahsy, Perawat Perempuan di Masa Rasul

Muslimah Talk

Connect