Ikuti Kami

Tak Berkategori

Ketika Berbuka, Baca Doa Dulu atau Batalkan Puasa Dulu?

Ketika Berbuka, Baca Doa Dulu atau Batalkan Puasa Dulu?
www.freepik.com

BincangMuslimah.Com-  Puasa merupakan ibadah sebagai bentuk menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa. Puasa dimulai sejak terbit fajar hingga terbenam matahari atau ketika masuk waktu Maghrib. Ketika masuk waktu Maghrib inilah, memperbolehkan seseorang yang berpuasa berbuka dengan mengkonsumsi makanan ataupun minuman.

Pada umumnya, sunnah bagi seseorang saat makan untuk mengucapkan basmalah dan doa makan. Akan tetapi saat berbuka, terdapat doa lain yang khusus Rasulullah ajarkan untuk dibaca ketika berbuka. Namun, kapankah waktu membaca doa berbuka ini? Apakah doa ini merupakan doa pengganti dari doa makan saat buka sehingga membenci doa ini terlebih dahulu sebelum berbuka? Atau doa ini adalah doa tambahan setelah seseorang membatalkan puasanya?

 

Doa Berbuka Puasa

Setidaknya terdapat 2 riwayat yang populer tentang doa berbuka puasa. Pertama, hadis riwayat Mu’az bin Zuhrah yang dalam Sunan Abi Dawud juz 2 halaman 306 No. 2358:

عَنْ مُعَاذِ بْنِ زُهْرَةَ، أَنَّهُ بَلَغَهُ ” أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا أَفْطَرَ قَالَ: «‌اللَّهُمَّ ‌لَكَ ‌صُمْتُ، وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ

“Dari Mu’az bin Zuhroh sungguh telah sampai kepadanya bahwa Nabi saw ketika berbuka senantiasa membaca Allahumma laka shumtu wa ‘ala rizqika afthartu (ya Allah untuk-Mu aku berpuasa dan berkat rezeki yang Engkau berikan aku berbuka).”

Kedua, hadis riwayat Abdullah bin Umar yang dikutip oleh Imam an-Nasa’I di dalam al-Sunan al-Kubro juz 3 halaman 374:

كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا أَفْطَرَ قَالَ: «‌ذَهَبَ ‌الظَّمَأُ، وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللهُ

“Rasulullah saw ketika berbuka beliau senantiasa membaca dzahaba al-zham’a. Wabtalatil ‘uruq, wa tsabatal ajru insya allah (Telah hilang rasa haus, telah basah urat-urat dan telah tetap pahala, insya allah).”

 

Baca Juga:  Hukum Transfusi Darah saat Puasa

Waktu Membaca Doa Berbuka Puasa

Untuk menjawab pertanyaan tentang kapan waktu untuk membaca doa berbuka puasa, kitab isa merujuk kepada pendapat Syekh Zainuddin al-Malibary di dalam kitab Fath al-Mu’in bi Syarh Qurrah al-‘Ain bi Muhimmat al-Din halaman 274:

ويسن أن يقول عقب الفطر: ‌اللهم ‌لك ‌صمت وعلى رزقك أفطرت ويزيد من أفطر بالماء: ذهب الظمأ وابتلت العروق وثبت الأجر إن شاء الله تعالى

“Disunnahkan setelah berbuka untuk membaca Allahumma laka shumtu wa ‘ala rizqika afthartu (ya Allah untuk-Mu aku berpuasa dan berkat rezeki yang Engkau berikan aku berbuka). Dan bagi orang yang berbuka menggunakan air, hendaklah ia menambah bacaan dzahabal zham’a wabtalatil ‘uruq, wa tsabatal ajru insya allah (Telah hilang rasa haus, telah basah urat-urat dan telah tetap pahala, insya allah).”

Syekh Abu Bakar Syatho al-Dimyati menjelaskan bahwa waktu membaca doa ini ialah setelah berbuka. Yakni ketika seseorang sudah membatalkan puasanya. Bukan dibaca sebelum berbuka ataupun ketika berbuka.

Berdasarkan penjelasan ini, dapat kita pahami bahwa waktu membaca doa berbuka puasa ini yakni setelah berbuka puasa. Sedangkan ketika hendak membatalkan puasa, seseorang tersebut cukup membaca basmalah atau doa makan saja. Hal ini juga selaras dengan makna dari doa berbuka yakni sebagai bentuk rasa syukur karena sudah mendapat nikmat untuk berbuka puasa.

Dengan demikian, saat sudah masuk waktu berbuka, hendaklah seseorang untuk membaca basmalah atau doa makan. Selanjutnya membatalkan puasa dengan minum atau menyantap makanan yang manis dengan membaca doa berbuka sebagaimana Rasulullah saw telah mengajarkan.

Rekomendasi

Hukum Melakukan Puasa Wishal Hukum Melakukan Puasa Wishal

Hukum Melakukan Puasa Wishal

hukum transfusi darah puasa hukum transfusi darah puasa

Hukum Transfusi Darah saat Puasa

kisah menjelang berbuka puasa kisah menjelang berbuka puasa

Kisah Menjelang Berbuka Puasa dari Sayyidah Aisyah

puasa syawal senilai setahun Niat Puasa Dzulhijjah puasa syawal senilai setahun Niat Puasa Dzulhijjah

Cara Mengqadha Puasa Orang yang Sudah Meninggal

Ditulis oleh

Alumnus Ponpes As'ad Jambi dan Mahad Ali Situbondo. Tertarik pada kajian perempuan dan keislaman.

1 Komentar

1 Comment

Komentari

Terbaru

Kisah Hakim Perempuan yang Menangani Kasus Poligami di Malaysia Kisah Hakim Perempuan yang Menangani Kasus Poligami di Malaysia

Kisah Hakim Perempuan yang Menangani Kasus Poligami di Malaysia

Muslimah Talk

Baim-Paula: Yuk Kenali Istilah Nafkah Mut'ah, Nafkah Iddah, dan Nafkah Madhiyah! Baim-Paula: Yuk Kenali Istilah Nafkah Mut'ah, Nafkah Iddah, dan Nafkah Madhiyah!

Baim-Paula: Yuk Kenali Istilah Nafkah Mut’ah, Nafkah Iddah, dan Nafkah Madhiyah!

Kajian

Cara Membentuk Barisan Shalat Jama’ah Bagi Perempuan

Ibadah

The Queen’s Gambit: Representasi Diskriminasi pada Perempuan

Muslimah Daily

Hukum Mahar Menggunakan Emas Digital

Kajian

Tren Jual Beli Emas Digital, Bagaimana Hukumnya? Tren Jual Beli Emas Digital, Bagaimana Hukumnya?

Tren Jual Beli Emas Digital, Bagaimana Hukumnya?

Kajian

Hua Mulan: Mendobrak Stigma yang Mengungkung Perempuan

Diari

Beberapa Kesunahan 10 Muharram Beberapa Kesunahan 10 Muharram

Berserah Diri Kepada Allah Setelah Mengambil Keputusan Penting

Ibadah

Trending

Ini Tata Cara I’tikaf bagi Perempuan Istihadhah

Video

kedudukan perempuan kedudukan perempuan

Kajian Rumahan; Lima Pilar Rumah Tangga yang Harus Dijaga agar Pernikahan Selalu Harmonis

Keluarga

Fiqih Perempuan; Mengapa Perempuan sedang Haid Cenderung Lebih Sensi?

Video

Cara Membentuk Barisan Shalat Jama’ah Bagi Perempuan

Ibadah

Kisah Hakim Perempuan yang Menangani Kasus Poligami di Malaysia Kisah Hakim Perempuan yang Menangani Kasus Poligami di Malaysia

Kisah Hakim Perempuan yang Menangani Kasus Poligami di Malaysia

Muslimah Talk

Tuan Guru KH Zainuddin Abdul Madjid Tuan Guru KH Zainuddin Abdul Madjid

Tuan Guru KH Zainuddin Abdul Madjid: Pelopor Pendidikan Perempuan dari NTB

Kajian

tips menghindari overthingking tips menghindari overthingking

Problematika Perempuan Saat Puasa Ramadhan (Bagian 3)

Ibadah

Anjuran Saling Mendoakan dengan Doa Ini di Hari Raya Idul Fitri

Ibadah

Connect