Ikuti Kami

Ibadah

Empat Hal yang Perlu Diperhatikan Ketika Mandi Wajib

Mandi junub dan haid

BincangMuslimah.Com – Terdapat dua rukun dalam mandi wajib, yaitu niat dan meratakan air ke seluruh tubuh. Namun dalam proses tersebut terdapat beberapa hal yang sering kali luput dan alpa untuk diperhatikan. Sebagaimana Imam An-Nawawi al-Bantani menjelaskan dalam kitab Sullamul Munajat

و(فروض الغسل) أي أركانه للحي واجبا كان أو مندوبا (اثنان الأول: نية الطهارة للصلاة أو رفع الحدث الأكبر) فإن ترك التقييد بالأكبر كفي، وإن نوي الغسل فقط فلا (أونحوهما) كنية الغسل للصلاة ورفع جنابة، وأن لم يعين سببها (بالقلب) كما في الوضوء (مع أول جزء يغسل من بدنه) مغروض لا مندوب كباطن فم وأنف، فلو اقترنت النية بمفروض من البدن كفي ولو من أسفل البدن ولو حالة استنجائه، لأن بدنه كعضو واحد فلا ترتيب فيه (فما غسله قبلها) أي النية (لا يصح فيجب إعادة غسله بعدها) أي النية

Artinya: “Adapun fardhu mandi yakni rukunnya, baik mandi wajib atau mandi sunnah, itu ada dua; (pertama) niat bersuci untuk shalat atau niat menghilangkan hadas besar) jika dalam lafal niat tidak menyebutkan untuk menghilangkan hadas besar tidak mengapa, tapi jika hanya meniatkan mandi saja tidak cukup. Atau cukup dengan niat mandi untuk shalat dan untuk menghilangkan janabah, sekalipun tidak menentukan sebab mandi.

Adapun tempat niat mandi di dalam hati, sebagaimana niat wudhu, bersamaan dengan basuhan pertama anggota badan yang wajib bukan yang sunnah seperti membasahi bagian dalam mulut dan hitung. Niat saat basuhan pertama pada badan itu sah sekalipun basuhan dimulai dari bawah sekalipun saat istinja’, karena badan itu satu kesatuan sehingga tidak perlu tertib. Adapun yang dibasuh sebelum niat maka tidak sah sehingga wajib mengulang mandinya setelah niat yang diucapkan.”

و(الثاني: التعميم) ظاهر بدنه بال (الأذن) من أنثى وذكر (وما يظهر حال التغوط من الدبر وطبقاته وما يظهر من فرج المرأة إذا جلست على قدميها) لقضاء حاجتها من بول وغائط (وباطن قلفة من لم يختن وما تحتها) من الأوساخ (فيجب أن يجري الماء بطبعه على كل ذلك) أي المذكور وذلك لحلول الحدث بماء البشرة) حتى الأظفار وما تحتها (والشعر) ظاهرا وباطنا (فيجب غسل كثيف الشعر) ولو لحية كثيفة حتى لو بقيت شعرة واحدة واحدة لم يصيبها الماء لم يصح غسله وإن طال (ويجب) غسل (ما يراه الناظر من) صماخكل البدن

Baca Juga:  Selain karena Hadas dan Najis, Bertaubat Juga Harus Bersuci

(Kedua; meratakan) air pada kulit permukaan badan hingga kuku-kuku dan apa yang ada di bawahnya, dan rambut baik yang tampak atau yang tidak, (Rambut tebal harus dicuci). Begitu juga jenggot tebal, bahkan jika ada satu rambut yang tersisa dan tidak terkena oleh air, maka tidak sah mandinya meskipun sudah lama. Wajib pula untuk membasuh bagian telinga yang terlihat baik laki-laki atau perempuan, serta lekukan tampak saat jongkok ketika buang hajat besar dan kecil. Juga membasuh bagian dalam ujung penis yang belum disunat dan kulit bagian bawahnya dari kotoran, wajib mengalirkan air ke semua bagian tersebut. Hal itu untuk menghilangkan kotoran dari seluruh badan.”

Berdasarkan penjelasan Imam An-Nawawi Al-Bantani di atas, maka setidaknya ada empat hal yang sering terlupakan ketika mandi wajib, yaitu;

Pertama, niat harus diucapkan dalam hati bersamaan dengan saat pertama kali mengguyurkan air ke badan. Adapun niat yang diucapkan dalam lisan, adalah untuk memantapkan sesuatu yang dii’tikadkan dalam hati.

Kedua, tidak cukup meniatkan mandi saja contohnya; nawaitul ghusla. Tapi harus disertai melafalkan niat yang menjelaskan bahwa mandi yang dilakukan adalah mandi wajib, contohnya; nawaitul ghusla fardhan lillahi ta’ala (aku mandi fardhu karena Allah ta’ala). Atau dengan lafal yang lebih sempurna, nawaitul ghusla liraf’il hadastil abkari lillahi ta’ala (aku niat mandi untuk menghilangkan hadas besar karena Allah ta’ala)

Ketiga, niat diucapkan saat basuhan pertama pada anggota badan. Jika baru ingat untuk niat setelah pembasuhan atau di tengah-tengah basuh maka tidak sah dan wajib mengulang basuhan sebelumnya.

Keempat, saat mengalirkan air ke seluruh tubuh pastikan lakukan-lekukan tubuh terkena air dengan sempurna. Sebab termasuk fardu mandi adalah air itu harus mengalir ke seluruh tubuh bahkan lekukan-lekukan kulit di bawah kuku, kulit kepala dan sesuatu yang nampak saat jongkok ketika buang air besar dan kecil yang biasanya sulit untuk dijangkau air dalam sekali basuh. Tempat-tempat tersebut harus terjangkau oleh air.

Baca Juga:  Fiqih Perempuan : Bolehkah Keramas dan Potong Kuku saat Haid/Menstruasi?

Demikian hal-hal kecil yang harus diperhatikan dan jangan sampai tertinggal dilakukan ketika mandi wajib. Wallahu’alam.

Rekomendasi

Fiqih Perempuan; Mengapa Perempuan sedang Haid Cenderung Lebih Sensi?

Sedang Haid, Apa Tetap DiAnjurkan Mandi Sunnah Idulfitri Sedang Haid, Apa Tetap DiAnjurkan Mandi Sunnah Idulfitri

Sedang Haid, Apa Tetap DiAnjurkan Mandi Sunnah Idulfitri

Haruskah Mencuci Pembalut Sekali Pakai Sebelum Dibuang? Haruskah Mencuci Pembalut Sekali Pakai Sebelum Dibuang?

Haruskah Mencuci Pembalut Sekali Pakai Sebelum Dibuang?

Pentingnya Belajar Fikih Perempuan Sedini Mungkin Pentingnya Belajar Fikih Perempuan Sedini Mungkin

Biografi Ning Amiroh Alauddin; Pendakwah Fikih Perempuan Melalui Media Sosial

Ditulis oleh

Santriwati Pondok Pesantren Putri Salafiyah, Bangil, Pasuruan.

Komentari

Komentari

Terbaru

Perempuan haid membaca tahlil Perempuan haid membaca tahlil

Hukum Perempuan Haid Membaca Tahlil

Kajian

Tiga Tokoh Islam Indonesia Mendapat Anugrah Gelar Pahlawan Nasional 2025 Tiga Tokoh Islam Indonesia Mendapat Anugrah Gelar Pahlawan Nasional 2025

Tiga Tokoh Islam Indonesia Mendapat Anugrah Gelar Pahlawan Nasional 2025

Berita

Perempuan, Pesantren, dan Keterlibatan di Dunia Politik; Ulasan Kisah Bu Min Perempuan, Pesantren, dan Keterlibatan di Dunia Politik; Ulasan Kisah Bu Min

Perempuan, Pesantren, dan Keterlibatan di Dunia Politik; Ulasan Kisah Bu Min

Khazanah

ratu safiatuddin pemimpin perempuan ratu safiatuddin pemimpin perempuan

Ratumas Sina, Pahlawan Perempuan dari Jambi

Khazanah

Hj. Maria Ulfa; Qari’ah Terbaik Indonesia yang Konsisten Syiar Tilawah Alquran Hingga Usia Senja Hj. Maria Ulfa; Qari’ah Terbaik Indonesia yang Konsisten Syiar Tilawah Alquran Hingga Usia Senja

Hj. Maria Ulfa; Qari’ah Terbaik Indonesia yang Konsisten Syiar Tilawah Alquran Hingga Usia Senja

Khazanah

kesehatan reproduksi remaja kesehatan reproduksi remaja

Parenting Islami : Empat Bentuk Psikologis yang Dibutuhkan Anak dalam Sorotan Islam

Keluarga

Faizah Ali Syibromalisi: Ulama Perempuan dalam Jajaran Majelis Ulama Indonesia Faizah Ali Syibromalisi: Ulama Perempuan dalam Jajaran Majelis Ulama Indonesia

Faizah Ali Syibromalisi: Ulama Perempuan dalam Jajaran Majelis Ulama Indonesia

Muslimah Talk

Membangun Generasi Tangguh: Prof. Maila Dinia Husni Rahiem Bicara tentang Resiliensi dan Growth Mindset Membangun Generasi Tangguh: Prof. Maila Dinia Husni Rahiem Bicara tentang Resiliensi dan Growth Mindset

Bicara Pola Pikir Berkembang Bersama Prof. Maila Dinia Husni Rahiem

Muslimah Talk

Trending

Kata Nabi Tentang Seseorang yang Senang Membully Temannya

Kajian

ratu bilqis ratu bilqis

Meneladani Kisah Ratu Bilqis Sebagai Sosok Perempuan Pemberani

Muslimah Talk

Peran Perempuan di Balik Sumpah Pemuda sampai Lahirnya Kongres Perempuan

Kajian

Cerita Seru Serba-Serbi Mondok: Selamat Hari Santri!!!

Diari

ratu safiatuddin pemimpin perempuan ratu safiatuddin pemimpin perempuan

Ratumas Sina, Pahlawan Perempuan dari Jambi

Khazanah

Perempuan haid membaca tahlil Perempuan haid membaca tahlil

Hukum Perempuan Haid Membaca Tahlil

Kajian

kesehatan reproduksi remaja kesehatan reproduksi remaja

Parenting Islami : Empat Bentuk Psikologis yang Dibutuhkan Anak dalam Sorotan Islam

Keluarga

Suami Istri Bercerai Anak Suami Istri Bercerai Anak

Suami Istri Bercerai, Anak Harus Memilih Siapa?

Keluarga

Connect