Ikuti Kami

Khazanah

Kisah Menjelang Berbuka Puasa dari Sayyidah Aisyah

kisah menjelang berbuka puasa
Source: Gettyimages.com

BincangMuslimah.Com – Siti Aisyah merupakan perempuan yang luar biasa, ia melampaui semua perempuan pada masa itu dalam pengetahuan dan kebijaksanaan. Tidak hanya itu, Sayyidah Aisyah juga dikenal ringan hati dalam berbagi, ada kisah penuh hikmah darinya saat menjelang berbuka puasa. Ia menjadi teladan bagi muslimah sebab sifat sederhana dan kedermawanannya.

Dirawikan oleh Hisyam bin ‘Urwah, suatu hari putri Abu bakar itu menerima hadiah dua karung penuh yang berisi lebih dari 100 ribu dirham dari Mu’awiyah. Kemudian Siti Aisyah meminta beberapa nampan kepada pelayan dan mengisinya dengan dirham tersebut. 

Dia membagi-bagikan lebih dari 100 ribu dirham sampai sore hari menjelang berbuka puasa dan tidak terpikirkan olehnya menyisakan sedikitpun uang untuk dirinya sendiri. Pada hari itu, Sayyidah Aisyah yang sedang berpuasa, saat menjelang maghrib, ia berkata kepada pembantunya, “Hidangkanlah makanan untuk berbuka.” 

Sembari menghidangkan sekerat roti dan minyak zaitun, karena hanya makanan itu yang tersisa di dapur. Pelayannya menyarankan kepada Siti Aisyah, “Alangkah baik, seandainya kita menyisakan satu dirham untuk membeli daging, sehingga hari ini kita berbuka puasa dengan daging.” 

Mengapa baru kamu katakan sekarang? Jika waktu itu kamu mengingatkanku, tentu aku dapat memberimu.” Jawabnya.

Begitulah Sayyidah Aisyah binti Abu Bakar, ia merawisi kemuliaan dari ayahnya dalam hal kedermawanan. Ia juga meneladani suaminya, Rasulullah saw. Meskipun mudah saja bagi keduanya untuk hidup dengan harta berlimpah, mereka lebih memilih hidup sederhana dan menafkahkan hartanya untuk umat. 

Ada kisah lain yang diriwayatkan dari Imam Malik dan al-Baihaqi. Hari itu Siti Aisyah juga sedang berpuasa dan di rumahnya hanya ada sepotong roti. Tiba-tiba datanglah seorang fakir untuk meminta-minta. Aisyah berkata kepada pembantunya, “Berikanlah roti itu.” 

Baca Juga:  Benarkah Berenang Membatalkan Puasa?

Tidak ada sedikitpun makanan di rumah ini untuk berbuka nanti.” Jawab pelayan perempuan tersebut.

Sayyidah Aisyah dengan sifat kelembutannya berkata, “Tidak mengapa, berikanlah roti itu.

Roti itu pun diberikan kepada si fakir tersebut. Kemudian pada sore harinya salah satu keluarga menghadiahkan kepada ummul mukminin tersebut sebagaimana biasanya daging kambing beserta pahanya, lalu Siti Aisyah memanggi pelayannya dan berkata, “Makanlah daging ini, ini lebih baik dibandingkan roti keringmu.

Guru perempuan bagi para sahabat Nabi tersebut selalu senang jika dapat berbagi. Apa yang ia miliki ketika itu, meski hanya sebutir kurma pun, tetap ia bagikan kepada yang membutuhkan. Seperti dikutip dari buku the Wonderful Ummahatul Mukminin oleh Erlan Iskandar, Urwah bin Zubair mengatakan, “Aisyah tidak pernah menyimpan sedikit pun rezeki dari Allah yang diterimanya. Semuanya ia sedekahkan.” 

Urwah juga pernah bercerita, bahwa Siti Aisyah pernah membagi-bagikan uang 70 ribu dirham (senilai dengan harga membeli lebih dari 24 ribu kambing atau 12 miliar rupiah), padahal saat itu dirinya  memakai baju panjang yang ia sendiri menambalnya.

Demikianlah beberapa kemuliaan akhlak Sayyidah Aisyah yang dapat kita jadikan sebagai teladan, walapun tidak sesempurna sebagaimana yang beliau lakukan, namun setidaknya kita bisa meniru kegemarannya dalam bersedekah. 

Terutama di bulan suci Ramadhan, di mana kita bukan hanya diperintahkan untuk melakukan amal saleh individual, tetapi juga sosial. Dan meski hanya sedikit yang dapat kita bagikan untuk orang lain, namun alangkah baiknya jika konsisten, sebab sebagaimana diriwayatkan oleh Siti Aisyah sendiri tentang keistiqamahan:

عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا اَنَّ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: سَدِّدُوْا وَقَارِبُوْا وَاعْلَمُوْا اَنْ لَنْ يَدْخِلَ اَحَدَكُمْ عَمَلَهُ الْجَنَّةَ وَاَنَّ اَحَبَّ الْاَعْمَالِ اَدْوَمُهَا اِلَى اللهِ وَاِنْ قَلَّ

Baca Juga:  Hukum Menelan Dahak Saat Puasa

Artinya: Dari Aisyah ra., sesungguhnya Rasulullah saw., bersabda: “Tetaplah pada jalan kebenaran dan bersahajalah. Dan ketahuilah bahwa pekerjaan seseorang di antara kamu tidak dapat menjadikan masuk surga. Sesungguhnya amal-amal yang paling disukai Allah adalah yang tetap terus berlangsung meskipun hanya sedikit.”

Mengenang Sayyidah Aisyah, sebagaimana dalam kisah kedermawanannya ketika menjelang berbuka puasa. Meskipun ia memiliki banyak uang yang dapat ia belikan makanan mewah untuk dirinya berbuka, namun ia malah membagi-bagikan untuk umat yang menurutnya lebih membutuhkan. Ini menjadi pemantik semangat khususnya untuk kaum muslimah dalam meneladani sifat pengasih dan gemar berbagi yang dimiliki Sayyidah Aisyah.[]

Rekomendasi

alat bantu pernapasan puasa alat bantu pernapasan puasa

Apakah Menggunakan Alat Bantu Pernapasan Membatalkan Puasa?

Hukum Melakukan Puasa Wishal Hukum Melakukan Puasa Wishal

Hukum Melakukan Puasa Wishal

hukum transfusi darah puasa hukum transfusi darah puasa

Hukum Transfusi Darah saat Puasa

suntik vitamin saat puasa suntik vitamin saat puasa

Hukum Suntik Vitamin, Gizi dan Infus saat Puasa?

1 Komentar

1 Comment

Komentari

Terbaru

Teungku Fakinah Teungku Fakinah

Zainab binti Jahsy, Istri Rasulullah yang Paling Gemar Bersedekah

Kajian

Fatimah az zahra rasulullah Fatimah az zahra rasulullah

Sayyidah Sukainah binti Al-Husain: Cicit Rasulullah, Sang Kritikus Sastra

Kajian

CariUstadz Dakwah Perspektif Perempuan CariUstadz Dakwah Perspektif Perempuan

Berkolaborasi dengan KUPI, CariUstadz Tingkatkan Dakwah Perspektif Perempuan 

Berita

yukabid perempuan nabi musa yukabid perempuan nabi musa

Yukabid, Sosok Perempuan di balik Kisah Nabi Musa

Khazanah

perempuan titik nol arab perempuan titik nol arab

Resensi Novel Perempuan di Titik Nol Karya Nawal el-Saadawi

Diari

Nyai Khoiriyah Hasyim mekkah Nyai Khoiriyah Hasyim mekkah

Nyai Khoiriyah Hasyim dan Jejak Perjuangan Emansipasi Perempuan di Mekkah

Kajian

Sekilas tentang Sholihah Wahid Hasyim, Ibunda Gusdur

Kajian

Definisi anak menurut hukum Definisi anak menurut hukum

Definisi Anak Menurut Hukum, Umur Berapa Seorang Anak Dianggap Dewasa?

Kajian

Trending

Surat Al-Ahzab Ayat 33 Surat Al-Ahzab Ayat 33

Tafsir Surat Al-Ahzab Ayat 33; Domestikasi Perempuan, Syariat atau Belenggu Kultural?

Kajian

perempuan titik nol arab perempuan titik nol arab

Resensi Novel Perempuan di Titik Nol Karya Nawal el-Saadawi

Diari

Fatimah az zahra rasulullah Fatimah az zahra rasulullah

Sayyidah Sukainah binti Al-Husain: Cicit Rasulullah, Sang Kritikus Sastra

Kajian

Nyai Khoiriyah Hasyim mekkah Nyai Khoiriyah Hasyim mekkah

Nyai Khoiriyah Hasyim dan Jejak Perjuangan Emansipasi Perempuan di Mekkah

Kajian

Laksminingrat tokoh emansipasi indonesia Laksminingrat tokoh emansipasi indonesia

R.A. Lasminingrat: Penggagas Sekolah Rakyat dan Tokoh Emansipasi Pertama di Indonesia

Muslimah Talk

Teungku Fakinah Teungku Fakinah

Zainab binti Jahsy, Istri Rasulullah yang Paling Gemar Bersedekah

Kajian

Mahar Transaksi Jual Beli Mahar Transaksi Jual Beli

Tafsir Surat An-Nisa Ayat 4; Mahar Bukan Transaksi Jual Beli

Kajian

Doa berbuka puasa rasulullah Doa berbuka puasa rasulullah

Beberapa Macam Doa Berbuka Puasa yang Rasulullah Ajarkan

Ibadah

Connect