Ikuti Kami

Muslimah Talk

Lima Teladan yang Dapat Kita Pelajari dari Sayyidah Khadijah Istri Rasul

BincangMuslimah.Com – Sayyidah Khadijah, seorang perempuan yang memiliki akhlak terpuji, wajah rupawan, dan harta yang bergelimang. Tiga hal tersebut membuat Khadijah begitu terhormat, terpandang, dan terkenal di kalangan masyarakat Arab pada masanya. Beliau pernah menikah dua kali. Suami pertama bernama Abu Halah at-Tamimi dan suami kedua bernama Atiq bin Aidz bin Makhzum. Keduanya wafat, tapi justru semakin banyak pria yang ingin mempersuntingnya.

Nabi Muhammad Saw adalah mitra kerja Khadijah. Tugas beliau adalah menjajakan barang dagangan milik Khadijah ke beberapa negeri di luar Makkah dengan pembagian keuntungan dibagi dua. Muhammad adalah seorang pemuda dengan reputasi yang baik. Beliau dihormati orang lantaran kejujurannya sehingga mendapatkan gelar al-Amin (terpercaya). Selain itu, Muhammad muda juga mempunyai wajah yang tampan sehingga banyak perempuan kepincut dengannya.

Alkisah, setelah menjalin hubungan kerja dengan Muhammad beberapa saat, Khadijah menjadi tertarik dengan mitra kerjanya tersebut. Lalu, ia meminta salah satu sahabatnya Nafisah binti Munyah agar meminang Muhammad untuk dirinya. Nafisah lantas menemui Muhammad. Ia menceritakan semuanya tentang perasaan Khadijah. “Muhammad, aku Nafisah binti Munyah. Aku datang membawa berita tentang seorang perempuan agung, suci, dan mulia. Ia sempurna, sangat cocok denganmu. Kalau kau mau, aku bisa menyebut namamu di sisinya,” kata Nafisah kepada Muhammad (Bilik-bilik Cinta Muhammad, Nizar Abazhah, 2018).

Khadijah dan Muhammad pun menikah. Khadijah berusia 40 tahun dan Muhammad 25 tahun. Khadijah adalah istri pertama yang dinikahi Muhammad. Mereka berdua mengarungi biduk rumah tangga sekitar 25 tahun dan dipisahkan maut kantaran Sayyidah Khadijah meninggal dunia. Selama berumah tangga dengan Khadijah, Muhammad tidak pernah menikah dengan perempuan lainnya.

Dalam buku Membaca Sirah Nabi Muhammad dalam Sorotan Al-Qur’an dan Hadis-hadis Shahih (2018) karya Quraish Shihab, Khadijah memilih Muhammad menjadi suaminya lantaran beliau menilai bahwa Muhammad merupakan sosok manusia yang sempurna kepribadiannya, baik sifat lahir maupun sifat batinnya. Ia tidak memilih karena penampilan Muhammad semata.

Baca Juga:  Beauty Standar dan Hakikat Cantik Menurut Islam

Khadijah memiliki banyak pengalaman dalam mengarungi biduk rumah tangga. Hal itulah yang membuat Khadijah meyakini bahwa kebahagiaan rumah tangga tidak ditentukan oleh banyak atau sedikitnya materi seseorang, namun ditentukan oleh kepribadian yang luhur, asal usul yang bersih, serta kematangan dalam perpikir dan bertindak. Dan sosok itu ada pada Muhammad.

Bukan hal yang mudah menjadi pasangan seorang rasul Allah. Maka, kehadiran Khadijah di tengah perjuangan Muhammad tentu sangat istimewa. Dibandingkan dengan istrinya yang lain, rasa cinta Muhammad terhadap Khadijah sangatlah besar. Selama pernikahan dengan Khadijah, Muhammad tidak melakukan poligami. Bahkan, setelah Khadijah meninggal, Muhammad masih sering membicarakan mendiang istrinya tersebut. Ini adalah bukti tentang rasa cinta yang teramat besar.

Lantas, apa yang mesti kita pelajari dari Sayyidah Khadijah? Mengingat begitu banyak hal baik yang bisa kita ambil dari kisah beliau, berikut adalah lima hal yang patut diteladani dari Sayyidah Khadijah:

Pertama, menjadi janda yang terhormat.

Pada zaman saat Khadijah hidup, perempuan adalah kaum yang dikucilkan dan tidak ada harganya, apalagi seorang janda. Khadijah pernah diceraikan suaminya, tapi beliau justru memiliki takdir sebagai pendamping seorang Rasulullah. Ini adalah bukti bahwa tidak selamanya seorang janda itu hina dan boleh dipandang sebelah mata (seperti cap yang diberikan masyarakat hingga saat ini). Jika perempuan bisa menghormati diri dan perilakunya, maka status apa pun yang disandang, dia pantas menjadi perempuan mulia yang suatu saat akan memuliakan seorang pria dan keluarganya.

Kedua, perempuan yang mandiri sebagai saudagar.

Khadijah adalah seorang perempuan yang berprofesi sebagai wirausaha atau saudagar sukses dan kaya raya. Tidak banyak perempuan yang mandiri di masa itu, apalagi menjadi seorang saudagar sukses. Khadijah telah membuktikan bahwa perempuan bukan makhluk yang lemah atau bodoh. Perempuan bisa menghargai diri sendiri dengan menjadi perempuan mandiri, berdikari. Memilih profesi sebagai saudagar atau wirausaha, membuat kesempatan dan rezeki yang lebih besar untuk orang lain menjadi terbuka.

Baca Juga:  Tujuh Keistimewaan Sayyidah Khadijah yang Tak Banyak Orang Tahu

Ketiga, tidak menilai pria dari kekayaannya.

Sebagai perempuan yang cantik dan kaya, banyak pria kaya ingin melamar Khadijah. Beberapa pelamar itu adalah orang-orang yang berasal dari keluarga kaya dan bersedia membayar berapa pun mas kawin yang diinginkan Khadijah. Tetapi, perempuan berhati mulia bernama Khadijah menolak lamaran yang datang secara halus. Bagi Khadijah, harta bukan satu-satunya penilaian dalam memilih pasangan hidup.

Keempat, melamar terlebih dahulu.

Khadijah adalah seorang perempuan yang terlebih dahulu menyatakan keinginannya untuk menikah dengan Rasulullah. Hal ini adalah contoh sempurna bagi perempuan untuk tidak malu atau takut mengutarakan keinginan hatinya menikah dengan seorang pria baik, soleh dan berakhlak mulia. Menikah adalah tujuan yang mulia, jadi tidak perlu malu untuk sebuah tujuan mulia yang suci. Jika lamaran tidak diterima, jangan malu, sebab Allah Swt pasti punya jawaban terbaik untuk menjawab jodoh seorang perempuan.

Kelima, seorang istri yang taat pada suami.

Ketimbang pria kaya raya yang datang melamar Khadijah, kekayaan Rasulullah saat menikahinya tidaklah besar. Tapi, Khadijah lebih memilih pria dengan akhlak mulia. Khadijah tahu bahwa tugas seorang istri adalah mendampingi suami, taat dan tidak membawa nama besar keluarganya atau kekayaan yang dimiliki untuk mengurangi rasa hormatnya pada Rasulullah. Ia memilih lelaki yang taat dan memiliki akhlak mulia, rajin dan pantang menyerah menjemput rezeki halal.

Itu adalah lima hal yang bisa dipelajari dari Sayyidah Khadijah dan menjadi inspirasi bagi perempuan modern. Khadijah telah mencontohkan. Kini, giliran kita yang meneladani beliau.

Rekomendasi

Teungku Fakinah Teungku Fakinah

Zainab binti Jahsy, Istri Rasulullah yang Paling Gemar Bersedekah

yukabid perempuan nabi musa yukabid perempuan nabi musa

Peran Perempuan dalam Peristiwa Turunnya Alquran

tantangan menjalani i'tikaf ramadhan tantangan menjalani i'tikaf ramadhan

Kisah Wafatnya Siti Khadijah dan Permohonan Terakhirnya

sayyidah khadijah perempuan bekerja sayyidah khadijah perempuan bekerja

Kisah Sayyidah Khadijah: Perempuan dan Hak Bekerja

Ditulis oleh

Tim Redaksi Bincang Muslimah

Komentari

Komentari

Terbaru

Islam kebebasan syeikh mutawalli Islam kebebasan syeikh mutawalli

Antara Islam dan Kebebasan Menurut Syeikh Mutawalli al-Sya’rawi

Kajian

korban kdrt dapat perlindungan korban kdrt dapat perlindungan

Di Zaman Rasulullah, Korban KDRT yang Melapor Langsung Dapat Perlindungan

Kajian

tetangga beda agama meninggal tetangga beda agama meninggal

Bagaimana Sikap Seorang Muslim Jika Ada Tetangga Beda Agama yang Meninggal?

Kajian

Muslimah Shalat Tanpa Mukena, Sah atau Tidak? Muslimah Shalat Tanpa Mukena, Sah atau Tidak?

Sahkah Muslimah Shalat Tanpa Mukena? Simak Penjelasan Videonya!

Video

doa tak kunjung dikabulkan doa tak kunjung dikabulkan

Ngaji al-Hikam: Jika Doa Tak Kunjung Dikabulkan

Kajian

rasulullah melarang ali poligami rasulullah melarang ali poligami

Kala Rasulullah Melarang Ali bin Abi Thalib untuk Poligami

Khazanah

puasa syawal kurang enam puasa syawal kurang enam

Puasa Syawal Tapi Kurang dari Enam Hari, Bagaimana Hukumnya?

Kajian

orang tua beda agama orang tua beda agama

Bagaimana Sikap Kita Jika Orang Tua Beda Agama?

Khazanah

Trending

perempuan titik nol arab perempuan titik nol arab

Resensi Novel Perempuan di Titik Nol Karya Nawal el-Saadawi

Diari

Fatimah az zahra rasulullah Fatimah az zahra rasulullah

Sayyidah Sukainah binti Al-Husain: Cicit Rasulullah, Sang Kritikus Sastra

Kajian

Laksminingrat tokoh emansipasi indonesia Laksminingrat tokoh emansipasi indonesia

R.A. Lasminingrat: Penggagas Sekolah Rakyat dan Tokoh Emansipasi Pertama di Indonesia

Muslimah Talk

Nyai Khoiriyah Hasyim mekkah Nyai Khoiriyah Hasyim mekkah

Nyai Khoiriyah Hasyim dan Jejak Perjuangan Emansipasi Perempuan di Mekkah

Kajian

Teungku Fakinah Teungku Fakinah

Zainab binti Jahsy, Istri Rasulullah yang Paling Gemar Bersedekah

Kajian

Definisi anak menurut hukum Definisi anak menurut hukum

Definisi Anak Menurut Hukum, Umur Berapa Seorang Anak Dianggap Dewasa?

Kajian

nama bayi sebelum syukuran nama bayi sebelum syukuran

Hukum Memberi Nama Bayi Sebelum Acara Syukuran

Ibadah

Muslimah Shalat Tanpa Mukena, Sah atau Tidak? Muslimah Shalat Tanpa Mukena, Sah atau Tidak?

Sahkah Muslimah Shalat Tanpa Mukena? Simak Penjelasan Videonya!

Video

Connect