Bincangmuslimah – Dalam parenting Islami, mengajarkan bagaimana mendidik anak di tengah kesibukan pekerjaan, karena hal tersebut tentu bukanlah suatu yang mudah. Seorang perempuan karir yang sekaligus berperan sebagai ibu harus mempunyai cara yang tepat untuk mendidik sang anak, agar tumbuh kembang anak bisa terpenuhi dan karir pun bisa berjalan baik.
Memprioritaskan diri menjadi perempuan karir atau fokus merawat anak bukanlah pilihan mudah, saat berada dalam dunia karir, seorang perempuan bisa memegang peran penting lagi bermanfaat bagi orang lain. Namun di sisi lain, dia juga harus mampu memenuhi tanggung jawab besarnya sebagai ibu.
Para perempuan karir ataupun orangtua karir yang memiliki keterbatasan waktu dengan anak-anak bisa memanfaatkan waktu longgarnya untuk berkomunikasi dengan anak-anaknya. Yakni dengan menggunakan metode keteladanan (Uswah Hasanah). Maksudnya adalah mendidik anak dengan cara memberi teladan yang baik.
Misalnya, ketika kamu pulang kerja sore hari dan melihat rumah berantakan karena perbuatan anakmu, maka janganlah langsung marah. Memang, setelah bekerja tubuh tentu lelah dan ingin segera beristirahat, tetapi janganlah terbawa emosi. Coba tenangkan pikiran, ajak anak berkomunikasi dengan baik, buat anak bercerita dengan nyaman. Karena jika tidak seperti itu, anak justru akan tertutup dan merasa takut.
Penerapan Metode Keteladanan
Bila kita kembali kepada sejarah, ternyata metode keteladanan dalam parenting islami ini bukanlah suatu hal baru. Bahwa cikal bakal keteladanan sudah ada pada masa Rasulullah SAW. dalam hidupnya, Rasulullah SAW selalu memberikan contoh yang baik kepada para sahabatnya, istrinya, anaknya, maupun cucunya, baik melalui ucapan maupun perbuatan beliau.
Jadi ketika waktu mendidik anak terbatas, janganlah terlalu banyak memberikan teori, cukup contohkan suri tauladan yang baik. Dengan demikian, anak akan menjadikan orangtuanya sebagai panutan.
Mendidik bukanlah pekerjaan mudah. Namun, kenyataannya setiap orang mendapat tuntutan untuk menjadi pendidik. Zakiah Daradjat dalam Pendidikan Islam dalam Keluarga dan Sekolah menuliskan, kasih sayang adalah kebutuhan jiwa yang paling pokok dalam kehidupan manusia, anak kecil yang merasa kurang mendapat kasi sayang orangtuanya akan menderita hatinya, dan kecerdasan anak mungkin akan sedikit berkurang.
Metode keteladanan ini bisa menjadi cara yang efektif dan efesien dalam membentuk kepribadian anak. Posisi pendidik sebagai teladan yang baik akan ditiru oleh sang anak. Keteladananlah menjadi faktor penentu baik buruknya sifat anak. Apalagi jika mencontohkan teladan yang sesuai dengan ajaran Islam, maka anak akan tumbuh menjadi pribadi yang jujur dan berakhlak Qur’ani.
Keterbatasan waktu karena pekerjaan tidak akan menjadi kendala jika orangtua bisa mencontohkan teladan yang baik. Mengutip perkataan Ali Qaimi, penulis buku Anak Bermasalah, bahwa setiap pendidik diharapkan mampu menjadi teladan, hendaklah memelihara tingkah lakunya, disertai dengan kesadaran bahwa ia bertanggungjawab di hadapan Allah dalam segala hal yang diikuti oleh orang lain.
Dalam parenting Islami, seorang pendidik atau orangtua yang mencontohkan teladan yang baik, secara tidak langsung juga mendidik dirinya untuk senantiasa bertanggungjawab. Karena sikap dan ucapannya akan ditiru oleh anaknya, hingga kemudian menentukan sifat anaknya. Wallahu ‘alam