Ikuti Kami

Keluarga

Tips Mengajarkan Toleransi dan Keberagaman pada Anak

Doa Nabi Ibrahim Keturunannya
Source: gettyimages.com

BincangMuslimah.Com – Sudah sejak di bangku sekolah dasar, kita dikenalkan jika Indonesia merupakan negara kepulauan. Tidak main-main, ada 17 ribu lebih pulau yang berada di Indonesia.

Terdiri dari belasan ribu pulau membuat Indonesia kaya akan kearifan lokal dan budaya. Setiap daerah memiliki ragam bangsa, sudu, adat budaya, istiadat, agama serta paham yang dianut sejak dahulu kala.

Walau berbeda, Indonesia tetap berdiri kokoh karena adanya ideologi yang kuat dan menjadi landasan berdirinya tanah air. Selain itu, masyarakat kita terus memegang sebuah semboyan yang tidak pernah usang.

Bhinneka Tunggal Ika, walau pun berbeda-beda tetapi tetap satu. Karenanya, walaupun ada berbagai macam agama di Indonesia, begitu pun dengan suku, ras, adat dan budaya, tanah air tidak akan terpecah belah.

Oleh karenanya perlu memberikan pemahaman jika Indonesia beragam sedari dini pada anak-anak. Sehingga diharapkan muncul sifat toleransi pada setiap orang ketika bertemu dengan perbedaan.

Toleransi sendiri menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki suatu arti suatu sikap yang saling menghargai, menghormati pendapat, pandangan kepercayaan, kebiasaan serta perilaku yang berbeda.

Sehingga ketika seorang anak mengenal keberagaman yang ada di sekitarnya, diharapkan tidak terjadi gesekan atau konflik dalam bermasyarakat. Tidak ada saling membenci satu sama lain. Dan masing-masing dapat hidup dengan tenang sesuai dengan kepercayaan, budaya, adat dan istiadat yang dianut.

Mencegah terjadinya konflik menjaga tanah air dan negara dari perpecahan. Bahkan hal paling buruk yaitu peperangan yang kerap menimbulkan banyak korban. Ada beberapa langkah dan tips sederhana yang mungkin bisa diterapkan pada orang tua untuk mengajarkan toleransi dan keberagaman pada anak.

Pertama, anak kerap mencontoh perilaku orang dewasa, khususnya orang tua mereka. Anak selalu mengamati setiap bentuk interaksi yang dilakukan oleh orang tua. Termasuk dengan pemahaman, ideologi dan pemikiran yang terimplementasi dalam bentuk perkataan dan perbuatan.

Baca Juga:  10 Metode Parenting Ala Rasulullah

Maka, selain mengajarkan anak soal keberagaman, orang tua perlu mengenal keberagamaan Indonesia. Serta menumbuhkan perilaku toleransi yang nantinya akan dicontoh oleh sang buah hati.

Kedua, meluruskan lelucon yang mengarah pada ras, etnis, suku, bangsa dan kepercayaan. Sampai saat ini, masih banyak ditemukan lelucon yang mengaitkan dengan kulit, bentuk tubuh, agama, budaya dan sebagainya.

Orang tua bisa memberikan pemahaman kepada anak jika menjadikan beberapa hal di atas sebagai bahan canda merupakan sesuatu yang tidak baik. Di sisi lain ayah atau ibu bisa juga memberikan komentar ketika teman mengobrol atau orang di sekitar mengeluarkan lelucon soal etnis atau kepercayaan.

Bisa dengan meminta agar orang tersebut berhenti, dan mengungkapkan rasa tidak nyaman terhadap candaan seperti itu. Sehingga anak memahami sejak dini jika yang dilakukan bukan perilaku baik.

Ketiga, ceritakan pada anak jika kita hidup dengan berbagai jenis etnis, budaya serta kepercayaan. Mungkin bisa diawali dengan menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti. Menjelaskan jika Indonesia terdiri dari belasan ribu pulau dan memiliki ragam budaya, bahasa dan kepercayaan.

Bisa pula memberikan beberapa bacaan yang menunjukkan tentang dunia luar. Sehingga anak tahu jika di Indonesia bahkan di luar negeri, banyak keberagaman yang perlu dihargai, bukan dibenci.

Di dalam Islam sendiri, telah ditunjukkan adanya keberagaman. Namun keberagaman dimunculkan untuk saling membenci. Namun saling mengenal satu sama lain dan saling membantu dalam kebaikan.

Tercantum di dalam Al-Quran Surat Al-Hujurat Ayat 13

 يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَٰكُم مِّن ذَكَرٍ وَأُنثَىٰ وَجَعَلْنَٰكُمْ شُعُوبًا وَقَبَآئِلَ لِتَعَارَفُوٓا۟ ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ ٱللَّهِ أَتْقَىٰكُمْ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ

Artinya: Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.

Menurut tafsir as-Sa’di Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa’di, pakar tafsir abad 14 H, Allah menciptakan nabi Adam a.s dan Hawa yang kemudian berkembang melahirkan manusia yang menjadi berbagai bangsa dan suku.

Baca Juga:  Siapakah Wali dari Anak di Luar Nikah? 

Tujuan penciptaan dari manusia yang berbangsa-bangsa dan bersuku-suku adalah untuk saling mengenal satu sama lain. Selain itu bukan untuk saling bertikai, perbedaan suku dan bangsa mengajak manusia untuk, saling bahu membahu dan saling bantu. Tentunya dalam nilai-nilai kebenaran dan kebaikan.

Di sisi lain dalam tafsir ini dijelaskan jika ingin memunculkan berbagai nilai positif lalu mewujudkannya, tergantung pada bagaimana proses saling mengenal satu sama lain.

Dari tulisan ini maka dapat disimpulkan jika penting untuk mengerti tips dan langkah dalam mengajarkan anak untuk memahami toleransi keberagaman yang ada di sekitarnya. Dengan saling mengenal, maka anak-anak akan timbul toleransi. Diharapkan setelahnya tidak ada kebencian yang tertanam dan selalu menjaga perdamaian. Demi keutuhan berbangsa dan bernegara. Serta kehidupan yang lebih aman, nyaman dan sejahtera.

 

Rekomendasi

Toleransi Tidak Terbatas untuk Non-Muslim Toleransi Tidak Terbatas untuk Non-Muslim

Toleransi Tidak Terbatas untuk Non-Muslim

Toleransi Tidak Terbatas untuk Non-Muslim Toleransi Tidak Terbatas untuk Non-Muslim

Berbuat Baik terhadap Non-Muslim dalam Prinsip al-Quran

Toleransi Tidak Terbatas untuk Non-Muslim Toleransi Tidak Terbatas untuk Non-Muslim

Pentingnya Sikap Toleransi dalam Kajian Hadis Nabi

Toleransi Tidak Terbatas untuk Non-Muslim Toleransi Tidak Terbatas untuk Non-Muslim

Tafsir Surah al-Mumtahanah Ayat 8: Menghormati Pemeluk Agama Lain

Ditulis oleh

Melayu udik yang berniat jadi abadi. Pernah berkuliah di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, jurusan Jurnalistik (2014), aktif di LPM Institut (2017), dan Reporter Watchdoc (2019). Baca juga karya Aisyah lainnya di Wattpad @Desstre dan Blog pribadi https://tulisanaisyahnursyamsi.blogspot.com

Komentari

Komentari

Terbaru

Anak Meninggal Sebelum Hari Ketujuh, Masihkah Diakikahi?

Ibadah

Surah ar-Ra’du Ayat 28: Menjaga kesehatan Mental dengan Berzikir Surah ar-Ra’du Ayat 28: Menjaga kesehatan Mental dengan Berzikir

Surah al-Ra’du Ayat 28: Menjaga kesehatan Mental dengan Berzikir

Muslimah Daily

Dua Pendapat Imam As-Syafi’i Mengenai Air Musta’mal Dua Pendapat Imam As-Syafi’i Mengenai Air Musta’mal

Dua Pendapat Imam As-Syafi’i Mengenai Air Musta’mal

Ibadah

Sekjen IIFA: Syariat Islam Terbentuk Dari Fondasi Kemaslahatan Sekjen IIFA: Syariat Islam Terbentuk Dari Fondasi Kemaslahatan

Sekjen IIFA: Syariat Islam Terbentuk Dari Fondasi Kemaslahatan

Berita

Prof. Dr. Nasaruddin Umar: Syariah Bukan fenomena Agama Tetapi Fenomena Ekonomi Juga Prof. Dr. Nasaruddin Umar: Syariah Bukan fenomena Agama Tetapi Fenomena Ekonomi Juga

Prof. Dr. Nasaruddin Umar: Syariah Bukan fenomena Agama Tetapi Fenomena Ekonomi Juga

Berita

Prof. Dr. Phil. Kamaruddin Amin, M.A. : SHARIF 2024 Membahas Prinsip Syariah yang inklusif Prof. Dr. Phil. Kamaruddin Amin, M.A. : SHARIF 2024 Membahas Prinsip Syariah yang inklusif

Prof. Dr. Phil. Kamaruddin Amin, M.A. : SHARIF 2024 Membahas Prinsip Syariah yang inklusif

Berita

Apakah Komentar Seksis Termasuk Pelecehan Seksual?

Diari

Jangan Insecure, Mari Bersyukur

Muslimah Daily

Trending

Jangan Insecure, Mari Bersyukur

Muslimah Daily

anjuran menghadapi istri haid anjuran menghadapi istri haid

Haid Tidak Stabil, Bagaimana Cara Menghitung Masa Suci dan Masa Haid?

Ibadah

Siapa yang Paling Berhak Memasukkan Jenazah Perempuan Ke Kuburnya?

Ibadah

keadaan dibolehkan memandang perempuan keadaan dibolehkan memandang perempuan

Adab Perempuan Ketika Berbicara dengan Laki-Laki

Kajian

Pentingnya Self Love Bagi Perempuan Muslim

Diari

Sya’wanah al-Ubullah: Perempuan yang Gemar Menangis Karena Allah

Muslimah Talk

anak yatim ayah tiri luqman hakim mengasuh dan mendidik anak anak yatim ayah tiri luqman hakim mengasuh dan mendidik anak

Hukum Orangtua Menyakiti Hati Anak

Keluarga

ayat landasan mendiskriminasi perempuan ayat landasan mendiskriminasi perempuan

Manfaat Membaca Surat Al-Waqiah Setiap Hari

Ibadah

Connect